Koreksi Indeks Dolar menjadi peluang bagi sejumlah aset untuk menguat. EUR/USD berhasil membentuk kenaikan, tetapi emas tidak memanfaatkan momentum ini.
Selamat pagi, para pencari profit! Indeks Dolar belum kembali ke level tertinggi 113 sejak melemah pada awal pekan ini. EUR/USD pun menguat, begitu pula dengan saham-saham. Akan tetapi, Bitcoin dan emas justru terjebak dalam konsolidasi.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD bergerak menguat di sekitar 0.9800 pagi ini (19/Oktober). Dolar AS turun tipis karena pelemahan imbal hasil obligasi dari level 4.0%
Fundamental
- EUR/USD diperdagangkan di kisaran 0.9860-0.9865 karena suasana risk on dan koreksi dalam imbal hasil obligasi AS.
- Indeks Sentimen Ekonomi ZEW Jerman meningkat menjadi -59.2 untuk Oktober. Namun, sentimen untuk Zona Euro berada di -59.7 atau lebih rendah dari perkiraan -60.6.
- Komisi Eropa berencana membeli gas dalam jumlah besar dan membatasi harga jika terjadi volatilitas yang ekstrem.
- Dalam waktu dekat, rilis CPI Zona Euro akan menjadi fokus utama trader EUR/USD. Inflasi konsumen diekspektasikan naik dari 9.1% ke 10.0% dalam basis tahunan.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, David Song, EUR/USD tampak menguji SMA 50 (0.9924) setelah berbalik arah dari titik terendah tahunan di 0.9536.
- Namun, EUR/USD berpotensi melemah lagi jika kekurangan momentum untuk break di atas 0.9910 (retracement 78.6%) hingga 0.9950 (ekspansi 50%).
- Skenario bearish EUR/USD diproyeksi menargetkan level terendah bulanan di 0.9632.
- Apabila harga terus melemah setelah mencapai 0.9632, EUR/USD berpotensi tertekan menuju level terendah tahunan di 0.9536.
Kripto
Bitcoin berkonsolidasi di sekitar area psikologis $19,000 hingga $19,500. Secara fundamental, BTC menunjukkan peningkatan aktivitas outflow selama 30 hari terakhir.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin naik dari angka 22/100 ke 23/100, masih menempatkan BTC di zona extreme fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $929 miliar, naik tipis 0.62% dari hari sebelumnya.
- Menurut data dari CryptoQuant, lebih dari 37,800 BTC keluar dari exchange pada tanggal 18 Oktober.
- Dalam 30 hari terakhir, total Bitcoin yang keluar dari exchange kripto telah mencapai lebih dari 121,000 BTC atau sekitar $2.4 miliar.
- Lonjakan arus keluar Bitcoin dari bursa lazimnya dilihat sebagai sinyal bullish karena menandakan bahwa para investor akan memindahkan aset untuk HODL.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $19,300 atau mengalami penurunan sebesar 1.88% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $19,381 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $19,662 untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $19,990 atau bahkan $20,000.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $19,053 atau bahkan level psikologis 18,500.
Emas
Di tengah sentimen risk on yang menguat, XAU/USD belum bisa memanfaatkan pelemahan Indeks Dolar dalam dua hari terakhir. Hal ini karena pidato pejabat The Fed yang hawkish.
Fundamental
- Indeks Dolar sedikit melemah akibat sentimen pasar yang masih risk on.
- Namun, sejumlah pejabat The Fed masih mengindikasikan pandangan hawkish dalam pidato terbaru mereka. Salah satunya adalah Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari.
- Konflik Rusia-Ukraina dan perubahan kebijakan ekonomi pemerintah Inggris juga masih menjadi fokus utama pasar emas saat ini.
Teknikal
- Pada grafik harian, XAU/USD masih mengambang di sekitar level psikologis $1650. Sebelumnya, harga telah berhasil melewati resistance trendline yang saat ini telah berubah menjadi support di sekitar $1647.
- Sinyal indikator MACD dan RSI menunjukkan bahwa XAU/USD masih berada di area negatif tanpa pergerakan arah yang jelas. Selain itu, harga emas masih tertekan di bawah DMA 21 dan 50 yang menjadi support dinamis.
- Menurut tim analis FXStreet, emas akan segera menguji level terendah tahunan di $1615 apabila garis support $1640 tidak bisa menahan laju pelemahan.
- Sebaliknya, jika XAU/USD berhasil menembus resistance DMA 50 di sekitar $1703, maka harga emas akan terdorong untuk menguji level tertinggi bulanan pada $1730.
Saham
S&P 500, NASDAQ 100, dan Dow Jones menguat tipis sementara yield treasury 10-tahun AS dilaporkan melemah. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diprediksi rebound di bawah tekanan sentimen global.
Saham AS
- Sejumlah saham AS menguat pada sesi perdagangan hari Selasa kemarin. Beberapa emiten dengan kenaikan signifikan adalah Goldman Sachs (NYSE:GS) dan Lockheed Martin Corporation (NYSE:LMT).
- Dow Jones naik tipis 0.5%, S&P 500 meningkat 0.8%, dan NASDAQ 100 ditutup menguat 1.2%.
- Pekan ini, data fundamental yang menjadi acuan pelaku pasar adalah laporan perumahan baru dan pendapatan perusahaan teknologi.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0.05% di level 6834.49.
- Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, melihat adanya potensi rebound IHSG dalam rentang 6860–6875 pada hari ini.
- Akan tetapi, ia juga melihat tekanan pada IHSG masih cukup besar mengingat pelemahan nilai tukar rupiah serta ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.
- Ditambah lagi, Bank Sentral Inggris (BoE) dan Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan mengikuti the Fed untuk meningkatkan agresivitasnya.
- Sejumlah saham yang bisa dicermati hari ini adalah UNVR, ICBP, EXCL, CPIN, dan JPFA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.