Dampak penurunan inflasi terhadap prospek kebijakan The Fed membuat Dolar kesulitan lepas dari tekanan bearish. Akibatnya, Bitcoin dan rival Dolar lainnya masih terus menanjak.
Selamat pagi, para pencari profit! Sentimen pasar pada akhir pekan lalu masih berlanjut dan menekan Dolar AS. Meski yield obligasi AS sudah mulai pulih, Dolar nyatanya masih melemah versus Dolar Kanada, emas, dan terutama Bitcoin.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Setelah laporan inflasi AS, USD/CAD tampak diperdagangkan bearish. Kini, fokus trader tertuju pada data inflasi Kanada yang dijadwalkan rilis besok.
Fundamental
- CPI tahunan Kanada diperkirakan turun dari 6.8% menjadi 6.3%. Namun, inflasi inti diekspektasikan meningkat dari 5.8% menjadi 6.1%.
- Sementara di sisi AS, trader akan menunggu rilis data Penjualan Ritel dan Indeks Harga Produsen (PPI) pada hari Rabu.
- Indeks Harga Produsen inti diprediksikan turun dari 6.2% menjadi 5.9%, sementara data Penjualan Ritel bulanan diproyeksi menguat 0.1%.
- Bank of Canada (BoC) sejauh ini telah menaikkan suku bunga menjadi 4.25% untuk melawan inflasi yang membandel. Dalam pengumuman kebijakan moneter pekan depan, Gubernur Tiff Macklem diperkirakan kuat akan kembali menaikkan suku bunga.
- Harga minyak WTI telah naik di atas $80.00 berkat optimisme pemulihan ekonomi China dan kebijakan moneter longgar PBoC.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Sagar Dua, USD/CAD tampak bearish menuju support yang diplot dari titik tertinggi 14 Juli (1.3224) pada time frame harian.
- Penurunan USD/CAD di bawah EMA 100 (1.3428) mengindikasikan trend bearish yang kian dominan.
- Untuk saat ini, EMA 200 (1.3241) bertindak sebagai support utama.
Kripto
Bitcoin terus melonjak dan diperdagangkan di area $21,200. Aksi beli di pasar kripto kembali bergairah setelah rilis data inflasi AS pekan lalu, dan saat ini sudah memperlihatkan pemulihan dari efek kebangkrutan FTX.
Fundamental
- Reli pasar kripto sejak akhir pekan lalu mendorong market cap mencapai $909.58 miliar, naik signifikan dari angka minggu lalu yang hanya $851 miliar.
- Market cap kripto saat ini merupakan yang tertinggi sejak polemik exchange FTX mulai mencuat awal November lalu.
- Analis The Tokenist, Timothy Fries, mengutarakan jika penurunan inflasi AS adalah faktor utama yang melonjakkan harga Bitcoin dan aset-aset kripto lain.
- Pekan lalu, inflasi tahunan AS memang dirilis turun sesuai ekspektasi, sementara inflasi bulanan terjun ke level negatif untuk pertama kalinya dalam 2.5 tahun.
- Saham-saham perusahaan kripto cenderung mixed di tengah suasan bullish Bitcoin dkk. Coinbase (NASDAQ:COIN) turun hampir 2.9% dalam sesi perdagangan premarket, sedangkan saham Silvergate Capital (NYSE:SI) naik 1.8%.
Teknikal
- Setelah menembus level kunci $19,000, Bitcoin terus melambung hingga menembus area $20,000 dan melampaui level $21,000. Akhir pekan lalu, BTC/USD bahkan melesat hingga 5.20%.
- Secara teknikal, Bitcoin nyaris rebound sepenuhnya dari kemerosotan tajam yang dipicu oleh huru-hara FTX pada awal November lalu.
- Level EMA 100 yang tadinya membatasi harga sebagai resistance kini sudah berubah menjadi support. Sementara itu, sinyal RSI sudah menunjukkan kondisi overbought, tapi belum ada tanda-tanda grafik akan kembali turun di bawah level 70 dalam waktu dekat.
Emas
Pada awal sesi Asia hari ini (16/Januari), XAU/USD bergerak sideways di dekat resistance penting $1920. Aksi jual Indeks Dolar dan potensi pelonggaran kebijakan The Fed mendukung emas untuk bertahan di level tingginya saat ini.
Fundamental
- Dengan penurunan inflasi AS yang signifikan pada bulan Desember, The Fed diprediksi akan melonggarkan kebijakan moneternya dengan mengubah target kenaikan suku bunga.
- Hal itu menyebabkan Indeks Dolar terus tertekan dan melanjutkan penurunannya di bawah 101.80. Padahal, data Consumer Confidence pada Jumat lalu membaik.
- Di sisi lain, yield obligasi AS tetap solid dan naik menjadi 3.50% walaupun sentimen pasar sedang risk-on.
Teknikal
- XAU/USD telah berhasil menembus ke atas level 61.8% dari Fibonacci Retracement di $1897.
- EMA 10 dan 20 pada grafik daily masing-masing berada di $1881 dan $1852. Keduanya dapat menjadi support dinamis atas kenaikan XAU/USD saat ini.
- Indikator RSI tengah berada di kisaran bullish 60.00-80.00 dan masih menunjukkan potensi kenaikan momentum.
Saham
Dari pasar AS, tiga indeks mayor menunjukan performa yang berbeda di akhir pekan. Dow Jones tertahan, sementara SPX dan NASDAQ menguat tipis. Sementara itu, IHSG diprediksi akan meneruskan penguatan hari ini.
Saham AS
- Indeks saham AS menunjukkan performa yang berbeda pada sesi perdagangan Jumat kemarin.
- S&P 500 dan NASDAQ 100 sama-sama menguat tipis sebanyak 0.1%, namun Dow Jones cenderung flat.
- Saham-saham dengan penurunan yang cukup mencolok adalah Bed Bath & Beyond (-5.7%), Vault USA Inc (-4.6%), dan Redhill Biopharma (-3.8%).
- Setelah ini, pasar akan mencermati laporan pendapatan Morgan Stanley, Goldman Sachs, Netflix, Charles Schwab, dan Kinder Morgan.
Saham Indonesia
- Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, memprediksi jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan penguatan yang sudah terbentuk sejak akhir pekan lalu.
- Salah satu sentimen yang menopang penguatan IHSG hari ini adalah optimisme bahwa The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga di pertemuan kebijakan berikutnya.
- Bank Indonesia berpeluang menahan suku bunga acuan di level 5.5%; suatu kebijakan yang berpotensi memicu rebound pada saham-saham perbankan.
- Untuk hari ini, saham yang dapat diperhatikan adalah PGAS, HRUM, BBCA, ANTM, MPMX, BBNI, BBRI, ADHI, dan WIKA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.