Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 10 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Ekonomi Zona Euro Berisiko Terancam Deflasi

Bisnis Berjangka 8 Oct 2014
Dibaca Normal 1 Menit
forex > analisa >   #euro   #ekonomi   #risiko
Perlambatan ekonomi Zona Euro masih nyata terlihat. Hal ini terbukti dengan buruknya data-data terakhir yang dirilis, seperti data output industri di Jerman yang turun 4% pada bulan Agustus. Belum lagi IMF yang menyoroti masalah Zona Euro dan menyatakan bahwa 18 negara tersebut berisiko deflasi.

Perlambatan ekonomi Zona Euro masih nyata terlihat. Hal ini terbukti dengan buruknya data-data terakhir yang dirilis, seperti data output industri di Jerman yang turun 4% pada bulan Agustus. Belum lagi IMF yang menyoroti masalah Zona Euro dan menyatakan bahwa 18 negara tersebut berisiko deflasi.

Secara teknikal, jika kita perhatikan, level 1.2681 adalah resistance cukup kuat pada time frame 1 jam. Hal ini terbukti dengan pengujian sebanyak dua kali pada level tersebut, sekaligus menunjukkan pola double top. Kemudian diperkuat lagi dengan munculnya "bearish divergen" yang ditunjukkan oleh RSI yang semakin turun, namun harga semakin naik.

EURUSDH1_8 okt
Apabila market merespon hal ini, maka target dari pelemahan yang terjadi berada di kisaran 1.2570-1.2590. Tempatkan stoploss di atas level 1.2681 sebagai pembatasan risiko apabila ternyata harga berbalik naik.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 10 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 10 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 17 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Desta Adi |  17 May 2017

maaf sebelumnya jika kita menunggu hingga lbh kurang 30 mnt atau 1 jam dan ternyata di economic calendar itu akan ada data lagi,dan dengan mata uang yg sama apa itu akan efektif pak? terimakasih

Lihat Reply [21]

Untuk Desta Adi..

Anda bisa perhatikan, apa data tersebut high impact atau tidak ?, jika iya, maka diperkirakan akan ada pergerakan mata uang yang cukup tinggi. Jika data sebelumnya High Impact kemudian data selanjutanya berpotensi sama, maka bisa menguat/melemah, mengikuti pergerakan sebelumnya atau berbalik dari pergerakan sebelumnya.

Jika data sebelumnya bergerak kecil dan selanjutnya Low atau medium impact, bergeraknya sangat kecil. Jika data sebelumnya menghasilkan high impact, sementara data yang akan dirilis low atau medium, pergerakan mungkin terbatas/kecil.

Thanks

Basir   17 May 2017

Jika data sebelumnya menghasilkan high impact, sementara data yang akan dirilis low atau medium, pergerakan mungkin terbatas/kecil.

Ini yang terbatas apakah pergerakan dari data pertama atau data kedua master? Maaf saya masih mencoba paham dunia perforekan

Aska Ghazali   18 May 2017

Untuk  Aska Ghazali...

Jika data sebelumnya dirilis High Impact, dan hasilnya cukup signifikan terhadap mata uang tersebut, kemudia ada data yang akan dirilis, namun Low atau Medium, maka hasil pergerakan mata uang tersebut diperkirakan akan terbatas pergerakannya, karena data tersebut bukan data High Impact.

Thanks.

Basir   18 May 2017

@ Desta adi:
Yang dilihat yang berdampak medium dan tinggi saja. Kalau yang satu berdampak medium dan yang lain berdampak tinggi maka masuk yang dampaknya tinggi. Kalau sama-sama berdampak medium atau sama-sama berdampak tinggi maka bisa masuk semua.

@ Aska Ghazali:
Data yang berdampak tinggi akan lebih lama efeknya, jadi kalau waktu rilisnya berdekatan abaikan yang berdampak medium dan rendah..

