Baik saham maupun kripto sama-sama populer di kalangan investor. Namun, instrumen manakah yang cocok untuk Anda dan lebih baik untuk investasi jangka panjang?
Investasi saham dan kripto banyak digemari oleh para investor masa kini. Namun, jangan sampai Anda berinvestasi hanya karena tergiur dengan potensi keuntungannya. Untuk menentukan jenis investasi yang tepat, ambil waktu sejenak dan pahami perbedaan saham vs kripto serta tips-tips apa saja yang bisa mengoptimalkan keuntungan jangka panjang.
DI
|
Daftar Isi |
Memilih Investasi Jangka Panjang Terbaik
Menentukan instrumen investasi adalah hal yang penting namun juga tidak mudah. Oleh karena itu, jika Anda berencana melakukan investasi dalam jangka panjang, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar tidak salah memilih suatu aset:
1. Buat Prioritas Keuangan Terlebih Dulu
Menyusun prioritas keuangan harus dilakukan terlebih dulu sebelum memilih instrumen investasi yang nantinya akan digunakan. Anda perlu menghitung jumlah uang yang akan Anda keluarkan untuk melakukan investasi secara rutin.
Selain itu, dengan mengetahui prioritas keuangan, Anda juga akan mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jika Anda kesulitan untuk menghitungnya, cobalah untuk menghitung biaya kebutuhan pokok serta cicilan yang harus dipenuhi setiap bulan. Barulah kemudian Anda bisa menyesuaikan instrumen investasi yang diinginkan.
2. Menghitung Periode Investasi
Setelah menyusun skala prioritas, selanjutnya hitunglah periode investasi yang akan dilakukan. Misalnya, jika tujuan investasi adalah untuk memiliki uang 100 juta dalam 10 tahun, maka Anda harus menghitung berapa potensi keuntungan dari instrumen investasi serta biaya yang dibutuhkan setiap bulannya.
Baca juga: Ciri-Ciri Saham Paling Menguntungkan Untuk Jangka Panjang
3. Memahami Risiko Berinvestasi
Setiap instrumen yang akan Anda pilih memiliki risikonya masing-masing. Maka dari itu, penting bagi seorang investor untuk mengikuti secara aktif informasi yang ada seperti kondisi politik atau ekonomi suatu negara untuk menganalisis risiko investasi.
Pro Kontra Investasi Kripto dan Saham
Setiap jenis investasi memang punya kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk membantu Anda menentukan pilihan:
Kelebihan
Kripto
- Biaya transaksi lebih rendah.
- Harga Bitcoin semakin meningkat setiap tahunnya.
- Investor masih sedikit.
- Tidak ada pihak ketiga yang bisa memanipulasi data.
- Terbukti bisa menjadi aset yang diincar investor di tengah ketidakpastian pandemi.
- Didukung oleh teknologi blockchain yang digadang-gadang akan semakin diandalkan di masa depan.
Saham
- Memiliki ekosistem pasar yang telah beroperasi selama puluhan tahun, diakui secara resmi, dan memiliki regulasi yang jelas.
- Industri emiten bervariasi.
- Adanya dividen setiap periode.
- Keamanan terjamin.
- Dapat mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham.
Kekurangan
Kripto
- Risiko legalitas: regulasi dan peraturan bisa berbeda-beda di setiap negara; kebanyakan masih belum mempertimbangkan kripto sebagai instrumen investasi ataupun alat pembayaran yang legal.
- Risiko likuiditas: koin kripto yang populer seperti Bitcoin dan Ethereum memang banyak diperjualbelikan, tetapi kripto-kripto lain bisa jadi masih jarang diperdagangkan. Belum lagi, hal ini juga bisa bergantung pada exchange yang digunakan.
- Risiko pasar: karena masih seumur jagung, pasar kripto rawan volatilitas dan pergerakan ekstrem.
- Risiko operasional: bisa muncul kendala secara teknis pada platform yang digunakan.
- Risiko serangan siber: keamanan tidak selalu terjamin sehingga rawan diretas hacker.
Saham
- Risiko pasar: harga di pasar modal dipengaruhi oleh banyak hal seperti sentimen publik, komoditas, suku bunga, dan nilai tukar mata uang asing.
- Risiko suspensi: adanya suatu faktor tertentu yang mengakibatkan transaksi diberhentikan.
- Risiko delisting: performa yang kurang baik atau isu perusahaan tertentu bisa membuat perdagangan emitennya diberhentikan di bursa.
- Risiko dividen: dalam beberapa hal dividen bisa jadi tidak dibagikan.
- Risiko keamanan: bergantung pada kondisi politik dan keamanan suatu negara
Baca juga: Bisakah Investasi Dan Trading Saham Tanpa Analisa?
Tips Investasi Saham Untuk Pemula
Memilih saham sebagai investasi jangka panjang berarti harus mampu mengelola portofolio dan melakukan alokasi aset dengan betul. Jika saat ini Anda memiliki investasi pada saham individu, maka pastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek dan rencana bisnis yang kuat.
Selain itu, ada beberapa tips lainnya yang akan sangat berguna bagi Anda yang mempunyai saham, seperti:
- Mengikuti perkembangan ekonomi.
- Lakukan investasi sejak dini.
- Jadilah investor yang mampu beradaptasi.
- Investasikan kembali hasil dividen.
