Harga minyak tertekan karena mencuatnya kekhawatiran pasar setelah terjadi aksi protes massa terhadap rencana pembatasan COVID yang akan kembali diterapkan di China.
Harga minyak mentah turun lebih dari 2 persen pada perdagangan Asia awal pekan (28/November) sehubungan dengan aksi demonstrasi besar di China. Minyak Brent terjun dari level pembukaan di $85.28 dan saat ini bergerak pada kisaran $81.62 per barel. Sementara itu, miyak mentah WTI turun dari $77.01 ke kisaran $74.36.
Pelemahan harga minyak didominasi oleh kekhawatiran pasar terhadap aksi demo ratusan orang di Shanghai yang menentang rencana pemerintah untuk kembali menerapkan pembatasan COVID. Demonstrasi di kota terbesar China itu sempat diwarnai bentrokan antara pengunjuk rasa dengan kepolisian.
Aksi protes demonstran ini merupakan yang terbesar di China daratan sejak Xi Jinping mengambil kekuasaan satu dekade lalu. Pasalnya, masyarakat sudah banyak terdampak oleh kebijakan Zero COVID yang dicanangkan Beijing selama hampir tiga tahun menghadapi pandemi.
"Harga minyak melemah di tengah kekhawatiran pasar akan prospek pelemahan permintaan dari China akibat lonjakan kasus COVID, ketidakpastian politik, dan aksi protes yang jarang terjadi di Shanghai..." kata Hiroyuki Kikukawa, analis komoditas Nissan Securities.
Di luar faktor permintaan dari China, pasar minyak saat ini masih dalam mode wait-and-see menjelang diberlakukannya sanksi Uni Eropa terhadap impor minyak Rusia. Perwakilan Uni Eropa dan diplomat G7 tadinya akan membahas hal ini pada pertemuan 25 November silam. Namun, pertemuan itu akhirnya dibatalkan tanpa rencana lebih lanjut. Perlu diketahui, sanksi Uni Eropa terhadap minyak asal Rusia dijadwalkan akan dimulai pada 5 Desember mendatang.
Di saat yang sama, Organisasi Negara Produsen Minyak berserta mitra (OPEC+) akan menggelar pertemuan pada 4 Desember. Fokus pelaku pasar tertuju pada manuver yang akan dilakukan OPEC dalam menanggapi sanksi Barat terhadap Rusia. Tidak tertutup kemungkinan OPEC akan berupaya membatasi produksi lebih lanjut untuk menstabilkan harga minyak di pasaran.