M Singgih   21 May 2017
@Desta Adi
Mungkin saja efektif mungkin saja tidak, menurut saya lebih baik hindari berita penting karena chart jadi tidak stabil, kita cukup tau berita fundamental, tapi usahakan jangan trading dengan acuan berita fundamental, kalau mau aman pakai analisa teknikal aja, kadang analisa fundamental ini angin-anginan juga katanya dollar menguat karena rilis berita baru amerika ternyata dollar malah jatuh. mungkin aja ada banyak yg pakai analisa fundamental jadi jumlah lot yg masuk sangat besar hingga merubah trend. investor juga berperan merubah arah trend. 
Abu Ibrahim Al-Hashimi   2 Nov 2019

saat menjelang rilis news high impact baiknya trading atau stop tradig dulu ya?

Rasid Dali   19 May 2022

adakah tips dan trik trading saat rilis news high impact?

Haikal Pasya   19 May 2022

Keputusan untuk stop trading atau tidak, itu tergantung pada strategi trading masing-masing. 

Umpamanya kalau seorang trader sering menjalankan scalping, maka masa-masa menjelang rilis high impact news itu nggak cocok untuk trading. Kenapa? karena pasar biasanya kalem sekali, alias sedang "wait and see".

Tapi kalau "news trader" ya dia pasti justru ancang-ancang untuk buka posisi trading pada masa-masa itu.

Aisha   19 May 2022

Sudah ada banyak bahasan mengenai topik ini. Silakan simak ulasannya pada dua artikel berikut:

Aisha   19 May 2022

kalau kita trading di time frame h4 dan daily, apakah penting untuk mengamati news high impact pak?

Acha Silfiana   20 Sep 2022

Penting, terutama saat harga dalam keadaan sideways atau ranging.

Saat rilis news high impact biasanya terjadi breakout karena pergerakan harga yang sangat kuat. Breakout ini menentukan arah harga kedepannya.

Meskipun demikian, Anda tidak perlu memperhatikan secara terus menerus karena Anda trading di time frame H4.

Anda cukup melihat di penutupan candle H4-nya saja.

Kiki R   21 Sep 2022

Cara membaca berita ekonomi mana yang high impact atau low impact bagaimana ya? Apakah ada situs yang dilengkapi sama tanda2nya skalian bgitu? Disertai mata uang apa saja yg terpengaruh? 

Zaenal   30 Nov 2022

Ada banyak situs yang menyediakan jadwal peristiwa ekonomi berdampak dengan semua kelengkapan itu. Contohnya Kalender Ekonomi dari Investing dan Kalender Forex dari Forex Factory.

Masing-masing punya simbolik berbeda untuk peristiwa high impact dan low impact. Contohnya:

Kalender Forex Factory

Gambar di atas itu Kalender Forex dari Forex Factory. Mereka menggunakan simbol warna. Kuning untuk Low Impact, Orange untuk Medium, dan Merah untuk High Impact. Bisa dilihat, simbol mata uang terkait juga tercantum.

Contoh yang lain lagi bisa dilihat di bawah ini:

Kalender Investing

Gambar di atas itu Kalender Ekonomi dari Investing. Mereka pakai simbol bintang. Satu Bintang untuk Low Impact, Dua Bintang untuk Medium, dan Tiga Bintang untuk High Impact. Juga tercantum simbol mata uangnya.

Kalender seperti itu biasanya menampilkan peristiwa yang sudah terjadwal, seperti rilis data inflasi oleh Badan Statistik setempat atau pengumuman suku bunga oleh Bank Sentral. Namun, ada banyak juga berita ekonomi yang tidak terjadwal dalam kalender dan tetap berpengaruh besar, seperti deklarasi perang, bencana alam, dan sejenisnya.

Aisha   15 Dec 2022

Apkah benar kalau trader teknikal tidak perlu memperdulikan berita2 high impact seperti ini dan cukup fokus dengan chart saja? Sebab saya pernah membaca kalau berita2 seperti ini malah bikin bingung dan "harga akan selalu berulang". Mohon pendapatnya 

Sulton   30 Jan 2023

@ Sulton:

Bisa saja. Trader teknikal murni tidak perlu tahu data-data ekonomi berdampak tinggi ataupun pernyataan para pejabat bank sentral, hanya fokus pada analisa teknikal saja. Ada trader teknikal murni yang sukses seperti Jim Simons, pemilik perusahaan hedge fund Renaissance Technologies.

