Lembaga atau institusi finansial di dalam jaringan broker dengan pasar forex, di mana setiap agensi mereka akan terus-menerus mentransmisikan harga permintaan dan penawaran sesuai dengan harga pasar terkini.
Adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki secara pro rata. Pembagian dividen biasanya dilakukan setelah RUPST (Rapat Utama Pemegang Saham Tahunan).
Istilah untuk menyebut sekelompok orang atau golongan yang menggunakan properti publik tanpa memberikan pembayaran nan sesuai. Free Rider bisa juga untuk menyebut orang-orang yang mangkir bayar pajak atau menyatakan pajaknya di bawah nilai kekayaan asli.
Saya seorang swing trader, berapa stop loss ideal yang harus saya pasang? terima kasih pencerahannya
Untuk Muizzuddin,
Maksud Anda bagaimana pak? Stop Loss umumnya tidak akan bisa berubah atau bergeser, kecuali jika Anda sendiri yang merubahnya. Namun jika yang Anda maksud adalah posisi yang ditutup jauh atau meleset dari level stop loss yang ditentukan, maka hal tersebut dinamakan dengan slippage. Slippage memang sangat merugikan. Slippage adalah kondisi dimana harga akan bergejolak dengan sangat cepat atau terjadi lonjakan harga. Hal ini bisa menyebabkan posisi yeng merugi akan ditutup lebih rendah (untuk posisi buy) atau lebih tinggi (untuk posisi sell) dari level stop loss yang ditentukan.
Misalnya saja Anda membuka posisi buy EUR/USD pada harga 1.1240 dengan stop loss pada harga 1.1230. Lalu kemudian pasar bergejolak sangat volatile, sehingga menyebabkan EUR/USD langsung tumbang dalam hitungan detik ke level 1.1225. Maka dengan kondisi seperti ini, umumnya posisi buy Anda tersebut akan ditutup rugi pada harga 1.1225 (meleset sebesar 5 pips dari level stop loss yang telah ditentukan). Dengan kata lain, kondisi tersebut bisa menyebabkan kerugian yang lebih besar dari yang sudah Anda perkirakan. Mengenai besaran jarak slippage-nya, hal ini tergantung dari kondisi pergerakan pasar. Jike memang terjadi lonjakan yang besar, maka bukan tidak mungkin bahwa posisi akan tereksekusi jauh dari level stop loss yang ditetapkan.
Semoga bisa membantu.
Tidak masalah, anda bisa mengukur jarak harga dengan PO. SL dan TP yang cukup bagus adalah
1:1 = TP : SL = 50 : 50
2:1 = TP : SL = 100 : 50
Kalau tipe Swing mungkin bisa dilakukan denga SL 200, namun jika kita tipe daily, sebaiknya mempunyai pegangan, berapa rata-rata mata uang tersebut bergerak dalam satu hari.
Jika rata-rata mata uang tersebut bergerak dalam sehari 100 pips, dan sudah bergerak sebanyak 50 pips (High-Low), makas sisanya tinggal 50 pips lagi, menembus High keatas (High + 50) atau menembus low ke bawah (low - 50), maka kita bisa bikin semacam garis pembatas, disitulah perkiraakn harga berhenti dalam sehari, maka anda bisa perhitungkan SLnya.
Thanks.
@ mulki:
Dalam platform 5 digit, 300 berarti 30.0 atau 30 pip. Tetapi jarak itu terlalu besar, setahu saya jarak (atau selisih) antara level stop loss dan level harga sekarang atau level entry (salah satu, mana yang lebih kecil jaraknya) minimal antara 0.5 pip sampai 10 pip (untuk platform 5 digit). Untuk itu, Anda bisa tanyakan langsung ke Askap (PT. Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka).
Untuk Adi,
Stop Loss yang ideal untuk seorang swing trader biasanya menggunakan patokan level-level support maupun resisten. Level-level support maupun resisten yang digunakan sebagai acuan dapat menggunakan perhitungan daily/weekly pivot atau menggunakan indikator teknikal seperti Moving Average, Bollinger Band, dll.
Semoga bisa membantu.
@ Marino rubianto:
Stop loss (SL) tidak bisa di-fixed sekian pip, tergantung dari kondisi pasar saat itu. Pada umumnya penentuan SL dan TP diambil pada level support dan resistance terdekat, dan diusahakan risk/reward ratio-nya lebih besar dari 1:1 agar dalam jangka panjang bisa profitable.
