Setelah dikhawatirkan bakal memperlambat laju rate hike, The Fed ternyata tetap mempertahankan sikap hawkish-nya. Dolar AS pun menguat cukup tajam.
Selamat pagi, para pencari profit! Pengumuman FOMC yang ditunggu-tunggu sejak awal pekan ternyata menghadirkan kejutan. Meski kenaikan suku bunga sesuai ekspektasi, tetapi pernyataan Ketua The Fed sukses membantah keraguan pasar. Dolar naik merespon hal ini, sementara emas dan pasar saham merosot tajam.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Sempat dikhawatirkan bernada dovish, Powell menepis keresahan pasar dengan mengisyaratkan pentingnya mempertahankan kebijakan moneter ketat. Dolar pun menguat terhadap mata uang mayor lainnya.
Fundamental
- Dalam pengumuman dini hari tadi, FOMC mengumumkan kenaikan suku bunga 75 bps sesuai ekspektasi pasar. Ini merupakan rate hike berskala besar untuk yang keempat kali secara beruntun.
- Ketua The Fed Jerome Powell membuka kemungkinan rate hike yang lebih kecil di bulan Desember. Namun, ia juga mengungkapkan risiko kegagalan meredam inflasi apabila kebijakan moneter saat ini mulai dilonggarkan.
- Pasar mencerna pernyataan tersebut sebagai sinyal hawkish yang membungkam keraguan investor terhadap prospek kebijakan The Fed di bulan-bulan mendatang.
- Namun demikian, sebagian analis lebih memilih berhati-hati karena dalam waktu dekat akan ada rilis data NFP dan inflasi yang dapat mempengaruhi arah kebijakan The Fed selanjutnya.
Teknikal
- Indeks Dolar melonjak ke 112.00 pasca pernyataan Powell dan ditutup menguat 0.51 persen pada kisaran 112.11.
- Saat outlook ini dibuat pada sesi Asia, Indeks Dolar sudah terkoreksi ke kisaran 111.91.
- Sementara itu, mata uang mayor lain yang menjadi pesaing Dolar berguguran.
- EUR/USD merosot hingga 0.60 persen, GBP/USD anjlok sampai 0.81 persen, dan AUD/USD melemah sebanyak 0.71 persen.
- Menurut analis DailyFX David Song, kegagalan AUD/USD menguji level tertinggi bulan Oktober di 0.6547 akan membawa harga turun mengikuti jalur SMA 50 yang saat ini berada di 0.6539.
Kripto
Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan kembali tertekan setelah mendapatkan sentimen negatif dari The Fed yang kembali menaikkan suku bunga acuan.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin bertahan di angka 30/100, masih menempatkan sentimen BTC di zona "fear".
- Total market cap kripto global menyentuh $1.00 triliun, naik 1.65% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Pidato Ketua The Fed mendorong Indeks NASDAQ, BTC, dan pasar kripto secara keseluruhan ke zona merah.
- Kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 basis poin menjadi sentimen negatif untuk aset-aset berisiko termasuk kripto.
Teknikal
- Bitcoin saat ini bergerak di kisaran $20,300, mengalami penurunan sebesar 0.97% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus level Pivot $20,353 dan menargetkan penutupan di sekitar R1 $20,629 untuk mengkonfirmasi momentum bullish.
- Jika berhasil mencapai R1, Bitcoin kemungkinan akan melanjutkan reli hingga area R2 $21,092 atau bahkan $21,500.
- Namun apabila harga Bitcoin justru ditutup di bawah Pivot, ada potensi koreksi ke S1 $19,900 atau bahkan level psikologis $19,500.
Emas
Spekulasi bahwa The Fed akan mengurangi kenaikan suku bunganya mulai memudar. Powell juga menyampaikan bahwa kebijakan moneter yang ketat harus tetap dilakukan untuk beberapa waktu lagi. Di sisi lain, China membatalkan rencana pelonggaran kebijakan Zero COVID.
Fundamental
- Pidato ketua The Fed, Jerome Powell, mengindikasikan jika kenaikan suku bunga ke depan akan tetap agresif.
- Sebelumnya, pasar sempat berspekulasi mengenai pelonggaran kebijakan moneter pada bulan Desember, sehubungan dengan langkah serupa yang dilakukan oleh bank sentral mayor lainnya.
- Sikap hawkish The Fed yang masih bertahan memicu lonjakan yield obligasi dan penguatan Dolar terhadap aset-aset lain termasuk emas.
- Sementara itu, China mengumumkan kebijakan lockdown terbaru di sekitar pabrik iPhone di wilayahnya.
- Skala aktivitas bisnis pabrik iPhone di China merupakan yang terbesar di dunia.
- Pasar kembali mengkhawatirkan risiko resesi karena hal ini menandakan langkah mundur China dari pelonggaran kebijakan Zero COVID.
Teknikal
- Tadi malam, XAU/USD sempat menyentuh resistance pada level Fibonacci Retracement 38.2%. Saat ini, XAU/USD berada di dekat harga terendah $1638.
- Pembacaan teknikal pada grafik harian XAU/USD mengindikasikan risiko penurunan lanjutan. Garis SMA 20 terlihat bertemu dengan level Fibonacci Retracement, sementara indikator Momentum dan RSI juga tengah berada di area negatif.
- Dalam time frame H4, peluang XAU/USD untuk kembali bullish terlihat lebih terjal. Indikator Momentum dan RSI sudah mengarah ke bawah di area negatif, sementara support dinamis dari SMA 20 tengah berada di dekat support Fibonacci.
- Jika berhasil menembus support terdekat di $1633, XAU/USD akan menguji ke harga terendah tahun ini.
Saham
The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Sebagai akibatnya, sejumlah indeks saham AS kompak melemah. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah hari ini.
Saham AS
- Pasar saham AS diperdagangkan turun setelah The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.
- Pada sesi penutupan, Dow Jones Industrial Average terperosok 1.6% ke 32,147, S&P 500 anjlok 2.5% ke 3759, dan NASDAQ jatuh 3.4% ke 10,524.
- Yield obligasi 10-tahun AS kini berada di 4.096%.
- Sejumlah saham yang terpantau melemah signifikan adalah Roku (17.7%) dan Qualcomm (6.9%).
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.52% ke level 7015 pada perdagangan Rabu kemarin.
- Menurut Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya, IHSG berpotensi kembali melemah hari ini.
- Pasar masih mencerna sentimen yang datang dari kenaikan suku bunga The Fed.
- Cheryl memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 6970-7100.
- Sejumlah saham yang bisa diperhatikan hari ini adalah TKIM, RMKE, HEAL, AMAR, dan TMAS.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.