Mata uang kripto bisa digunakan untuk apa saja?
@Siti Musyarofah:
Selamat malam bu, seperti namanya mata uang kripto umumnya digunakan sebagai alat tukar-menukar layaknya Rupiah ataupun USD. Perbedaan mendasarnya ada pada tidak adanya regulasi pada mata uang kripto ini jika dibandingkan dengan mata uang fiat. Selain itu mata uang kripto juga mengunggulkan transparansinya akan semua perpindahan mata uang dari satu pihak ke pihak lain. Kelemahannya tentu saja karena sifatnya yang tidak teregulasi dan tidak ada backing sehingga menjadikannya tampak seperti tidak memiliki nilai.
Pada perkembangannya sendiri mata uang kripto memiliki banyak fungsi dan dimanfaatkan dalam berbagai macam hal saat ini. Di antaranya adalah:
1. Investasi jangka pendek, menengah atau panjang
Sama seperti mata uang fiat, nilai mata uang kripto juga bisa naik dan turun sesuai dengan valuasinya saat itu. Bedanya valuasi ini tidak ditentukan oleh faktor-faktor fundamental yang sama dengan mata uang fiat. Hal ini menjadikannya sebagai ladang baru bagi investor untuk mengembangkan kekayaan yang dimiliki dengan menjadikan mata uang kripto sebagai asetnya. Beberapa faktor penggerak harga kripto bisa ibu baca pada artikel kami berikut.
2. Penggalangan dana untuk proyek ataupun startup
Mata uang kripto ini juga sekarang aktif dikembangkan sebagai salah satu sistem pendanaan proyek ataupun startup-startup baru. Alasan umumnya tentu saja karena transparansi yang diberikan oleh kripto menjadi fokus utama investor. Selain itu, karena nilainya sendiri bisa meningkat, kesuksesan Startup ataupun proyek sendiri itu dapat menambah value atau nilai dari mata uang kripto yang digunakan sebagai bentuk pendanaan.
3. Support atau mendekatkan diri dengan artis atau public figure
ini salah satu fungsi yang sedang tren beberapa tahun belakangan ini. Banyak artis ataupun Public Figure yang menciptakan mata uang kripto mereka sendiri. Pembelian mata uang ini biasanya dihubungkan sebagai langkah untuk men-support artis tersebut. Selain itu biasanya ada Reward-reward tertentu
Selain beberapa hal di atas, masih banyak fungsi-fungsi lain dari mata uang kripto yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu. Semoga jawaban di atas bisa cukup mewakilkan.
Terima kasih atas pertanyaannya.
apakah ada dampak negatif dari mining kripto?
@Adam Zulfa:
Dampak negatif utama yang dirasakan saat ini utamanya ada pada borosnya sumberdaya energi listrik yang digunakan. Untuk menambang 1 Bitcoin saat ini biasanya membutuhkan energi listrik di kisaran 86,000-286,000 kWh bergantung dari Rig yang digunakan. Untuk Mining Pool bahkan bisa menghabiskan kisaran 128 GWh per hari untuk menambang 900 Bitcoin. Tapi perlu diingat, tidak semua mining kripto menghabiskan daya yang begitu besar seperti ini. Untuk Alt-Coin yang masih sepi biasana konsumsi listrik yang digunakan jauh lebih kecil.
Satu lagi fungsi mata uang kripto saat ini: Mata uang dalam game (in-game currency).
Banyak gamer profesional yang bisa hidup dan berkarir sepenuhnya dari perolehan uang hasil main game juga, bukan hanya kompetisi dan streaming seperti dulu. Mereka mengumpulkan in-game currency yang kemudian bisa ditukar dengan uang fiat biasa seperti USD.
Dulu cuma ada dalam cerita dalam novel Jepang/Korea, tapi sekarang sudah jadi fakta. Sejalan dengan perkembangan Metaverse, fenomena ini bisa makin luas.
Berarti bisa dikatakan perkembangan kripto akan sejalan dengan metaverse karena penggunaan kripto akan lebih digunakan lebih sering di metaverse karena ada kurs tersendiri sehingga memudahkan transaksi yang terjadi di dunia metaverse itu sendiri. Apakah benar demkian?
@Andy Wibowo:
Secara umum sebenarnya tujuan mata uang kripto diciptakan agar dapat menjadi alat pembayaran di segala sektor pak, jadi bukan hanya Metaverse saja. Namun memang prospek penggunaannya kelak mungkin saja memang sedikit lebih berat ke arah transaksi di Metaverse. Tapi untuk saat ini melihat perkembangan Metaverse yang cukup stagnan setahun belakangan, kita mungkin masih harus menunggu lebih lama lagi untuk mengetahuinya.
Apakah tidak ada solusi dari penambangan bitcoin terhadap lingkungan? Maksud saya seperti yang ethereum lakukan bahwa akan mengembangkan ethereum v2 yang katanya lebih hemat listrik. Mengapa tampaknya bitcoin sendiri tidak ada perkembangan sistem ya? Disaat koin-koin lain berusaha menonjolkan kelebihannya dan juga perkembangan, bitcoin serasa tidak ada perubahan apapun kecuali untuk nilainya. Atau apakah saya kurang info update mengenai bitcoin?
Nah dan saya herannya bitcoin meskipun diam-diam tapi nilainya sangat kuat, mengapa bisa begitu?
@Jojo:
untuk solusi dari pihak Bitcoin sendiri setahu saya belum ada. Dan mungkin tidak akan pernah ada mengingat bahkan pendiri Bitcoin saja hingga saat in belum pernah diketahui keberadaannya. Namun untuk solusi dari eksternal sendiri sudah coba banyak dilakukan. Beberapa di antaranya adalah melakukan penambangan dengan tenaga bebas emisi seperti angin dan air.