Misal Anda open buy pada harga 1.1200, dan support terdekat adalah 1.150, maka jaraknya adalah 50 pip. Kalau support terdekat 1.100, maka jaraknya 100 pip. Support dan resistance terdekat adalah yang paling logis, karena kemungkinan harga akan break atau bouncing adalah pada level tersebut.
Selain dengan level support dan resistance yang memang sudah jelas, SL bisa ditentukan juga dari level-level Fibonacci retracement atau expansion, support dan resistance yang dihitung berdasarkan pivot point, indikator Bollinger Bands dan juga indikator ATR.
Secara realistis, sebenarnya jarak SL tidak bisa ditawar. Kalau jarak SL dianggap terlalu besar, maka atur ukuran lot Anda dengan position sizing.
Untuk Ignatius,
Itu tergantung dari pair apa yang Anda tradingkan pak. Karena pada dasarnya, nilai per pip (pips value) untuk setiap pair ada yang berbeda-beda. Kita ambil contoh saja Anda bertrading di pair EUR/USD yang mana nilai per pips nya adalah USD 10 per 1 lot-nya. Sedangkan jika Anda membuka posisi sebesar 0.01 lot maka nilai per pips nya hanya menjadi USD 0.1.
Lalu Anda memasang SL dengan jarak sebesar 50 pips dari harga open posisi, maka berapa kerugiannya jika ternyata posisi tersebut terkena SL? Kerugian yang akan Anda alami ketika posisi tersebut terkena SL adalah sebesar USD 5. Atau dengan kata lain, ketika Anda membuka posisi buy EUR/USD sebesar 0.01 lot pada harga 1.1150 lalu kemudian ternyata harga turun sebesar 50 pips atau menyentuh level 1.1100, maka Anda hanya menderita kerugian sebesar USD 5 saja.
Semoga bisa membantu.
Untuk Toni...
Tujuan utama hedging adalah melindungi nilai. Dalam forex trading , aksi hedging berarti membuka dua posisi yang berlawanan sehingga meskipun harga naik atau turun nilai floating nya tetap sama.
Hedging biasanya dilakukan ketika posisi yang dibuka mengalami kerugian. Supaya kerugian tidak menjadi lebih besar, dikunci dengan teknik hedging ini. Untuk SL bisa saja dipasang, Jika hal itu bisa mengurangi kerugian. Namun hal itu justru bisa menambah kerugian, jika tidak mahir dalam sistem hedging ini.
Thanks.
@ Toni:
Tidak perlu. Justru dengan hedging Anda tidak ingin mengambil kerugian yang sudah terjadi. Kalau Anda pasang stop loss maka posisi tersebut tidak perlu di-hedge. Kalau stop loss kena maka Anda sudah pasti rugi.
Dengan melakukan hedging Anda belum tentu akan rugi asalkan bisa membuka kuncian (hedge) tersebut.
Untuk Naga
Untuk jawaban dari pertanyaan yang dimaksud maka hal ini tergantung dari kondisi/layanan yang broker anda gunakan. Tiap broker dalam memberikan batas SL, Jarak pending atau batas minimal TP bisa berbeda. Anda bisa cek di broker yang anda gunakan . Anda bisa cek dengan klik NEW ORDER , Type PENDING ORDER :
Broker A
Broker B
Di broker B, batas SL, Jarak pending atau batas minimal TP dari harga order adalah 50 pips jika harga 5 digit atau 5 pips jika menggunakan harga 4 digit.
Sementara di broker A, tidak ada batas.
Thanks.
Untuk Didin..
Untuk trading dengan sistem apapun tidak ada ada batas minimal atau maximal penempatan SL, kecuali jika broker menetapkan jarak SL, itupun bisa dirubah jika harga terlihat profit, SL bisa mundur atau maju mengikuti pergerakan open trade yang bernilai +. Asalnya SL 30 pips maka bisa jadi 0 pips asal harga sudah +.
Demikian pun untuk Scalper, bisa saja batas minimal sesuai nilai margin. jika margin senilai 2.26 dollar, maka untuk SL bisa dikalkulasikan dengan nilai 2.26 dollar tersebut, semisal 22 pips. Hanya saja model scalper yang dipakai, dimana jika sudah terlihat + langsung sikat (closed) maka untuk SL bisa setengah dari margin, jadi senilai 1,13 dollar atau 11 pips.
Anda juga bisa menempatkan atau mengukur SL dengan HIGH LOW pada candle, pada TF yang anda gunakan.
BUY EUR/USD di 1.12793 SL di 1.12763 (TF5).
Thanks.
