Perhatian pasar bertolak dari kasus COVID di China ke publikasi notulen FOMC. Emas berusaha meredam penurunan, sementara GBP/USD bergerak terbatas.
Selamat pagi, para pencari profit! Kondisi pasar saat ini mencerminkan antisipasi terhadap rilis notulen FOMC, sehingga pergerakan harga cenderung terbatas di beberapa instrumen termasuk GBP/USD. Kripto sedikit terkoreksi, emas menghentikan bearish reversal, namun pasar saham Indonesia belum move on dari kekhawatiran COVID di China.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Meski kekhawatiran akan penyebaran COVID di China mulai pudar, GBP/USD tampak diperdagangkan flat di sekitar level 1.18800. Fokus trader kini berpindah ke rilis notulen FOMC dan data PMI Inggris.
Fundamental
- Setelah kekhawatiran akan kasus COVID di China mulai mereda, sentimen risk-off berangsung-angsur menurun.
- GBP/USD seharusnya mulai bangkit dalam situasi seperti ini, tetapi pergerakan harga cenderung tertahan dalam fase konsolidasi karena trader tengah mengantisipasi rilis notulen FOMC.
- Melalui notulen The Fed yang bakal rilis dini hari esok, pasar menantikan penjelasan rinci untuk pengumuman kenaikan suku bunga sebelumnya, dan mencari outlook rate hike dalam pertemuan kebijakan berikutnya.
- Di sisi Inggris, rilis data PMI S&P juga akan menjadi peristiwa signifikan bagi pelaku pasar. PMI Manufaktur diperkirakan merosot dari 46.2 ke 45.8, sementara PMI Jasa diestimasi turun tipis dari 46.5 menjadi 46.2.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Sagar Dua, GBP/USD berhasil menembus pola Symmetrical Triangle pada grafik H1.
- Indikator RSI (14) telah bergeser ke kisaran 60.00-80.00 yang mendukung penguatan GBP/USD.
- Pada chart harga, GBP/USD telah bergerak di atas EMA 20 (1.1876) dan EMA 50 (1.1863).
- Proyeksi kenaikan lebih lanjut kini menargetkan resistance 1.1950, 1.2029 (level tertinggi 15 November), dan 1.2100.
- Di sisi lain, penurunan GBP/USD berpotensi dihadang support 1.1710 yang merupakan titik terendah 14 November.
Kripto
Bitcoin bergerak ke zona hijau dan kembali di atas level $16,000. Namun, pasar kripto masih mewaspadai risiko penurunan sehubungan dengan kasus FTX yang terus-menerus memasuki babak baru.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 22/100, masih menempatkan sentimen BTC di zona "extreme fear".
- Total market cap kripto global menyentuh $804 miliar, naik 2.13% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Platform pemberi pinjaman kripto, Genesis Global Capital, menghentikan penarikan untuk sementara waktu akibat krisis likuiditas.
- Aksi withdrawal masal saat ini tengah terjadi di sejumlah platform kripto akibat skandal FTX. Tidak hanya menghebohkan media dengan kebangkrutan dan utang perusahaan, FTX juga terseret oleh sejumlah pemberitaan negatif soal kehidupan pribadi sang pemilik, keluarga, dan para stafnya.
- Investor kripto meyakini bahwa The Fed dapat menaikkan suku bunga yang lebih kecil dalam dua bulan ke depan. Hal ini bisa menjadi sentimen positif di tengah bayang-bayang kasus FTX yang terus menggelayuti pasar kripto dalam beberapa pekan terakhir.
Teknikal
- Bitcoin saat ini bergerak di area $16,000, mengalami penurunan sebesar 2.63% secara harian.
- Menurut analis Denys Serhiichuk, harga Bitcoin akhirnya membuat pergerakan naik setelah memantul dari level support $15,650.
- Jika kenaikan ini dapat bertahan, ada potensi Bitcoin akan mencapai level $16,300.
- Penutupan candle harian di atas $16,000 tanpa shadow panjang akan memperbesar peluang Bitcoin melanjutkan tren naik.
Emas
Korelasi negatif emas dan Dolar menjadi katalis paling dominan saat ini. Secara teknikal, harga berupaya pulih tapi belum mendapatkan konfirmasi bullish yang signifikan.
Fundamental
- Sejalan dengan rebound Dolar yang mulai kehilangan momentum, emas berhasil membatasi penurunan 4 hari beruntun di area 1739.70.
- Menurut John Kicklighter dari DailyFX, harga emas sekarang lebih dikendalikan oleh korelasinya terhadap Dolar AS ketimbang perannya sebagai aset safe haven.
- Pasalnya, emas justru menunjukkan karakter aset berisiko tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini seiring dengan preferensi para trader dan investor untuk memilih safe haven Dolar ketimbang emas di tengah ketidakpastian krisis energi, konflik geopolitik, juga risiko resesi global.
- Dalam waktu dekat, harga emas kemungkinan hanya bisa didukung oleh sinyal penurunan laju Fed rate hike.
- Apabila notulen FOMC justru menggarisbawahi komitmen The Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif, bukan tidak mungkin emas akan kembali tertekan.
Teknikal
- Emas batal membentuk bearish reversal setelah tertolak dari level Fibonacci Retracement 38.2% di area 1790.
- Pada chart harian, harga emas bergerak di antara SMA 100 dan 200, menandakan ketidakpastian pasar yang masih membutuhkan konfirmasi bullish lebih lanjut.
- Apalagi, candlestick di hari sebelumnya membentuk sumbu atas yang sangat dominan, menandakan kegagalan buyer untuk membawa harga ke level yang lebih tinggi.
Saham
Pasar saham AS diliputi sentimen positif setelah laporan penjualan Best Buy menunjukkan hasil yang menjanjikan. Sebaliknya, IHSG diprediksi sulit menguat hari ini.
Saham AS
- Sejumlah saham AS dilaporkan menguat pada hari Selasa kemarin.
- Laporan penjualan Best Buy berhasil meredam kekhawatiran terkait inflasi, sementara kenaikan harga minyak membantu mengangkat saham-saham di sektor energi.
- Di akhir sesi perdagangan, S&P 500 menguat 1.36% ke 4003, level tertinggi dalam 2 bulan.
- NASDAQ naik 1.36% ke 11,147, sementara Dow Jones menguat 1.18% ke 34,098.
- Dalam waktu dekat, volume pasar diperkirakan sedikit menyusut jelang liburan Thanksgiving di AS.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.46% pada sesi perdagangan kemarin.
- Menurut Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, IHSG diperkirakan akan terseok-seok hari ini.
- Hal ini tak lepas dari sentimen pasar yang masih mengkhawatirkan peningkatan kasus COVID-19 di China.
- Support IHSG hari ini diperkirakan berada di 7004-6978, sementara resistance pada 7082-7134.
- Sejumlah saham yang dapat diperhatikan hari ini adalah ADHI, PGAS, SSMS, BBRI, TINS, dan MEDC.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.