Mengenai mengapa nilai Bitcoin bisa terus naik sendiri alasan utamanya adalah karena Bitcoin memiliki nilai Supply yang terbatas. Oleh karena itu jika permintaan semakin banyak, maka harga akan otomatis menjadi semakin tinggi. Selain itu Bitcoin juga memiliki "tempat spesial" sebagai koin kripto yang ada.
Jika mata uang kripto memiliki batas jumlah supply, apakah nanti di masa depan bisa dibuat transaksi atau hanya akan dipakai sebagai instrumen investasi?
Cryptocurrency saat ini masih terus berkembang. Kedua skenario itu sama-sama mungkin terjadi, bersama dengan banyaaak sekali skenario lain. Dan kita tidak mungkin memprediksi dengan tepat mana yang bakal terwujud pada akhirnya.
Seperti kata bung Nur Salim, mining kripto membutuhkan sumber daya energi yang luar biasa besar.
Dampaknya bukan cuma konsumsi listrik yang tinggi, melainkan juga jejak emisi dan polusi yang memperburuk fenomena perubahan iklim (climate change).
Suatu laporan dari lembaga NGO nonprofit Earth Justice menyebutkan bahwa konsumsi listrik untuk mining kripto di Amerika Serikat menghasilkan 27,4 juta ton CO2 dalam kurun waktu sekitar 1 tahun antara pertengahan 2021 sampai 2022 saja. Emisi itu 3 kali lipat lebih besar daripada emisi pabrik baru bara terbesar di AS. Dan perlu diperhatikan bahwa ini baru data untuk AS saja, belum termasuk mining kripto di negara-negara lain.
@Regina:
Pertama, tidak semua mata uang kripto memiliki nilai Supply atau jumlah yang terbatas. Hanya ada beberapa mata uang kripto yang memang diciptakan demikian dengan tujuan tujuan tertentu (yang paling terkenal adalah Bitcoin). Mengenai apakah bisa dibuat transaksi atau hanya instrumen investasi, menurut pendapat saya pribadi keduanya memang dapat terjadi. Tidak perlu melihat masa depan, hingga saat ini saja mata uang kripto telah aktif digunakan sebagai alat pembayaran serta instrumen investasi. Namun melihat banyaknya kasus kejahatan pada bidang kripto tahun ini serta pasar bearish yang tak kunjung usai, maka minat yang muncul beberapa waktu belakangan ini sangat rendah. Sehingga banyak yang mengalihkan investasinya ke bidang lain seperti reksadana, saham, dll.
Saya rasa kelak akan hanya ada beberapa kripto yang bakalan tetap eksis di dunia. Soalnya melihat beberapa kripto tumbang, terkadang ada kripto baru yang muncul. Sebenarnya saya agak bingung terkadang mengapa banyak sekali kripto-kripto baru yang muncul dan apakah tidak ada aturan mengenai hal ini?
Saya memang tidak menyalahkan kalau ada orang yang rugi di kripto karena kembali lagi keputusan investasi ada di diri masing-masing. Tetapi tidak ada asap maka tidak ada api, kalau tidak begitu banyak kripto yang muncul tentu tidak begitu banyak yang akan rugi karena investasi kripto.
Apakah Bitcoin bisa menggantikan mata uang rupiah di masa depan?
Tidak, sepertinya tidak mungkin bahwa Bitcoin akan dapat menggantikan mata uang rupiah sebagai mata uang resmi di Indonesia.
Ada beberapa hal yang mendasarinya:
1. Bitcoin tidak memiliki dukungan dari bank sentral atau pemerintah, sementara mata uang rupiah memiliki dukungan dari Bank Indonesia sebagai badan pengelola moneter di Indonesia.
2. Bitcoin juga masih tergolong sebagai aset spekulatif dan belum memiliki stabilitas yang cukup untuk menjadi mata uang yang diterima secara luas.
Tapi kalau sekadar sebagai alternatif rupiah, bisa jadi mungkin. Karena beberapa toko atau penyedia jasa mungkin menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran. Bisa baca artikelnya di sini:
@Alan:
Aturan ini sendiri sebenarnya agak sulit diterapkan karena berhalangan langsung dengan prinsip kripto yang sering dilambangkan dengan transparansi, kecepatan, inovasi, dan kebebasan. Namun karena unsurnya yang masih sangat spekulatif serta banyaknya kasus penipuan, banyak badan pemerintahan yang saat ini telah menyusun landasan aturan bahkan organisasi yang berfungsi sebagai regulator untuk kripto itu sendiri. Jadi, kita lihat saja bagaimana kedepannya dalam 1-2 tahun mendatang.
@Fajar Permana:
Untuk menggantikan mata uang Rupiah tidak akan pernah bisa pak. Rupiah merupakan satu-satunya mata uang yang sah di Indonesia. Hanya saja sebagai alat pembayaran pengganti atau alternatif, Bitcoin tentu saja bisa digunakan.
Salam para master inbizia. Saya baru saja menjajal dunia kripto dan untuk saat ini saya sedikit bingung, lebih baik saya melakukan investasi yang berkaitan dengan kripto: seperti jualan NFT misalnya atau melakukan pembelian mata uang kripto atau saya melakukan trading kripto dimana kondisinya saya lihat sama dengan forex, bisa take profit saat buy maupun sell. Kira-kira lebih profitable yang mana ya?
@Fajar Permana:
Bitcoin tidak mungkin menggantikan rupiah di jaman kapan pun.
Kenapa? Karena mata uang itu berkaitan dengan persoalan kedaulatan RI.
Secara Undang-undang, mata uang Indonesia adalah Rupiah. Sudah, itu saja, titik.
Kenapa tidak mungkin diganti jadi bitcoin di masa depan? Karena Pemerintah RI tidak bisa mengendalikan bitcoin. Bahkan, orang seduniapun tidak tahu siapa yang membikin bitcoin. Sehingga, tidak mungkin memasrahkan perekonomian pada mata uang yang antah berantah yang tidak jelas asal-usul dan pengendalinya.
