Salam sukses.. bagaimana untuk menentukan titik jenuh suatu harga, hingga harga berbalik arah?
thanks
Secara teknikal mungkin bisa kita analisa. namun tetap aksi jual dan aksi beli dipasarlah yang menggerakan harga. sekalipun teknikal menunjukan kondisi jenuh, jika para pelaku pasar masih terus terus melakukan jual / Beli harga akan terus bergerak.
Thanks
@ putra:
Jenuh beli atau overbought dan jenuh jual atau oversold adalah istilah dalam analisa teknikal yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya koreksi atau pembalikan arah. Biasanya digunakan indikator oscillator (yang populer adalah indikator RSI), tetapi harus dikonfirmasi oleh minimal satu indikator trend agar penunjukkannya akurat. Dalam keadaan pasar yang trending maka penunjukkan overbought dan oversold akan cenderung false atau salah.
Berikut contoh pada GBP/USD yang terjadi baru-baru ini:
Pada area A kondisi overbought yang ditunjukkan oleh indikator RSI terkonfirmasi oleh:
1. Indikator parabolic SAR berpindah ke atas bar candlestick yang menunjukkan pergerakan bearish.
2. Garis histogram indikator ADX memendek (menunjukkan pelemahan trend) dan berganti warna ke merah (menunjukkan dominan bearish).
3. Dari price action: terbentuk formasi evening star yang menunjukkan sentimen bearish.
Dengan demikian kondisi overbought tersebut valid.
Pada area B kondisi oversold yang ditunjukkan oleh indikator RSI tidak terkonfirmasi:
1. Indikator parabolic SAR tetap berada di atas bar candlestick yang menunjukkan pergerakan masih cenderung bearish.
2. Garis histogram indikator ADX memanjang yang menunjukkan trend bearish yang semakin kuat.
3. Dari price action: terbentuk formasi three crows, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.
Karena tekanan bearish (sell) yang semakin kuat sehingga RSI akan terus turun meski telah melewati batas oversold (level 30), dan karena tidak ada sinyal yang mendukung akan terjadinya koreksi bullish maka kondisi oversold pada area B tersebut tidak valid atau false (salah).
Semoga bisa membantu.
Untuk Donny Andriawan,
Indikator Stochastic merupakan satu dari beberapa indikator oscillator yang terdapat pada platform trading. Indikator oscillator umumnya akan bekerja dengan baik disaat pasar sedang ranging / sideways. Dalam keadaan tersebut, umumnya pasar akan bergerak terbatas didalam range tertentu sehingga membuat sinyal overbought dan oversold yang muncul dari indikator oscillator menjadi sangat akurat.
Akan tetapi, jika pasar sedang dalam keadaan trending, umumnya pasar akan mengabaikan sinyal overbought atau oversold dari indikator oscillator. Dengan demikian, jika Anda menemui harga yang bergerak semakin meninggi padahal indikator oscillator menunjukkan pembacaan overbought, atau harga yang semakin merendah ketika sedang dalam keadaan oversold, Itu berarti pasar sedang dalam keadaan trending.
Sehingga saran dari kami, pergunakan juga indikator yang menunjukkan tren seperti moving average atau ADX. Hal ini berguna untuk memfilter sinyal yang muncul dari indikator oscillator, dalam kasus ini adalah Stochastic. Jika dalam keadaan sideways, Anda dapat entry berdasarkan sinyal overbought atau oversold. Namun jika dalam keadaan trending, maka abaikan keadaan overbought dan oversold yang muncul. Anda dapat entry menggunakan teknik divergence atau menggunakan teknik breakout. Perhatikan chart berikut!
Indikator Stochastic akan bekerja sangat baik jika dalam keadaan sideways.
Dari chart diatas terlihat pasar sedang bergerak diantara support dan resisten. Sehingga Anda dapat membuka posisi buy ketika dalam keadaan oversold dan sell ketika dalam keadaan overbought.
Keadaan overbought atau oversold tidak akan berfungsi jika pasar dalam keadaan trending!
Terlihat dari chart diatas bahwasanya EUR/USD sedang dalam keadaan downtrend. Keadaan downtrend tersebut dikonfirmasi oleh indikator moving average dan indikator ADX. Terlihat harga selalu bergerak dibawah indikator moving average. Selain itu indikator ADX juga menunjukkan tren yang menguat. Perhatikan indikator Stochastic ketika ADX menunjukkan tren (downtrend) yang sedang menguat, Anda akan selalu melihat Stochastic selalu bergerak didalam zona oversold. Dengan demikian, ketika sedang trending, maka sinyal oversold dan overbought dari indikator oscillator tidak dapat digunakan.
