Fokus pasar minggu ini akan tertuju pada isu Brexit, perang dagang, dan pidato Mario Draghi dari ECB. Secara teknikal EUR/USD bisa turun dulu sebelum menguat.
Jika kita amati dengan seksama, tentu akan begitu sulit memprediksi apa yang akan terjadi pada goyangan Major Currencies lain terhadap USD. Minggu ini akan agak sedikit lebih tenang, tapi masih ada isu Brexit yang bisa diamati, juga ketegangan konflik dagang AS-China, serta Pempimpin ECB, Mario Draghi, yang dijadwalkan berpidato pada hari Selasa dan Rabu besok.
Mari kita simak bersama garis besar ulasannya di bawah ini:
AS dan China bakal sekali lagi melakukan pembicaraan dagang. Inisiatifnya berasal dari Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, yang hingga saat analisa ini dibuat, masih tidak jelas apakah ia mendapat dukungan dari Trump atau tidak. Inflasi AS meleset agak jauh dari yang diharapkan, tetapi penjualan ritel teranyar masih baik-baik saja berkat adanya revisi data.
Baik The Fed maupun ECB relatif masih optimis terhadap ekonomi masing-masing negaranya. Sementara terkait Brexit, Ketua Negosiator Uni Eropa, Michel Barnier, mengatakan bahwa masalah Brexit bisa mengarah ke titik temu. Tak pelak, dalam waktu 6-8 minggu ke depan, Pound dan EUR akan melambung tinggi. Inflasi Euro Zone tidak berubah dan bank sentral Turki akhirnya setuju menaikkan suku bunga. Hal ini baik bagi EUR dan sedikit memberikan ketenangan untuk minggu depan.
Topik penting yang harus kita perhatikan di minggu ini adalah:
- Pidato Mario Draghi (Selasa, pukul 14:15 WIB). Presiden ECB ini akan berbicara di Paris, dan pasar akan sangat antusias memperhatikan poin-poin yang berkaitan dengan prospek suku bunga ECB, juga arah kebijakan moneter Euro Zone secara keseluruhan.
- Pidato Mario Draghi (Rabu, pukul 20:00 WIB). Presiden ECB akan kembali berpidato, kali ini di suatu acara yang diadakan oleh Jacques Delors Institute di Berlin. Selain topik sekitar Brexit, Draghi juga akan memberikan ulasan mengenai tindak lanjut yang sejalan dengan isi pidatonya pada hari Selasa di Paris.
- Crude Oil Inventories AS (Rabu, pukul 21:30 WIB). Minggu lalu, AS akan mengumumkan penurunan persediaan minyak sebanyak -4.3 juta barel, berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan. Lebih lanjut, ada penyesuaian lanjutan sebesar -5.3 juta barel, makin jauh dari apa ekspektasi -2.2 juta. Oleh sebab itu, angka prediksi untuk persediaan minyak kali ini sulit ditentukan.
- US Existing Home Sales (Kamis, pukul 21:00 WIB). Data penjualan perumahan AS turun tajam sejak empat bulan terakhir. Hal tersebut merupakan fenomena kelabu dan kurang positif sebagai indikator ekonomi. Namun jangan salah, itu semua bisa berbalik dan membaik walau hanya sedikit. Meski angka 5.34 juta pada bulan Juli cukup mengkhawatirkan, tapi proyeksi Existing Home Sales bulan Agustus mengharapkan peningkatan kecil ke 5.39.
Analisa Teknikal EUR/USD
Analogi analisis teknikal kali ini harus digabungkan dengan isu fundamental di atas.
Tampak jelas pada chart D1, bahwa dari garis support Uptrend (warna Lime) dengan harga terendah 1.1525, harga sempat memantul dan menembus garis resistance Downtrend (warna OrangeRed), untuk kemudian berhenti di 1.1721 dan memantul kembali ke bawah. Minggu lalu, pair ini ditutup di 1.1622.
Keempat MA (10, 20, 50, dan 100) di D1, H4, juga H1 sama-sama saling mendekat. Hal ini memicu potensi terbentuknya segitiga kecil sebagai pengimbang segitiga besar sebelumnya, yang menandakan adanya breakout dalam waktu dekat.
Jadi analisa untuk pair ini adalah, walau tingkat resistance R2 di 1.1731 cukup kuat dan belum bisa ditembus selama minggu lalu, makan lain lagi ceritanya untuk pekan ini. Jika EUR/USD menukik ke bawah hingga melewati S2 di 1.1547 (support Uptrend warna Lime), pair ini akan memantul kembali ke atas.
Satu pertimbangan lagi yang perlu kita semua perhatikan adalah, adanya divergensi bearish garis resistance Downtrend (warna OrangeRed) yang merupakan kunci dari bullish-nya pair ini. Jika bisa dilalui, apalagi bila R2 1.1731 terpecahkan, maka kemungkinan besar EUR/USD akan melaju sedikitnya hingga ke R3, lalu ditutup di antara R1 dan R2.