Namum kami sarankan, sebaiknya trader teknikal menghindari entry menjelang atau pada saat rilis data ekonomi berdampak tinggi, untuk menghindari slippage (loncatan harga) yang mungkin terjadi akibat volatilitas yang tinggi. Entry sekitar 15-30 menit setelah rilis data, yang mana arah pergerakan harga sudah jelas.

M Singgih   31 Jan 2023

Sulton:

Dari sisi untuk menganalisa dan menetapkan Entry market saya rasa trader teknikal tidak perlu mengetahui dan mempedulikan data-data ataupun berita High Impact yang terjadi pada pasar. Hanya saja saya setuju dengan pak Singgih di atas. Perihal timing Entry, sebisa mungkin waktu yang dipilih tidak pada saat berita High Impact itu terjadi mengingat harga sedang sangat volatile saat itu sehingga akan sangat sulit mendapatkan level yang baik. Dalam hal ini pengecualian bisa dilakukan jika Entry dilakukan dengan memasang Limit atau Stop Order terlebih dahulu sebelum terjadinya berita High Impact tersebut.

Nur Salim   6 Feb 2023

Acha Silfiana:

Umumnya Anda tidak perlu mengamati hasil dari News High Impact karena Anda trading pada time frame yang tergolong tinggi (H4 dan Daily). Apalagi jika stretegi yang Anda gunakan telah melibatkan nilai Stop Loss dan Take Profit yang sudah Fixed. Namun pada kasus-kasus tertentu, ada beberapa strategi yang membutuhkan pengamatan khusus dan menunggu terbentuknya konfirmasi pada harga terlebih dahulu. Dalam kasus ini sendiri, hasil News High Impact dapat menjadi katalis terhadap konfirmasi yang dibutuhkan terutama News-news yang terjadi beberapa saat sebelum pergantian Candlestick time frame H4.

Nur Salim   8 Feb 2023

Misalkan saya berbalik bertanya, apakah kita trading kebih efektif bila entry posisi sebelum perilisan berita? soalnya saya rasa ketika kita entry setelah data eknomi rilis, maka harga udah telanjur jauh naik atau jauh turun. Maka dari itulah rasanya akan lebih baik kita trading atao entry sblm prelisan berita kan? krna kita akn meraup profit dari pergerakan yg lebih earlier gitu shngga rasanya lebih efektif aja.

Tpi ini pendapat saya mengenai trading sblm perlisisan berita. Ada ga pendapat lain yg mngkn bsa dijadikan acuan buat trading saya? Mohon bntuannya.

Hasni   15 Jun 2023

Sorry, entry sebelum news itu malah kayak gambling. Dan itu salah banget.

Why? Karena nggak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menebak hasil news secara 100% akurat tanpa bocoran dari orang dalam. Itu nggak mungkin.

Kalau kamu sampai dapat bocoran dari orang dalam, maka itu termasuk kasus insider trading yang bisa kena pidana penjara dan denda sampai jutaan (dolar!!!).

Kalau kamu nggak dapat bocoran, maka entry kamu sebelum news itu cuma berdasar tebak-tebakan yang peluangnya 50:50 antara bener atau salah. Dan nggak ada trader berpengalaman yang bakal melakukan itu.

Kalau kamu lihat grafik, detik-detik menjelang rilis news gedhe itu biasanya pasar malah kalem. Why? Karena mayoritas trader  memilih untuk stop trading dulu. Istilahnya di berita biasanya wait & see.

Wait & see itu bisa sejak satu sesi sebelum rilis news, atau malah sejak sehari sebelum rilis news, tergantung pasar memprediksi dampak news itu bakal seberapa gede. Wait & see baru selesai setelah news-nya keluar.

Para news trader biasanya langsung "ride the news", alias arah entry mengikut dampak dari news yang baru saja dirilis. Memang terlambat, tetapi tak ada pilihan lain.

Sedangkan trader yang bijak biasanya entry menunggu sampai gejolak dampak dari news itu surut, sekitar beberapa jam setelahnya. Jadi mereka bukan "ride the news", melainkan "fade the news". Asumsinya, pergerakan harga bakal normalisasi lagi (kembali ke tren semula) setelah gejolak news mereda, dan mereka bisa ambil untung dari situ.

Kalau kamu berpikir sudah telat buat ride the news setelah news dirilis, ya ikut aja fade the news. Toh ada banyak cara buat trading, nggak harus ride the news.