@Agus:
Tingkat keuntungan membeli mata uang kripto atau trading kripto sebenarnya sama-sama bergantung pada seberapa besar risiko yang siap bapak terima. Dengan disiplin dan metode yang benar, maka semakin besar risiko yang siap bapak terima, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
NFT sendiri agak berbeda. Anda tidak perlu mengeluarkan modal untuk menanggung risiko sebelum bisa mendapatkan keuntungan. Anda cukup membuat sebuah karya dan menguploadnya ke Marketplace dan menunggu pembeli datang. Risikonya sendiri datang pada apakah kelak karya tersebut dapat laku dipasaran atau tidak? Dengan segala waktu dan keringat yang telah dikeluarkan untuk membuat karya itu, jika tidak laku dalam waktu yang lama tentu saja akan membuat kecewa.
bagaimana cara membaca candlestick kripto untuk melihat signal entry?
@ Rizqy Bagus:
Pergantian candle per hari akan tampak jika Anda mengamati pergerakan harga pada time frame daily. Pergantian candle per hari (pada time frame daily) terjadi setiap hari dari hari Senin hingga Jum’at setiap jam 00:00 waktu server. Untuk menyesuaikan dengan waktu WIB, Anda harus tahu perbedaan waktu antara WIB dan waktu server.
kalau untuk hari sabtu kripto masih bisa trading ya pak?
@ Abdul Malik:
Ada beberapa broker yang server untuk mata uang kriptonya masih aktif pada hari Sabtu dan Minggu. Jika menggunakan platform Metatrader, untuk mengetahui jam trading suatu pair, bisa klik kanan pada pair yang ada di Market Watch, kemudian klik “Specification”.
Wah sama nih, saya juga bertanya-tanya mengenai ini. Akhirnya ketemu juga jawabannya.
Saya juga nitip tanya, kalo untuk spreadnya, di crypto exchange dan broker forex itu sama juga kah pak?
@ Gama:
Untuk pair kripto, spread-nya jauh lebih besar dari pair forx. Silahkan lihat di paltform trading Anda.
Berikut ini perbandingan spread dari broker yang saya gunakan untuk Bitcoin dan pair forex:
@Supriadi
Pertama-tama seblum pembahasan saya lanjutkan lebih dalam, dalam time berapa sejatinya bapak menemukan Pin Bar dan melakukan transaksi Buy? Karena sejatinya, semakin kecil time frame yang digunakan sebagai dasar analisa Candlestick, maka semakin besar pula sinyal itu hanya muncul karena adanya Noise pergerakan harga. Selain itu, meskipun menggunakan time frame Daily sekaligus, tentu saja masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan dan tidak bisa sembarangan membuka posisi karena adanya Pin Bar.
Umumnya, Pola Candlestick biasanya digunakan sebagai salah satu konfirmasi untuk pembukaan posisi. Bukan berarti tidak bisa digunakan secara mandiri, hanya saja akurasi dari pola itu meningkat jika digabungkan dengan Technical Tools lain. Pin Bar yang baik sendiri, biasanya muncul sebagai konfirmasi pada level-level penting yang ada dalam pasar seperti Support dan Resistance, Supply dan Demand, bahkan sekedar Moving Average juga sudah cukup untuk menemani kemunculan Pin Bar. Contohnya sebagai berikut:
Pin bar bisa muncul di mana dan kapan saja dalam pasar. Bukan berarti sinyalnya bisa diikuti semua dan akan mendatangkan untung semua. Kalau tempatnya salah, ujung-ujungnya bukan Reversal yang muncul pak tapi Continuation. Inilah pentingnya menyaring Pin Bar yang muncul ini nanti. Bisa lewat Trend, yang berarti saat Trend sedang naik kita hanya akan mengincar Pin Bar Buy saja. Atau juga diikuti dengan Key Level seperti yang disebutkan di atas. Salah satu contohnya sebagai berikut:
Contoh kedua ini bahkan saya ambil dari Pin Bar yang muncul di tf H1 dengan patokan Pin Bar muncul sebagai Rejection MA. Saya tidak tandai semua, tapi bisa dilihat selain Pin Bar yang ditandai, banyak Pin Bar lain di sana yang tidak berada pada Key Level yang ditentukan.
Jadi bukan berati karena Pin Bar-nya tidak bekerja, pasar kripto disimpulkan penuh manipulasi. Pertama kita perbaiki dulu cara trading dengan Pin Bar-nya. Kalau cara tradingnya sudah benar, dan tidak bekerja, bisa jadi pasanya memang tidak cocok atau kemungkinan terburuk ada manipulasi seperti yang bapak bilang.
Jika ingin belajar lebih dalam lagi, mungkin coba bisa dipelajari artikel tentang Pin Bar pada kripto BTC. Terima kasih, semoga membantu.
@Surya Jatmiko
Betul pak, umumnya Candlestick bisa digunakan sebagai salah satu Technical Tools untuk memprediksi pergerakan harga ke depannya. Namun, jika tujuannya digunakan untuk mencari koin mana yang selanjutnya akan terbang saya rasa agak sulit. Kondisi suatu aset atau koin kripto yang terbang tinggi ini biasanya disebabkan oleh 2 hal pak.
1. Karena memang valuasi dari koin tersebut meningkat hasil dari transaksi jual beli yang normal berdasarkan asas Supply And Demand. Untuk Point nomor satu ini penggunaan analisa Technical seperti Candlestick tentu saja dapat digunakan dengan baik karena kondisi pasarnya yang normal. Contohnya pada kenaikan Doge di tahun 2019 berikut:
Dari grafik dapat terlihat bahwa harga yang sedang dalam kondisi Sideway pasca penurunan membentuk pola Candlestick Morning Star dengan Candle ke-2 berupa Doji yang mengindikasi bahwa akan ada Reversal atau putar balik harga. Posisi bisa diambil setelah pola Candlestick terbentuk dengan resiko SL ditempatkan pada harga Low di pola yang terbentuk.