@Muh Lutfi:
Selamat pagi pak, sebelum ke pembahasan masalah SL Hunter yang bapak maksud mungkin ada baiknya metode yang bapak coba gunakan dulu yang ditingkatkan.
Pertama, penggunaan Support dan Resistance dengan Price Action memang masih valid jika digunakan pada time frame M15, hanya saja memang akurasinya kurang baik. Mungkin bapak bisa coba dan mengganti time frame yang digunakan ke yang sedikit lebih tinggi seperti H1 ataupun H4. Winrate yang didapat bapak juga pasti akan meningkat.
Kedua, dalam pola Candlestick Engulfing baik Bullish ataupun Bearish Engulfing, cara trading yang baik adalah menunggu harga untuk kembali Retest ke sekitaran Candle yang diengulf tersebut, bukan langsung membuka posisi setelah pola selesai. Hal ini bisa dilakukan untuk meminimalkan Risk yang digunakan, terutama dalam kripto yang biasanya jika Engulf terjadi maka harga sudah sangat jauh dari titik Entry yang baik.
Selanjutnya masalah Stop Loss, SL Hunter memang ada dan sering ditemukan. Namun, hal tersebut sudah berada di luar kendali kita sebagai trader dan tidak bisa kita salahkan. Agar terhindar dari masalah ini lagi kedepannya, Stop Loss yang digunakan jangan ditaruh tepat pada bagian bawah Close atau Low Candlestick yang digunakan sebagai acuan. Tapi tempatkan dengan jarak beberapa pips (Stop Loss Padding) dari level tersebut dan ditambahkan dengan Spread. Dengan menambahkan Padding tersebut dan Spread, harga akan memiliki sedikit ruang gerak di sekitaran level Stop Loss dan tidak akan mudah tertrigger.
Selain itu, bapak juga bisa menambahkan beberapa pola Candlestick Bullish lain dalam trading kripto. Sehingga signal yang didapat juga jadi beragam dan Winrate serta Equity Curve bisa menjadi lebih baik. Jangan lupa untuk melakukan Backtest terlebih dahulu.
Terima kasih, semoga membantu.
Cut Loss adalah nama teknik yang berlaku umum untuk membatasi kerugian dalam aktivitas trading dan investasi semua jenis aset keuangan online, baik itu saham, forex, kripto, komoditas, atau lainnya. Cut Loss dapat dilakukan secara manual (trader/investor sendiri yang menutup posisi trading atau menjual aset yang merugi), maupun secara otomatis (menggunakan fitur Stop Loss).
Stop Loss adalah nama salah satu fitur pada platform trading forex online seperti MetaTrader dan cTrader. Apabila kamu sudah memasang level harga tertentu pada fitur ini, platform akan dapat menutup posisi yang sudah loss secara otomatis ketika mencapai level harga tersebut.
Pada perkembangan teknologi selanjutnya, fitur Stop Loss juga dapat muncul pada platform trading online untuk kripto, futures, dan lainnya yang berbasis CFD (Contract for Difference). Namun, fitur untuk Cut Loss otomatis pada platform trading saham biasa umumnya tidak diberi nama "Stop Loss" guna menghindari kesalahpahaman terkait mekanisme bursa.
Salam kenal bpk,saya ingin bertanya untuk stop los,saya biasa pasang stoplos 20pip ,apakah itu ideal? Jika tidak berapa sebenarnya stoolos itu dipasang?
Selamat pagi pak, izin bertanya. Kenapa mudah sekali saya terkena Stop Loss saat trading di BTC/USD? Setelah itu harga kembali berbalik sesuai analisa saya. Apa ini namanya SL Hunter? Saya biasanya menggunakan patokan candelstick engulfing di garis SnR tf m15. Thanks
Apa yang membedakan stop loss dan cut loss, sedangkan fungsimya sama?
Modal awal $100, buka posisi buy dengan volume 0.01 jadi saya ingin pasang S/L kisaran 50 pip, semisal loss kerugian saya berapa ya? dari modal awal $100 ,??
Sebelumnya jarak stoploss yang ditentukan 3 point, sekarang kok menjadi 60, apakah ini jarak yang wajar?
salam profit masta, saya baru di trading forex, yg ingin saya tanyakan, apakah bagus, kalo kita PO mengaktifkan SL, dmn jarak nya 200 pips, kalo TP sekitar 50 pips. terima kasih sebelumnya..
Halo master suhu suhu, saya sering kali bingung menentukan stop loss dan stop profit? Saya pengen belajar 2 hal itu soalnya ga bisa setiap saat memantau grafik forex. Btw saya masih menggunakan demo trading.
