Otoritas AS akhirnya berhasil menangkap pelaku pencurian bitcoin yang membobol Bitfinex. Siapakah mereka dan apakah aset yang dicuri bisa dikembalikan?
Pada awal Februari 2022, Departemen Kehakiman Amerika Serikat berhasil mengungkap skandal pencucian uang dan peretasan kripto yang cukup fenomenal. Otoritas menyita aset senilai USD3.6 miliar sekaligus menangkap para tersangka di New York, yakni Ilya Lichtenstein (34) dan istrinya Heather Morgan (31).
Tuduhan kepada kedua orang itu adalah konspirasi pencucian dana dari hasil peretasan Bitfinex. Peretasan itu sendiri sebenarnya terjadi pada 2016, di mana sekitar 120 ribu bitcoin berhasil digasak oleh para pelaku. Nilainya kala itu setara dengan USD70 juta atau sekitar seperenam dari total volume perdagangan di Bitfinex. Bila dikonversi ke nilai bitcoin sekarang, jumlah pencurian itu mencapai lebih dari USD 4 miliar!
Modus Chain-hopping
Sekitar sepertiga dari bitcoin curian itu ditransfer keluar dari dompet dijital milik para pelaku melalui proses pencucian uang dengan skema yang rumit. Lichtenstein dan Morgan diketahui sengaja membuat sekitar 2,000 akun kripto dengan nama palsu, untuk menerima transfer bitcoin hasil retasan ke dalam mata uang digital lain yang memiliki eksposur dan kepemilikan terbatas seperti Monero.
Proses yang dilakukan untuk mengaburkan aliran dana dan menyamarkan pihak penerima ini disebut sebagai chain-hopping. Aliran dana juga ditemukan ke SalesFolk, perusahaan yang dimiliki oleh Morgan, serta investasi berupa emas dan NFT (Non-Fungible Token).
Proses Penangkapan Pelaku
Harian the New York Times menurunkan laporan panjang atas skandal menghebohkan ini. Disebutkan bahwa Lichtenstein adalah pria keturunan Eropa Utara yang menggeluti investasi berbasis teknologi, termasuk kripto dan coding. Memiliki kewarganegaraan ganda Rusia dan Amerika Serikat, ia dibawa oleh kedua orang tuanya berimigrasi ke Amerika saat berumur enam tahun. Sementara itu, sang istri, adalah kolumnis dan kontributor Forbes. Perempuan yang lahir di Oregon itu diketahui aktif di dunia maya serta kerap menyalurkan hobinya sebagai rapper dengan moniker "Razzlekhan". Pasangan ini telah menikah selama tiga tahun.
Pengacara keduanya memastikan bahwa kecil kemungkinan Lichtenstein kabur dari Amerika Serikat karena ia sedang berencana memiliki momongan bersama Morgan.
Ketika penggeledahan dimulai, Lichtenstein dan Morgan sempat berusaha kabur dari apartemen sambil membawa kucing mereka. Petugas membiarkan dulu ketika Morgan melongok kolong tempat tidurnya dan memanggil hewan piaraannya. Memanfaatkan situasi, wanita itu ternyata coba menggapai salah satu telepon genggamnya yang masih terletak di meja tak jauh dari ranjang. Jari-jemarinya bergerak cepat, yang belakangan diketahui sebagai upaya Morgan untuk mengunci perangkat dan mempersulit aparat mengungkap data yang terdapat di dalamnya. Untungnya, petugas berhasil merebut piranti itu dari Morgan.
Baca juga: Awas, Ini 5 Cara Hacker Mencuri Uang Kripto
Hakim yang mengadili kasus ini dikabarkan sempat membuka peluang bagi suami istri itu untuk bebas bersyarat dengan uang jaminan. Namun, otoritas dengan tegas menutup kemungkinan itu dan mendesak pengadilan segera menuntaskan persidangan.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat menilai bahwa Lichtenstein dan Morgan adalah pelaku tindak kriminal yang sangat canggih, mengingat beragam identitas palsu telah mereka dapatkan secara illegal melalui pembelian di sejumlah platform. Selain itu, keduanya ditengarai memiliki banyak rekening di luar negeri dan sudah lama merencanakan tinggal di Rusia atau Ukraina.
Saking serunya kasus peretasan Bitfinex dan penangkapan pelakunya, Netflix dan Forbes dikabarkan bakal membuat seri dokumenter dari insiden ini.
Apa yang Kemudian Terjadi?
Investigasi dan penggeledahan yang dilakukan pihak berwenang menemukan akses ke sejumlah dokumen online terenskripsi, yang untuk membukanya dibutuhkan password. Tentu saja, file-file tersebut diduga kuat terkait proses pencucian uang oleh para pelaku. Jerih payah otoritas tak sia-sia karena mereka berhasil menyelamatkan tak kurang dari 94 ribu bitcoin curian dari Bitfinex yang dalam enam tahun terakhir berada di bawah kendali para pelaku.
Publik dan para pelaku pasar kripto terperangah atas kejadian ini. Semua bertanya-tanya, sungguhkah aksi kejahatan digital sebesar itu hanya dilakukan oleh dua orang saja atau melibatkan pihak yang lebih luas? Bila pengadilan membuktikan bahwa Lichtenstein dan Morgan sunguh-sungguh bersalah, hukuman 25 tahun penjara menanti pasangan kriminal ini.
Baca juga: 5 Kasus Penyalahgunaan Kripto Yang Menggegerkan Dunia
Dampak bagi Pasar Kripto
Sisi ketidakpastian dunia kripto jadi kembali tersorot. Integritas mereka yang terlibat di dalamnya dipertanyakan. Di satu sisi, ada kebutuhan akan mata uang dan sistem keuangan digital seiring berkembangnya teknologi. Namun pada saat yang sama, tantangan bagi otoritas keuangan sedemikian kompleks karena keberadaan mata uang digital relatif baru.
Banyak kalangan berpendapat bahwa perkembangan kripto perlu diawasi dan diaudit secara berkelanjutan guna meminimalkan moral hazard dan potensi penyalahgunaan yang lebih besar. Belum lagi, isu keamanan dalam bertransaksi antar dompet digital juga menjadi masalah yang patut mendapat perhatian lebih.
Di mata pelaku pasar, terungkapnya skandal peretasan Bitfinex menimbulkan was-was dan rasa frustrasi. Hanya dalam tempo beberapa jam setelah kabar Departemen Kehakiman berhasil membekuk Lichenstein dan Morgan, forum trader di Twitter dan Reddit ramai dengan keluh kesah klien Bitfinex yang nominal rekeningnya tiba-tiba menipis.
Sebagian pengguna merasa geram menyusul munculnya pengaman tambahan dalam bentuk otentifikasi dua faktor sementara yang lain menyampaikan rasa kesalnya karena Bitfinex sementara menahan uang mereka alias menutup akses penarikan dana. Kepanikan itu bahkan tercermin dalam harga bitcoin di pasar yang anjlok hampir 20 persen.
Selain peretasan exchange, faktor keamanan yang patut diwaspadai dari investasi kripto adalah risiko cryptojacking. Aksi ini bisa menyerang siapa saja karena tidak menyasar kripto tertentu. Bagaimana mekanismenya dan apa yang harus dilakukan untuk menghindari cryptojacking?