Strategi trading yang bergantung pada perhitungan matematis untuk mendeteksi peluang trading. Fokus Quantitative Trading biasnaya tertuju pada Harga dan Volume. Termasuk dalam jenis strategi ini adalah High-Frequency Trading dan Algorithmic Trading yang sering diaplikasikan oleh institusi finansial dan lembaga Hedge Fund.
Termasuk aktivitas trading ilegal karena satu pedagang mengakomodasi yang lain dengan memasukkan order pada harga yang tidak kompetitif.
Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:
Strategi trading yang lebih memanfaatkan selisih suku bunga antara dua mata uang yang diperdagangkan, daripada perubahan nilai tukar.
Strategi yang dilakukan trader dengan membuka dan menutup posisi trading dalam hari yang sama, sehingga kepastian Loss/Profit dapat diketahui segera.
Strategi trading yang menargetkan keuntungan semaksimal mungkin, dan dilakukan dengan menempatkan posisi Buy atau Sell pada titik pembalikan harga.
Fasilitas trading yang memungkinkan trader mengatur dan mengeksekusi order secara real-time di pasar forex. Platform trading biasanya dipasang sebagai aplikasi di PC atau Smartphone, bisa pula dibuka sebagai halaman web di browser. Fasilitas ini wajib disediakan broker forex untuk para tradernya. Selain memiliki fitur untuk mengatur dan memasang order, platform juga umum dilengkapi dengan chart harga real-time dan berbagai tool analisa.
Contoh platform yang umum ditawarkan adalah MetaTrader (dari MetaQuotes), cTrader (dari SpotWare), dan jenis platform yang dikembangkan sendiri oleh broker (proprietary).
Update analisa trading yang memberikan saran untuk membuka posisi trading (buy/sell) pada harga dan jangka waktu tertentu. Sinyal trading biasanya ditawarkan oleh broker atau analis forex, baik secara berbayar maupun gratis.
Master dari penjelasan berita Pair GBP?USD kemarin bahwa : Intraday 1.5680 – 1.5730 -1.5825 dan
Support Intraday 1.56 – 1.5580 Yang saya tanyakan kenapa RESISTEN 1.5625 at 38,2% tidak di jadikan resisten juga melainkan langsung menyebutkan ke 1.5680 at 23.6% dan merupakan titik tertinggi minggu saat itu. mhon penjelasannya master.thanks b4
satu hal hal yang perlu dikaetahui, analis memang kadang mengambil cara dalam penentukan support / resistance. ada yang berdasarkan Pivot harian seperti H+L+C/3. ada yang berdasarkan. ada yang menggunakan ada yang berdasarkan H atau L tanpa pembagian. ada yang berdasarkan caramilla, termasuk fibo. dalam fibo pun cara penarikan nya kadang berbeda beda. ada yang menggunakan H1, H4 atau D1. Demikian
Thanks
@Dadank BatingGelaga Anarki:
Alasannya adalah karena dalam pengambilan titik support dan resisten tidak semua angka fibonacci retracement bisa digunakan. Angka fibo yang paling bagus peluang pembalikannya/reversal adalah yang sejajar dengan support/resisten pada harga yang telah terjadi sebelumnya. Dengan demikian resisten pada 1.5680 (FR 23.6%) lebih valid daripada FR 38.2% sebagai resisten intraday.
Selain itu perlu dipahami bahwa harga tidak pasti akan selalu memantul/reversal pada suatu titik tertentu. Yang bisa kita lakukan adalah melihat tanda-tanda pelemahan di area tersebut untuk bisa mengambil kesimpulan bahwa resisten/support tersebut valid.
Terima Kasih
@ agung:
Tergantung dari time frame trading yang Anda gunakan. Kalau Anda trading di chart daily dan ada sinyal untuk sell maka Anda bisa entry sell, tidak harus terpengaruh oleh chart weekly. Time frame yang lebih tinggi biasanya digunakan untuk konfirmasi arah trend.