Menurut saya, Stop Loss (SL) harus memiliki rasio yang lebih rendah dibandingkan Take Profit (TP). Biasanya trader pemula ataupun yang tidak menyiapkan diri dengan baik pasti akan berpikir bahwa bila memasang SL terlalu sedikit maka kesempatan untuk TP juga hilang karena keburu udah close position dulu. Sebaiknya hindari cara berpikir seperti itu.
Saya pada awal belajar memasang SL : TP atau disebut perbandingan risk : reward adalah 1: 2. Selain menghindari terjadinya kerugian lebih besar, kita ada waktu dan modal untuk melakukan beberapa kali strategi dan metode trading yang cocok. Dengan kerugian 2 kali, maka cukup keuntungan 1 kali saja sudah menutupi 2 kerugian yang terjadi.
Saran saya coba baca artikel seputar Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex.
Setelah anda paham konsep dan metode manajemen resiko, maka cobalah untuk memahami metode SL yang tepat. Kalau ditelusuri, hampir tidak ada artikel yang menjelaskan secara sempurna TP. Tentu saja, untuk TP sendiri tidak perlu diajari semua sudah bisa dan tidak ada kerugiannya. Berbeda dengan SL, semua orang pasti akan menghindari hal tersebut.
Selengkapnya silahkan temukan pada ulasan Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex
Diharapkan anda bisa lebih paham lagi. Dan sekali lagi belajarlah terus dan terjun ke dunia trading setelah benar-benar siap karena trading Forex itu high risk.
Anda beberapa cara menentukan stop loss, antara lain:
1. Stop Loss Dengan Money Management
2. Stop Loss Berdasarkan Pola Chart
3. Margin Stop
4. Stop Loss Berdasarkan Volatilitas Harga Pasar
Untuk penjelasan lebih detail, Anda bisa membacanya pada artikel berikut ini:
Sedangkan cara menentukan take profit antara lain:
1. Menentukan Take Profit Pada Kondisi Pasar Trending
2. Menentukan Take Profit Pada Kondisi Pasar Ranging (Sideways)
3. Menggunakan Risk/Reward Ratio
4. Chart Pattern Target Projection
5. Fibonacci Extension
6. Past Swing Pivots
7. Price Channel Projection
8. Time Target
Selengkapnya bisa Anda baca disini:
Gimana caranya mengetahui sideways master?
Sideways market bisanya tak ada data yang dirilis. Atau tidak adanya pembeli dan penjual. Dari pola candle bisa diketahui. Dibawah ini adalah pola-pola yang diperkirakan bahwa market berada dalam posisi netral (sideways):
Ada g cara lain mendeteksi sideway selain dari candle?
yg pake indikator begitu?
Untuk Julia..
Ciri ciri pergerakan harga yang normal yaitu apabila harga bergerak dalam suatu trend yang kuat. Semisal sebuah harga dalam berada dalam kondisi downtrend. Maka tidak akan selamanya harga turun biasanya ada waktunya harga mengalami koreksi dalam beberapa waktu atau yang biasa di kenal dengan istilah konsolidasi, dari konsolidasi inilah market biasanya akan bergerak dalam rentang waktu tertentu atau sideways yang ditandai dengan membentuk harga high dan harga low yang cenderung berada dalam level yang sama.
Apabila harga high ini kita hubungkan akan membentuk garis lurus yang dikenal dengan area resistance lalu harga low kalau kita hubungkan akan membentuk garis lurus yang kemudian disebut dengan area support.
Pastikan tidak ada berita-berita high. Anda bisa menggunakan pivot point.
Thanks.
@ Herza & Julia:
Untuk mengetahui kondisi sideways, bisa dengan menggunakan indikator ADX. Ketika ADX berada di bawah level 25, bisa diasumsikan kekuatan trend sedang lemah, dan pergerakan harga cenderung bergerak sideways, seperti pada contoh EUR/USD berikut ini:
Apakah ini sudah bisa dikatakan sebagai break tren sideways?
@Qoirun: Bisa.
Setelah break, berapa lama candlestick akan bertahan di atas zona break itu tadi pak? Terima kasih
@Qoirun: Tidak ada satupun orang yang tahu dengan pasti berapa lama akan berada di atas zona break tersebut.
Bisa jadi cepat sekali harganya berbalik, dan kadang juga harganya malah tidak balik-balik atau melanjutkan terus naik.
Bagaimana sideways bisa bertahan sangat lama?