Aisha   21 Jun 2023

Hasni: Apakah lebih meraup keuntungan klo trading sblm news terjadi? Klo harganya ga ngelawan, ya pastinya pips yg didapatkan jauh melebihi trader yang wait and see. Tetapi bila harga melawan? Ya, kerugiannya bakalan banyak juga.

Apakah direkomendasikan? Nope, saya setuju dengan @Aisha, yakni tidak direkomendasikan karena sama saja dengan gambling.

Dari pendapat gue sendiri, jangankan saat perilisan berita, sesi2 pembukaan dan penutupan pasar, hingga saat market sideway saja, trader yang berpengalaman sekalipun perlu waktu untuk menganalisa dan menunggu kapan yang baik untuk melakukan entry.

So, ad baiknya sihh kita tetap bersabar dan kepala dingin selama melakukan trading dan ga dianjurkan untuk rush dalam trading.

Haryo   22 Jun 2023

@ Zaenal:

- Cara membaca berita ekonomi mana yang high impact atau low impact bagaimana ya? Apakah ada situs yang dilengkapi sama tanda2nya skalian bgitu? Disertai mata uang apa saja yg terpengaruh?

Setiap kalender ekonomi ada keterangannya mana yang berdampak tinggi, medium dan rendah. Misalnya pada kalender ekonomi forexfactory.com, tanda untuk data berdampak tinggi adalah yang berwarna merah, yang berdampak medium berwarna orange, dan yang berdampak rendah berwarna kuning.

M Singgih   30 Oct 2023
 Joko Winarno |  17 Mar 2021

Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi ya min, mengingat saat ini sedang marak berita investasi bodong?

Lihat Reply [21]

Reksa dana adalah investasi yang bagus dan berisiko rendah untuk pemula. Beberapa keunggulannya:

  • Siapa saja bisa mulai berinvestasi reksa dana, hanya dengan mengunduh aplikasi investasi reksa dana seperti Tanamduit, Bibit, Bareksa, Ajaib, dll. Pendaftaran dan setor-tarik dana sudah online sepenuhnya.
  • Kita tidak perlu repot menganalisis sendiri, karena dana akan dikelola oleh Manajer Investasi yang sudah punya ijin OJK.
  • Kita bisa memantau portofolio Manajer Investasi sebagai bahan belajar, khususnya jika kelak ingin investasi saham sendiri.
  • Kita bisa mulai investasi reksa dana dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja, sehingga sangat terjangkau.
  • Setor dan tarik dana bebas biaya.
  • Setor dan tarik dana hanya butuh waktu singkat. Setoran biasanya masuk dalam satu hari, sedangkan pencairan dana antara 2-12 hari.
Aisha   10 Mar 2022

Ada banyak cara meminimalisir risiko investasi terkait investasi bodong. Berikut ini tiga diantaranya yang paling penting:

  • Hanya berinvestasi pada hal yang kamu pahami. Jika kamu ingin sekali berinvestasi pada sesuatu, maka pelajarilah dulu hingga kamu benar-benar paham. Jika kamu tidak paham dan tidak mau belajar, ya janganlah berinvestasi di situ.
  • Hanya berinvestasi dengan menggunakan uang dingin. Uang dingin adalah dana sisa yang tidak akan dipergunakan untuk kebutuhan dalam waktu dekat, bukan dana pinjaman, dan bukan dana cadangan darurat. 
  • Memahami bahwa semua investasi dan bisnis itu pasti mengandung potensi untung dan risiko kerugian. Jangan percaya pada orang yang mengklaim bisa menghasilkan "investasi pasti untung" atau "investasi anti rugi" hanya dengan setor uang saja. Tidak ada yang seenak itu. Para investor sukses saat ini, semuanya pernah mengalami masa-masa susah payah belajar dan sewaktu-waktu tetap bisa mengalami rugi.
Aisha   19 Mar 2021

Semua jenis investasi bisa jadi bagus untuk karyawan. Yang perlu kamu perhatikan saat akan memilih investasi itu bukan profesi kamu, melainkan bagaimana toleransi risiko dan apa target investasi kamu.

Toleransi risiko itu berkaitan dengan pertanyaan: Apakah kamu siap menanggung kerugian atas seluruh dana investasi kamu?

