Pekerja kilang minyak lepas pantai di Norwegia melakukan aksi mogok massal sehingga pasokan minyak semakin ketat.
Harga minyak menguat pada hari Selasa (05/Juli) setelah pasokan minyak di pasaran global menyusut penurunan produksi minyak Norwegia. Brent Crude Oil bergerak pada kisaran $114.31 per barel atau menguat 0.47 persen secara harian. Kondisi serupa juga dialami minyak mentah AS (WTI) yang menguat 0.4 persen di $111.00 per barel.
Pemogokan kerja dalam skala besar yang dilakukan oleh pekerja kilang minyak lepas pantai Norwegia memicu penurunan produksi minyak setara 69 ribu barel per hari (bph). Bahkan dalam laporan terbaru, produksi diperkirakan merosot hingga 130 ribu bph atau setara 6.5 persen dari total output minyak Norwegia.
"Harga minyak mentah kembali menguat setelah pelaku pasar melihat tanda-tanda pasokan di pasaran semakin ketat dalam beberapa waktu terakhir," ungkap seorang analis ANZ.
Perlu diketahui, Norwegia merupakan salah satu produsen minyak terbesar di kawasan Eropa. Sebagian besar kebutuhan energi Eropa dipasok dari Rusia dan Norwegia. Setelah impor minyak dari Rusia diblokir, minyak Norwegia berperan besar dalam membantu pasokan migas menuju Eropa. Sehingga kabar merosotnya produksi minyak Norwegia dapat semakin memperburuk krisis energi di benua Biru.
Pulihnya ekonomi China setelah pembatasan COVID membuat permintaan minyak semakin meningkat. Selain itu, upaya OPEC+ untuk menambah output bulanan dinilai tidak begitu melonggarkan pengetatan pasokan saat ini.
Baca juga: Prospek Pasokan Kian Ketat, Harga Minyak di Level Tertinggi 2 Bulan
Namun, risiko resesi global akibat inflasi tinggi menjadi penghambat minyak untuk melangkah lebih jauh. Stephen Innes dari SPI Asset Management pun memperkirakan jika harga minyak masih belum bisa terlepas dari kekhawatiran terhadap resesi ekonomi dunia, mengingat tren inflasi global masih sangat tinggi. Sejumlah bank sentral negara maju berupaya menaikkan suku bunga untuk meredam laju inflasi, tetapi hal ini belum cukup menyurutkan kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan resesi.