2. Karena adanya manipulasi dari satu atau lebih pihak yang sengaja melakukan pembelian besar-besaran pada koin. Untuk point yang berikutnya ini yang saya rasa sulit mengaplikasikan Technical Tools, mengingat cuitan-cuitan bapak "Tesla" yang mengangkat harga to the moon muncul tanpa adanya peringatan terlebih dahulu alias random. Berikut contoh dari Chart koin Doge pada hari salah satu cuitan bapak "Tesla" muncul:
Jika dilihat dari grafik, harga memang terlihat membentuk pola Candlestick Bullish Engulfing saat harga naik. Sayangnya, pola ini selesai saat harga telah sangat tinggi sehingga tingkat risiko yang diambil untuk masuk saat pola ini selesai juga tinggi. Berbeda lagi kalau tujuannya memang investasi di koin meme satu ini ya. Jatuhnya sah-sah saja untuk membeli walau harga sudah sangat tinggi.
Pendekatan yang mungkin berhasil itu adalah dengan menggunakan Chart Pattern. Terlihat pada Chart di atas, ada pola Flag yang terbentuk sebelum kenaikan harga yang drastis. Pola Flag ini merupakan salah satu pola Chart Pattern dengan yang cocok untuk Day trading.
Namun hal ini juga cukup dipaksakan mengingat harga penutupan yang terbentuk juga sudah jauh berada titik Breakout pola Flag itu.
Terima kasih, semoga membantu.
@Dyah Purnama:
Lihat pada Platform mana? Umumnya memang kalau di halaman Home atau awal tampilan atau pergerakan harga kripto hanya akan menampilkan Line Chart. Tujuannya tentu saja agar para user baru yang mengakses Platform lebih nyaman dan tidak ada tekanan karena harga Candlestick sekilas tampak lebih ribet. Selain itu, ada juga kepentingan orang-orang yang hanya perlu tahu posisi dan kondisi harga saat ini, dan tidak tertarik melihat pergerakannya secara detail. Ini juga mengapa pada sebagian Platform bahkan harga hanya ditampilkan dalam bentuk bola yang berwarna hijau/merah yang menandakan kondisi ringkas market saat itu. Contohnya pada halaman harga kripto kami berikut:
Betul, Candlestick Chart memang lebih unggul daripada Line Chart secara umum. Hanya saja masing-masing tetap memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Contohnya misal kita ingin mencari level SNR, dalam kasus ini akan lebih mudah melihatnya dengan Line Chart karena tidak komponen harga lain seperti Open, High, Low, yang bisa mengganggu objektifitas. Kalau ingin melihat struktur harga dengan detail, Candlestick menawarkan pola-pola yang jelas dan teruji untuk kepentingan analisa pergerakan harga ini. Contohnya dapat dilihat pada gambar grafik berikut BTC/USD yang memanfaatkan gabungan antara SMA 50 dan pola Candlestick Pin Bar:
@Aris Hakim:
Tentu saja bisa pak. Chart Pattern umumnya hanya sebuah kumpulan dari Candelstick atau Bar yang membentuk suatu pola tertentu. Jadi bisa digunakan secara mandiri atau dengan perpaduan konfirmasi dengan pola Candlestick seperti Engulfing, Morning/Evening Star ataupun Pin Bar dalam analisa BTC/USD.
Kalau mengenai jenis-jenis yang paling sering saya lihat sih biasanya ada Flag, Wedge, Channel, HnS, Rectangle, dll. Biasanya pola-pola ini cukup sering muncul kok di time frame Daily ke bawah. Sebagai contoh berikut Chart BTC/USD Time Frame H1 ketika jawaban ini dituliskan. Di sini cuma saya bisa melihat 3 pola, tapi seharusnya ada lebih dari itu.
Sebagai pedoman, mungkin bisa coba dibaca-baca artikel 3 pola yang menguntungkan di Intraday. Pola ini juga bisa digunakan tidak hanya di BTC, tapi pada semua koin kripto pada umumnya, serta pasar lain seperti Forex, Stock, dll.
@Eki Safitri:
Untuk penentuan tempat dimana posisi harus ditutup saat sedang mendapatkan keuntungan sebenarnya ada berbagai macam cara kak.
1. Menggunakan patokan garis Support dan Resistance:
Cara yang paling mudah adalah menutup posisi di garis Support dan Resistance terdekat dari posisi harga dibuka. Jika posisi yang dibuka Buy, maka posisi bisa ditutup pada garis Resistance-nya, begitu pula sebaliknya. Perlu diingat, garis patokannya adalah Support dan Resistance terdekat ya, bukan garis Support dan Resistance yang sifatnya major dan jaraknya berada jauh sekali dari posisi dibukanya harga.
Kelebihan menggunakan garis Support dan Resistance terdekat ini biasanya Winrate yang dicapai akan cukup tinggi karena utamanya harga pasti bergerak dari satu garis Support dan Resistance ke garis Support dan Resistance lainnya. Kekurangannya sendiri, kalau posisinya kurang baik, ratio antara Risk:Reward yang didapat biasanya tergolong kecil.
2. Menggunakan Risk:Reward Ratio
Metode menentukan target profit yang paling sering digunakan lainnya adalah menggunakan perbandingan Risk:Reward Ratio 1:2. Penggunaannya mudah, cukup tempatkan Take Profit sejauh 2x jarak Stop Loss yang digunakan. Misal Stop Loss-nya 40 pips, maka Take Profitnya harus 80 pips.
Kelebihan dari penggunaan metode ini sendiri ada pada letak kemudahan dalam menghitung parameter-parameter hasil performa trading seperti Expectancy, Average Net Profit, Average Loss, dll.
Kelemahannya sendiri pada tingkat Win Rate yang lebih kecil jika dibandingkan dengan metode pertama. Namun tidak perlu khawatir, meskipun Win Rate-nya kecil, keuntungan bisa tetap diraih dari besarnya Reward yang 2x lipat dari Risk yang dirisikokan.