- Diversifikasi aset yang dimiliki.
Baca juga: Cara Hedging Dan Manfaatnya Untuk Portofolio Investasi
Tips Investasi Kripto
Saat ini telah ada berbagai macam jenis aset kripto yang ada di pasar. Namun, tidak semua aset akan cocok dengan situasi keuangan Anda saat ini. Inilah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memilih aset kripto agar tidak rugi:
1. Pelajari Aset Tersebut
Banyak investor khususnya para pemula yang ingin cepat kaya namun tidak mau mempelajari suatu aset dengan teliti. Mereka hanya akan mempelajari sebuah aset kripto dari permukaannya saja. Nah, bagi Anda yang berminat untuk membeli suatu aset kripto, pastikan Anda telah mengetahui dan paham cara kerja blockchain kripto yang diinginkan.
2. Jangan Gunakan "Uang Panas"
Hal yang sangat sepele namun tak kalah penting ketika mengelola keuangan dan investasi adalah memahami perbedaan uang panas dan uang dingin. Sederhananya, uang panas adalah uang yang akan gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau primer. Sedangkan uang dingin adalah uang yang tidak Anda pakai dan bisa ditabung atau dialokasikan untuk kebutuhan lain.
Karena sifat uang dingin sebenarnya adalah uang nganggur dan tidak Anda pakai untuk kebutuhan selama satu atau dua tahun ke depan, maka daripada uang tersebut mengendap dalam rekening, lebih baik digunakan untuk investasi. Dengan begitu, Anda akan mendapat pemasukan dalam bentuk pasif.
3. Hanya Membeli Pada Saat Aset Sedang Murah
Tips lain yang tak kalah penting, usahakan Anda membeli kripto hanya pada saat harganya sedang murah atau mengalami penurunan. Sebagai seorang investor, Anda harus mempunyai patokan sendiri akan waktu yang tepat untuk membeli aset kripto berdasarkan analisa personal.
Biasanya, tiap investor memiliki tingkat risiko dan tujuan investasi yang berbeda-beda. Beberapa investor akan mengatakan bahwa acuan nilai kripto murah hanya ada dalam waktu 24 jam. Sedangkan investor lain mungkin menilai bahwa aset kripto bisa dikatakan murah dalam analisa seminggu terakhir.
Baca juga: Bitcoin Naik atau Turun? Ketahui Faktor Pendorong Harganya
Oleh karena itu, selain belajar dari investor lainnya, pastikan Anda juga memiliki acuan tersendiri untuk batas murah sebuah aset dilihat dari hasil analisis risiko serta tujuan berinvestasi.
4. Tidak Menggunakan Semua Uang Dingin Untuk Investasi
Ketika melakukan pembelian aset kripto untuk pertama kalinya, usahakan tidak menghabiskan seluruh dana Anda dalam sekali investasi. Meskipun Anda memiliki uang dingin sebesar Rp10 juta di rekening, tetap beli aset kripto tersebut sedikit demi sedikit. Misal, jika di rekening ada Rp10 juta yang tidak terpakai, Anda bisa mencoba untuk melakukan investasi sebesar 20% dari dana tersebut sebagai permulaan.
Baca juga: Cara Trading Bitcoin dengan Modal Kecil
Apabila harga aset tersebut naik setelah Anda membelinya, cobalah untuk menahan diri dan analisis pergerakan harganya terlebih dahulu. Jangan terburu-buru untuk menginvestasikan semua uang dingin dan bermainlah secara teliti namun pasti. Semakin rendah harga beli suatu aset, keuntungan yang didapat akan semakin besar ketika aset tersebut mengalami kenaikan harga.
5. Jangan Termakan Oleh FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out adalah ketakutan yang sering dialami oleh investor. Perlu diingat bahwa ketika berinvestasi, Anda juga akan mendapat jebakan psikologis karena terpacu untuk memiliki banyak uang dari aset yang sedang naik daun.
Ketika keadaan pasar sedang ramai dan harga ada di posisi tinggi, tetaplah mengacu pada analisis Anda ketimbang membeli karena muncul perasaan takut tidak mendapat untung.
Adapun beberapa aset kripto yang cocok sebagai investasi jangka panjang yaitu:
- Bitcoin (BTC)
- Ethereum (ETH)
- Solana (SOL)
- Axie Infinity Shards (AXS)
- Cardano (ADA)
- Binance Coin (BNB)
- Wilder World (WILD)
Baca juga: 10 Koin Kripto Terbaik Hari Ini
Tips Penting Investasi Jangka Panjang
Sejauh ini, apakah Anda sudah mengetahui investasi mana yang lebih cocok untuk Anda? Baik saham maupun kripto tentu memiliki kelebihan serta kekurangan yang nantinya harus disesuaikan dengan keadaan keuangan Anda.
Apapun pilihan Anda nantinya, selalu pahami bahwa setiap investasi selalu memiliki risiko, dan tingkat risiko selalu sebanding dengan potensi keuntungannya. Apabila menginginkan keuntungan besar, tentu saja harus siap menghadapi risiko tinggi. Namun jika Anda ingin bermain aman dengan risiko rendah, berpikirlah realistis dan jangan berekspektasi mendapatkan return yang fantastis.
Selain opsi saham vs kripto, Anda juga bisa mencoba reksadana untuk investasi minim risiko. Apa itu reksadana dan bagaimana cara memulainya?