Banyak yang menyadari bahwa menabung dan investasi itu penting untuk dilakukan. Pertanyaannya, kapan waktu terbaik untuk mulai investasi?
Mungkin kita sudah menyadari betapa pentingnya berinvestasi untuk keperluan masa depan, karena investasi bukanlah sekedar menabung. Akan tetapi kita masih bingung kapan waktu yang tepat untuk melakukan investasi.
Karena kurangnya informasi, banyak orang-orang yang mengira bahwa investasi dilakukan ketika kita sudah mempunyai uang yang melimpah. Namun, definisi memiliki uang cukup banyak malah membuat kita semakin bingung karena itu mungkin membutuhkan waktu 3 tahun, 5 tahun atau 10 tahun lagi. Lalu instrumen apa yang sebaiknya dicoba?
Reksadana, Solusi Untuk Investasi Dengan Modal Terjangkau
Reksadana adalah kumpulan dana masyarakat pemodal (investor) yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam beberapa instrumen investasi seperti obligasi, saham, atau deposito. Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Jadi, kapankah waktu yang tepat untuk investasi Reksadana?
Maka jawabannya, waktu yang tepat untuk memulai berinvestasi itu adalah dilakukan sejak sedini mungkin agar kita berpeluang mendapatkan hasil yang maksimal. Jadi, jika kalian sekarang belum melakukan investasi maka sekaranglah saat yang tepat kalian berinvestasi.
(Baca Juga: Panduan Reksadana Syariah Mulai Dari 100 Ribu)
Agar lebih memahaminya, mari kita gunakan ilustrasi seperti ini: Ada 3 orang bernama Ajeng, Bebi, dan Cika. Mereka bersahabat dan bersekolah bersama sejak SD sampai dengan lulus S1.
Pada tahun akhir 2019 lalu mereka lulus kuliah S1 dan pertengahan tahun 2020 telah bekerja. Dari ketiga orang tersebut Ajeng dan Bebi selalu menghabiskan uang gajinya untuk keperluan hidup dan menghamburkan sisanya untuk bersenang-senang. Namun, Cika setiap mendapatkan uang gajinya ia menyisihkan sebagian uangnya untuk berinvestasi di reksadana.
Cika setiap bulannya rutin menyisihkan Rp 100.000 untuk berinvestasi di reksadana, dan reksadana pilihannya adalah reksadana pendapatan tetap, yang mayoritas portofolionya adalah efek surat utang.
Berdasarkan data marketplace Bareksa, Top 5 reksadana pendapatan tetap bisa mencatatkan imbal hasil atau return rata rata 22.8 persen dalam tiga tahun terakhir (15 juli 2020). Berarti pertahun rata-rata top 5 reksadana pendapatan tetap tersebut memberikan return sebesar 7.6 persen per tahun.
Tabel Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa
Per 15 Juli 2020, sumber: Bareksa.com
Ajeng akan memulai investasi pada tahun 2022, dengan jumlah modal yang sama yaitu Rp100,000 per bulan, Ajeng juga membeli reksadana pendapatan tetap dengan asumsi return yang sama 7.6 persen per tahun. Sedangkan Bebi baru akan mulai berinvestasi pada 2024. Dia juga ingin membeli reksadana pendapatan tetap tetapi dengan jumlah modal yang lebih besar, yaitu Rp200.000 per bulan.
Lalu, bagaimana hasilnya setelah 6 tahun mendatang?
Berdasarkan simulasi return diatas asumsi perkiraan investasi di reksadana pendapatan tetap:
- Hasil investasi Cika pada Juli 2026 mencapai Rp 9,3 jutaan.
- Hasil investasi Ajeng mencapai Rp 6,8 jutaan per Juli 2026
- Pada saat yang sama nilai investasi Bebi yaitu mencapai Rp 5,4 jutaan.
Dilihat dari hasil simulasi diatas, kita dapat simpulkan bahwa semakin awal kita memulai investasi maka potensi keuntungan yang didapat pun akan semakin besar meskipun modalnya kecil, dibandingkan dengan modal besar namun waktu investasinya pendek.
(Baca Juga: Sebelum Investasi Reksadana, Kenali Biayanya!)
Investasi dapat digambarkan seperti pohon, semakin lama semakin tumbuh besar dan merkembang selama kita bisa merawatnya dengan baik. Soo, sebelum semakin terlambat, waktu yang tepat untuk berinvestasi adalah sekarang, agar kita mendapatkan hasil yang maksimal dari investasi yang kita lakukan tersebut.
Berinvestasi lewat reksadana merupakan salah satu solusi untuk mengembangkan uang yang kita punya. Selain berinvestasi, kita juga bisa mulai mencoba trading jika menginginkan hasil yang lebih besar. Perlu diingat, potensi return besar juga mengandung risiko yang besar. Agar tidak salah langkah, pelajari dulu langkah-langkah belajar trading yang benar.