@ edwin widianto:
Supaya akurat, dimulai dari time frame yang lebih tinggi.
bagaimana cara menentukan suprt dan resistance yang benar dalam timeframe D1?
Ketika harga di resistance chart daily dan ada sinyal pembalikan tapi masih berada di bawah resistance weekly apakah kita sudah bisa open sell?
Apakah level S/R harian lebih mudah ditentukan dibanding S/R yang menggunakan time frama kecil?
Dan apakah para scalper juga menggunkan analisa dengan SnR? Makasih
@Imam: Apakah level S/R harian lebih mudah ditentukan dibanding S/R yang menggunakan time frama kecil?
Benar, karena time frame yang lebih kecil seperti S/R di M15 atau M5 terlalu banyak support resisten yang terbentuk sehingga rawan noise.
Semakin tinggi time frame yang digunakan, maka S/R lebih sedikit karena waktu yang dibutuhkan untuk membentuk S/R tersebut lebih lama.
Dengan demikian, biasanya para trader harian akan menggunakan S/R di time frame Daily, H4 atau H1.
Dan apakah para scalper juga menggunkan analisa dengan SnR?
Iya, namun tidak semua. Para scalper bermain pada kondisi yang spesifik sehingga tidak sembarangan masuk ke market hanya karena S/R saja.
Biasanya trader scalper akan menunggu momentum market yang tepat. Kesalahan memilih kondisi market akan berakibat fatal pada seringnya terkena SL.
Pak ijin bertanya. untuk trading intraday, lebih baik pakai SnR dengan tarik garis atau perhitungan dengan pivot ya kak? saya selama ini lebih suka menggunakan breakout level snr pivot karena tidak repot lagi. tapi beberapa bulan belakangan banyak sinyal palsu jadi saya berpikir untuk mengganti
Baik SnR garis maupun SnR pivot sama-sama populer di kalangan ritel. Itu berarti, keduanya sama-sama baik untuk trading intraday. Hanya saja, memang ada keunggulan/kelemahan masing-masing yang mungkin membuatnya lebih cocok untuk kondisi pasar berbeda.
Kita mendapatkan SnR pivot berdasarkan range (rentang) pergerakan harga yang sudah terbentuk dalam hari-hari perdagangan sebelumnya. Oleh karena itu, SnR tipe ini lebih cocok untuk kondisi pasar yang volatilitasnya wajar dan tidak terlalu besar.
Kenapa beberapa bulan belakangan ini "banyak sinyal palsu"? Karena pasar forex belakangan ini punya volatilitas yang sangat tinggi, banyak breakout, dan pergerakan cenderung trending dengan range yang tidak menentu. Akibatnya, pivot jadi kurang andal.
Apakah lebih baik ganti model SnR? Ya, boleh-boleh saja. Tapi, kembali lagi, yang terpenting adalah menyesuaikan dengan kondisi pasar.
Pada Peristiwa wednesday, pair mata uang apa ya yang ditradingkan oleh George Soros? Sehingga mampu meruntuhkan mata uang GBP? Mohon penjelasannya...
@ Antonius:
Kami tidak tahu pasti. Kemungkinan GBP/DEM. DEM (Deutsche Mark) adalah mata uang Jerman sebelum menggunakan EUR.
Apakah krisis di Indonesia tahun 1997, juga termasuk imbas dari ulah George Soros dan teman-temannya pak? Saya pernah baca juga, kalo ga salah. Selain meruntuhkan bang inggris, Soros juga meruntuhkan mata uang beberapa negara asia, salah satunya indonesia. Benarkah demikian pak?
@ Komarudin:
Ya, benar. Dari informasi yang kami peroleh, Soros dkk masuk ke pasar finansial Asia Tenggara mulai dengan menggoyang Baht Thailand, yang kemudian berdampak pada mata uang negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Rupiah dan Peso Filipina.
