Bingung memilih antara Luno Vs Indodax? Komparasi lengkap kedua platform berikut ini akan sangat bermanfaat untuk disimak.
Dari sekian banyak pilihan, kripto menjadi salah satu aset investasi yang paling diminati, khususnya para milenial. Meningkatnya tren investasi kripto tentu dilandasi oleh banyak faktor pendukung, mulai dari meningkatnya pemahaman di masyarakat luas, kemudahan akses ke pasar kripto, hingga dorongan mendapatkan imbal hasil yang besar.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) serta Kementerian Perdagangan RI, setidaknya ada 12.4 juta investor kripto di Indonesia per Februari 2022 dengan total transaksi mencapai kurang lebih Rp370 triliun. Padahal di tahun sebelumnya, jumlah investor kripto di Indonesia hanya 4.5 juta. Hal ini menunjukkan ada peningkatan minat yang masif terhadap pasar kripto.
Maraknya investasi kripto ini juga diikuti dengan munculnya banyak aplikasi layanan trading kripto dengan fitur-fitur yang bersaing seperti Luno dan Indodax. Lantas, mana yang lebih baik di antara keduanya? Bagaimana cara membandingkan? Untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan simak komparasi lengkap Luno Vs Indodax di bawah ini.
7 Aspek Perbandingan Luno Vs Indodax
Dua exchange ini memang dikenal menjadi pilihan favorit trader-trader kripto di Indonesia. Luno sudah beroperasi di Indonesia sejak 2015 silam. Awalnya, platform ini bernama BitX sebelum akhirnya rebranding menjadi Luno. Tak tanggung-tanggung, platform ini telah melayani aktivitas jual beli Bitcoin di berbagai negara sejak awal 2013. Saat ini, Luno telah beroperasi di 42 negara termasuk Indonesia.
Sementara itu, Indodax adalah bursa kripto asli Indonesia yang awalnya didirikan dengan nama Bitcoin Indonesia oleh Oscar Darmawan pada 2014. Namun pada tahun 2018, exchange ini melakukan rebranding menjadi Indodax. Saat ini, Indodax sudah memiliki kurang lebih 5 juta pengguna dengan total 210 koin dan token kripto yang tersedia di marketplace-nya.
Meski tergolong exchange kripto terpopuler di Indonesia, Luno dan Indodax juga memiliki banyak perbedaan mendasar yang perlu trader ketahui. Tidak perlu berlama-lama lagi, berikut adalah 7 aspek komparasi antara Luno vs Indodax:
1. Tampilan UI
Perbadingan yang dapat diamati dengan mudah adalah dari segi tampilan. Sebagai platform exchange kripto, Luno dan Indodax tentu memiliki ciri khas serta keunikan masing-masing. Namun secara garis besar, kedua exchange ini berusaha semaksimal mungkin agar terlihat lebih menarik dan mudah dioperasikan oleh penggunanya.
Dari segi warna, keduanya mengusung tema yang sama yaitu kombinasi warna biru dan putih. Secara spesifik, Luno menggunakan warna biru lebih gelap dibandingkan Indodax. Keduanya juga mengusung tampilan sederhana dengan chart harga serta wallet (dompet) yang tidak berbelit-belit. Selain melalui web browser, Luno dan Indodax juga menyediakan platform versi aplikasi Android dan iOS agar pengguna dapat dengan mudah melakukan aktivitas trading melalui smartphone.
Dalam hal aplikasi, Luno mengusung tampilan yang lebih interaktif dibandingkan Indodax. Sebaliknya, Indodax memiliki fitur-fitur lain yang tidak dimiliki oleh Luno, seperti chatroom untuk berdiskusi antar trader serta tersedianya pending order yang lengkap.
Baca Juga: Cara Menggunakan Stop Order Indodax untuk Trading Kripto
2. Keragaman Jenis Aset Kripto
Setiap exchange pasti memiliki jumlah aset terdaftar yang berbeda-beda. Dalam hal ini, semakin banyak aset kripto yang disediakan tentu akan menawarkan pengguna lebih banyak kesempatan trading. Lantas, bagaimana dengan daftar aset antara Luno vs Indodax?
Luno harus mengakui kekurangannya karena menyediakan jumlah aset kripto lebih sedikit dibandingkan Indodax. Tercatat, Luno Indonesia saat ini hanya memiliki 6 jenis koin yang terdiri dari lima cryptocurrency, yaitu Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Bitcoin Cash (BCH), Litecoin (LTC) dan satu stablecoin USD Coin (USDC).
Di lain sisi, Indodax memiliki lebih dari 210 aset kripto yang bisa ditukar langsung dengan IDR, mulai dari koin-koin kripto populer seperti Bitcoin, Ethereum, BNB, ADA, hingga token-token micin yang dinilai memiliki prospek menjanjikan.
3. Jumlah Member
Popularitas sebuah exchange kripto dapat dilihat dari jumlah member yang dimilikinya. Semakin banyak member yang mendaftar di sebuah exchange, tentu akan semakin bagus karena menandakan tingginya tingkat kepercayaan terhadap exchange tersebut.
Berdasarkan ulasan dari situs resminya, Indodax memiliki jumlah member 5.3 juta yang terus bertambah seiring berjalannya waktu. Sedangkan Luno tidak menyebutkan berapa jumlah member yang terdaftar di situs resminya.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Luno diperkirakan memiliki member lebih dari 10 juta yang tersebar di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Namun, ada kemungkinan member lokal Luno tidak lebih banyak dari Indodax, mengingat Luno memang bukan exchange asli Indonesia dan beroperasi di banyak negara khususnya Eropa.