Semoga bisa membantu.
Jika memakai analisa tekhnikal, untuk Titik jenuh sebuah harga bisa menggunakan Doubel Top/Botom . Silahkan perhatikan
Sebuah Double Top adalah pola pembalikan yang terbentuk setelah ada perpanjangan gerakan. TOP atau “puncak” adalah puncak yang terbentuk ketika harga menyentuh tingkat tertentu yang tidak dapat ditembus.
Setelah menyentuh tingkat ini, harga akan terpental sedikit, tapi kemudian kembali ke menguji tingkat puncak lagi. Jika harga memantul dari tingkat itu lagi, maka Anda memiliki DOUBLE TOP!
Dalam grafik di atas Anda dapat melihat bahwa dua puncak atau “puncak” terbentuk dua kali.
Perhatikan bagaimana puncak kedua tidak mampu menembus tinggi puncak sebelumnya. Ini adalah tanda yang kuat bahwa pembalikan akan terjadi yang mengatakan kepada kita bahwa tekanan beli sudah selesai selesai.
Melihat grafik diatas, Anda dapat melihat bahwa harga menembus neckline (leher) dan terjun ke bawah. Ingat bahwa puncak ganda atau double top adalah formasi pembalikan tren sehingga Anda akan menemukan ini setelah ada uptrend kuat.
Anda juga akan melihat bahwa harga terjun kurang lebih sama tingginya dengan pembentukan double top. Hal itu perlu diingat karena itu akan berguna untuk menetapkan target keuntungan (Take Profit).
Double Bottom
Bagian bawah ganda (double bottom) juga merupakan formasi pembalikan tren, tapi kali ini kita mencari untuk pergi buy bukannya sell. Formasi tersebut terjadi setelah downtrend ketika dua bottom telah terbentuk.
Anda dapat melihat dari grafik di atas bahwa setelah trend sebelumnya, harga membentuk dua lembah karena tidak bisa pergi di bawah tingkat tertentu.
Perhatikan bagaimana bottom kedua tidak mampu secara signifikan memecahkan bottom yang pertama. Ini adalah tanda bahwa tekanan jual sudah selesai, dan bahwa pembalikan akan segera terjadi.
Harga mematahkan leher dan terbang tinggi.
Lihat bagaimana harga melonjak tinggi hampir sama panjangnya dengan pembentukan double bottom?
Ingat, seperti double top, double bottom juga formasi pembalikan.
Thanks.
@ ayipasep:
Sebenarnya pergerakan suatu harga tidak ada jenuhnya. Titik jenuh hanyalah perkiraan berdasarkan pergerakan sentimen pasar, yaitu dengan mengamati terbentuknya price action.
Pada pergerakan harga yang sedang trending, kemungkinan pembalikan arah (Reversal) bisa ditandai dengan terbentuknya single candle yaitu pin bar atau doji, double candle yaitu double top atau double bottom, tweezer top atau tweezer bottom, dan triple candle seperti morning star atau evening star, triple top atau triple bottom.
Pada pergerakan harga yang sedang sideways, kemungkinan pembalikan arah bisa diamati dari sinyal indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI, yaitu dengan melihat apakah kurva indikator tsb telah berada pada area overbought atau area oversold.
Jika menggunakan indikator teknikal, biasanya titik jenuh ini dapat dideteksi dengan indikator jenis apa?
@Wahyono: Dengan indikator berjenis oscillator yang mempunyai batas atas dan batas bawah.
Batas atas disebut dengan jenuh beli (overbought) sedangkan batas bawah disebut dengan jenuh jual (oversold).
Contoh indikator oscillator adalah RSI, stochastic, CCI, DeMarker, dan Williams' Percent Range.
Sebenarnya apa yang terjadi di market ketika harga mulai jenuh? Dan mengapa harga bisa jenuh? Saya masih kurang paham. Mohon penjelasannya
@Hernanda: Logikanya seperti ini.
Indikator oscillator ini mendeteksi jenuh beli dan jual berdasarkan harga rata-rata selama beberapa periode terakhir.
Dengan demikian, indikator adalah turunan dari harga.
Dalam market yang sesungguhnya, tidak ada namanya titik jenuh jual dan beli. Kenapa?
Karena sebenarnya tidak ada yang tahu dengan pasti sampai titik berapa para seller dan buyer jenuh. Walaupun harga sudah turun sekian banyak, kalau masih banyak seller daripada buyer maka harga akan tetap akan terus turun meskipun indikator sudah menunjukkan jenuh jual.
Jadi, gunakanlah indikator oscillator tadi sebagai penunjuk arah harga bisa berbalik, bukan PASTI berbalik.
