Minyak sempat menguat 2 hari beruntun karena beragam sentimen, termasuk gempa Turki. Namun, hari ini emas hitam terkoreksi.
Harga minyak mentah terkoreksi tipis pada pedagangan Asia hari Rabu (08/Februari). Penurunan ini diakibatkan oleh aksi profit taking setelah emas hitam reli tajam selama dua sesi sebelumnya. Pada saat berita ini dimuat, Brent Oil melemah 0.48% dan bergerak pada kisaran $83.67 per barel. Sedangkan WTI Oil berada pada harga $77.25 per barel atau melemah 0.39% dari level pembukaan harian.
Meski pergerakan minyak terkoreksi, analis James Hyerczyk dari FXEmpire masih optimis akan prospek pergerakan emas hitam ke depan. Menurutnya, kondisi fundamental saat ini cukup mendukung penguatan minyak dalam jangka pendek. Kondisi seperti ini sering dimanfaatkan oleh Hedge Funds dan spekulator sehingga berpotensi melejitkan volatilitas price action.
Baca juga: Harga Minyak Hari Ini
Apa yang Menyebabkan Reli Minyak Kemarin?
Sebelumnya, harga minyak dilaporkan menguat di hari Senin hingga Selasa berkat beberapa sentimen. Pertama adalah prospek permintaan dari China yang diperkirakan akan meningkat tahun ini. Sebagai importir minyak terbesar dunia, aktivitas ekonomi China memegang peranan besar terhadap sisi permintaan minyak mentah global.
Faktor lain yang ikut mengerek harga minyak datang dari Arab Saudi. Untuk pertama kalinya dalam enam bulan, Arab Saudi menaikkan harga minyak kepada konsumen Asia. Keputusan tersebut berhubungan dengan tanda-tanda geliat ekonomi China seusai kembali dari libur Tahun Baru Imlek.
Sementara itu, Gempa dahsyat di Turki juga berimbas pada penguatan minyak dua hari terakhir. Bencana alam tersebut menyebabkan penutupan terminal ekspor minyak yang menganggu rantai pasokan pasar minyak dunia. Hal ini mengakibatkan, penutupan pelabuhan ekspor Turki yang berujung pada kenaikan harga minyak. Mengingat, terminal utama yang ditutup ini menjadi jalur pengiriman minyak mentah sebanyak 1 juta barrel perhari (bph), pasokan minyak mentah dunia pun makin ketat.
Penguatan harga minyak kemarin juga didukung oleh pernyataan terbaru Jerome Powell. Ketua The Fed tersebut mengatakan bahwa bank sentral bersedia untuk bersabar untuk memantau trend inflasi AS daripada terburu-buru menaikkan suku bunga. Komentar tersebut disambut positif oleh trader emas. Pasalnya, penundaan rate hike The Fed akan membuka ruang bagi pergerakan harga minyak untuk menguat lebih jauh.