Forex

Yuk, gue bantu jelasin tentang trading sinyal. Jadi, trading sinyal itu adalah layanan yang bisa membantu lo sebagai trader untuk mengambil keputusan trading. Biasanya, trading sinyal ini berupa saran atau rekomendasi dari trader yang lebih berpengalaman atau software khusus yang menggunakan analisis teknikal untuk menghasilkan sinyal trading.

Tapi perlu lo tahu, trading sinyal enggak selalu 100% akurat ya. Ada kalanya sinyal tersebut berhasil, namun ada juga kalanya tidak sesuai dengan perkiraan. Oleh karena itu, komentar sebelumnya bilang bahwa trading sinyal itu 50:50, artinya ada kemungkinan berhasil dan ada kemungkinan gagal.

Nah, tentang apakah tiap broker ada fitur trading sinyal atau tidak, itu tergantung pada kebijakan masing-masing broker. Beberapa broker mungkin memiliki fitur trading sinyal eksklusif dan berbayar, sementara yang lain mungkin memiliki fitur trading sinyal gratis untuk para trader. Tapi pada umumnya, broker di Indonesia menyediakan fitur sinyal gratis dan juga sumbernya dari Trading Central. Beberapa broker tersebut bisa dibaca di rubik artikel ini : Daftar Broker Lokal Penyedia Trading Sinyal Trading Central

Untuk Maxco ada trading sinyal juga dan dinamakan sebagai "Pandangan Analis". Jadi baik Maxco maupun DCFX sama-sama punya trading sinyal dan gratis!

Oh iya, gue lupa jelasin. Trading Central itu penyedia sinyal trading independen ya. Jadi itu pihak ketiga yang ngeluarin trading sinyal dan dipakai ama broker, dan salah satunya adalah Maxco. Sedangkan untuk DCFX memiliki trading sinyal dari analis mereka sendiri. Keakuratan jg sama2 bisa dibilang oke tpi ga 100%. Dalam hal memakai trading sinyal, sebaiknya lo lebih baik uji coba dulu di akun demo karena trading sinyal ini free sehingga bisa dipakai dan diuji di akun demo tanpa harus deposit terlebih dahulu serta pelajari juga analisa teknikal sendiri sehingga bisa menghiindari kesalahan akibat dari trading sinyal yang berujung pada kerugian.

Semoga membantu dan good luck buat tradingnya!

Safiudin: Lot dalam trading Forex itu standardnya 100.000 mata uang unit. Misalkan EUR/USD, maka 1 lot standard itu adalah 100.000 EUR. Nah, utk istilah mini dan mikro adalah jumlah sepersepuluh dari 100.000. Mini di 10.000 unit sedangkan mikro adalah 1.000 unit. Dalam artian, jenis lot adalah standard (1 lot), mini (0.1 lot), dan mikro (0.01 lot).

Dan efek dari menggunakan lot yang lebih kecil, misalnya 0.01, adalah potensi keuntungan yang didapat juga lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan lot yang lebih besar, misalnya 0.1 dan 1 lot. Dan balik lagi ini adalah berkaitan dengan ketahanan modal jga. Dengan lot lebih kecil maka modal yg dipakai utk trading lbh kecil jga

Selengkap mengenai lot bisa dibaca di artikel :

• Forum : Menghitung Lot dan Ketahanan Modal
• Cara bermain forex Aman dengan Money Management
• 5 Dasar Money Management Yang Baik

Rizal: Gw nambahin yaa. Utk resiko dan profit yang dimaksudkan adlaah nilai pip dimana biasanya 1 pip di akun standard $10, akun mini adalah $1, sedangkan akun mikro dengan gerakan 1 pip sebesar $0.1.

Berarti bila selisih 10 pips dari harga yg dibuka maka di 1 lot bisa berarti profit/untung $100; dengan 0.1 lot maka profit/untung $10; sedangkan 0.01 lot maka profit/untung $1

Jadi kesimpulan, semakin gede lot maka profit semakin besar tetapi resiko risk jga besar jga. JAdi amannya utk trader pemula, lebih baik memainkan lot semakin kecil.

Ayu Andari: Halo kak! Monex sbnrnya memiliki bnyk fitur edukasi yg bsa kita manfaatin selain artikel dan jga video. Yg pertama adalah Webinar. Perlu diketaui bahwa Monex suka banget ngadain webinar seru tentang Forex. Di situ, mereka bakal jelasin banyak hal dan kamu bisa tanya langsung ke ahlinya. Seru kan? Jadi, bisa dapetin penjelasan yang lebih dalam sambil liat presentasi visual yang menarik.

