Rilis data ketenagakerjaan AS yang sangat beragam sempat memicu kebangkitan Euro dan Bitcoin. Namun, akankah sentimen bullish ini bertahan?
Selamat pagi, para pencari profit! Euro dan Bitcoin memang berhasil memanfaatkan pelemahan Dolar AS pasca rilis data NFP dan tingkat pengangguran yang berbanding terbalik. Namun, analis masih berpandangan bearish terhadap teknikal EUR/USD. Sementara itu, harga Bitcoin berpotensi bullish namun hanya dalam perspektif jangka panjang.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
EUR/USD tampak melonjak ke area 0.9900 setelah rilis data NFP AS akhir pekan lalu. Pelaku pasar memulai minggu ini dengan ketakutan baru terhadap merebaknya COVID di China, serta memanasnya krisis geopolitik di sekitar Rusia. Selain itu, publikasi data CPI AS juga akan menjadi sorotan.
Fundamental
- Laporan ketenagakerjaan AS mendukung EUR/USD untuk membuat lompatan harian terbesar sejak Desember 2015 ke kisaran 0.9920-25.
- NFP AS untuk Oktober memang bertambah 261 ribu. Namun, tingkat pengangguran naik menjadi 3.7% atau lebih buruk dari estimasi 3.5%.
- Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS masih ketat meskipun ia tidak yakin apa yang akan The Fed lakukan pada bulan Desember.
- Sementara itu, Presiden The Fed Boston Susan Collins mengatakan jika sudah waktunya bagi The Fed untuk mengalihkan fokus dari ukuran kenaikan suku bunga ke tujuan akhir.
- Di sisi lain, Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan bahwa kenaikan suku bunga perlu dipastikan ke tingkat yang akan memberikan target inflasi jangka menengah 2%.
- Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa pihaknya akan bertahan dengan "pembersihan dinamis" untuk setiap kemunculan kasus COVID-19 baru.
- Presiden China Xi Jinping memperingatkan Vladimir Putin atas penggunaan teknologi nuklir dalam perang melawan Ukraina.
- Dalam jangka pendek, fokus trader akan tertuju pada rilis CPI AS pada hari Kamis.
Teknikal
- Meskipun membentuk kenaikan pada akhir pekan lalu, analis Anil Panchal dari FXStreet melihat jika EUR/USD masih berkisar di area rendah 0.9920-30 secara teknikal.
- Pemulihan harga baru-baru ini sudah membentur resistance trendline di chart H4. Outlook ini juga didukung oleh sinyal MACD dan RSI yang mulai kehilangan momentum.
- Penurunan ke level Fibonacci retracement 50% akan memicu pelemahan ke 0.9865, dengan support selanjutnya terlihat di SMA 200 (0.9815).
- Apabila harga ternyata menguat, garis support yang sudah terbentuk sejak 28 September di sekitar 0.9760 akan menjadi level kunci.
- Penguatan lebih lanjut berpotensi mendorong EUR/USD ke level Fibonacci retracement 61.8% di area 0.9945 dan resistance mingguan pada kisaran 0.9965.
Kripto
Bitcoin memang masih berfluktuasi secara tidak pasti dalam jangka pendek, mengikuti alur kebijakan bank sentral dan rilis data ekonomi yang naik turun. Akan tetapi, kondisi fundamental Bitcoin diyakini memuat sinyal bullish dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Fundamental
- Sejak trend kenaikan suku bunga The Fed dimulai, banyak pihak meyakini bahwa Bitcoin akan terus tertekan oleh kecenderungan bank sentral AS tersebut untuk bersikap hawkish. Namun, analis CoinTelegraph punya pendapat lain.
- Kecuali untuk day trader, pakar kripto "Big Smokey" berpendapat bahwa trader Bitcoin seharusnya tidak terlalu berpatokan pada rilis data ekonomi AS yang bisa memengaruhi sentimen kebijakan The Fed.
- Ia justru menunjukkan metrik lain yang lebih penting, yakni analisa on-chain Bitcoin.
- Bitcoin Yardstick dari Capriole Investments menunjukkan bahwa valuasi Bitcoin telah menunjukkan potensi yang belum terlihat sejak kripto ini masih diperdagangkan di sekitar $4,000-$6,000.
- Sementara itu, data on-chain Glassnode juga mengindikasikan bahwa investor jangka panjang Bitcoin telah mendorong harga sampai ke level dasarnya. Hal ini mengindikasikan peluang rebound untuk investor jangka menengah hingga panjang.
