Rilis data CPI nanti malam tidak hanya berpotensi menggerakkan Dolar AS dan mata uang mayor lainnya, tetapi juga harga Bitcoin yang saat ini berupaya bangkit di area $17,000.
Selamat pagi, para pencari profit! Pasar terus bergerak dalam range sempit. Diperkirakan, rilis inflasi konsumen (CPI) AS nanti malam akan menjadi katalis pertama yang mendobrak Dolar dkk. sebelum pengumuman sejumlah bank sentral pada pekan ini.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Jelang rilis CPI AS malam ini, reli NZD/USD tampak berhenti di sekitar 0.6390. Apa yang terjadi?
Fundamental
- CPI AS diperkirakan menurun dari level 7.7% menjadi sekitar 7.3% dalam basis tahunan. Sementara itu, CPI Inti juga diprediksi turun tipis dari 6.3% menjadi 6%.
- Pemerintah AS memperkirakan tingkat inflasi mereka di tahun depan akan mencapai level terendah sejak Agustus 2021. Menurut survei ekspektasi konsumen The Fed New York, proyeksi inflasi mengalami penurunan signifikan dari 5.7% menjadi 5.2%.
- Di Selandia Baru, laporan REINZ Housing mengungkapkan bahwa pasar perumahan telah mengalami penurunan yang mengkhawatirkan.
- Hal ini dikaitkan dengan kebijakan moneter bank sentral New Zealand yang terus menaikkan suku bunga dalam beberapa waktu terakhir. Setelah kenaikan suku bunga sebesar 75 bps pada bulan lalu, pasar memperkirakan jika harga rumah akan turun hingga 22%.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Anil Pachal, NZD/USD diperdagangkan di sekitar 0.6390 dan masih bertahan di atas garis SMA 50 serta support 0.6370.
- Indikator MACD masih mengisyaratkan sinyal bearish. Sinyal rebound NZD/USD baru akan terkonfirmasi apabila harga bisa melewati garis resistance 0.6420.
- Apabila NZD/USD sukses melewati 0.6420, harga berpeluang naik menuju area resistance selanjutnya di 0.6475-0.6480.
- Namun jika NZD/USD ternyata melemah hingga menembus level support 0.6370, hal itu akan memicu kemerosotan ke titik terendah mingguan sebelumnya (0.6300).
Kripto
Meski Bitcoin sudah kembali lagi ke kisaran $17,000, namun para investor tetap siaga dengan kebijakan suku bunga The Fed yang akan diumumkan Kamis dini hari besok.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin tidak mengalami perubahan dan menetap di angka 27/100. Dengan demikian, sentimen BTC masih bertahan di zona "Fear".
- Total market cap kripto global mencapai $849 miliar, turun 0.35% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Para investor masih wait and see dalam mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan diselenggarakan mulai hari ini.
- The Fed diperkirakan kuat akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dari 75 bps menjadi 50 bps.
- Menurut analis Cryptonews, market kripto akan mengalami reli kecil jika pengumuman suku bunga FOMC sesuai ekspektasi. Namun apabila The Fed nantinya membuat kejutan dengan menaikkan suku bunga di atas proyeksi, harga-harga kripto akan jatuh signifikan.
Teknikal
- Bitcoin saat ini bergerak di area $17,100, mengalami penurunan sebesar 1.04% secara harian.
- Di sesi perdagangan sebelumnya, Bitcoin menyentuh harga terendah di $16,899 dan tertinggi di kisaran $17,245.
- Menurut analis Bitcoin.com, Eliman Dambell, penutupan BTC di bawah level $16,700 akan membuka peluang koreksi lebih dalam ke area $16,000.
- Indikator RSI menunjukkan pergerakan bearish di level resistance 46.
Emas
Rilis data CPI nanti malam akan menjadi katalis penting bagi pergerakan harga emas. CPI yang lemah berpotensi mendukung penguatan logam mulia, sementara rilis data yang lebih tinggi dari ekspektasi dapat menekan harga emas karena bisa membuka peluang kenaikan suku bunga The Fed di atas 50 bps.
Fundamental
- Indeks dolar AS telah turun di bawah 105.00 dan mendorong harga emas kembali pulih sejak awal sesi Asia hari ini (13/Desember).
- Selain itu, yield obligasi 10-tahunan AS tertekan turun sampai di bawah 3.60% karena lemahnya ekspektasi laju Feda rate hike saat ini.
- Analis JP Morgan Chase & Co. meyakini bahwa data CPI yang lemah dapat memicu permintaan pasar terhadap emas dan aset berisiko seperti ekuitas.
- Pemberitaan terkait hubungan AS-China yang kembali memanas serta penolakan Rusia untuk memasok minyaknya ke Eropa juga menjadi perhatian utama pasar.
Teknikal
- XAU/USD mendapatkan support dari pertemuan EMA 200 dan garis tren di sekitar $1780 pada chart time frame H1.
- Sementara itu, indikator RSI telah keluar dari area bearish 20-40 dan bergerak naik mendekati garis tengah.
- Menurut analis FXStreet, level Fibonacci 38.2% harga emas saat ini ada di 1785.23, sementara Fibonacci 61.8% terletak di 1789.93.
Saham
Indeks saham AS sempat melemah sebelum akhirnya ditutup menguat pada akhir perdagangan kemarin. Dow Jones dilaporkan mencatatkan penguatan sebesar 1.6% ke 34,005. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan kembali menguat karena sentimen positif dari Wall Street.
Saham AS
- Sejumlah saham AS sempat merosot tipis pada sesi perdagangan hari Senin, tetapi kemudian berbalik menguat di akhir sesi.
- Dow Jones Industrial Average berhasil naik 1.6% ke 34,005, S&P 500 menguat 1.4% ke 3,990, dan NASDAQ 100 naik 1.3% ke 11,143.
- Blue Bird Corporations dilaporkan anjlok 4.5% setelah perusahaan tersebut melaporkan kerugian Q4 sebesar $0.66 per saham, lebih besar dari perkiraan yang hanya $0.04 per saham.
- Sebaliknya, saham Oracle menguat 2% setelah melaporkan EPS Q2 sebesar $1.21, melebihi perkiraan analis yang hanya $1.16.
Saham Indonesia
- IHSG menguat sebanyak 0.29% ke level 6734 di hari Senin kemarin.
- Equity Of Research Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memprediksi bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan berkat kondisi positif di Wall Street.
- Upaya pelonggaran restriksi COVID-19 di Tiongkok berpotensi mendorong penguatan harga komoditas terutama minyak, gas alam, dan batubara, sehingga bisa menjadi katalis positif juga bagi saham Indonesia.
- Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak dalam area 6700-6800.
- Sejumlah saham yang dapat dicermati pergerakannya hari ini adalah ADRO, TPIA, UNVR, dan ERAA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.