@Fico Ardian: Sideways yang lama bisa terjadi pada time frame besar, contohnya Daily, Weekly atau Monthly.
Sideways pada time frame intraday (H4, H1, M15) hanya berlangsung paling lama beberapa hari sedangkan pada time frame besar (Daily, Weekly, Monthly) bisa berlangsung berbulan-bulan.
Trik entry saat market sideways H4 dong bang? Ini saya pakai beberapa model strategi sering loss. Makasih
@Aminan: Kalau market sedang sideways sebaiknya Anda menggunakan teknik bounce/rejection di support/resisten.
Aturan:
Untuk Sell
Untuk Buy
Winrate cara ini sekitar 45%-60% sehingga dengan RR 1:1 belum bisa profitable. Disarankan untuk menggunakan RR 1:2 atau lebih.
Trend sideways dikatakan valid bila menguji level support resistance berapa kali?
@Imran: Dua kali pengujian level S&R sudah bisa dianggap valid sebagai sideways.
Indikator apa yang sudah teruji bagus diterapkan pada saat kondisi sideways?
Indikator stochastic.
Dalam kondisi market sideways, indikator ini mempunyai akurasi yang cukup bagus.
Idealnya, ketika kedua garis stochastic menyilang di atas angka 80 ini menunjukkan kondisi harga sudah jenuh beli (overbought) sehingga ada peluang sell.
Sebaliknya, ketika persilangan terjadi di bawah angka 20, ini menunjukkan kondisi harga jenuh jual (oversold) dan ada peluang buy.
Pengguna teknik scalping apakah direkomendasikan untuk melakukan entry pada saat market sedang sideways?
Bukan tentang direkomendasikan atau tidak, tapi seperti apa strategi scalping yang digunakan oleh si trader.
Kalau strategi scalping tersebut efektif di market trending maka si trader harus menghindari masuk di market sideways.
Sebaliknya, jika strategi scalping efektif di market sideways, maka si trader tentu saja boleh masuk di market sideways dan menghindari market trending.
untuk trading saat sideways ini masuk ke kategori trend following atau counter trend ya pak?
Apa kegunaan mengetahui sideways master?
Tidak keduanya.
Trend following dan counter trend hanya berlaku untuk kondisi trending, sedangkan sideways tidak.
Manfaat mengetahui sideways sangat besar.
Bagi trader yang menggunakan strategi trending:
1. Dapat menghindari kerugian yang cukup banyak. Pada market sideways, trader yang menggunakan strategi trending akan banyak mengenai stop loss (SL).
Dengan tidak masuk pada market sideways, si trader sudah banyak mengurangi loss.
2. Trader bisa fokus pada pair yang trending saja. Saat pair yang sedang Anda amati dalam keadaan sideways, si trader bisa mencari pair lain yang sedang trending.
Hal ini bisa menaikkan peluang transaksi yang berhasil dalam jangka panjang.
Sebaliknya, trader yang menggunakan strategi yang optimal di market sideways bisa juga melakukan seperti hal di atas.
Mengurangi kerugian saat market dalam kondisi trending dan fokus pada pair yang dalam keadaan sideways.
bagaimana caranya mengetahui pembalikan market gan..?????
Yang terhormat antonio ferdinan
Untuk mengetahui pembalikan harga, bisa digunakan setingan Indikator Stochastich osilator 14,3,3. Dengan periode 20 : 80. Hanya saja kadang ini tidak bisa terlalu diandalkan. Jika Trend UP sangat Kuat maka walau harga terlihat di level 80 yang merupakan sinyal SELL maka harga bisa terus naik. Apalagi jika memang rilis data yang berefek High / Besar sangat mendukung. Bisa saja dalm hal ini Koreksi sementara, dengan 5- 20 pips lalu melanjutkan arahnya kemudian
Yang paling utama anda anda bisa terbantu dengan mengukur dan membuat rumusan berapa rata rata mata uang tersebut bergerak. Jika anda membuat rumusan rata rata EUR/USD adalah 130 Pips per hari bergeraknya sehari, dan sewaktu anda melihat bahwa EUR/USD sudah bergerak 110 Pips ( dengan rumusan High – Low ) maka sisanya tinggal 20 Pips lagi dia bergerak. Dan anda bisa mendeteksinya Apa melanjutkan Down dengan menembus Low atau melanjutkan Up dengan Menembus Highnya. Maka setelah itu anda bisa mengambil posisi
Terima kasih
Oscillator memang kurang mempan di pasar trending. Ampuhnya di pasar ranging.