3. Menunggu sinyal pembalikan dari pola Candlestick berlawanan:
Metode ketiga ini yang cukup sering dianjurkan dan dicontohkan pada buku-buku Classic Candlestick. Karena posisi dibuka berdasarkan hasil dari analisa menggunakan pola Candlestick, maka penutupan posisi pun lebih baik jika menggunakan Candlestick pula. Contohnya saat posisi Buy sedang mengalami keuntungan dan muncul pola Candle Reversal Shooting Star, maka posisi harus ditutup saat pola tersebut sudah valid terbentuk. Ini juga berlaku untuk segala jenis pola Candlestick yang mengindikasikan reversal.
Kelebihan dari metode ini adalah kita sepenuhnya bersinkronisasi dengan market mengenai kapan dan dimana posisi harus dibuka dan ditutup.
Kelemahannya sendiri ada dua setahu saya. Pertama, sisi psikologis atau otak yang manusia yang menolak untuk menutup posisi yang sedang mengalami keuntungan meskipun sudah diberi tanda bahwa harga berpotensi berbalik arah. Kedua, sering terjadi kesalahpahaman antara pola Candlestick yang memberikan sinyal pembalikan arah dengan pola Candlestick yang memberikan sinyal pelemahan dari pergerakan harga. Hal ini bisa membuat posisi ditutup terlalu dini sehingga profit yang didapat kurang maksimal.
Mengenai mana yang paling baik, kakak bisa coba ujikan terlebih dahulu satu per satu. Atau silahkan dipilih yang konsepnya sesuai dengan pribadi kakak.
Terima kasih, semoga membantu.
@Anthony W:
Betul pak, Three White Soldiers dan Three Black Crows memang merupakan beberapa pola Candle yang sering muncul di aset-aset kripto terutama kripto. Umumnya sih terjadi karena lonjakan dari para Buyer atau Seller yang masuk setelah mendapatkan konfirmasi. Makanya, biasanya pola tersebut muncul setelah diawali pola Candle reversal pada harga seperti Shooting Stars, Bullish/Bearish Engulfing, dll.
Untuk indikator sendiri sebenarnya tidak dibutuhkan lagi jika ingin trading dengan pola Candle ini. Pola ini sudah cukup powerful meskipun berjalan sendirian. Hanya saja jika ingin menambahkan indikator, saya sarankan untuk menambahkan indikator berbasis Trend yang memiliki banyak Key Level seperti Bollinger Bands, Donchian Channel, ataupun Double/Triple Moving Average bisa juga bapak tambahkan Pivot Point. Selain untuk melihat trend, fungsi utamanya indikator-indikator ini sebagai konfirmasi kalau pola Candle Three Black Crows ataupun White Soldiers-nya terbentuk setelah membentuk Momentum/Breakout pada Key Level tertentu. Bisa dilihat pada contoh di bawah ini:
Pola Candle yang sukses membawa harga naik, biasanya juga diikuti dengan Breakout yang terjadi setelah penembusan level-level tertentu. Jika menggunakan Bollinger Bands seperti contoh di atas, maka Level-nya adalah Top BB, Mid BB dan Low BB. Selain pola Three White Soldiers dan Black Crows, Bollinger Bands juga bisa dimanfaatkan dengan metode Price Action lainnya. Jadi akan sangat berguna jika bapak tambahkan.
Mengenai kapan waktu yang bagus untuk masuk ke dalam pasar setelah pola terbentuk sendiri itu tergantung preferensi bapak. Semua ada kelebihan dan kekurangannya baik itu langsung masuk atau menunggu harga kembali ke sekitaran pola. Saran saya pribadi, lebih baik menunggu harga untuk kembali saja ke sekitaran Candlestick nomor 1 dan 2 pada pola White Soldiers dan Black Crows, lalu tambahkan pola-pola lain yang bisa dimanfaatkan seperti pola tersebut. Sehingga meskipun tidak bisa masuk pada pola yang diinginkan, masih banyak peluang-peluang lain yang bisa bapak manfaatkan.
Terima kasih, semoga membantu. GBU too.
@Paku Sudrajat:
Untuk di Exchange sendiri seperti di TKO atau sejenisnya saya kurang tahu. Tapi untuk Third Party atau dari pihak luar Exchange ada banyak sekali layanan gratis maupun berbayar yang bisa bapak manfaatkan. Untuk yang gratis sendiri rekomendasi dari saya adalah menggunakan indikator "All Candlestick Pattern" pada Web Platform TradingView. Indikator ini akan secara otomatis menampilkan Candlestick Pattern yang ada pada Chart yang dipilih termasuk kripto. Tampilannya sebagai berikut:
Selain pola di atas, bapak juga bisa mengatur beberapa pola lain pada Setting indikatornya. Ada cukup banyak jenis Candlestick Pattern yang bisa dideteksi dan akurasinya pendeteksiannya juga baik menurut saya.
Kami juga memiliki halaman pendeteksi otomatis Candlestick Pattern. Namun, untuk saat ini pendeteksian masih terbatas pada instrumen di Forex Major seperti EUR/USD, GBP/USD, XAU/USD, dll. Kedepannya mungkin fitur ini akan kami kembangkan hingga ke ranah kripto agar bisa dimanfaatkan lebih luas lagi oleh pengguna.
Saran saya pribadi, daripada memanfaatkan indikator untuk mendeteksi Candlestick Pattern. Ada baiknya bapak mempelajarinya secara lebih mandalam hingga bisa hapal diluar kepala. Faktanya sendiri, indikator-indikator yang dirancang atau digunakan biasanya diprogram berdasarkan Text Book Based Candlestick Pattern atau hanya sesuai dengan teori yang ada di buku. Tapi pada kondisi aktual di market, bentuk-bentuk ini kadang akan menyimpang dan tidak akan sama persis seperti yang tampak di buku. Sehingga akan cukup banyak pola yang mungkin akan terlewatkan ataupun tidak terdeteksi pada indikator. Bapak mungkin bisa mulai dengan membaca panduan lengkap Candlestick Pattern di Crypto serta tips cara membaca Candlestick Pattern tanpa hapalan berikut ini.