  • Jika kamu siap menanggung rugi total, berarti kamu tergolong "risk-taker". Kamu bisa coba investasi saham atau bahkan forex dan kripto. Strategi trading/investasi dapat dirancang dengan target investasi jangka pendek maupun panjang.
  • Jika kamu merasa tidak siap menanggung kerugian dalam jumlah banyak, berarti kamu tergolong "safe-seeker". Kamu lebih cocok dengan investasi riil seperti properti dan emas, atau investasi keuangan berisiko rendah seperti Surat Berharga Negara dan reksa dana. Produk reksa dana pasar uang cocok untuk jangka pendek; Surat Berharga Negara cocok untuk untuk jangka menengah; sedangkan properti dan emas cocok untuk jangka panjang.

Investasi mana pun yang kelak jadi pilihanmu, kamu harus paham bahwa tidak ada kesuksesan instan. Butuh proses pembelajaran agar kamu benar-benar memahami pilihan investasimu, baru kemudian kamu bisa mulai menyetorkan modal untuk investasi. Sisihkan waktu di luar jam kerja karyawan biasa untuk belajar dan berlatih hingga mahir, serta jangan ragu untuk bertanya pada ahlinya jika ada yang tidak dipahami.

Aisha   20 Mar 2022

Setiap penasihat keuangan mungkin memiliki pendapat berbeda tentang berapa persen penghasilan yang perlu disisihkan untuk investasi. Bisa jadi 10%, 20%, 30%, dan seterusnya. Namun, pada dasarnya semua itu tergantung juga pada berapa besar pendapatan dan pengeluaran kamu.

Umpama kamu punya pemasukan Rp10 juta per bulan dan pengeluaran Rp8 juta per bulan, maka cukup masuk akal untuk menyisihkan Rp2 juta untuk berinvestasi (20%).

Tapi seandainya kamu punya pemasukan Rp100 juta per bulan dan pengeluaran Rp8 juta per bulan, maka menyisihkan 20% saja (Rp20 juta) menjadi kurang masuk akal, karena akan ada dana puluhan juta yang menganggur dan tentunya tidak baik jika dipakai untuk foya-foya saja.

Jadi, sebenarnya tidak penting berapa persen penghasilan yang digunakan untuk investasi. Teknis menyisihkan dana untuk berinvestasi yang tepat adalah:

  • Pertama, kamu sudah mampu memenuhi kebutuhan pokok dan melunasi pinjaman dengan penghasilan kamu.
  • Kedua, kamu sudah punya persediaan dana cadangan yang memadai untuk persiapan situasi darurat (sebesar minimal 3x pengeluaran bulanan).
  • Ketiga, jika ada sisa dari poin pertama dan kedua tadi, maka kamu bebas menggunakannya untuk investasi.

Lalu, bagaimana jika kita ingin segera mulai berinvestasi padahal masih belum mampu memenuhi kebutuhan pokok dan belum punya dana darurat? Ya, dalam situasi ini, tentu tidak masuk akal pula jika kamu mengalokasikan sekian persen penghasilan untuk berinvestasi. Sebaiknya coba menabung atau berinvestasi receh yang tidak akan membebani kantong kamu, misalnya mulai dari Rp10 ribu per minggu pada reksa dana. 

Aisha   29 Mar 2022

selain reksa dana, investasi apa saja ya kak yang bisa mulai dari nominal kecil, dibawah 100ribu?
Terima kasih

Almaluna   30 Mar 2022

Berikut ini beberapa investasi yang bisa dimulai dengan nominal kecil, selain reksa dana:

  • Saham: Sekuritas yang merakyat seperti IPOT dan Ajaib memperbolehkan investor untuk mendaftar tanpa syarat setoran minimal. Jadi, kita bisa menyetor setara nilai satu lot saham yang ingin dibeli saja. Sedangkan ada banyak sekali saham yang nilai 1 lot-nya kurang dari Rp100 ribu, seperti saham BJTM, PWON, ELSA, dan lain-lain.
  • Emas: Nabung emas di Pegadaian atau aplikasi digital lain dapat dimulai dari 0,01 gram atau Rp10 ribu.