Bagaimana ni kita tau pasar trending ato ranging ? Apa musti dilihat dulu dr chart ato bisa ditunggu di sesi tertentu? Kalo dilihat dr chart bagaimana cara melihatnya dan bagaimana cara entri supaya bisa maksimal profitnya?
Untuk M Hilmy ...
Di dalam market forex akan terjadi support and demand (tawar-menawar antara penjual dan pembeli), maka pastikan anda masuk pasar (melakukan order BUY/SELL) pada saat yang tepat.
Selanjutnya tentukan tipe trading anda, apakah Swing Trader, Day Trader ataukah Scalp trader?
Jika anda memilih type Swing Trader yang melakukan trading /open posisi sebulan sekali, sebulan dua kali maka anda bisa menggunakan Time Frame Mayor MN-W1 dan entry confirmation D1/H4
Jika anda memilih type Day Trader yang melakukan trading / open posisi seminggu sekali, maka anda bisa menggunakan Time Frame Medium W1-D1 dan entry confirmation H4/H1.
Jika anda memilih type Scalp Trader yang melakukan trading / open posisi harian maka anda bisa menggunakan Time Frame Minor H1 dan entry confirmation M15 / M5.
Sekedar share, untuk latihan kasus, ambil trading di Time Frame H1 dan M15 untuk trading harian.
1. Perhatikan di H1
Dalam setiap hari hanya ada 3 macam pergerakan harga : Trend naik, Trend turun dan Sideways (bergelombang)
2. Perhatikan M15
Apakah telah terjadi pola konsolidasi atau reversal. Pola konsolidasi manandakan bahwa pergerakan harga masih akan melanjutkan trend yang terjadi sebelumnya. Pola reversal mengisyaratkan akan terjadi pembalikan pergerakan harga
3. Lihat sekarang di H1 pergerakan harga ( grafik ) hari kemarin dan hari ini. Ingat bahwa pergerakan harga dari hari ke hari selalu berkaitan erat.
Misal: Harga pembukaan pasar hari kemarin=harga paling rendah hari berikutnya=harga pembukaan hari ini.
Misal: Harga tertinggi sampai hari ini=penutupan harga kemarin=pembukaan harga 3 hari yang lalu dan seterusnya...
Sehingga kita akan dapat menganalisa hari ini akan terjadi trend atau sideways saja. Hal ini akan memudahkan kita untuk menganalisa pergerakan harga.
4. Carilah harga tertinggi dan harga terendah dalam 1-2-3-4-5-6 atau dalam kurun waktu tertentu di hari kemarin-kemarin sampai hari ini. (Puncak grafik tertinggi dan grafik terendah)
5. Buatlah Garis Fibonanci
Caranya: Klik Fibonanci di toolbar, arahkan kursor ke grafik yakni pada harga tertinggi tersebut (mana yang paling tinggi), tekan mouse kiri (jangan dilepas). Bisa juga menggunakan teknik penghitungan tingkat fibonacci retracement.
Kemudian tarik kebawah kearah harga terendah (mana yang lebih rendah), lepas mouse, maka akan terlihat garis-garis fibonanci yang tertulis di ujung kanan (100-61,8-50-38,2-0) Garis 50 disebut PIVOT (PV)
6. Sekarang lihatlah indikator MA
Bila harga saat ini berada di atas MA, maka kecenderungan harga akan naik, dan bila harga saat ini berada dibawah MA, maka kecenderungan harga akan turun.
7. Tapi lihatlah pada Indicator Stochastic juga. Bila indicator tersebut telah memasuki range 80 dan 20 (diatas garis 80) atau (dibawah garis 20), itu berarti telah terjadi jenuh jual atau jenuh beli. Tunggulah sampai indicator Stochastic berada di atas garis 20, maka anda dapat order BUY, atau tunggulah hingga berada di bawah garis 80, maka anda dapat order SELL.
9. Yang terakhir, ingat Management Psikologi Trading. Jangan gusar atau takut dengan pergerakan harga yang naik turun….Asalkan anda telah sesuai dengan sistem trading, memasang Stop Loss dan Take Profit, maka tutup layar komputer Anda. Biasanya kita sering tidak tahan melihat naik turunnya harga, akhirnya tangan gatal untuk ingin merubah-rubah posisi order.
10. Yang paling penting juga, jangan lupa untuk mengatur Manajemen Resiko.
Thanks.
Buseet, panjang bener caranya? Ga adakah cara yang lebih praktis dan singkat dalam membaca pembalikannya?
