Minat risiko pasar terkikis oleh potensi konflik geopolitik AS-China. Akibatnya, pemulihan Dolar AS menekan AUD dan harga emas.
Selamat pagi, para pencari profit! AUD/USD menjadi aset high-risk yang paling terdampak oleh kekhawatiran geopolitik saat ini. Di sisi lain, harga Bitcoin justru menguat karena sejumlah kabar positif di pasar kripto.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
AUD/USD tertekan di sekitar level 0.6670 karena kekhawatiran pasar akan isu geopolitik China dan AS.
Fundamental
- Indeks Dolar AS (DXY) mencatat kenaikan harian pertama dalam pekan ini setelah munculnya outlook The Fed yang bernada hawkish.
- Menurut narasumber Bloomberg, Jerome Powell baru-baru ini mengindikasikan tetap berkomitmen untuk menaikkan suku bunga sekali lagi di tahun 2023.
- Blacklist AS terhadap perusahaan-perusahaan China dan protes Beijing terhadap pertemuan AS-Taiwan memicu kekhawatiran baru yang membebani sentimen risiko pasar.
- Di sisi Australia, Menteri Keuangan Jim Chalmers mengatakan bahwa beberapa rekomendasi dari tinjauan independen untuk penentuan kebijakan moneter RBA mungkin memerlukan perubahan Undang-Undang.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Sagar Dua, AUD/USD membentuk pola Head and Shoulders pada time frame H1.
- Harga masih berkonsolidasi dengan penampakan neckline di 0.6661 (level terendah 29 Maret).
- AUD/USD tampak melemah di bawah EMA 50 (0.6682) yang menunjukkan bahwa tren jangka pendek telah berubah menjadi bearish.
- RSI (14) masih berayun di kisaran 40.00-60.00. Penurunan ke area 20.00-40.00 akan memicu momentum downside.
- Apabila AUD/USD merosot di bawah 0.6661, harga berpotensi tergelincir ke 0.6625 (level terendah 24 Maret) dan 0.6564 (level terendah 15 Maret).
- Namun jika AUD/USD berbalik naik hingga menembus level tertinggi 13 Maret di 0.6717, harga berpeluang menguat hingga 0.6747 dan resistance 0.6781.
Kripto
Bitcoin kembali memasuki zona hijau setelah para investor optimis dengan kemenangan Ripple dalam sengketanya melawan SEC. Di samping itu, peningkatan hashrate BTC juga menjadi sentimen positif.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin naik 3 poin ke 60/100 dan menetapkan sentimen BTC di zona "greed".
- Total market cap kripto global mencapai $1.18 triliun, naik sekitar 1.87% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Meningkatnya optimisme terkait kemenangan Ripple vs SEC menjadi salah satu sentimen positif di market kripto.
- Meski saham-saham perusahaan mining Bitcoin mengalami penurunan, hashrate BTC meningkat ke level tertinggi sepanjang masa dari 320 EH/detik ke 348 EH/detik.
- Pendapatan miner melonjak sekitar 30% setelah kenaikan harga BTC baru-baru ini.
- Pada Q4 2022, pendapatan harian miner berada di sekitar $65 petahash per detik (PH/s). Namun pada Q1 2023, angka tersebut naik menjadi sekitar $85 PH/s.
Teknikal
- Bitcoin diperdagangkan di kisaran $28,300, naik 3.39% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menjauh dari level Pivot $28,082 dan menargetkan area R1 ($28,911) untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Keberhasilan Bitcoin menembus level R1 akan memicu reli hingga R2 $29,478 atau bahkan resistance $29,500.
- Penembusan bearish dari level Pivot berpotensi memicu harga Bitcoin turun ke S1 $27,515 atau bahkan di bawah level psikologis $27,000.
Emas
Sentimen pasar masih cenderung berhati-hati. Secara teknikal, XAU/USD berpotensi naik untuk menguji level psikologis $2000.
Fundamental
- Setelah mengalami penurunan dua hari beruntun, Indeks Dolar rebound dari 102.79 menjadi 102.69.
- Sementara itu, yield obligasi 10-tahun AS bergerak sideways dalam range 3.534-3.611.
- Kedua data itu menunjukkan bahwa pasar sedang berhati-hati di tengah outlook hawkish The Fed dan keresahan konflik AS-China.
- Bank sentral AS terlihat belum dapat memastikan kenaikan suku bunganya pasca kekacauan yang diakibatkan oleh krisis perbankan.
- Sementara itu, AS-China kembali bersitegang di tengah ancaman nuklir Rusia dan Korea Utara.
Teknikal
- XAU/USD berkonsolidasi dalam pola Segitiga Simetris yang terbentuk pada chart H4. Penembusan pola ini akan menjadi penentu arah pergerakan emas selanjutnya.
- Menurut Anil Panchal dari FXStreet, indikator MACD dan RSI harga emas masih cenderung bullish. MACD membentuk bull cross, sementara RSI terindikasi mengalami Hidden Bullish Divergence.
- XAU/USD berpotensi naik menguji level psikologis $2000 sebelum menuju puncak 2022 di $2070.
- Namun jika XAU/USD menembus sisi bawah pola Segitiga Simetris, emas berisiko turun hingga SMA 100 di level $1923.
Saham
Kabar baik datang dari pasar saham AS yang menghijau berkat penguatan 3 indeks saham utamanya. Kondisi tersebut turut mempengaruhi proyeksi positif untuk IHSG hari ini.
Saham AS
- NASDAQ mencatatkan penguatan 1.8% ke 11,926, disusul oleh S&P 500 yang menguat 1.4% di harga 4027.
- Tak jauh berbeda, Dow Jones juga naik 1% ke 32,717 pada sesi perdagangan kemarin.
- Menurut Ketua Strategi Investasi di BakerAvenue Wealth Management, ekonomi AS tampak cerah seiring banyaknya perusahaan yang menunjukkan performa positif.
- Setelah ini, pasar akan menantikan laporan GDP AS serta pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1.17% ke 6839 pada sesi perdagangan hari Rabu.
- Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Rio Febrian, berpendapat bahwa IHSG berpotensi kembali melanjutkan penguatan hari ini.
- Salah satu sentimen yang mendongkrak pergerakan IHSG adalah sentimen positif dari bursa AS.
- Secara teknikal, IHSG sedang membentuk Rising Window dengan area support di 6765 dan resistance di 6865.
- Penguatan nilai tukar Rupiah dari Rp15,350 ke Rp15,060 juga mendorong penguatan IHSG.
- Sejumlah emiten yang dapat dicermati hari ini adalah BBRI, BMRI, TLKM, UNTR, PTBA, KLBF dan TOWR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.