Dicanangkan sebagai "Silicon Valley"-nya Indonesia, mampukah Bukit Algoritma menjadi pusat pengembangan teknologi digital yang dapat diandalkan di Indonesia?
Perkembangan teknologi dan digitalisasi kian pesat dalam beberapa tahun terakhir. Persaingan pun semakin ketat yang ditandai dengan proyek pengembangan teknologi terbaru di sejumlah negara. Seolah tidak mau ketinggalan dan menjadi penonton saja, Indonesia akhirnya melakukan gebrakan dengan menyiapkan Bukit Algoritma, "Silicon Valey" ala Indonesia yang sudah memasuki tahap pembangunan.
Peletakan batu pertama pembangunan Bukit Algoritma dilakukan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pengembangan teknologi dan industry 4.0 di Sukabumi. Menariknya, pembangunan Silicon Valey Indonesia ini tidak hanya menggunakan uang fiat, melainkan juga dengan kripto dan teknologi blockchain.
COO PT Gaharu Indonesia (Lobo Investment), Bari Arijono, bersama Budiman Sudjatmiko (CEO Bukit Algoritma) menjelaskan bahwa pembangunan proyek ini akan memberikan solusi dalam pengembangan teknologi di Indonesia. Pusat teknologi Bukit Algoritma diharapkan akan mendorong munculnya perusahaan teknologi karya anak negeri yang dapat bersaing di tingkat regional dan global.
Lobo Investment merupakan proyek digital yang bertindak sebagai platform token pertama di Indonesia dan secara khusus bergerak di sektor teknologi real estate. Lobo nantinya akan berkerjasama dengan Bukit Algoritma dalam pengembangan ekosistem teknologi di Tanah Air. Mereka akan menjembatani pembiayaan proyek Bukit Algoritma dengan melakukan penggalangan dana (crowdfunding). Di samping itu, Lobo juga melakukan tokenisasi semua proyek properti melalui platform Binance.
Dalam kesempatan yang sama, Budiman Sudjatmiko menjelaskan jika royek Bukit Algoritma baru memasuki tahap renovasi infrastruktur fisik selama tiga tahun ke depan. Pada kawasan seluas 888 hektar itu, terdapat 8 gedung dan ratusan rumah terbengkalai yang siap direvonasi menjadi Bukit Silicon.
"Prioritas kami saat ini adalah melakukan renovasi terhadap fasilitas gedung yang sudah ada. Nantinya, tempat ini akan menjadi pusat bagi para inovator hingga perusahaan startup (untuk) melakukan berbagai macam riset dan bisnis," ungkap Budiman.
Akses menuju Bukit Algoritma nantinya akan semakin dipermudah dengan pembangunan infrastruktur ruas tol Bocimi. "Menunggu bulan Juni 2022 mendatang, katanya ruas tol Bocimi akan terhubung sehingga jarak lokasi ke Jakarta hanya sekitar 1.5 jam saja," kata Budiman mengakhiri sesi wawancara dengan wartawan.