Terima kasih atas pertanyaannya, dan semoga jawaban kami bisa sedikit membantu. Terima kasih.
@Doaibu:
Mohon maaf, kalau menurut saya pribadi trading kripto kurang cocok dilakukan untuk pemula. Alasannya cukup banyak diantaranya pergerakan harga yang cenderung ekstrim, volatilitasnya tinggi, biaya komisi tinggi, terlalu banyak koin dan token yang beredar, dll. Terlebih lagi saat ini banyak kasus penipuan atau scam yang beredar jadi harus lebih ekstra hati-hati lagi jika ingin memulai untuk trading di kripto.
Namun tentu saja pemula tidak akan berkembang jika tidak pernah mencoba. Jadi saran saya, pelajarilah dulu dasar-dasar untuk memulai trading kripto baik dari sisi teknologi yang digunakan, proses pembelian atau penukaran di exchange, teknikal analisis, fundamental analisis, dll. Jika sudah merasa ilmu yang didapatkan cukup, ibu bisa coba untuk membuka akun di beberapa Exchange teregulasi di Indonesia. Selalu ingat untuk tidak menggunakan uang kebutuhan hidup sehari-hari atau tabungan masa depan untuk melakukan proses trading.
Terima kasih, semoga membantu.
@Adi Gunawan:
Sebelumnya saya harus meluruskan terlebih dahulu pola candlestick apa yang dimaksud di sini pak. Jika pola yang dimaksud adalah pola candlestick harga secara keseluruhan, maka ya kita bisa melihat dan menentukan trend yang sedang terjadi dari pola harga yang terbentuk saat itu. Hal ini bisa bapak lihat dari harga yang terus menerus membentuk Higher High dan Lower High pada trend naik, atau Lower Low dan Lower High pada trend turun.
Namun kalau yang bapak maksud pola candlestick secara khusus seperti Bullish Engulfing, Doji, Pin Bar, dll. Maka jawabannya tidak bisa. Mengapa tidak bisa? Umumnya pola candlestick baik itu Continuation ataupun Reversal hanya terdiri dari 1-3 buah Candlestick, ada beberapa pola yang memiliki penyusun lebih namun hal tersebut sangat jarang ditemukan. Karena hanya tersusun dari beberapa Candlestick saja, pola-pola tersebut tidak bisa digunakan sebagai patokan yang valid dalam menentukan trend. Seperti contohnya pada gambar di bawah ini:
Harga terlihat menunjukkan Bullish Engulfing yang kuat. Hanya saja dapat diperhatikan bahwa struktur harga sebelumnya sedang turun dengan kuat. Jadi apakah 2 buah Candlestick Bullish Engulfing tersebut dapat dikatakan representasi trend saat itu jika dibandingkan puluhan bahkan ratusan Candlestick sebelumnya yang terus menerus membentuk penurunan yang lebih rendah? Tentu saja tidak bukan. Pola Candlestick Bullish Engulfing di sana hanya berfungsi sebagai pertanda, bahwa mungkin akan ada Reversal yang terjadi pada penurunan yang terjadi sebelumnya. Reversal ini kemudian yang akan berujung pada terbentuknya trend baru. Inilah mengapa pola Candlestick secara mandiri tidak dapat digunakan untuk menentukan trend yang terjadi saat itu.
Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu,
@Cokro Raharjo:
Pembacaan pola Candlestick sendiri mengacu pada 4 komponen utama dari Candlestick tersebut, nilai Open, High, Low dan Close. Keempat nilai ini akan saling membentuk satu kesatuan yang akan mencari Candlestick dengan Body dan Wick-nya. Pola Candlestick nanti akan bekerja dengan mengamati susunan dari Body dan Wick yang terbentuk dalam 1-3 buah Candlestick.
Contohnya pada salah satu pola Candlestick yang terkenal Bullish Engulfing.
Bullish Engulfing terbentuk dari buah Candlestick dengan ketentuan Candlestick pertama merupakan Candlestick Bearish ( Close lebih rendah dari Open) dan Candlestick kedua merupakan Candlestick Bullish (Close lebih tinggi dari Open) yang menelan penuh Body Candlestick Bearish sebelumnya (perhatikan gambar). Hal ini menandakan terdapat pelemahan terhadap kekuatan Seller dan momentum market sedang berpindah ke arah Buyer. Mengetahui hal tersebut, Entry yang paling baik dilakukan setelah terbentuknya Candlestick Bullish Engulfing adalah Buy. Untuk contoh pada market bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
Untuk memperkuat dan meningkatkan Win Rate, bapak juga bisa menambahkan beberapa indikator yang berfungsi sebagai Key Level tempat pola Candlestick tersebut muncul. Faktanya, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja dan dapat menjadi False Signal. Dengan membatasi tingkat kemunculannya hanya pada level-level penting saja, Win Rate yang dihasilkan juga akan meningkat jauh.
Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa membantu.
permisi master, adakah indikator untuk mendeteksi pola candlestick di koin kripto seperti BTC, ETH, dll? thanks
Selamat sore kak, saya dengar bahwa analisa dengan Candlestick bisa digunakan untuk menebak kemana harga bergerak selanjutnya? apa ini juga bisa digunakan untuk mencari koin-koin yang akan terbang juga? thx
saya mencoba buy di akun demo btc setelah terbentuk pin bar buy, tapi kenapa harga justru semakin turun? apakah memang benar pasar kripto itu banyak manipulasi? mohon pencerahan
apa saja pola chart terbaik untuk trading forex dan kripto?
apakah kita bisa menentukan trend yang sedang berlangsung di kripto hanya dengan melihat pola candle yang terbentuk?
