Harga minyak menguat dan menjauhi level terendah dua pekan karena laporan EIA yang menunjukkan kenaikan permintaan minyak AS. Selain itu, penurunan Dolar juga menunjang harga minyak.
Harga minyak dibuka menguat pada perdagangan 1 Februari 2023, melanjutkan kenaikan yang sudah terjadi sejak sesi sebelumnya. Pada saat berita ini dimuat, Brent Oil menguat 0.32 persen pada level $85.70-an per barel. Sementara itu, minyak mentah AS (WTI) naik 0.09 persen dari level open harian di harga $78.95 per barel.
Harga minyak sempat tertekan aksi jual hingga ke level terendah 2 pekan lantaran antisipasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed. Namun, kekhawatiran tersebut sedikit terabaikan setelah permintaan minyak AS dilaporkan naik.
EIA (Energy Information Administration) mengkonfirmasi jika permintaan untuk produksi minyak AS mengalami kenaikan 178,000 bph menjadi 20.59 juta bph. Hal ini mengindikasikan perekonomian AS masih cukup solid di tengah bayang-bayang resesi.
Analis komoditas UBS, Giovanni Staunovo, mengutarakan jika pelemahan Dolar dalam beberapa waktu terakhir juga berkontribusi mendukung kenaikan harga minyak. Pasalnya, Dolar yang lemah membuat harga minyak menjadi lebih murah bagi pemegang uang non-Dolar sehingga hal ini permintaan minyak di pasaran pun meningkat.
Baca juga: Harga Minyak Hari Ini
Harga Minyak Berpotensi Capai $90
Survei terbaru yang dilakukan Reuters mengungkapkan bahwa sebanyak 49 ekonom dan analis meyakini harga minyak Brent akan mencapai rerata $90 per barrel tahun ini. Pemulihan ekonomi China menjadi alasan utama di balik membaiknya optimisme tersebut.
Dalam waktu dekat, pasar akan memperhatikan hasil rapat OPEC untuk mengetahui kebijakan produksi dari organisasi negara-negara produsen minyak tersebut. Diperkirakan, OPEC tak akan mengubah tingkat produksinya karena masih mencermati dinamika yang terjadi di pasar minyak dunia; termasuk di antaranya adalah dampak pemulihan ekonomi China dan sanksi barat terhadap Rusia.