Ketika indikator oscillator menunjukkan jenuh beli, itu artinya harga mulai melambat dan terlihat sudah mulai banyak seller yang masuk.
Apakah pasti harga berbalik? Tidak. Apakah mungkin berbalik? Kemungkinan besar.
Dalam keadaan market yang kacau, harga bisa saja turun dengan sangat kuat atau sebaliknya. Pada keadaan ini, Anda tentu akan selalu melihat indikatornya jenuh jual atau jenuh beli. Jangan gunakan indikator tersebut karena situasinya tidak normal.
Jadi, gunakanlah pola pikir indikator osclillator ini seperti penunjuk arah mengenai dinamika seller dan buyer pada market.
Setelah terjadi overbought atau oversold apakah harga akan segera kembali reversal?
Pengalaman saya, setelah terjadi overbought, saya pasang Sell harga malah terus naik. Mohon pencerahan suhu.
@Ikomang: Gunakanlah indikator oscillator tadi sebagai penunjuk arah harga bisa berbalik, bukan PASTI berbalik.
Ketika indikator oscillator menunjukkan jenuh beli, itu artinya harga mulai melambat dan terlihat sudah mulai banyak seller yang masuk.
Apakah pasti harga berbalik? Tidak. Apakah mungkin berbalik? Kemungkinan besar.
Dalam keadaan market yang kacau, harga bisa saja turun dengan sangat kuat atau sebaliknya. Pada keadaan ini, Anda tentu akan selalu melihat indikatornya jenuh jual atau jenuh beli. Jangan gunakan indikator tersebut karena situasinya tidak normal.
Kembali ke pertanyaan Anda di atas, kenapa setelah terjadi overbought atau oversold pasang sell malah harga terus naik?
Karena harga tidak mengikuti indikator tapi indikatorlah yang mengikuti harga, jangan dibalik.
Kalau masih lebih banyak buyer daripada seller di market, mau indikator tunjukkan overbought-pun harga tetap akan naik. Jadi jangan telan mentah-mentah apa yang ditunjukkan oleh indikator.
Kalau indikator tidak bisa ditelan mentah-mentah, lalu bagaimana cara menggunakannya?
1. Perhatikan dulu struktur harga yang sedang terjadi, apakah sedang trending atau sideways?
Kalau trending, kita bisa masuk. Kalau sideways? Tunggu sampai trending.
Dalam trend naik, fokus entry buy sedangkan pada trend turun fokus entry sell.
2. Harga sedang trend naik, fokus buy di level penting seperti support atau demand atau menggunakan indikator overbought.
3. Terakhir tinggal tunggu konfirmasi di area level penting tersebut.
Jadi, arahnya jelas, levelnya jelas dan konfirmasinya pun jelas. Sebaiknya jangan masuk entry melawan arah trend.
Pada kondisi overbougt atau oversold, lebih rekomendasi pasar limit order atau stop order?
@Sandra: Memilih antara limit order atau stop order adalah pilihan dari masing-masing trader. Dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Saya pribadi lebih menyukai menggunakan limit order sehingga kalau disuruh pilih, saya merekomendasikan limit order.
Jenis-jenis indikator teknikal apa saja yang bisa digunakan untuk deteksi jenuh beli dan jenuh jual?
@Randu: Indikator berjenis oscillator seperti stochastic oscillator, relative strength index (RSI), MACD, William percents range, dst.
Saat stochastic sudah mencapai batas oversold, saya heran kenapa harga malah anjlok dan semakin anjlok. Padahal di kalender economy tidak ada rilis berita penting. Harusnya kan harga tak lama lagi akan naik. Tapi kenapa harga malah semakin anjlok hingga membentuk candle yang sangat panjang.
mas mau nanya, bagaimana menentukan suatu pair, bahwa pair tersebut sudah dalam kondisi jenuh beli atau jenuh jual. trims....
Kalau untuk memanfaatkan titik jenuh ini apakah sebaiknya kita juga tetap harus berpatokan dengan trend pak? atau kita tetap bisa open posisi tidak peduli berlawanan dengan trend atau tidak?
Sebaiknya berpatokan dengan trend dan hanya memanfaatkan titik jenuh yang searah dengan trend.
Namun, Anda bisa melakukan counter trend (masuk posisi berlawanan arah trend) dengan catatan, Anda mengerti detail-detail cara trading tersebut.
Untuk pemula, saya pribadi lebih menyarankan mengikuti trend.
Maaf, kalau seperti ini, apakah ini disebut dengan overbought valid? Di indikator RSI sudah overbought namun balum bisa menembus garis resistance...