Minta pencerahan kak, baru belajar. Kan banyak yg bilang kalau candlestick jauh lebih baik dari line chart, tapi kenapa di platform-platform kripto lebih banyak yg pakai line chart? biasanya harus diganti dlu bahkan beberapa tidak bisa diganti. Mengapa demikian ya?
Apakah trading kripto cocok digunakan untuk pemula?
malam, cara menentukan target profit dari hasil analisa pergerakan harga kalau di kripto bagaimana ya? analisa saya menggunakan pola candlestick seperti doji, pinbar dll.
Selamat malam pak, saya barusan mengamati harga BTC/USD time frame H4 di tradingview, saya menemukan banyak sekali muncul pola Three White Soldiers dan Three Black Crows disitu n akurasinya jg cukup lumayan ketika saya lihat. Yang saya ingin tanyakan, adakah indikator yang bisa saya gabungkan dengan pola itu agar akurasinya meningkat? lalu kalau saya langsung beli/jual setelah pola terbentuk, Stop Lossnya jadi sangat panjang, tapi kalau menunggu harga kembali saya lihat sering tidak dapat.
Terima ksih, GBU
master, apakah kita bisa menggunakan chart pattern di bitcoin? lalu kira-kira chart pattern apa yang bisa kita manfaatkan untuk trading intraday di bitcoin
Kapan dan jam berapa Candle pada cryptocurrency berganti per hari ?
mas, untuk trading dan bisa profit di kripto apakah jg bisa pake indikator seperti di valas? indikator apa yang bagus? thx b4
@ Alexis:
Semua pergerakan harga yang direpresentasikan dalam chart, baik dalam bentuk bar ataupun candlestick bisa menerapkan teori Fibonacci.
Level-level Fibonacci, baik yang retracement ataupun yang expansion adalah alat bantu untuk menentukan level-level support dan resistance, jadi berlaku untuk semua pair dalam pasar keuangan termasuk mata uang kripto.
Ada rekomendasi indikatroe terbaik untuk trading kripto pak?
@ Veliza:
Indikator teknikal yang digunakan untuk pair kripto, forex, komoditi, futures dll sama saja. Biasanya trader menggunakan kombinasi indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend digunakan untuk mengetahui arah pergerakan harga yaitu sedang bullish atau sedang bearish. Sementara indikator momentum digunakan untuk mengetahui waktu yang tepat untuk entry (buy atau sell).
Indikator trend yang sering digunakan adalah moving average (MA), MACD, parabolic SAR, ADX dan juga Bollinger Bands. Untuk indikator momentum biasanya menggunakan oscillator yaitu RSI, stochastic atau CCI.
@M. Sidiq:
Dua-duanya bisa digunakan baik sendiri-sendiri maupun bersamaan kok pak untuk trading di kripto. Tapi penggunaannya mohon di sesuaikan dengan kondisi pasarnya. Terlebih lagi kalau tujuannya untuk mendapatkan untung dengan jual/beli aset kriptonya secara langsung. Jadi sebenarnya agak susah prakteknya karena susah sekali untuk membeli/menjual di harga yang diinginkan.
Sepengetahuan saya sendiri untuk trading kripto dengan Price Action, metode yang paling sering digunakan adalah pola Candlestick. Dalam penggunaannya, pola Candlestick pada aset kripto ini biasanya digabungkan dengan level Support And Resistance, Trend Channel ataupun Chart Pattern.
Indikator yang bisa digunakan dalam trading kripto sendiri ada banyak sekali. Beberapa di antaranya ada Moving Average, MACD, RSI, dsb. Berikut contoh pengaplikasian MACD pada BTC/USD:
Atau bapak juga bisa coba mengaplikasikan kedua unsur di atas menjadi satu kesatuan. Metode yang paling sering digunakan biasanya menggunakan Moving Average dengan pola Candlestick Pinbar dalam trading kripto. Pola ini biasanya digunakan sebagai konfirmasi jika terjadi Rejection pada Moving Average.
Penjelasan lebih lengkap mengenai metode ini bisa bapak baca pada jawaban saya di pertanyaan mengenai validitas Pin Bar di kripto.
@Nia:
Tentu saja bisa bu. Sama seperti market lain seperti Stock, Forex, indikator juga bisa digunakan pada kripto. Hanya saja untuk kripto saya rasa lebih baik jika indikator tersebut tidak digunakan sendiri. Baiknya indikator tersebut dipadukan dengan suatu konfirmasi atau validasi sinyal seperti pola candlestick yang sudah teruji.
Mengenai indikatornya, hampir semua indikator yang tersedia tentu bisa digunakan. Berikut beberapa contoh penerapan perpaduan antara indikator dan pola candlestick:
Berikut ada pula beberapa referensi dari pertanyaan lain yang juga menanyakan cara trading di kripto:
Konfirmasi ini juga tidak harus menggunakan pola Candlestick seperti beberapa contoh di atas. Ibu juga bisa menggunakan indikator lain sebagai salah satu bentuk konfirmasi. Contohnya dengan menggunakan Bollinger Bands dan salah satu indikator Oscillator seperti Stochastics. Bollinger Bands akan berfungsi sebagai indikator utama sinyal, dan Stochastics sebagai konfirmasinya. Contoh grafiknya sebagai berikut:
Banyak pula perpaduan lain seperti Double/Triple Moving Average, Moving Average dan Bollinger Bands, Bollinger Bands dan Adx, dan lain sebagainya.
Terima kasih, semoga membantu.
@Franky Chandra:
Sebelumnya SnR dan RSI-nya penerapannya bagaimana pak? Kalau dipakai untuk mendeteksi sinyal reversal memang agak sulit setahu saya kalau menggunakan time frame m5. Selain karena level SnR-nya tidak sekuat time frame yang lebih besar, range pergerakan kripto per-Candle biasanya cukup ekstrim sehingga level SnR sering tertembus serta banyak Fake Out yang terjadi.
