RBA akan menjadi bank sentral selanjutnya yang diprediksi kuat mengumumkan kenaikan suku bunga. Rebound AUD/USD diyakini tak bertahan, sementara emas masih dilingkupi ketidakpastian.
Selamat pagi para pencari profit! Dolar Australia berusaha bangkit menjelang pengumuman RBA. Akan tetapi, pasar kripto dan emas cenderung bearish mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral. Saham-saham juga terkoreksi sehubungan dengan sentimen risk off yang masih membayangi.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
AUD/USD masih diperdagangkan di bawah 0.65000 meski baru mencetak rebound secara teknikal. Pasar sedang mengantisipasi statement bank sentral Australia (RBA) yang akan diumumkan besok.
Fundamental
- Trader AUD/USD saat ini menantikan pengumuman suku bunga RBA. Bank sentral Australia tersebut diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga untuk mengatasi lonjakan inflasi.
- Dalam notulen rapat RBA sebelumnya, dewan menilai bahwa masih terlalu dini untuk mengurangi kenaikan 25 bps. Rilis data yang masih kuat menunjukkan jika perekonomian Australia sanggup bertahan menghadapi pengetatan kebijakan moneter.
- Namun, pertumbuhan Australia justru diprediksi akan melambat. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan sebesar 3.25 persen selama tahun 2022, didukung oleh peningkatan konsumsi dan pemulihan investasi dan ekspor jasa. Pertumbuhan kemudian diperkirakan melambat ke sekitar 1.75 persen selama tahun 2023 dan 2024.
- Terlepas dari forecast pertumbuhan yang menurun di tahun depan, prospek ekonomi Australia masih lebih baik jika dibandingkan dengan Zona Euro, Inggris, dan AS yang semuanya berisiko mengalami resesi.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Sagar Dua dari FXStreet, AUD/USD rebound tajam dari 0.64000. Namun, pemulihan ini hanya merupakan pullback sehingga belum boleh dianggap sebagai reversal.
- Pada time frame H1, bullish AUD diperkirakan akan menguji level terendah dua tahun di 0.6363.
- EMA 20 dan 50 telah melakukan persilangan bearish di sekitar 0.6480, sementara RSI terombang-ambing dalam kisaran bearish di 20.00-40.00.
- Penurunan di bawah level terendah dua tahun (0.6363) akan mendorong harga ke level terendah 16 April 2020 di 0.6264.
- Di sisi lain, break di atas titik tertinggi minggu sebelumnya (0.6538) akan menopang harga menuju level tertinggi 22 September (0.6670) dan level tertinggi 18 September (0.6734).
Kripto
Bitcoin terlihat bergerak terbatas dan masih terjebak dalam zona Extreme Fear akibat kekhawatiran para investor terhadap inflasi dan kebijakan The Fed.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 24/100, menandakan BTC masih di dalam zona Extreme Fear.
- Total market cap kripto global berada di kisaran $926 miliar, turun 0.96% dari hari sebelumnya.
- Market kripto masih terbebani dengan kekhawatiran pasar atas inflasi AS dan outlook kebijakan The Fed.
- Menurut ulasan dari CryptoQuant, investor telah menarik BTC sebanyak 60 ribu dari bursa dalam beberapa hari terakhir; hal ini bisa menjadi sinyal bullish dalam waktu dekat.
Teknikal
- Harga Bitcoin diperdagangkan stabil di kisaran $19,200, naik tipis 0.58% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menjauh dari level Pivot $19,135 dan menargetkan penutupan di sekitar zona R1 $19,328 untuk mempertahankan momentum bullish.
- Bitcoin setidaknya perlu menguji level R2 $19,588 untuk mengkonfirmasi reli lanjutan.
- Jika harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke level S1 $18,875 atau bahkan S2 18,500.
Emas
Sikap investor yang masih hati-hati membuat arah pergerakan harga emas belum terlihat jelas. Pernyataan wakil ketua The Fed mencerminkan bahwa bank sentral masih akan bersikap agresif dalam menentukan kebijakan moneter selanjutnya.
Fundamental
- Sentimen pasar masih akan menekan harga emas, sebab The Fed diprediksi tetap agresif dalam menentukan kebijakan moneter.
- Wakil ketua The Fed, Lael Brainard, menyatakan bahwa bank sentral perlu menjaga suku bunga lebih tinggi dan tidak akan menurunkannya dalam jangka waktu yang cukup lama.
- Secara fundamental, arah pergerakan XAU/USD masih belum terlihat jelas, sebab investor masih bersikap hati-hati terkait dengan kenaikan suku bunga dan konflik Rusia-Ukraina.
Teknikal
- Saat ini, XAU/USD tengah berada di area $1665 dengan potensi bullish yang masih terbatas.
- Pada chart H1, XAU/USD berpeluang menguat ke area $1674 apabila bisa menembus dan bertahan di atas $1668.
- Namun, XAU/USD masih berpotensi turun menuju $1659 jika muncul pola candlestick bearish yang valid di sekitar area resistance $1665-$1668.
Saham
Dari pasar AS, kekhawatiran resesi global menyebabkan sejumlah indeks saham melemah selama 9 hari perdagangan. Jika dilihat secara historis, bearish S&P 500 tidak terlalu parah. Sementara itu, IHSG berhasil menguat tipis di akhir pekan.
Saham AS
- Indeks saham AS ditutup melemah di akhir pekan ke posisi terendah beberapa tahun akibat risiko resesi.
- Tetapi, analis DailyFX berpendapat bahwa trader tak perlu terlalu mengkhawatirkan bearish di akhir pekan kemarin.
- Pasalnya, jika dilihat secara historis, pelemahan S&P 500 sebanyak 1.5% bukanlah kondisi yang terlalu parah.
- Menurut rata-rata historis, S&P 500 umumnya mengalami puncak volume dan volatilitas di bulan Oktober.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis di sesi penutupan akhir pekan kemarin, tepatnya sebesar 0.07% ke level 7040.
- Total volume perdagangan di BEI Jumat kemarin mencapai Rp16.04 triliun, dengan 193 saham menguat, 386 saham melemah, dan 117 saham sideways.
- Investor asing mencatatkan pembelian terbesar pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar Rp95.32 miliar dalam sepekan. Akibatnya, PGAS naik 1.40% ke 1755.
- Posisi kedua ditempati oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang ditutup menguat tipis 0.42% ke 4830.
- Memasuki kuartal akhir 2022, analis memprediksi IHSG berpotensi melanjutkan koreksi sebelum kembali naik berkat window dressing.
- Sektor saham yang bisa menjadi perhatian di kuartal keempat ini adalah perbankan dan tambang.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.