Trend kenaikan EUR/USD sejak akhir tahun mulai goyah seiring dengan beralihnya fokus pasar ke rilis notulen FOMC. Sementara itu, bullish emas masih bertahan.
Selamat pagi, para pencari profit! Setelah beberapa hari perdagangan yang relatif sepi karena libur Tahun Baru, pasar mulai beraksi dengan perspektif yang menekan pergerakan Euro dan saham-saham. Meskipun begitu, kenaikan harga emas ternyata masih stabil.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Setelah jeblok di hari sebelumnya, EUR/USD berusaha bangkit dari area 1.0540. Notulen FOMC dan rilis data PMI Manufaktur AS menjadi headline utama yang akan mewarnai sentimen pasar hari ini.
Fundamental
- Kemarin, Euro bergerak dalam lintasan negatif lantaran aksi penghindaran risiko dan rilis data inflasi Jerman yang mengecewakan.
- Menjelang rilis notulen FOMC dini hari besok (5/Januari), Indeks Dolar AS (DXY) stabil di sekitar 104.40.
- Untuk hari ini, fokus trader akan tertuju pada rilis PMI Manufaktur AS versi ISM. Data tersebut diprediksi turun dari 49.0 menjadi 48.5.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis FXStreet Christian Borjon Valencia, EUR/USD bergeser ke bias netral setelah merosot di bawah garis EMA 20 (1.0582) pada grafik harian.
- Namun, perpotongan dua garis trend di 1.0519 masih membatasi penurunan Euro untuk saat ini. Akibatnya, harga mampu rebound ke area 1.0550.
- EUR/USD diprediksi kesulitan melampaui EMA 20 di tengah fluktuasi sentimen pasar terkait sejumlah headline penting dalam waktu dekat.
- Level resistance EUR/USD saat ini terpantau di 1.0600, 1.0636, dan 1.0700.
- Di sisi lain, level support ada di 1.0519 dan 1.0500. Apabila EUR/USD bearish melewati level-level tersebut, harga berpeluang terjun sampai EMA 200 di 1.0428.
Kripto
Bitcoin menguat tipis dan diperdagangkan di kisaran $16,700. Sepinya katalis masih menjadi alasan utama BTC dan market kripto bergerak datar. Secara teknikal, BTC masih perlu menembus level-level penting untuk mengkonfirmasi pemulihan.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin melonjak 3 poin ke angka 29/100, namun masih belum bisa menggeser sentimen BTC dari zona "fear".
- Total market cap kripto global mencapai $809 miliar, naik sekitar 0.49% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Jelang rilis notulen FOMC, indeks NASDAQ mulai tertekan, tetapi Bitcoin masih bertahan dalam area konsolidasi.
- Perusahaan penambangan Bitcoin, Core Scientific (CORZ), akan menutup layanan Celsius Mining yang merupakan klien terbesarnya dengan lebih dari 37,000 rig.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $16,700, mengalami kenaikan tipis sebesar 0.20% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus area Pivot 16,708 dan menargetkan penutupan di atas level (R1) $16,791 untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Jika berhasil menembus R1 dan bertahan di atas level $16,800, harga Bitcoin berpotensi reli hingga R2 $16,911 atau bahkan level psikologis $17,000.
- Kegagalan Bitcoin menembus Pivot berpotensi membuat harga terkoreksi hingga S2 $16,606 atau bahkan di bawah level $16,500.
Emas
XAU/USD bergejolak di sekitar $1840 menjelang rilis notulen FOMC dini hari nanti. The Fed diperkirakan akan memberikan gambaran hawkish untuk kebijakan moneter ke depannya.
Fundamental
- Para investor mengharapkan prospek hawkish dari notulen FOMC terbaru.
- Dengan adanya penghindaran risiko, Indeks Dolar AS naik di atas 104.30. Akan tetapi, yield obligasi 10-tahunan justru turun menjadi 3.75%.
- Di tengah penguatan Dolar dalam pair-pair mayor, harga emas mampu bertahan dan terus menghimpun kenaikan dalam sepekan terakhir.
Teknikal
- Setelah menembus pola grafik Ascending Triangle dari time frame H4 dan sempat menguji resistance penting di $1850, saat ini XAU/USD telah terkoreksi hingga $1840.
- EMA 20 dan garis horizontal dari pola Ascending Triangle di sekitar $1825 menjadi support utama XAU/USD saat ini.
- Indikator RSI masih menunjukkan momentum kenaikan, sehingga harga emas berpotensi bullish setidaknya dalam jangka pendek.
Saham
S&P 500, NASDAQ, dan DJIA kompak ditutup melemah. Sementara itu, IHSG diprediksi akan melanjutkan reli hari ini.
Saham AS
- Sejumlah saham AS memasuki zona merah di tengah kekhawatiran pasar akan penurunan ekonomi.
- Dow Jones turun 0.4%, NASDAQ Composite melemah 0.76% ke 10,386, dan S&P 500 tergelincir 0.03% ke level 33,136.
- Tesla dan Apple menjadi dua emiten yang mengalami kemerosotan terbesar dalam komposisi indeks S&P 500.
- Tesla anjlok hingga 12% dan mencapai level terendah sejak Agustus 2020, sementara Apple melemah 3.7% ke level terendah sejak Juni 2021.
- Di sisi lain, Meta Platforms justru mencatatkan penguatan 3.7%.
- Setelah ini, pasar akan memantau sejumlah data penting seperti FOMC Meeting Minutes dan PMI Manufaktur AS dari ISM.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0.55% ke 6888 pada sesi perdagangan Selasa kemarin.
- Penguatan ini didukung oleh realisasi pendapatan negara dalam APBN 2022 yang melampaui target.
- Menurut Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, penguatan IHSG selanjutnya akan ditopang oleh optimisme pasar akan penghapusan PPKM di Indonesia.
- Secara teknikal, IHSG diperkirakan melanjutkan penguatan dalam range 6850-6980.
- Sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini adalah ANTM, HRUM, PTBA, MEDC, ICBP, INDF, BBNI, BMRI, AGRO, dan TBIG.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.