Sebenarnya bapak juga bisa menambahkan pola Candlestick Reversal dengan perpaduan RSI sebagai tambahan konfirmasi. Hanya saja seperti yang saya katakan sebelumnya, karena Candlestick yang dihasilkan biasanya cukup lebar, sehingga sinyal valid sekalipun tidak akan mampu mendatangkan Risk:Reward Ratio yang baik.
Strategi trading dengan RSI dan Rejection di level SnR ini sebenarnya sangat baik dan memang banyak digunakan sebagai salah satu metode untuk mendapatkan keuntungan singkat atau Scalping pada time frame kecil. Solusi utama saya sebenarnya bapak bisa mencoba pindah ke Instrumen lain yang range pergerakannya tidak seekstrim kripto seperti EUR/USD, AUD/USD, NZD/USD bahkan intrumen minor seperti AUD/NZD di forex. Atau jika bapak masih ingin tetap melanjutkan di BTC/USD, maka sebaiknya coba pindah ke time frame yang lebih besar seperti M15 atau M30.
@Nur Binti:
Selamat malam, untuk trading kripto sendiri saat ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu Spot trading yang bisa dilakukan langsung pada Exchange Kripto (jangan lupa untuk selalu bertransaksi hanya pada Exchange yang telah teregulasi), serta margin trading melalui broker-broker umum penyedia trading Forex. Perbedaan beserta panduan antara keduanya bisa di baca pada artikel Berapa Investasi Minimal Untuk Trading Bitcoin berikut.
Jika sudah menentukan dimana trading akan dilakukan, langkah selanjutnya adalah mempelajar dan mencoba mengenal terlebih dahulu mata uang kripto yang terkenal dan aktif diperdagangkan saat ini. Kalau sudah mengenal barang apa saja yang bisa diperjual belikan, bapak bisa mulai mencoba masuk sedikit lebih dalam dan belajar mengapa sebuah koin bisa naik dan turun nilainya.
Setelah itu baru bapak bisa mencoba belajar lebih dalam tentang hal-hal yang berhubungan dengan teknik trading kripto. Ada banyak sekali teknik ataupun indikator yang bisa bapak gunakan, namun untuk awal atau permulaaan saya sarankan belajar tentang cara membaca Candlestick pada mata uang kripto. Baru kemudian bisa dilanjutkan dengan belajar indikator-indikator trading lain yang juga bisa menambah akurasi hasil analisa.
Tidak lupa yang terakhir, jangan lupa juga perhatikan faktor-faktor penting lain seperti Money Management dan psikologis yang digunakan dalam trading.
Semoga bermanfaat dan terima kasih atas pertanyaannya.
@Hikmal Malik:
Pendekatan yang paling baik sebagai langkah antisipasi sebenarnya bisa dilakukan bukan dari sisi keamanan akunnya pak, tapi aset yang kita miliki di dalamnya. Cara yang terkenal paling aman saat ini adalah penggunaan Cold Wallet/Storage atau dengan tidak menyimpan seluruh aset secara bersamaan pada satu akun/Wallet. Soalnya tidak peduli seberapa aman akun tersebut, biasanya Hacker selalu akan memiliki jalan untuk menembusnya.
Upaya pengamanan akun sendiri hanya merupakan tindakan tambahan yang dapat berfungsi setidaknya untuk mengurangi atau menghambat upaya Hacker tersebut. Beberapa cara yang bisa bapak lakukan adalah:
1. Gunakan fitur Multi-Signature sebagai validasi transaksi.
2. Terapkan keamanan ganda 2FA atau Two Factor Authentication selain Password sebagai kunci akun.
3. Gunakan kombinasi password yang sulit (gabungan huruf kapital, angka, dll).
4. Selalu update secara rutin Software yang digunakan.
5. Pilih dompet digital yang sudah terbukti aman dan terpercaya. Lebih lengkapnya, bapak bisa baca pada Panduan Pemilihan Dompet Digital kami.
Demikian sedikit dari saya, semoga bisa sedikit mencerahkan.
saat ini dunia digital rawan sekali peretasan, mohon info tips untuk pengamanan akun kripto? terima kasih
@Dedy Ananta: Indikator yang sering digunakan oleh trader kripto ada 4:
Apakah bisa mengkombinasikan bberapa indikator?
fitur Multi-Signature itu yang seperti apa ya pak? Mohon penjelasannya. trims
biar bisa profit di kripto, pakai indikator atau cukup price action saja bos? Mohon bantuannya
Mohon info indikator yang sering digunakan untuk trading kripto?
Halo min, apakah indikator Fibonacci bisa digunakan untuk trading di pair kripto seperti BTC/ETH, LTC/USDT, ETH/DOGE, dll?
Mohon info panduan trading kripto untuk pemula. trm ksh
Cara yang paling baik trading ditf kecil btc gimana ya pak? saya gunakan paduan RSI dan SnR tapi ruginya saya hitung-hitung lebih banyak daripada untungnya. mohon bantuannya
Ijin bertanya, bagaimana cara memasukkan indikator custom yg ada di mt4 agar bisa digunakan pada kripto seperti btc? saya baru beli indikator kemarin senilai 10 jt, dan saya rasa harusnya cocok dan akan dpt profit besar jika bisa digunakan untuk btc. Trims
@Septiawan Rt 05: Caranya cukup sederhana. Berikut langkah-langkahnya.
1. Copy indikator custom yang sudah Anda beli.
2. Masuk ke platform MT4 yang Anda gunakan, klik "File" pada pojok atas, lalu klik "Open Data Folder".
3. Setelah muncul, klik folder MQL4.
4. Klik lagi folder Indicators.
5. Paste (atau bisa juga gunakan shortcut Ctrl + V) indikator yang sudah Anda copy (di nomor 1) ke folder ini.
6. Close tab saat ini lalu buka kembali platform metatrader 4.
7. Klik menu "insert", klik "indicators" lalu pilih "custom".
8. Klik indikator yang Anda inginkan.
23 Januari 2023 - 05 Februari 2023
Bitcoin dan Uang Tunai Senilai Rp40 juta
Pintu