Rilis data tenaga kerja ADP dan Klaim Pengangguran AS memicu reversal yang cukup masif di pasar keuangan. Dolar diuntungkan, sementara rival-rivalnya berguguran.
Selamat pagi, para pencari profit! Setelah dibayangi sentimen bearish sejak awal pekan, Indeks Dolar akhirnya mendapatkan momentum yang tepat untuk berbalik naik. Jika data NFP nanti malam di atas ekspektasi, Dolar berpotensi naik semakin tinggi.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Jelang rilis data NFP, GBP/USD tergelincir hingga level 1.1900 karena tertekan oleh ekspektasi positif pasar terhadap kondisi ketenagakerjaan AS.
Fundamental
- GBP/USD anjlok dari 1.2078 karena penguatan Dolar AS (USD) yang dipicu oleh rilis data tenaga kerja.
- Laporan Ketenagakerjaan ADP untuk bulan Desember menunjukkan penambahan sebanyak 234,000, lebih tinggi daripada perkiraan 150,000.
- Sementara itu, Klaim Pengangguran Awal untuk pekan yang berakhir 31 Desember turun menjadi 204,000 ribu, lebih rendah dari perkiraan 225,000.
- Hal ini memicu spekulasi bahwa laporan NFP AS yang akan dirilis malam ini juga mengungguli proyeksi pasar dan mendukung sikap hawkish The Fed.
- Presiden The Fed Kansas City, Esther George, mengungkapkan jika suku bunga perlu dinaikkan dan dipertahankan di atas 5% setidaknya hingga tahun 2024.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Sagar Dua dari FXStreet, GBP/USD sudah mendekati neckline pola Head and Shoulder (H&S) yang diplot dari titik terendah 29 Desember (1.1900) pada chart H4.
- Posisi EMA 20 dan EMA 50 kian merosot sehingga memperbesar peluang bearish GBP/USD.
- Selain itu, indikator RSI (14) tampak tergelincir ke area bearish 20.00-40.00.
- Apabila GBP/USD melorot sampai ke bawah 1.1873, harga berpotensi terseret menuju level terendah 21 November (1.1778) atau bahkan support 1.1700.
- Di sisi lain, GBP/USD perlu naik di atas titik tertinggi 27 Desember (1.2100) untuk mengembalikan momentum bullish. Skenario ini akan mendorong harga untuk menargetkan 1.2147 dan 1.2200.
Kripto
Bitcoin bergerak terbatas di kisaran $16,800 dengan kondisi market yang belum sepenuhnya stabil. Secara teknikal, Bitcoin masih butuh konfirmasi lanjutan guna mendapatkan kembali momentum bullish.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin merosot 3 poin ke angka 26/100 sehingga masih menunjukkan sentimen "fear" pada BTC.
- Total market cap kripto global mencapai $817 miliar, turun sekitar 0.27% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Rilis data ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari ekspektasi membuat Dolar AS terangkat naik, sehingga aset-aset kripto berpotensi tertekan dalam waktu dekat.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $16,800, mengalami penurunan tipis sebesar 0.07% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus area Pivot $16,835 dan menargetkan penutupan di atas level (R1) $16,895 untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Jika berhasil menembus area Pivot dan R1, Bitcoin berpotensi reli hingga R2 $16,948 atau bahkan level psikologis $17,000.
- Namun jika gagal menembus level Pivot, Bitcoin berisiko terkoreksi ke bawah S1 $16,782 atau bahkan level $16,700.
Emas
Merespon data ADP Nonfarm Employement dan Intial Jobless Claims yang solid, XAU/USD anjlok hingga ke area $1825. Akan tetapi, harga emas sudah terkoreksi naik pada perdagangan pagi ini dan membentuk support-support baru.
Fundamental
- Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan stabil sesuai estimasi awal, menyusul performa ADP Nonfarm Employement Change dan Initial Jobless Claims yang sama-sama positif dan lebih baik dari proyeksi.
- Pasar saat ini sangat optimis jika data NFP akan dirilis melebihi estimasi 200K.
- Laporan ketenagakerjaan yang positif akan menjadi pendorong Dolar dan menekan minat pasar terhadap emas.
Teknikal
- Meskipun sempat merosot hingga $1825, XAU/USD sudah bergerak naik di sekitar $1835 setelah gagal menembus EMA 50 ($1827) pada chart H4.
- Trendline naik yang ditarik dari harga terendah 23 November di $1721 akan menjadi support utama emas untuk saat ini.
- EMA 200 di kisaran $1790 juga akan menjadi support dinamis tambahan untuk membatasi penurunan XAU/USD ke depan.
Saham
Indeks saham AS dilaporkan merosot dengan penurunan paling banyak di sektor properti dan utilitas. Sementara itu, IHSG diprediksi akan kembali melemah hari ini.
Saham AS
- Rilis data ADP Employment Change semakin menguatkan harapan akan suku bunga The Fed yang lebih tinggi.
- Akibatnya, Dow Jones turun 1% ke level 32,930, S&P 500 merosot 1.2% ke 3808, dan NASDAQ Composite jatuh hingga 1.5% ke level 10,305.
- Di antara 11 sektor mayor S&P 500, properti dan utilitas mencatatkan penurunan terbanyak; masing-masing sebesar 2.9% dan 2.2%.
- Satu-satunya sektor yang menguat adalah energi (+1.99%) karena ditopang oleh kenaikan harga minyak.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2.34% ke level 6653 pada sesi perdagangan hari Kamis.
- Menurut analis Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, IHSG berpotensi melemah ke 6505-6480 pada hari ini.
- Salah satu sentimen negatif yang mempengaruhi pelemahan IHSG adalah turunnya harga komoditas energi.
- Namun secara teknikal, IHSG berpotensi menguat ke 6715-6747 jika mampu bertahan di atas level 6641.
- Untuk sementara, pasar masih fokus mencermati proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global yang lebih rendah dari perkiraan.
- Sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini adalah CPIN, UNVR, UNTR, MIKA, SSMS, BBTN, MAPI, BBCA, BBRI, DGIK, dan ICBP.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.