@Anies
Sebenarnya setiap indikator sendiri sudah memiliki cara-cara dalam mendeteksi pembalikan trendnya.
Misalnya nih, jika menggunakan Crossing MA. Trend akan berubah ya saat Crossing berlawanan sudah terjadi.
Atau kalau indikator Parabolic Sar, pembalikan trendnya terjadi saat Titik Sar sudah di Break oleh harga.
Metode panjang di atas cuma penggabungan berbagai macam indikator agar hasil yang didapatkan lebih valid saja kok.
Pembalikan market apakah selalu ditandai dengan berita fundamental terlebih dahulu? Bagaimana jika saya hanya pengguna teknikal? Solusinya bagaimana?
@Rahma: Pembalikan market apakah selalu ditandai dengan berita fundamental terlebih dahulu?
Tidak selalu. Kadangkala pembalikan harga terjadi tanpa adanya berita fundamental.
Bagaimana jika saya hanya pengguna teknikal? Solusinya bagaimana?
Solusinya adalah fokus pada teknikal. Kuasai detail-detail cara trading teknikal Anda.
Saat ada fundamental, lebih baik Anda keluar atau amankan posisi dengan geser SL Anda ke harga entry (kalau sudah floating profit).
Geser SL kalau sedang floating profit itu bagaimana maksutnya kak?
@Salas: Maksudnya, posisi yang sedang floating profit, geser stoploss (SL) ke harga entry sehingga kalau harga berbalik dan melewati harga entry, posisi otomatis tertutup.
Kalau Anda belum menggeser stoploss, ketika harga berbalik maka posisi Anda menjadi floating loss.
Oleh karena itu, tindakan menggeser SL ini adalah tindakan untuk menjaga modal/ekuity.
Selamat pagi pak, saya sering mendengar 2 kalimat ini di forum. mohon penjelasannya lebih dalam.
kalimat pertama, perubahan trend di time frame besar akan diawali dari tf kecil terlebih dahulu.
kalimat kedua, trend di tf kecil pada akhirnya akan selalu mengikuti tf besar.
kedua kalimat ini kan bertentangan sekali pak. sementara keduanya dituliskan dari 2 orang senior di salah satu forum trader yg saya ikuti. mana yang benar antara keduanya pak. terima kasih
"perubahan trend di time frame besar akan diawali dari tf kecil terlebih dahulu."
Pernyataan ini benar. Kalau ada tren naik di time frame Daily, ketika harga sedang koreksi ada tren turun di H1/M15.
Saat harga mau impulse (melanjutkan naik) di TF Daily, maka yang duluan berubah trennya di TF H1 dan M15.
"trend di tf kecil pada akhirnya akan selalu mengikuti tf besar."
Ini juga benar, walaupun tidak selalu seperti ini. Ada kalanya TF kecil membentuk tren baru dan akhirnya merubah arah di TF besar.
Tapi mayoritas (sebagian besar) tren di TF kecil akan mengikuti tren di TF besar.
Pada dasarnya kalimat keduanya tidak bertentangan.
Biar lebih paham, coba Anda coret grafik pair EU dengan 2 TF berbeda, misalnya H1 dan Daily (D1).
Tandai mana tren di D1 dan mana di H1. Mungkin dengan melihat siklus perubahan tren beberapa kali Anda mulai mendapatkan gambaran seperti apa pernyataan di atas.
Apakah cara ini juga bisa pakai trailing stop kak? Ngaturnya jaraknya berapa ya kak idealnya?
Anda bisa juga menggunakan trailing stop jika posisi sedang floating profit dan ada news dampak tinggi yang akan rilis.
Untuk jaraknya, sebaiknya ambil patokan range di time frame entry. Untuk melihat rangenya, gunakan indikator ATR.
Jarak trailing stop bisa menggunakan 1-2 kali dari angka ATR di time frame entry.
Mengapa mendeteksi penerusan tren lebih mudah dibandingan dengan pembalikan tren?
@ Suyoto:
Tidak juga Pak, sama saja. Misal jika pada ujung downtrend terbentuk candle hammer tetapi bar candlestick berikutnya ditutup di bawah level terendah candle hammer berarti tidak terjadi pembalikan arah pergerakan harga melainkan penerusan. Kita mesti menunggu ada bentukan price action berikutnya yang menunjukkan pembalikan arah, dan harus terkonfirmasi.