Dan yg ga kalah menarik tentunya adanya Akun Demo. Jngn salah, ada akun demo terbatas yg diterapkan oleh beberapa broekr tetapi di Monex itu ga terbatas lho fitur2 akun demonya. Shngga Buat latihan trading Forex tanpa modal sngt posibble utk dilakukan. Dengan akun demo ini, kakak bisa praktik trading, coba2 strategi, dan belajar pakai platform tanpa takut rugi uang beneran.

Pokoknya, pilih cara belajar yang paling nyaman buat kamu, bro. Kalo suka penjelasan visual, webinar dan materi interaktif jadi pilihan yang oke. Tapi kalo lebih suka baca dengan santai, artikel dan panduan bisa jadi pilihan yang cocok. Ingat, belajar Forex butuh waktu dan kesabaran, jadi jangan buru-buru. Nikmati aja proses belajarnya dan jangan takut untuk nanya-nanya. Semoga sukses dalam belajar Forex!

Andrew: Yup, platform trading yg tidak teruji atau tidak dioptimalkan dngn baik dpt berdampak pd penurunan kecepatan eksekusi. Kecepatan eksekusi sngtt penting dlm trading karena dpt mempengaruhi harga masuk dan keluar dari posisi, serta eksekusi order secara tepat waktu. Jika platform trading tidak stabil atau tidak dioptimalkan dngnn baik, bisa terjadi keterlambatan atau gangguan dalam eksekusi order, yang dapat berdampak negatif pada hasil trading.

Sedangkan, Metatrader adalah salah satu platform trading yang sangat populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Emang ada jg platform lain seperti TradingView dan cTrader yang digunakan oleh beberapa broker. Tetapi gue rasa, pengguna Metatrader di Indonesia sangat bnyk shngga beberapa broker lokal mungkin memilih Metatrader sebagai platform standar karena selain user yg bnyk, platform ini jga sudah teruji, memiliki fitur yang lengkap, dan tersedia berbagai indikator dan alat analisis teknis.

Penentuan stop loss dan take profit dalam trading forex tidak ada "nilai pips paling ideal" yang berlaku secara universal. Penempatan stop loss dan take profit harus disesuaikan dengan strategi trading yang Anda gunakan, pasangan mata uang yang Anda tradingkan, serta kondisi pasar yang sedang berlangsung.

Setiap strategi trading memiliki aturan dan parameter yang berbeda-beda. Beberapa trader mungkin menggunakan stop loss yang sangat ketat untuk membatasi risiko, sedangkan yang lain mungkin menggunakan stop loss yang lebih lebar untuk memberikan ruang pergerakan harga yang lebih besar.

Untuk menentukan stop loss dan take profit yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
1. Analisis Pasar: Melakukan analisis teknikal dan fundamental untuk mengidentifikasi tingkat support dan resistance, pola harga, dan indikator lainnya yang dapat membantu menentukan level stop loss dan take profit yang relevan.
2. Volatilitas Pasar: Mengukur volatilitas pasangan mata uang yang Anda tradingkan. Pasangan mata uang yang lebih volatil mungkin memerlukan stop loss dan take profit yang lebih lebar untuk menghindari dipicu secara prematur.
3. Rasio Risk/Reward: Menentukan rasio risk/reward yang sesuai dengan strategi trading Anda. Rasio risk/reward mengacu pada perbandingan antara potensi keuntungan (take profit) dan potensi kerugian (stop loss). Idealnya, rasio risk/reward yang seimbang adalah setidaknya 1:2 atau lebih tinggi, di mana potensi keuntungan yang diharapkan dua kali lipat atau lebih besar dari potensi kerugian.
4. Time Frame: Penentuan stop loss dan take profit juga bisa dipengaruhi oleh time frame yang Anda gunakan. Stop loss dan take profit yang ditempatkan pada time frame yang lebih rendah mungkin lebih sensitif terhadap pergerakan harga yang kecil dan berisiko memicu secara prematur.

Selain itu, penting juga untuk mencatat bahwa penempatan stop loss dan take profit dalam trading forex tidak hanya berdasarkan jumlah pips. SL dan TP juga bisa didasarkan pada level support dan resistance, pola grafik, atau indikator teknikal lainnya.

Jadi, tidak ada jawaban pasti mengenai berapa pips paling ideal untuk stop loss dan take profit dalam trading forex. Hal ini harus disesuaikan dengan strategi trading Anda, kondisi pasar, dan tujuan risiko dan keuntungan yang Anda tentukan. Dalam prakteknya, Anda perlu melakukan uji coba, mengamati hasil trading, dan menyesuaikan penempatan stop loss dan take profit Anda berdasarkan hasil pengujian.