Teknikal
- Sempat mencapai level 21,000 pada akhir pekan lalu, Bitcoin berbalik turun dan saat ini diperdagangkan di area $20,000.
- Posisi harga yang masih bertahan di atas level kunci $20,000 menunjukkan bahwa tekanan seller tidak terlalu kuat untuk mendorong Bitcoin jatuh terlalu dalam.
- Mendukung proyeksi on-chain di atas, indikator MACD pada grafik weekly telah menunjukkan penguatan histogram di zona hijau.
- Garis-garis sinyal MACD juga mengalami bullish crossing, sehingga mengkonfirmasi sinyal kenaikan dalam jangka mendengah hingga panjang.
Emas
Kebijakan penanganan COVID di China dan perubahan kondisi geopolitik Rusia membuat sentimen pasar menjadi terbebani. Selain itu, meningkatnya tingkat pengangguran AS kemungkinan akan membuat The Fed mengevaluasi kembali strategi kenaikan suku bunga mereka.
Fundamental
- Pejabat dari Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan menolak pelonggaran kebijakan Zero COVID yang sudah dilaksanakan sejauh ini.
- Sementara itu, pertemuan antara Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan Presiden China Xi Jinping telah sedikit mengubah keadaan geopolitik Rusia yang masih berkonflik dengan pihak Barat dan Ukraina.
- Setelah pertemuan tersebut, Presiden Xi langsung memberikan peringatan terhadap sekutunya, Rusia, agar tidak menggunakan nuklir dalam perangnya melawan Ukraina.
- Tingkat pengangguran AS yang memburuk membuat beberapa pejabat The Fed mulai mempertanyakan kembali efektivitas strategi kenaikan suku bunga mereka.
- Minggu ini, sentimen pasar emas masih akan fokus pada kebijakan pengendalian COVID di China. Rilis CPI AS juga akan menjadi sorotan untuk mengukur arah kebijakan moneter The Fed selanjutnya.
Teknikal
- Setelah berhasil melonjak ke level tertinggi bulanan di $1681 pada penutupan pasar pekan lalu, XAU/USD harus mengawali pekan ini dengan penurunan di dekat $1670.
- DMA 50 yang menjadi support dinamis kini telah menjadi garis resistance pada grafik harian XAU/USD. Menurut tim analis FXStreet, laju penurunan harga dapat berlanjut hingga $1653.
- Namun jika XAU/USD berhasil menembus ke atas garis resistance terdekat atau DMA 50, level psikologis $1700 akan kembali tersentuh.
- Apabila harga emas memuncaki level $1730 tetapi kemudian mengalami pullback, XAU/USD berisiko merosot ke level terendah tahunan.
Saham
Indeks saham AS dilaporkan melemah sehubungan dengan rilis data ketenagakerjaan AS yang beragam. IHSG ditutup menguat tipis akhir pekan lalu, tetapi berisiko dibayangi oleh ancaman bearish hari ini.
Saham AS
- Data NFP AS terbaru dirilis lebih baik dari ekspektasi. Akan tetapi, tingkat pengangguran justru naik di luar dugaan pasar.
- Dow Jones mencatatkan pelemahan sebanyak 0.6%, S&P 500 jatuh 0.7%, dan NASDAQ 100 dilaporkan melemah sebesar 0.9%.
- Setelah ini, pasar akan fokus mencermati data CPI AS bulan Oktober.
- Sejumlah perusahaan seperti Palantir Technologies Inc (NYSE:PLTR), Activision Blizzard Inc (NASDAQ:ATVI), dan Take-Two Interactive Software Inc (NASDAQ:TTWO) akan merilis laporan pendapatan mereka.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis sebanyak 0.15% ke 7045 pada sesi penutupan akhir pekan lalu.
- Namun menurut analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG berada di bawah ancaman koreksi hari ini.
- Jika dilihat secara teknikal, IHSG akan berfluktuasi pada rentang MA 60 dan MA 200.
- Apabila IHSG menguat, batas resistance terpantau di 7050 hingga 7090. Sebaliknya, koreksi IHSG diyakini hanya akan sampai di kisaran 6890-6940.
- Sejumlah saham yang bisa dicermati pergerakannya hari ini adalah AKRA, BRMS, INCO, dan UNTR.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.