Selain saham dan emas, trading forex juga bisa dimulai dengan investasi di bawah 100 ribu. Tapi trading forex membutuhkan ilmu tingkat lanjutan, sehingga sebaiknya hanya dipilih jika sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan di dunia keuangan.

Aisha   30 Mar 2022

Berikut ini beberapa investasi yang bisa dimulai dengan nominal kecil, selain reksa dana:

  • Saham: Sekuritas yang merakyat seperti IPOT dan Ajaib memperbolehkan investor untuk mendaftar tanpa syarat setoran minimal. Jadi, kita bisa menyetor setara nilai satu lot saham yang ingin dibeli saja. Sedangkan ada banyak sekali saham yang nilai 1 lot-nya kurang dari Rp100 ribu, seperti saham BJTM, PWON, ELSA, dan lain-lain.
  • Emas: Nabung emas di Pegadaian atau aplikasi digital lain dapat dimulai dari 0,01 gram atau Rp10 ribu.

Selain saham dan emas, trading forex juga bisa dimulai dengan investasi di bawah 100 ribu. Tapi trading forex membutuhkan ilmu tingkat lanjutan, sehingga sebaiknya hanya dipilih jika sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan di dunia keuangan.

Aisha   30 Mar 2022

Semua jenis investasi dapat ditujukan untuk jangka panjang. Bahkan, "investasi" itu sendiri sejatinya merupakan aktivitas menanamkan modal dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang. Jika hanya menginginkan untung jangka pendek, itu bukanlah "investasi" melainkan "trading".

Istilah "jangka panjang" dan "jangka pendek" itu sendiri bersifat relatif. Apa yang "panjang" bagi sebagian orang, bisa jadi "pendek" bagi yang lain. Karenanya, kita semestinya mengukur jangka waktu investasi bukan berdasarkan standar waktu yang abstrak seperti itu, melainkan berdasarkan pada berapa lama persisnya kita ingin mempertahankan suatu aset investasi.

Berikut ini prakiraan rentang waktu investasi bagi beberapa jenis investasi hingga menghasilkan profit:

  • Reksa dana pasar uang: sekitar 1 tahun
  • Deposito, valas, kripto: sekitar 1 tahun
  • Reksa dana pendapatan tetap: antara 1-5 tahun
  • Reksa dana saham: di atas 5 tahun
  • Saham: di atas 5 tahun
  • Emas: di atas 5 tahun
  • Properti: di atas 10 tahun
  • Obligasi: tergantung jangka waktu hingga maturitas, terdapat obligasi 1 tahun, 3 tahun, 25 tahun, dan masih banyak lagi.
Aisha   5 Apr 2022

Baiknya berapa persen dari penghasilan kita yang perlu kita sisihkan untuk investasi?

Almaluna   28 Mar 2022

Jenis investasi apa yang bagus untuk karyawan?

Hamka Yahya   18 Mar 2022

Apa saja jenis investasi jangka panjang?

Keanu Tiger   1 Apr 2022

mohon infonya min, investasi apa yang bagus dan risiko rendah untuk pemula, mengingat saat ini banyak sekali produk investasi? Trims

Nur Halimah   8 Mar 2022

Dari pemaparan kakak diatas berarti untuk Forex sendiri bukan termasuk kategori investasi ya kak? Atau sebenarnya masuk? Berarti beda dong ya antara trading dengan investasi, dan yang lebih beresiko antara investasi dan Forex itu sendiri lebih risky mana kak? Sedangkan banyak juga yang bilang saham beresiko juga.

Lala   30 Dec 2022

@Lala:

Lho, kata siapa forex tidak termasuk investasi?

Trading pada forex, kripto, saham, dll itu juga termasuk suatu bentuk investasi. Namanya, "investasi jangka pendek".

Semua investasi (termasuk trading) punya risiko masing-masing. Hanya saja, tingkat risikonya berbeda-beda.

Deposito itu merupakan investasi berisiko sangat rendah. Kenapa dibilang sangat rendah? Karena deposito terjamin oleh perbankan dan LPS. Uang kita dalam deposito hampir tidak mungkin hilang, melainkan akan terus berbunga. Seandainya bank kolaps sekalipun, uang kita akan diganti oleh LPS.

Bagaimana dengan saham? Saham termasuk investasi berisiko tinggi, tetapi ada aset yang mendasarinya.