Demikian juga jika ketika downtrend terbentuk pin bar. Untuk memastikan penerusan trend mesti diamati apakah level terendah pin bar ditembus. Kalau ternyata tidak dan harga malah menembus levet tertinggi pin bar maka kemungkinan akan terjadi pembalikan arah pergerakan harga (bullish) jika terkonfirmasi oleh indikator teknikal dalam hal ini indikator trend.
@ M Hilmy:
- … Bagaimana ni kita tau pasar trending ato ranging ?
Untuk mengetahui pergerakan harga sedang trending atau sideways (ranging) adalah dengan mengamati indikator ADX. Jika kurva ADX berada di atas level 20, maka peregerakan harga sedang trending baik uptrend maupun downtrend. Sebaliknya jika di bawah level 20, maka pergerakan harga sedang sideways (ranging).
- …. bagaimana cara entri supaya bisa maksimal pro tnya?
Entry ketika trending atau ketika sideways (ranging)?
Yang penting amati price action yang terbentuk, dan konfirmasikan dengan indikator teknikal terutama indikator trend seperti parabolic SAR, ADX atau MACD.
Jawaban untuk Suyoto:
Mendeteksi penerusan tren lebih mudah dibandingkan dengan pembalikan tren karena beberapa alasan:
Penerusan tren sering terjadi dengan lebih cepat daripada pembalikan tren. Penerusan tren dapat terjadi hanya dalam beberapa jam atau bahkan menit, sementara pembalikan tren biasanya terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Penerusan tren sering terjadi secara bertahap, sedangkan pembalikan tren biasanya terjadi secara tiba-tiba. Penerusan tren sering terlihat seperti "kepala dan bahu" atau "puncak dan lembah" yang terus berlanjut, sementara pembalikan tren biasanya terlihat seperti "kepala dan bahu terbalik" atau "puncak dan lembah terbalik" yang tiba-tiba muncul.
Penerusan tren sering diikuti oleh konsolidasi atau sideways, sedangkan pembalikan tren biasanya diikuti oleh tren baru yang kuat. Penerusan tren sering terjadi setelah harga aset tertentu mengalami konsolidasi atau sideways, sementara pembalikan tren biasanya terjadi setelah harga aset tertentu mengalami tren baru yang kuat.
@Rahma:
Salah neng. Justru reversal itu malah bisanya dicek dengan teknikal. Fundamental bisa ngecek apa yang menyebabkan reversal itu. Tapi bahwa reversal sudah terjadi atau belum, justru teknikal yang tahu itu.
@Andi Wiradani
Seperti yang disampaikan Pak Kiki R, kedua pernyataan tersebut benar adanya. Baik trend kecil yang menjadi awal dari trend besar, maupun trend kecil yang pada akhirnya akan mengikuti trend besar.
Yang perlu diketahui adalah keduanya adalah siklus yang silih berganti terjadi di market. Sejatinya kita tidak akan pernah tahu mana yang akan terjadi pada satu waktu tertentu dan waktu yang lainnya.
@M Hilmy:
Ada banyak cara untuk mengetahui kondisi pasar sedang trending atau ranging. Dari hampir semua cara tersebut tentu saja memang diperlukan pengamatan langsung terhadap grafik harga yang terbentuk.
Apakah ada sesi-sesi tertentu dimana harga pasar sedang trending dan ranging. Tentu saja ada, hanya saja hal ini hanya berlaku untuk trend-trend pada time frame yang cenderung kecil (dibawah H1) dan hanya terjadi jika tidak ada tekanan lain yang muncul pada pasar. Misalkan pada instrumen EUR/USD, besar kemungkinan harga akan trending ke salah satu sisi pada sesi pasar Eropa dan New York dan mengalami ranging di sesi pasar Asia.
Untuk cara Entry yang ditanyakan mungkin bisa diperjelas sebelumnya. Oscillator apa yang digunakan dan apakah mau Entry mengikuti atau melawan trend yang ada?
BANK | Korporasi | Ritel | KPR |
BRI | 8.00% | 8.25% | 7.25% |
BNI | 8.00% | 8.25% | 7.25% |
BCA | 7.95% | 8.20% | 7.20% |
Mandiri | 8.00% | 8.25% | 7.25% |
BTN | 8.00% | 8.25% | 7.25% |
OCBC NISP | 8.25% | 8.50% | 8.00% |
BTPN | 6.17% | 9.57% | - |
Danamon | 8.25% | 9.00% | 8.00% |
CIMB Niaga | 8.00% | 8.75% | 7.25% |
HSBC Indonesia | 6.25% | 8.75% | 8.00% |
Lihat Bank Lain |