Indeks Dolar meneruskan penurunan dan menyeret USD/CAD ke bawah 1.35. Sementara itu, bullish reversal Bitcoin tinggal menunggu penembusan level kunci.
Sentimen risk on membuat daya tarik Dolar AS meredup sehingga memberikan kesempatan bagi Bitcoin dan harga emas untuk menguat. Sementara itu, saham AS yang dalam jangka pendek terlihat bullish berisiko tertekan oleh laporan pendapatan Q2.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
USD/CAD tampak lesu seiring merosotnya Indeks Dolar AS (DXY) hingga ke level 110. Rilis data NFP AS dan ketenagakerjaan Kanada akhir pekan ini masih menjadi fokus pasar.
Fundamental
- USD/CAD diperdagangkan melemah di bawah 1.3500 seiring dengan antisipasi pasar yang bergeser ke data ketenagakerjaan AS.
- Pasangan mata uang ini rentan melemah lebih lanjut karena DXY yang terus terkoreksi dari level tertinggi 20 tahun.
- Sementara itu, investor juga tengah menanti laporan ketenagakerjaan Kanada yang akan dirilis pada hari Jumat. Net Change in Employment diperkirakan naik dari -39,700 menjadi 20,000.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis DailyFX, David Song, USD/CAD membentuk serangkaian lower highs dan lower lows setelah menguji titik tertinggi tahunan (1.3837).
- USD/CAD berpotensi menghadapi pullback yang lebih besar selama beberapa hari ke depan karena RSI telah turun dari wilayah overbought.
- Area fokus berikutnya muncul di sekitar 1.3400 (ekspansi 23.6%) dan 1.3290 (ekspansi 61.8%).
- Namun, zona 1.3290 hingga 1.3310 dapat bertindak sebagai support karena SMA 50 (1.3120) diperkirakan kuat dapat menahan pelemahan harga lebih lanjut.
Kripto
Momentum penurunan BTC/USD mulai melambat secara teknikal. Para analis juga menilai jika kemunduran pasar saham AS akan menjadi pemicu bullish bagi Bitcoin.
Fundamental
- Menjelang laporan pendapatan perusahaan-perusahaan AS untuk kuartal II/2022, investor mengkhawatirkan adanya penurunan sehubungan dengan kebijakan moneter ketat dari bank sentral AS.
- Menurut ulasan Marcel Pechman dari Cointelegraph, kemerosotan pasar saham bisa mencetak peluang bagi para trader Bitcoin.
- Dari satu sisi, trader dapat menghadapi tekanan dari korelasi Bitcoin dengan ekuitas. Sementara di sisi lain, kelangkaan Bitcoin dapat bersinar di tengah melonjaknya kekhawatiran inflasi.
- Investor yang mengekspektasikan reli Bitcoin dapat mulai mencari peluang masuk, tetapi harus dengan menekankan kehati-hatian mengingat trend bearish yang secara garis besar masih mendominasi pasar kripto.
Teknikal
- Bitcoin mulai terindikasi naik dan berpeluang menembus resistance kunci 20,200. Titik tersebut sejalan dengan garis downtrend yang terbentuk dari level tertinggi sepanjang masa di 69,000.
- Analis Deron Wagner mencermati jika Bitcoin baru saja mengumpulkan volume transaksi terbesarnya pada pekan lalu. Ini merupakan akumulasi posisi tader institusional yang biasanya terjadi di area support kunci.
- Bitcoin sudah membentuk triple bottom support di area 18,000-18,500 dalam beberapa bulan terakhir.
- Untuk mengkonfirmasi sinyal buy, sebaiknya tunggu sampai harga breakout di atas resistance 20,200, yang sekaligus menjadi pertemuan MA 50 dengan garis downtrend.
Emas
Sentimen pasar kembali risk on setelah Reverse Bank of Australia menaikkan suku bunga sebesar 0.25% saja. Kebijakan tersebut dianggap sebagai tanda awal pelonggaran kebijakan moneter, di mana tingkat suku bunga beberapa negara maju telah mendekati ambang batas percepatan risiko resesi.
Fundamental
- Di tengah trend kenaikan suku bunga agresif, RBA kemarin justru mengumumkan rate hike yang lebih rendah dari ekspektasi pasar. Hal ini membuat sentimen pasar kembali risk on.
- Sementara itu, para pejabat The Fed masih mempertahankan retorika hawkish yang memprioritaskan penanganan inflasi ketimbang risiko resesi.
- Yield obligasi 10-tahunan sempat turun, tetapi hal ini tidak mempengaruhi pergerakan emas secara signifikan karena masih ditutup dengan sedikit kenaikan.
Teknikal
- Pada grafik harian, XAU/USD telah menembus level 61.8% Fibonacci Retracement di harga $1707. Potensi kenaikan harga emas juga didukung oleh indikator Momentum dan RSI yang masih mengarah ke atas di level positif.
- Menurut analis FXStreet, XAU/USD akan tetap melanjutkan kenaikan asalkan $1707 terkonversi menjadi level support yang telah teruji.
- Pada grafik H4, sinyal Momentum dan RSI XAU/USD telah mencapai area overbought.
- Selain itu, XAU/USD juga telah berhasil menembus SMA 200 yang telah berubah menjadi garis support dinamis.
Saham
S&P 500, Dow Jones, dan NASDAQ 100 menguat seiring dengan imbal hasil Treasury AS yang melemah. Sementara itu, IHSG diprediksi kembali melanjutkan relinya hari ini. Perkembangan yield obligasi dan nilai tukar rupiah menjadi dua fokus pasar hari ini.
Saham AS
- Sejumlah indeks saham AS menguat setelah rilis data manufaktur menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan.
- Ekspektasi hawkish FOMC kini memudar dan menyebabkan imbal hasil obligasi AS melemah.
- Dow Jones menguat 2.67%, sementara S&P 500 naik 2.59% di sesi penutupan.
- Sejumlah sektor S&P 500 kompak menguat, terutama sektor energi yang didukung oleh kenaikan harga minyak mentah.
- Sementara itu, NASDAQ 100 menguat sebesar 2.36% meskipun saham Tesla merosot 8%.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.89% ke level 7072 di hari Selasa kemarin.
- Analis Indo Premier Sekuritas, Mino, memprediksi IHSG akan kembali melanjutkan penguatan hari ini karena dukungan sejumlah sentimen positif.
- Salah satunya adalah karena indeks S&P 500 mencatatkan penguatan harian terbesar dalam dua tahun pada sesi perdagangan sebelumnya.
- Level support IHSG hari ini diprediksi berada di 7035, sementara resistance berada di 7100.
- Dari segi fundamental, pelaku pasar hari ini akan mencermati perkembangan yield obligasi dan nilai tukar Rupiah.
- Sejumlah saham yang bisa diikuti perkembangannya hari ini adalah BBRI, ADMR, TBIG, MEDC, ERAA, dan ADRO.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.