Aset apa yang mendasari saham? Ya, aset milik perusahaan emitennya. Seandainya perusahaan bangkrut sekalipun, investor saham mungkin bisa memperoleh lagi sejumlah kecil dananya dari sisa penjualan aset perusahaan (apabila ada sisa).

Bagaimana dengan forex? Risiko forex itu lebih besar daripada saham, karena trading forex biasanya menggunakan leverage.

Ketika kamu trading forex dengan leverage, kamu menggunakan dana lebih besar daripada uang yang sebenarnya kamu punya. Jadi, ketika kamu loss dalam forex, semua uangmu bakal ludes. Tidak ada kemungkinan uang kembali sepeserpun.  

Aisha   1 Jan 2023

Lala: Klu menurut saya sndiri, Forex itu lebih ke trading daripada investasi. Jadi, lu ngambil untung dari pergerakan harga mata uang dalam waktu singkat. Beda banget sama investasi yang fokusnya jangka panjang buat pertumbuhan modal.

Forex trading itu seringkali dianggap lebih berisiko. Pasar forex sering kali volatile dan harga bisa berubah cepat. Plus, ada leverage yang bisa bikin keuntungan gede, tapi juga risiko rugi lebih besar.

Tapi, di sisi lain, bila menaganggap Forex sbagai investasi juga ga salah karena trading Forex bsa dengan cara jangka panjang jga, maka bisa disebut sebagai investasi daripada Trading.

Sonny   1 Jun 2023

Aisha: saya mau tanya soal poin terakhir kak. Kenapa ya koq bisa pencairannya lama sekali sampai 12 hari, memang apa saja yang bisa menghambat pencairan tersebut? Adakah tips biar WD reksadana kita nggak molor2 amat? trimz.

Hasna Afiyah   6 Jun 2023

Hamka Yahya: kalau karyawan berarti ekspektasi ada penghasilan rutin setiap bulan ya. Jika mau ambil investasi high risk mungkin bisa, tapi untuk pemula sebaiknya pilih yang low risk, contohnya:

Reksa Dana: fleksibel dan dapat diakses dengan modal yang relatif kecil.

Saham: memiliki potensi keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang

Deposito: Meskipun keuntungan deposito cenderung lebih rendah, tapi risikonya rendah

Obligasi: Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Investasi obligasi dapat memberikan pendapatan tetap dalam bentuk bunga secara berkala.

Ada juga investasi-investasi yang syariah. Bisa dibaca di sini:

Ananta   11 Jun 2023

Mau tanya. Sbagai seorang penghasilan pas2an seperti saya. APakah investasi itu penting? Dlm arti gini, sy sndiri penghasilan pas2an utk kebuthan sehari2 dan klu ada uang lebih pun kyknya ga seberapa. Mengingat dalam investasi itu ternyata juga ada resiko yg mengintai dan resikonya pun kehilangan uang gitu.

Nah, utk suhu2 disini, kira2 apakah dengan kondisi sy saat ini (msh single + pas2an) bsa melkukan investasi? dan klu bsa, kira2 apa investasi yg mngkn sesuai dngn keadaan saya? Kmudian apabila ga perlu mealkukan investasi, kira2 berapa target keuangan yg dbutuhkan agar bsa memulai suatu investasi?

Mohon bantuannya ya, para suhu2 di Inbizia.... makasih bnyk sblmnya

Ardianto   12 Jun 2023

Ardianto:

Kalau penghasilan pas-pasan, maka investasi itu belum perlu dilakukan.

Hanya saja, tetap perlu menyisihkan pendapatan untuk tiga tujuan:

  • Dana Darurat
  • Asuransi Kesehatan (sesuai keyakinan saja, dan seandainya tidak menyukai asuransi pun tidak perlu dilakukan)
  • Dana Pensiun (apabila berstatus PNS/polisi/tentara maka dapat diabaikan)

Dana Darurat itu sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga di masa depan, seperti kecelakaan, bencana alam, kebakaran, dan lain-lain. Para penasihat keuangan biasanya menyarankan dana darurat sekitar 3x sampai 6x pengeluaran bulanan untuk karyawan bergaji tetap, atau sekitar 12x pengeluaran bulanan untuk freelancer dan wiraswasta.