4. Ketentuan Deposit dan Withdrawal Dana
Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan pada saat memilih exchange kripto adalah ketentuan deposit dan withdrawal pada platform tersebut. Dalam hal ini, tentu setiap platform memiliki ketentuan masing-masing, sehingga tidak bisa disamaratakan.
Dalam hal deposit, exchange Luno menetapkan jumlah setoran minimum setara dengan $10, atau jika dalam rupiah yaitu Rp148,725 dengan rate harga $1 = Rp14,872. Untuk memastikan nilainya, trader bisa menggunakan kalkulator kurs Rupiah. Sementara itu, exchange Indodax memiliki jumlah minimal deposit jauh lebih rendah yaitu hanya Rp10,000.
Untuk ketentuan withdraw, pengguna Indodax dapat melakukan withdraw dengan minimal penarikan Rp100,000 dan biaya admin sebesar Rp25,000 di setiap transaksi. Sedangkan di Luno, tidak ada minimal withdraw dengan biaya setiap penarikan hanya Rp15,000.
5. Biaya Trading
Lazimnya, setiap trader kripto akan sangat mempertimbangkan biaya trading pada saat memilih sebuah exchange. Platform dengan biaya trading rendah tentu akan membantu trader dalam memaksimalkan keuntungan. Selain itu, trader juga perlu memahami bahwa jenis market order akan menentukan biaya trading yang didapatkan. Antara Luno vs Indodax, mana yang lebih murah?
Dalam hal ini, Luno Indonesia merupakan salah satu exchange kripto yang menawarkan biaya trading super kompetitif dengan 3-tier volume trading. Untuk Instant Market Order (Instant Buy/Sell, "taker"), koin ETH dan BTC berbiaya 0.21% dari total transaksi. Untuk biaya maker, Luno mengenakan biaya 0% alias gratis.
Di lain sisi, Indodax mengenakan biaya trading sebesar 0.3% per transaksi. Namun per 02 Agustus 2021, Indodax telah mengubah biaya trading di platformnya menjadi 0%.
Baca Juga: Perbandingan Biaya Beli Crypto di Exchange Indonesia
6. Keamanan Trading
Hal berikutnya yang biasanya patut diperhatikan trader pada saat memilih exchange kripto adalah keamanan, mengingat dalam dunia kripto sangat rawan terjadi peretasan atau aksi-aksi scam seperti skema rug pull dan token honeypot. Oleh karenanya, memilih exchange dengan sistem keamanan tinggi sangat diperlukan guna menjamin keamanan dana pada saat bertransaksi. Lantas, antara Luno vs Indodax, mana yang lebih aman?
Kabar baiknya, Indodax dan Luno sama-sama menerapkan sistem keamanan yang cukup kuat. Tidak hanya email dan password, keduanya menggunakan otentikasi dua factor (2FA/two-factor authorization) sehingga akan ada syarat verifikasi OTP saat log in. Secara teknis, 2FA berfungsi sebagai alat validasi ekstra untuk memastikan bahwa orang yang mengakses sistem Luno atau Indodax adalah benar-benar pengguna asli.
7. Status Legalitas
Indonesia merupakan salah satu negara dengan aturan yang cukup ketat dalam pengawasan perdangan aset-aset kripto. Saat ini, seluruh exchange aset kripto yang beroperasi di Indonesia harus mendaftarkan diri ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) agar termasuk dalam kategori "Pedagang Fisik Aset Kripto". Untuk mendapatkan sertifikat terdaftar tersebut, exchange terkait harus terpercaya, handal, dan memenuhi kriteria spesifik dari BAPPEBTI.
Baca juga: Apa Itu Pedagang Aset Kripto?
Saat ini, baik Luno maupun Indodax telah berstatus legal beroperasi di Indonesia. Indodax sudah resmi terdaftar di Bappebti dengan nomor 331/BAPPEBTI.4/PENG/04/202, Kementerian Perdagangan RI, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) sebagai pedagang fisik aset kripto. Di lain sisi, Luno juga telah mengantongi izin BAPPEBTI dengan nomor 007/BAPPEBTI/CP-AK/03/2020 sejak Maret 2020 silam.
Jadi, Pilih Luno atau Indodax?
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa dua platform ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam aspek fitur, jumlah aset kripto, dan jumlah member, terlihat Indodax lebih unggul dibandingkan Luno. Akan tetapi, dalam hal ketentuan deposit withdrawal serta biaya trading, Luno dapat bersaing ketat dengan Indodax.
Dua-duanya sama baik dan bisa dipertimbangkan dari segi keamanan maupun legalitas. Jadi dalam memilih exchange terbaik, sebaiknya sesuaikan dulu dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Apabila Anda lebih suka trading di exchange populer dengan peluang trading di banyak aset, Indodax bisa menjadi pilihan. Namun jika Anda tidak keberatan memiliki opsi aset terbatas dan lebih memerlukan biaya-biaya transaksi yang terjangkau, maka Luno adalah jawabannya.
Pada akhirnya, semua pilihan akan kembali ke tangan masing-masing. Semoga ulasan 7 aspek perbandingan Luno vs Indodax di atas dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih exchange kripto resmi yang ideal untuk kebutuhan trading Anda.
