Euro ditekan oleh perkara keterbatasan energi, sementara Bitcoin kembali terancam turun di bawah $20,000 apabila gagal mengkonfirmasi breakout di atas $21,000.
Selamat pagi, para pencari profit! Setelah rilis data CPI yang mendukung penguatan Dolar AS, EUR/USD belum keluar dari tekanan. Tak jauh berbeda, Bitcoin pun terjebak dalam konsolidasi yang bertendensi bearish. Lalu, bagaimana dengan kondisi harga emas dan pasar saham? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Rencana pembatasan listrik oleh Uni Eropa membuat EUR/USD tergerus hingga diperdagangkan di bawah angka psikologis 1.0000.
Fundamental
- EUR/USD bearish setelah Uni Eropa merilis rencana pemotongan listrik hingga 10% secara bulanan di seluruh negara anggota.
- Kabar ini memadamkan sentimen positif dari komentar hawkish para pejabat ECB.
- Sebelumnya, Robert Holzmann dan Philip Lane sama-sama mengindikasikan perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut setelah rate hike 75 bps yang dilakukan baru-baru ini.
Teknikal
- EUR/USD diperdagangkan melemah di sekitar 0.9969.
- Namun pada time frame H4, EUR/USD masih menunjukkan rebound kuat setelah turun ke titik terendah 6 September (0.9864).
- Menurut pengamatan analis FXStreet, Sagar Dua, RSI 14 menampilkan Higher Low, sementara EUR/USD menunjukkan Lower Low. Ini merupakan sinyal divergence yang patut diwaspadai.
- Muncul sinyal beli di atas EMA 20. Apabila EUR/USD sanggup melanjutkan kenaikan dari level tersebut, harga berpeluang menuju retracement 38.2% di 1.0070.
- Di sisi lain, penembusan di bawah level 0.9955 akan menyeret EUR/USD ke support 0.9900 dan titik terendah 19 tahun di 0.9864.
Kripto
Bitcoin masih bergerak sangat terbatas pasca rilis laporan CPI AS. Hal ini membuat pergerakan Altcoin juga terlihat lesu.
Fundamental
- Secara keseluruhan, harga Bitcoin jatuh sekitar 8% akibat dampak laporan CPI AS terbaru yang mengungguli ekspektasi pasar.
- Sebagain besar Altcoin mengikuti sentimen Bitcoin dan menunjukkan penurunan pada chart masing-masing.
- Indeks Fear & Greed Bitcoin saat ini berada di angka 28/100, naik hanya 1 poin dari hari sebelumnya sehingga BTC masih bertahan di zona "Fear".
- Total market cap kripto secara global mencapai $991 miliar, naik 0.06% dari hari sebelumnya.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $20,100 atau turun 0.62% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis NewsBTC, Anushsamal, resistance Bitcoin terletak di level $21,000. Jika berhasil melewati level tersebut, ada potensi BTC akan kembali diperdagangkan di kisaran $22,000.
- Sebaliknya, zona support Bitcoin berada di $19,200. Jika level ini tertembus, ada potensi BTC akan mengalami penurunan lanjutan hingga ke area $18,900.
- Indikator RSI menunjukkan sinyal bearish di bawah garis tengah yang mengindikasikan BTC masih di domininasi tekanan jual.
Emas
Fokus pasar dalam waktu dekat tertuju pada perilisan data Retail Sales AS, Michigan Consumer Sentiment, dan kenaikan suku bunga The Fed.
Fundamental
- Konflik AS-China dan Ukraina-Rusia yang berkepanjangan menjadi penghambat pergerakan harga emas.
- ECB menegaskan akan tetap menaikkan suku bunga utamanya dalam tahun ini, namun kenaikan tersebut bergantung pada data ekonomi ke depannya.
- Pasar cenderung berhati-hati menjelang perilisan beberapa data penting AS seperti Retail Sales, Indeks Kepercayaan Konsumen, dan kenaikan suku bunga The Fed.
- Retail Sales diekspektasikan meningkat dari 0.0% menjadi 0.2%, data Kepercayaan Konsumen dari University of Michigan (UoM) diproyeksikan naik dari 58.2 menjadi 60.0, sementara The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga 75 bps dalam pertemuan pekan depan.
Teknikal
- Pada chart H4, XAU/USD tertekan menuju support $1690. Saat ini, logam mulia tersebut diperdagangkan di $1696.
- Sinyal bearish pada indikator MACD dan RSI yang belum oversold membuat XAU/USD berpotensi semakin melemah. Apabila support terdekat tertembus, maka harga emas akan menuju ke level terendah tahunan di $1680, sebelum akhirnya menuju level expansion 61.8% di sekitar $1660.
- Sebaliknya, level SMA 100 di $1721 saat ini berfungsi sebagai resistance dinamis. Jika harga emas berhasil breakout dari level tersebut, XAU/USD akan menguji puncak mingguan di sekitar $1735.
- Menurut tim analis FXStreet, XAU/USD akan melanjutkan penurunan menuju $1660 meski Indeks Dolar bergerak bearish.
Saham
Meski sempat mixed, S&P 500 dan Dow Jones kompak menguat di sesi penutupan kemarin.Sementara itu, IHSG diprediksi berpeluang melanjutkan penguatannya hari ini. Harga komoditas energi dan metal bisa menjadi katalis yang mendongkrak IHSG.
Saham AS
- Dow Jones menguat sebanyak 0.10% dan S&P 500 naik 0.34% setelah melalui sesi perdagangan yang cukup volatile.
- Beberapa emiten yang memicu pergerakan bullish berasal dari sektor konsumen, khususnya saham Starbucks.
- Sektor energi juga menguat setelah IEA melaporkan bahwa permintaan minyak akan semakin naik karena banyak konsumen yang beralih dari gas alam ke minyak.
- Di sisi lain, sektor properti menunjukkan kemunduran karena kenaikan suku bunga dan kendala pasokan di tengah harga yang mahal.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.55% ke level 7278.
- Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi bahwa IHSG akan kembali menguat hari ini. Salah satu katalis yang bisa mendorong penguatan IHSG adalah harga komoditas energi dan metal di tengah aksi jual global.
- IHSG berpeluang menguji resistance 7345 dengan level support terdekat di 7200.
- Beberapa saham yang dapat diperhatikan hari ini adalah TLKM, PGAS, JSMR, INDF, MEDC, ADRO, ITMG, dan PTBA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.