Bagaimana cara mengumpulkan dana darurat? Dana darurat itu bisa dikumpulkan secara bertahap dari gaji bulanan, ataupun sekaligus banyak dari bonus atau THR. Silakan pilih mana yang paling sesuai dengan kondisi keuangan saja.

Setelah itu, simpanlah dana darurat dalam wadah investasi yang mudah dicairkan dan berisiko rendah. Contohnya: deposito bank tenor 1 bulanan dan reksa dana pasar uang. Keduanya memungkinkan uang kita bertumbuh selaras dengan inflasi, mudah dicairkan dalam tempo 1-2 hari, serta hampir tidak mungkin rugi (ada risiko, tetapi risikonya tidak besar).

Aisha   13 Jun 2023

Hasna Afiyah:

Proses pencairan reksa dana itu dipengaruhi oleh tiga faktor: mekanisme pasar, prosedur transfer antarbank, dan aturan platform.

Proses pencairan paling cepat untuk reksa dana pasar uang, yaitu bisa secepat 2 hari kerja saja, atau maksimal 4 hari kerja. Sedangkan proses pencairan paling lama adalah reksa dana campuran dan reksa dana saham, yaitu bisa sampai 12 hari kerja.

Perhatikan: hari kerja ya, bukan berdasarkan tanggal kalender.

Di belakang layar, kurun waktu masa pencairan itu terbagi menjadi lima:

  • Instruksi pencairan reksa dana dikirim dari platform investasi kamu ke Manajer Investasi.
  • Manajer Investasi memproses penjualan unit reksa dana sesuai mekanisme pasar yang berlaku. Dalam tahap ini, pencairan reksa dana campuran dan saham paling rumit, sehingga butuh waktu paling lama.
  • Manajer Investasi mengirim instruksi pembayaran hasil penjualan unit reksa dana ke bank kustodian.
  • Bank kustodian mentransfer hasil penjualan unit reksa dana ke bank yang ditunjuk untuk pencairan dana.
  • Bank yang ditunjuk untuk pencairan dana akan mentransfer dana ke bank kamu.

Langkah kedua sampai ketiga itu tidak bisa dipercepat sama sekali. Karena hubungannya dengan mekanisme pasar dan prosedur perbankan.

Yang bisa dipercepat hanyalah untuk tahap pertama dan terakhir. Bagaimana caranya?

Untuk mempercepat tahap pertama, pilihlah platform investasi yang proses pencairannya relatif lebih cepat daripada yang lain. Contohnya, berdasar pengalaman, pencairan reksa dana ke bank yang sama di platform Tan***** bisa 2 hari saja, sedangkan pencairan di platform lain sampai 4 hari. Maka kalau ingin cair lebih cepat, berinvestasilah di platform Tan***** saja.

Untuk mempercepat tahap terakhir, pilihlah bank yang sama dengan bank pemroses dana yang ditentukan oleh Manajer Investasi atau platform investasi kamu. Ini setidaknya bisa mempercepat satu hari.

Jadi, adakah tips agar WD reksa dana tidak terlalu lama? Simpulannya ada tiga:

  • Pilih jenis reksa dana pasar uang.
  • Pilih reksa dana yang punya bank yang sama dengan bank kamu.
  • Pilih platform investasi yang pemrosesannya cepat.
Aisha   15 Jun 2023

Nur Halimah:

Selain reksadana, ada beberapa investasi risiko rendah untuk pemula. Antara lain:

Deposito: Cara kerjanya Anda menempatkan sejumlah dana pada bank untuk jangka waktu tertentu dengan suku bunga tetap. Risiko dalam deposito umumnya rendah karena dana Anda diasuransikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu.

Obligasi Pemerintah: Investasi ini berbentuk surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Anda dapat membeli obligasi pemerintah melalui penawaran umum atau lewat perantara seperti bank atau sekuritas.

Deposito Berjangka Syariah: Karena prinsip-prinsip syariah melarang riba (bunga), maka deposito berjangka syariah didasarkan pada prinsip bagi hasil yang adil.

Jika ingin tahu lebih banyak soal syariah vs konvensional, bisa baca artikel berikut: 

Ananta   24 Jun 2023
 

Kirim Komentar Baru