Ya, harga menguji level resisten yang Anda tandai dengan garis hijau namun hanya tertahan dan ada sinyal overbought.
Pak, kenapa ya saat saya mendalami metode scalping tapi jika sudah yakin harga up open buy malah balik arah jadi down, open sell malah naik, sering gitu terus. kalau stop loss terus, kerugian makin banyak. kandang harga tidak balik berhari2 sampai margin menipis, sehingga saya tetap bertahan. saya pakai indi MAE 21-7 TF15 dan Stochastic.
Saya jadi heran lihat master2 yang posting analisa harga akan up/down di level sekian dan ternyata benar.
Lalu apa yang salah dengan trading saya ini pak?
@ adjie:
Mungkin yang Anda maksud memakai indikator exponential moving average (ema) 21 dan ema 7, bukan indikator MAE. Kombinasi indikator tersebut bisa digunakan dimana stochastics untuk acuan entry (mencari momentum entry yang tepat).
Saya kira Anda harus melakukan test dulu di akun demo pada metode dan strategi trading yang Anda gunakan sebelum diterapkan pada akun riil, bisa dengan backtest atau forward test. Kalau backtest agak ribet bisa dengan forward test atau ditest pada kondisi pasar sekarang. Yang ditest adalah metode trading dan money management yang Anda gunakan. Forward test bisa dilakukan dengan cara trading pada akun demo sebanyak kira-kira 50 hingga 100 trade pada satu pasangan mata uang tertentu.
Dalam trading Anda sebaiknya mengikuti aturan money management yaitu mengendalikan besarnya resiko dengan menggunakan stop loss. Tanpa stop loss berarti Anda tidak membatasi resiko.
Dari hasil test tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L) (dalam satuan uang).
Jika ternyata dari hasil test W% lebih kecil dari L%, atau angka harapan profitnya negatif maka Anda bisa memperbaiki metode trading atau money management-nya. Memang hasil test yang bagus tidak menjamin akan selalu profit, tetapi kemungkinan profitnya akan lebih besar dari hasil backtest yang kurang bagus. Tanpa melakukan test Anda tidak akan mengetahui kualitas strategi trading yang Anda gunakan terhadap pasangan mata uang yang sedang Anda tradingkan. Mungkin kalau ditest pada pasangan mata uang lain hasilnya akan berbeda.
Semoga bisa membantu.
@ Untung:
Closing order tidak tergantung dari banyaknya candle, Anda bisa close kapanpun Anda ingnkan selama belum terkena stop-out. Jka memang profit, tentunya Anda ingin profitnya sebanyak mungkin. Dalam hal ini Anda bisa close order hingga beberapa menit, jam atau bahkan beberapa hari kemudian. Kami sarankan Anda pelajari lagi dasar-dasar trading. Baca juga: Buku-Buku Terbaik Untuk Belajar Trading Forex Mulai Dari Nol
Terima kasih.
Misal kita pilih timeframe M5,pasang buy...kebetulan posisi harga naik sampe lewat waktu 5 menit,otomatis ganti candlestik. kebetulan harga masih naik juga. pada waktu di candle pertama entry order tdk saya cut/close, trus bersambung pada candle berikutnya baru saya close. Apakah itu jg dihitung profit ? Soalnya itu kan saya close di menit ke 10.sedang timeframenya kan M5(5 menit ganti candle).
Itu karena adanya Spread. Nah, spread itu bisa dijabarkan secara umum adalah perbedaan atau selisih antara dua harga, tarif, atau penghasilan.
Definisi paling umum tentang spread adalah selisih antara harga penawaran (jual) dan harga permintaan (beli) dari aset tertentu, dan berlaku juga di forex.
Lebih sederhananya lagi spread itu biaya transaksi yang dikenakan ketika trader buka posisi baik itu buy maupun sell.
Spread sendiri itu solusi jadi ketika trader melakukan perdagangan, semua biaya yang harusnya ada seperti komisi dan sebagainya sudah ditambahkan ke biaya spreadnya. Jadi hasil profit dari trader sudah bersih segitu karena tidak ada penambahan biaya komisi dan lain lain.
Pagi, saya mau bertanya ketika saya open posisi misalkan di currency EUR/USD di poin 1.0000, ketika grafik menunjukkan poin 1.0000 saat perdagangan kenapa profit saya masih -0.10 misalnya. Bukan kah seharusnya 0 ya?
Konfirmasi sinyal yang dilakukan mastah-mastah di sini itu seperti apa agar tidak salah entry terus?
Biasanya saya menggunakan konfirmasi sinyal entry di H4 berupa pola candlestick seperti engulfing dan pin bar. Pola ini saya tunggu terbentuk di area/level penting yang sudah diidentifikasi.