Apakah ini termasuk.perbuatan ilegal? Maksud saya dengan memasuki pasar secara sengaja dan membuat goyang ekonomi suatu negara, dan taking profit dengan kesempatan yang ada terus secara sengaja melakukan sell besar besaran sehingga nilai mata uang jatuh dan membuat kekacauan seperti itu.
Apa bisa dituntut kalau perbuatan kayak gitu? Dan apakah ada peraturan baru semenjak kejadian itu?
@ Charlie:
Perbuatannya adalah transaksi jual beli, dan tindakan transaksi jual beli mata uang atau trading forex adalah legal dan dilakukan oleh para spekulan, hedge fund manager, bank-bank besar, institusi keuangan dan juga para trader retail di seluruh dunia.
Adapun dampak dari suatu transaksi di pasar keuangan yang bisa menggoyang perekonomian suatu negara adalah karena transaksi tsb dilakukan dengan volume yang super besar, bisa dengan sindikasi beberapa bank besar. Setahu kami tidak ada peraturan yang melarang transaksi di pasar forex dengan volume perdagangan yang besar.
Menurut ekonom dan pengamat, hal penting yang bisa menangkal efek buruk spekulan besar seperti George Soros adalah kondisi makro ekonomi suatu negara itu sendiri.
@Pak Singgih, Bisa disimpulkan berarti ekonomi saat terjadinya black wednesday sebetulnya lagi tidak baik-baik saja. Sehingga menimbulkan goyangan yang cukup kuat dan ditambahkan dengan sepekulan besar yang memicu terjadi pergoyangan pasar yang lebih perah sehingga menyebabkan jatuhnya suatu ekonomi negara. Sehingga itu tidak ada kaitannya dengan tindakan kriminal seperti yang saya tanyakan
Menurut anda, apakah black wednesday ini dapat terjadi lagi di masa depan? atau justru sudah tidak bisa terjadi lagi?
@ Charlie:
- Bisa disimpulkan berarti ekonomi saat terjadinya black Wednesday sebetulnya lagi tidak baik-baik saja….
Ya, benar. Dari informasi pada waktu itu banyak perusahaan swasta yang berhutang pada bank-bank luar negeri dalam nominal US Dollar, sehingga ketika USD menguat tajam maka hutangnya bertambah besar.
- ….. apakah black wednesday ini dapat terjadi lagi di masa depan? atau justru sudah tidak bisa terjadi lagi?
Menurut kami bisa saja berulang, karena di pasar keuangan banyak kejadian yang berulang yang mana kejadian di masa lampau bisa terjadi lagi.
Apa pengaruhnya peristiwa ini terhadap perkembangan trading aset dan investasi masa kini, Pak? Apakah ada pengaruhnya jika kita mengetahui detail peristiwa tersebut dan berusaha mengambil pengalaman yang ada sebagai bekal kita untuk lebih bijak dalam trading di masa sekarang? Soalnya ada pepatah yang mengatakan sejarah selalu berulang, dan ada lagi yang mengatakan kita bisa belajar dari sejarah.
@ Viola:
- Apa pengaruhnya peristiwa ini terhadap perkembangan trading aset dan investasi masa kini, Pak?
Menurut saya tidak ada pengaruhnya. Hanya saja sejak peristiwa Black Wednesday tahun 1992 atau yang lazim disebut dengan Sterling crisis, mata uang GBP (Pound Sterling) tetap eksis, dan Inggris membatalkan untuk menggunakan mata uang EUR (Euro) meskipun saat itu Inggris masih anggota Uni Eropa.
- Apakah ada pengaruhnya jika kita mengetahui detail peristiwa tersebut dan berusaha mengambil pengalaman yang ada sebagai bekal kita untuk lebih bijak dalam trading di masa sekarang?
Menurut saya bagi trader ritel tidak ada pengaruhnya. Peristiwa seperti itu adalah kerjaan spekulan besar yang ingin meraup keuntungan yang sangat besar.
- Soalnya ada pepatah yang mengatakan sejarah selalu berulang, dan ada lagi yang mengatakan kita bisa belajar dari sejarah.
Ya, memang bisa berulang. Kalau kita sebagai trader ritel ikut arus saja, yang penting selalu update informasi di pasar keuangan.
Mengenai spekulan, apakah spekulan seperti George Soros pada waktu black wednesday sebenarnya memiliki fund yang sangat besar sehingga mampu menggoyang pasar saat itu? Mengingat spekulan tetap eksis sampai sekarang, persiapan apa saja yang perlu kita lakukan? mengingat situasi ekonomi saat ini juga sepertinya lagi tidak baik-baik saja dan bisa saja terjadi hal seperti itu.
@ Hanif:
- … apakah spekulan seperti George Soros pada waktu black wednesday sebenarnya memiliki fund yang sangat besar sehingga mampu menggoyang pasar saat itu?
Bukan dana dia sendirian, tetapi dana sindikasi dari perusahaan hedge fund miliknya (Quantum Funds) dengan berbagai bank besar.
- …. Mengingat spekulan tetap eksis sampai sekarang, persiapan apa saja yang perlu kita lakukan?
Menurut saya tidak ada yang harus dipersiapkan. Kalau fundamental ekonomi suatu negara sedang jelek, dan spekulan masuk, kejadian seperti Black Wednesday bisa saja berulang.
GAK setuju deh. Soros dkk itu cuma mbaca tren pasar, trus memanfaatkan situasi.
Kasus di inggris itu, katanya soros mbobol bank sentralnya. itu juga nggak bener. Lha wong fundamental pound inggris waktu itu memang sudah jelek, maksa kurs mau disetarakan biar bisa join euro.
Soros dkk memanfaatkan situasi aja, trus pound langsung amblesss karna nggak punya fundamental yang bagus.
Asia juga. waktu itu emang situasi kurs terlalu kuat, padahal fundamental asia dan indonesia itu bobrok, banyak korupsi, banyak diktator, sistem bank bolong-bolong.
Jadilah, waktu soros dkk beraksi, mata uang asia langsung jebol.
Coba baca bukunya soros deh, ntar bisa tahu triknya. judulnya alchemy of finance. disitu, soros juga cerita kalau dia nggak cuma untung dari asia dan inggris dengan trik itu.
cuma nih ya, bukunya bukan buat pemula si. advanced bangetttt. minimal harus SE atau malah magister kayaknya biar bisa paham, hahahaha
Apakah day trader membutuhkan beberapa hari agar posisi terkena TP...kan satu candle mewakili 1 hari ka ya pak?
@ Khalid:
Bisa beberapa hari, bisa dalam sehari, bisa beberapa jam atau bisa juga beberapa menit, tergantung dari tinggi rendahnya volatilitas harga, dan level target profit (TP) yang Anda tentukan. Jika volatilitas harga sedang sangat tinggi, maka TP akan cepat kena.
- ….. kan satu candle mewakili 1 hari ka ya pak?
Satu candle pada time frame daily adalah representasi dari pergerakan harga selama sehari.
Jadi kalo mau trading harian lebih disarankan di pair yang memiliki volatilitas tinggi ya pak? Agar TPnya cepat kena..
@ Khalid:
Tidak. Jika ingin entry, amati arah trend. Kalau sedang uptrend Anda bisa open buy, dan sebaliknya jika sedang downtrend Anda bisa open sell. Mengenai lamanya waktu TP akan tercapai, tidak bisa dipastikan.
kalau untuk mengukur volatilitasnya gimana ya pak?
@ Danur:
Saya kurang tahu indikator khusus untuk mengukur volatilitas. Biasanya trader mengamati range atau jarak antara level high dan level low. Jika range cukup tinggi maka bisa dianggap volatilitasnya cukup tinggi.