EUR/USD naik tipis setelah harga natural gas mengalami penurunan tajam. Berikutnya, rilis data NFP AS akan menjadi katalis pergerakan di berbagai pasar sekaligus.
Selamat pagi para pencari profit! Sentimen kenaikan suku bunga The Fed masih menjadi isu yang mendominasi pasar. Euro mulai menguat berkat kondisi energi yang sedikit membaik, tetapi Bitcoin dan emas belum lepas dari tekanan. Pasar saham pun terlihat tak bergairah menyambut rilis NFP akhir pekan ini.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Euro memang masih terjebak dalam downtrend berkepanjangan versus Dolar AS. Namun, surutnya permasalahan energi di Eropa memberikan harapan baru bagi EUR/USD.
Fundamental
- Sejak akhir Q1/2022, pelemahan EUR/USD semakin parah karena perang Ukraina yang memicu krisis energi di Eropa.
- Namun untuk saat ini, Euro sedikit terdukung oleh penurunan harga komoditas energi. Dutch Natural Gas Futures bahkan anjlok hingga 20% dari level puncak bulan Agustus.
- Krisis energi tampak sedikit mereda setelah pasokan energi di Jerman dan sejumlah negara Eropa terisi lebih cepat dari ekspektasi.
- Hal itu menghindarkan negara-negara Eropa dari penjatahan energi yang bisa menghambat produksi industri dan aktivitas ekonomi di musim dingin.
- Euro juga didukung oleh prospek kebijakan ketat ECB yang lebih agresif setelah inflasi Zona Euro meningkat ke level historis 9.1%.
- Diego Colman dari DailyFX berpandangan jika Christine Lagarde dapat tergerak untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada bulan September.
- Akan tetapi, ECB dinilai tidak akan menyaingi laju kenaikan suku bunga The Fed dalam jangka panjang.
Teknikal
- Pergerakan EUR/USD masih tarik-ulur di sekitar level paritas 1.0000.
- Resistance 1.0090 menjadi level kunci yang patut diperhatikan karena aksi beli bisa terjadi apabila harga terkonfirmasi breakout dari area tersebut.
- Jika penembusan terjadi, maka harga berpeluang melanjutkan kenaikan ke sekitar 1.0200.
- Menurut pengamatan Diego Colman, level 1.0200 berdekatan dengan area pertemuan trendline dan MA 50.
Kripto
Harga bitcoin masih bergerak terbatas di sekitar level kunci $20,000 akibat sentimen pasar kripto yang tidak begitu baik. Selain itu, para investor cenderung wait and see menunggu laporan data-data ekonomi berikutnya.
Fundamental
- Fear & Greed Index Bitcoin jatuh dari 23/100 ke angka 20/100, mengindikasikan bahwa BTC saat ini berada di zona "Extreme Fear".
- Angka Non-Farm Payroll yang akan diumumkan pada hari Jumat mendatang akan menjadi aspek yang perlu diwaspadai oleh investor.
- Total market cap kripto secara global saat ini berada di kisaran $978 miliar, mengalami penurunan sebanyak 0.36% dari hari sebelumnya.
Teknikal
- Candle bulanan BTC ditutup melemah di sekitar level kunci $20,000.
- Menurut analis FXEmpire, Bitcoin perlu menembus level pivot $20,122 dan menargetkan level R1 di level $20,431 atau bahkan $20,500 untuk menaikkan sentimen bullish.
- Bila berhasil menembus level Pivot, ada potensi Bitcoin reli ke level R2 yang berada di $20,805 atau bahkan level $21,000.
- Kegagalan menembus level Pivot mungkin akan mendorong BTC kembali jatuh ke level S1 di angka $19,748, atau bahkan level S2 di harga $19,439.
- Berdasarkan indikator EMA H4, Bitcoin masih bergerak di bawah EMA 50.
- Secara keseluruhan, EMA 50 dan EMA 100 masih berada di bawah EMA 200 yang mengindikasikan market bearish.
Emas
Harga emas cenderung turun menjelang perilisan data NFP. Pelemahan XAU/USD dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed dan ECB. Selain itu, kenaikan Yield Obligasi AS 10-tahunan juga menekan harga emas.
Fundamental
- Meski Indeks Dolar sedikit melemah, Yield Obligasi AS tetap mempertahankan kenaikannya.
- The Fed diprediksi akan tetap menaikkan suku bunga sebesar 0.75% pada rapat 22 September mendatang.
- Selain itu, ECB juga diperkirakan menerapkan strategi yang sama seperti bank sentral AS, yaitu menaikkan suku bunga sebesar 0.75%.
Teknikal
- Dilihat dari chart harian, XAU/USD masih berisiko melanjutkan penurunan setelah adanya konfirmasi breakdown dari trendline.
- Saat ini, emas diperdagangkan di harga $1703, jauh di bawah DMA 50 dan area resistance psikologis $1730.
- Indikator RSI juga masih terus mengalami penurunan menuju area oversold, dengan target harga di $1700.
- Menurut analis FXStreet, XAU/USD akan tetap melanjutkan penurunan hari ini, baik secara fundamental maupun teknikalnya.
Saham
S&P 500 dan Dow Jones kembali diselimuti sentimen bearish. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi sideways pada sesi perdagangan hari ini.
Saham AS
- Pasar saham AS memang mengawali bulan Agustus dengan optimis karena isu perlambatan Fed rate hike. Namun, kondisi ekuitas di akhir bulan justru melemah karena komitmen anggota FOMC untuk meredam inflasi dengan kebijakan yang lebih agresif.
- Pada sesi penutupan kemarin, Dow Jones menurun sebanyak 0.88%, sementara S&P merosot hingga 0.78%.
- Selama bulan Agustus, Dow Jones dan S&P 500 telah mencatatkan total pelemahan sebesar 3.7%. Sementara itu, NASDAQ 100 turun lebih dari 5%.
- Setelah ini, fokus pasar akan beralih ke rilis data NFP. Angka yang lebih besar dari ekspektasi dapat semakin mendukung sikap agresif The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Saham Indonesia
- Rabu kemarin (31/Agustus), IHSG ditutup menguat sebesar 0.27% ke 7178.
- Namun secara garis besar, pergerakan IHSG masih dibayangi sentimen dari kebijakan harga bahan bakar minyak.
- Menurut analis teknikal Samuel Sekuritas ,William Mamudi, IHSG berpotensi bergerak sideways di kisaran 7025-7230.
- Beberapa saham yang dapat berpotensi buy hari ini adalah AMRT, TPIA, dan ABMM. Sedangkan GGRM berpotensi sell.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.