Pasar mulai berkonsolidasi setelah mendorong Indeks Dolar ke titik terendah 6 bulan. Sehingga, beberapa rival Dolar seperti mata uang komoditas, Bitcoin, dan emas rawan terkoreksi.
Selamat pagi, para pencari profit! Dolar Komoditas NZD dibayangi tekanan bearish walaupun masih diselimuti sentimen positif. Sementara itu, pasar kripto sedang diresahkan oleh perampingan staff di sejumlah exchange ternama. Emas dan saham-saham pun bertendensi bearish setelah menguat pesat akhir pekan lalu.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
NZD/USD diperdagangkan mendatar di sekitar 0.63858. Meski mendapat dukungan dari sejumlah faktor fundamental, kondisi teknikal pair ini mulai menunjukkan indikasi koreksi.
Fundamental
- Sinyal pengurangan sikap agresif The Fed dan normalisasi aktivitas ekonomi China telah memperkuat prospek ekonomi global.
- Pagi ini (17/Januari), Produk Domestik Bruto (PDB) China untuk kuartal keempat 2022 dirilis lebih baik dari ekspektasi pasar. PDB tahunan mencapai 2.9% dibanding forecast 1.8%, sementara PDB kuartalan mencatatkan hasil 0.0% dibanding ekspektasi -0.8%.
- Likuiditas pasar sempat menipis karena pasar AS ditutup dalam rangka memperingati hari Martin Luther King Jr.
- Di sisi lain, kebijakan ketat yang diambil RBNZ telah meningkatkan suku bunga New Zealand ke level tertinggi 14 tahun di 4.25%.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Anil Pachal dari FXStreet, NZD/USD sudah menyenggol garis support dari pola segitiga naik di 0.6375.
- NZD/USD kemungkinan besar akan menembus garis support tersebut dalam waktu dekat. Namun, pergerakan bearish baru akan terkonfirmasi apabila harga menembus SMA 200 di 0.6345.
- Skenario bearish tersebut akan mengantarkan NZD/USD ke support berikutnya di 0.6265.
- Jika NZD/USD ternyata naik dan berhasil menembus pola segitiga di atas level 0.6425 dan 0.6500, harga berpotensi reli menuju puncak bulanan sebelumnya di dekat 0.6515.
Kripto
Bitcoin diperdagangkan di kisaran $21,000, namun masih dibanyangi sentimen negatif dari beberapa perusahaan kripto. Secara teknikal, BTC masih membutuhkan konfirmasi lanjutan guna melanjutkan reli.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin melonjak ke angka 51/100, berhasil menggeser sentimen BTC dari zona "fear" ke "netral".
- Total market cap kripto global mencapai $983 miliar, turun tipis sekitar 0.79% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Meski harga kripto kembali memasuki zona hijau, namun industri cryptocurrency masih rentan mengalami aksi jual akibat sentimen pemecatan massal dari beberapa exchange besar.
- Setelah Huobi, Crypto.com dikabarkan berencana memberhentikan sekitar 20% tenaga kerjanya.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $21,000, mengalami penurunan tipis sebesar 0.54% dibanding pembukaan hari sebelumnya.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menghindari area Pivot $20,834 dan menargetkan penutupan di R1 $21,103 untuk mempertahankan momentum bullish.
- Jika berhasil naik di atas area Pivot dan R1, harga Bitcoin berpotensi reli hingga R2 $21,323 atau bahkan level resistance $21,500.
- Namun apabila BTC justru jatuh di bawah level Pivot, ada potensi Bitcoin terkoreksi hingga area S1 $20,614 atau bahkan di bawah level psikologis $20,000.
Emas
Menjelang rilis data PPI dan Retail Sales AS yang bisa mempengaruhi pergerakan harga, XAU/USD bergerak sideways di kisaran $1911-$1919.
Fundamental
- Setelah sempat naik hingga 3.52%, yield obligasi 10-tahun AS mengalami sedikit penurunan ke 3.51%.
- Sejalan, Indeks Dolar AS mulai pulih dari 101.77 ke sekitar 102.38.
- Data PPI yang dirilis besok Rabu akan menjadi salah satu katalis bagi pasar. Konsensus memperkirakan inflasi produsen tersebut melemah dari 0.3% ke -0.1%.
- Retail Sales AS yang dirilis bersamaan dengan PPI juga diproyeksi memburuk. Data penjualan ritel bulanan diekspektasikan turun dari -0.6% ke -0.8%, sementara Core Retail Sales berpotensi melemah dari -0.2% ke -0.4%.
Teknikal
- XAU/USD tengah mendekati resistance $1920 setelah memantul dari area support kuat di sekitar $1910.
- Pada grafik H1, XAU/USD bergerak sideways dalam kisaran sempit di $1911-$1919.
- Konsolidasi ini juga terlihat dari garis EMA 20 di $1915.
- Sementara itu, indikator RSI berosilasi dalam kisaran 40.00-60.00 yang menunjukkan bahwa XAU/USD masih menunggu momentum.
Saham
Baik NASDAQ, DJIA, maupun SPX kompak melemah pada sesi perdagangan hari Senin. Sementara itu, IHSG diprediksi akan kembali naik hari ini.
Saham AS
- Sejumlah saham AS dilaporkan melemah di tengah minimnya aktivitas pasar akibat hari libur nasional.
- Pada sesi penutupan, Dow Jones dan S&P 500 turun 0.1%, sementara NASDAQ melemah hingga 0.2%.
- Rilis data ekonomi dan peristiwa penting yang menjadi perhatian pasar ekuitas AS setelah ini adalah indeks manufaktur New York dan pidato anggota FOMC.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilaporkan menguat 0.70% ke level 6688 pada sesi perdagangan Senin kemarin.
- Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memprediksi jika IHSG berpotensi menguat terbatas untuk menguji zona 6690-6700.
- Support IHSG hari ini berada di 6600, sedangkan resistance di 6726.
- Pasar masih mengapresiasi surplus neraca perdagangan Indonesia yang dianggap menunjukkan ketahanan eksternal.
- Sementara dari luar negeri, pasar mencermati kebijakan The Fed yang diperkirakan akan memperlambat kenaikan suku bunganya.
- Saham yang dapat dicermati hari ini adalah MAPI, INDF, AALI, LSIP, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, BRIS, BBKP dan BBTN.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.