USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 10 jam lalu, #Emas Fundamental   |   EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

GBP/USD: Outlook Mingguan 17-21 September

Joe Poe 17 Sep 2018
Dibaca Normal 3 Menit
forex > analisa >   #gbp
Diliputi optimisme Brexit dan masalah perang dagang AS yang bergejolak, GBP/USD diprediksikan menurun terbatas, sebelum kemudian menguat secara signifikan.

Wacana perang dagang AS-China diramaikan dengan rencana perundingan atas inisiatif Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin. Sementara itu, Inflasi AS meleset agak jauh dari yang diharapkan, tetapi penjualan ritel tetap optimistis terutama dalam jangka waktu pendek. Baik The Fed maupun Presiden BoE Mark Carney relatif positif terhadap Outlook ekonomi AS dan Inggris, berdasarkan data masing-masing negaranya.

Jika masalah Brexit bisa mengarah ke titik temu dan peluang kesepakatannya cukup realistis, maka dalam waktu 6-8 minggu ke depan, Pound dan Euro akan melambung tinggi.

Topik penting yang harus kita perhatikan di minggu ini adalah:

  1. Crude Oil Inventories AS (Rabu, pukul 21:30 WIB). Minggu lalu, AS akan mengumumkan penurunan persediaan minyak sebanyak -4.3 juta barel, berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan. Lebih lanjut, ada penyesuaian lanjutan sebesar -5.3 juta barel, makin jauh dari apa ekspektasi -2.2 juta. Oleh sebab itu, angka prediksi untuk persediaan minyak kali ini sulit ditentukan.
  2. UK Retail Sales (Kamis, pukul 15:30 WIB). Angka penjualan ritel Inggris diprediksi sedikit menurun menjadi -0.1%, dari sebelumnya di 0.7%. Hal ini adalah akibat dari isu Brexit yang masih terkatung-katung. Namum demikian, kekhawatiran tersebut barangkali bisa ditopang oleh tingginya angka lowongan pekerjaan, yang serta merta dapat menekan angka pengangguran, dan secara langsung berpengaruh terhadap tingkat daya beli perumahan di Inggris yang naik cukup drastis belakangan ini.
  3. US Existing Home Sales (Kamis, pukul 21:00 WIB). Data penjualan perumahan AS turun tajam sejak empat bulan terakhir. Hal tersebut merupakan fenomena kelabu dan kurang positif sebagai indikator ekonomi. Namun jangan salah, itu semua bisa berbalik dan membaik walau hanya sedikit. Meski angka 5.34 juta pada bulan Juli cukup mengkhawatirkan, tapi proyeksi Existing Home Sales bulan Agustus mengharapkan peningkatan kecil ke 5.39.

 

Analisa Teknikal GBP/USD

 

GBP/USD - 17 September 2018

Seperti halnya pada pair lain, minggu ini juga, GBP/USD tidak bisa lepas dari isu fundamental yang harus dimasukkan sebagai pertimbangan analisa, untuk mengupayakan keberhasilan trading kita pada pair ini.

Kita bisa menggunakan chart D1 yang menunjukkan lepasnya GBP/USD dari resistance Bearish Trend Channel (warna OrangeRed), dan mulai mengerucut juga terus menjulang di dalam Bullish Channel (warna Lim)e. Berbeda dengan EUR/USD yang membentuk segitiga raksasa, pair ini tidak menunjukkan pola tertentu, hanya riak-riak kecil sesuai dengan isu yang timbul dan menggerakkannya.

Minggu ini, harga kemungkinan besar akan sedikit mengayun ke bawah hingga minimal ke R1 1.3024, yang kali ini berfungsi sebagai support horizontal. Pergerakan ini bisa terus berlangsung hingga kurang lebih tepat berada di garis support Bullish Channel, lalu memantul kembali ke atas, masuk dan tetap berada di dalam lorong tersebut, hingga minimal ke R3 1.3156 atau lebih. GBP/USD selanjutnya dapat ditutup sedikit di atas R3.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
USD/CAD: Area Support di level 1.3600 memegang kunci menjelang PDB kuartal pertama AS, 10 jam lalu, #Forex Teknikal

Schnabel, ECB: Bank sentral paling mengkhawatirkan upah dan jasa, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

XAU/USD turun efek meredanya konflik timur tengah, 10 jam lalu, #Emas Fundamental

EUR/USD bergerak lebih tinggi karena data AS mengecewakan, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

Pound Sterling bergerak lebih tinggi di tengah optimisnya prospek Inggris dan penurunan dolar As, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

Pertumbuhan Ekonomi akan tetap kuat, meskipun melambat dari kuartal IV, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/JPY terus naik di atas level 166.50 di tengah kondisi jenuh beli, 10 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih sebesar Rp10.07 triliun, turun 4.95% YoY, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Top losers LQ45 terdiri dari: PT Mitra Pack Tbk (PTMP) -10%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2.16%, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) -1.77%, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, turun 0.33% ke 7,151, 16 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mengungkapkan proyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 51% untuk tahun 2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru