Harga minyak bergerak stabil di dekat level tertinggi empat pekan. Selain karena keputusan OPEC, ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga minyak.
Harga minyak mentah dunia stabil pada perdagangan hari Senin (10/April) setelah menguat selama tiga minggu berturut-turut. Reli harga minyak ini didukung oleh keputusan OPEC terkait pemotongan produksi dalam waktu dekat. Harga minyak mentah Brent saat ini bergerak pada kisaran $85.20-an per barel atau menguat 0.14%. Sementara itu minyak WTI tercatat menguat 0.2% pada kisaran $80.50 per barel.
Keputusan OPEC untuk kembali memotong produksi sebanyak 1.6 juta barel per hari (bph) akan mulai berlaku pada bulan Mei mendatang. Menanggapi keputusan tersebut, Arab Saudi langsung menaikkan harga jual minyak kepada negara konsumen Asia dan Amerika Serikat untuk pengiriman bulan Mei.
Faktor Penggerak Harga Minyak Lainnya
Investor minyak juga tengah menyoroti proses negosiasi antara pemerintah Irak dan Kurdistan dalam upaya menghidupkan kembali produksi minyak di kawasan Irak Utara. Kurdistan memang sejak lama memblokade kilang minyak yang terletak di utara karena ketegangan politik. Apabila negosiasi berhasil mencapai kesepakatan, output minyak Irak ke pasar dunia dapat meningkat secara signifikan.
Baca juga: 3 Faktor Penggerak Harga Minyak Menurut Broker MIFX
Laporan Baker Hughes Co baru-baru ini mencatat terjadi penurunan jumlah Rig minyak AS pada pekan lalu. Pasar mengartikan ini sebagai petunjuk bahwa produksi minyak AS tidak akan meningkat dalam waktu dekat sehingga sedikit banyak dapat menopang harga minyak kedepannya.
Perhatian pasar minggu ini sedang tertuju pada data Inflasi AS hari Rabu (12/April) mendatang. Data inflasi AS terbaru pekan ini cukup krusial karena akan menjadi bahan evaluasi bagi The Fed terkait prospek suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell pada pernyataan terbaru mengungkapkan bank sentral harus melihat data inflasi terbaru sebelum memutuskan arah kebijakan moneter. Menurut analis, suku bunga AS dapat naik jika inflasi tetap tinggi.