@Indra Bakti:
Ada banyak sekali konfirmasi yang bisa dilakukan agar sinyal yang didapat lebih tinggi akurasinya. Saya pribadi menggunakan konfirmasi dari gabungan antara harga dan indikator BB dan MA. Dalam kasus strategi yang saya gunakan (BBMA), konfirmasi dilakukan dengan melihat kondisi harga pada time frame lainnya (Multi Time Frame). Secara detailnya sendiri mungkin bisa bapak baca pada artikel berikut.
Jawaban untuk pak Cahyono:
Profit -0.10 saat harga berada persis di harga entry (1.000) adalah spread atau selisih antara bid dan ask.
Spread inilah yang menjadi keuntungan dari broker forex. Jadi, untuk bisa profit trading di forex, maka harus bisa melebihi besaran spread.
Jawaban untuk Untung:
Ya, candle yang naik sampai 10 menit itu terhitung profit, meskipun Anda menggunakan time frame 5 menit (M5).
Konsep trading forex berbeda dengan binary optios yang berbatas waktu.
Trading forex tidak berbatas waktu. Profitnya pun tidak dipotong 80% tapi hampir 100% dari nilai posisi Anda (pips x lot).
@ akang:
Saat ini (4 Nopember 2015 malam) AUD/USD berada pada sekitar level 0.7160. Untuk mencapai level 0.8000 masih 800 pip lebih, jadi masih relatif jauh. Secara teknikal dari chart weekly berikut meski trend keseluruhan cenderung bearish tetapi menunjukkan kemungkinan koreksi bullish:
1. Titik indikator Parabolic SAR (parabolic Stop And Reverse) masih berada dibawah harga, menunjukkan pergerakan masih cenderung koreksi bullish.
2. Kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.00, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.
3. Kurva indikator RSI bergerak uptrend.
Uptrend akan berlanjut jika harga menembus garis resistance downtrend dan kurva indikator RSI bergerak diatas level 50.0.
Faktor yang bisa mempercepat AUD/USD menuju level 0.8000 adalah faktor fundamental, yaitu jika USD melemah, karena AUD saat ini sulit untuk menguat. USD akan melemah jika data-data fundamental penting AS melemah terutama data tenaga kerja, inflasi dan pertumbuhan karena data-data tersebut akan mempengaruhi The Fed dalam menaikkan suku bunga.
Jika The Fed selalu menunda kenaikan suku bunga maka AUD/USD bisa menuju ke level tersebut. Keterangan: The Fed tidak akan membatalkan kenaikan suku bunga, tetapi mungkin saja menunda jika data fundamental masih dianggap belum memungkinkan.
Hari Ini | 953.000 |
Hari Ini | 952.000 |
Kemarin | 962.000 |
Minggu Lalu | 968.000 |
1 Bulan Lalu | 906.000 |
2 Bulan Lalu | 936.000 |
3 Bulan Lalu | 922.000 |
6 Bulan Lalu | 816.000 |
Hari Ini | 1986.25 |
Kemarin | 1984.50 |
Minggu Lalu | 2013.30 |
1 Bulan Lalu | 1840.50 |
2 Bulan Lalu | 1922.90 |
3 Bulan Lalu | 1826.20 |
6 Bulan Lalu | 1672.00 |
Setahun Lalu | 1923.70 |
Hari Ini | 23.64 |
Kemarin | 23.47 |
Minggu Lalu | 23.14 |
1 Bulan Lalu | 20.77 |
2 Bulan Lalu | 23.73 |
3 Bulan Lalu | 24.04 |
6 Bulan Lalu | 19.04 |
Setahun Lalu | 24.65 |
Koin | Harga/Change |
---|---|
![]() |
$158.93 (1.93%) |
![]() |
$0.10 (1.34%) |
![]() |
$17.29 (1.05%) |
![]() |
$0.06 (0.65%) |
![]() |
$3.41 (0.54%) |
Koin | Volume |
---|---|
![]() |
$32.1M |
![]() |
$20.7M |
![]() |
$9.1M |
![]() |
$4.2M |
![]() |
$4.1M |
![]() |
$3.7M |
![]() |
$699.3jt |
![]() |
$589.7jt |
![]() |
$541.6jt |
![]() |
$482.9jt |
Koin | Harga/Change |
---|---|
![]() |
$2.39 (-5.26%) |
![]() |
$11.64 (-3.45%) |
![]() |
$5.74 (-2.75%) |
![]() |
$42.84 (-2.59%) |
![]() |
$21.11 (-2.55%) |