Mengendurnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed setelah rilis data PCE akhir pekan lalu membuat sentimen risiko meningkat dan mendukung AUD/USD.
Selamat pagi, para pencari profit! Sentimen pasar beralih positif bagi aset-aset dengan minat risiko tinggi seperti Dolar Australia. Akan tetapi, Bitcoin belum keluar dari area konsolidasinya, begitu pula dengan saham-saham AS yang cenderung mixed. Harga emas justru menguat di atas level kunci $1800.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Pasca rilis data PCE AS yang lemah, AUD/USD menguat dan diperdagangkan di sekitar 0.6750. Harga berpotensi naik lebih tinggi apabila mampu menembus 0.6770.
Fundamental
- Data Inflasi PCE AS melemah dari 6.1% ke 5.5%. Meski demikian, angka tersebut masih lebih tinggi dari ekspektasi penurunan ke 5.3%.
- Sementara itu, Inflasi Inti PCE juga mengalami penurunan dari 5.0% menjadi 4.7% dalam basis tahunan.
- Sentimen risiko telah berubah positif karena penurunan inflasi AS bertendensi mengurangi outlook hawkish The Fed.
- Indeks Dolar AS (DXY) bertengger di kisaran 104.30-104.40 selama libur Natal, sementara imbal hasil obligasi AS 10-tahun sideways di sekitar 3.75%.
- Pertumbuhan kredit Australia menimbulkan kekhawatiran bagi investor AUD. Sebuah catatan dari ANZ Bank mengklaim bahwa kredit sektor swasta Australia tumbuh 0.5% di bulan November. Hal ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tajam hingga tahun 2023.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Sagar Dua dari FXStreet, AUD/USD diperdagangkan bullish di atas 0.6750 dan berpotensi menuju titik tertinggi minggu sebelumnya di sekitar 0.6770.
- Pada chart H1, AUD/USD terkerek ke atas garis EMA 50 (0.6703) dan EMA 200 (0.6717).
- Setelah melangkahi level 0.6770, AUD/USD diprediksi menguat hingga level resistance (0.6800) dan titik tertinggi 14 Desember (0.6880).
- Apabila AUD/USD merosot sampai ke bawah titik terendah 12 Desember (0.6630), harga berisiko tertekan menuju level 0.6600 hingga 0.6550.
Kripto
Bitcoin masih belum menunjukkan pergerakan signifikan di harga $16,800. Sentimen negatif dan positif yang beradu di pasar membuat investor lebih berhati-hati dan lebih memilih wait and see.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin turun 1 poin ke angka 27/100, mengindikasikan bahwa sentimen BTC masih terjebak di zona "fear".
- Total market cap kripto global mencapai $813 miliar, naik sekitar 0.37% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Data Glassnode mengindikasikan adanya peningkatan alamat pengguna yang mengakumulasi Bitcoin.
- Di lain sisi, mining pool BTC.com telah mengalami serangan eksploitasi dari hacker yang mengakibatkan hilangnya dana perusahaan dan pelanggan senilai $3 juta.
Teknikal
- Bitcoin bergerak di area $16,800, mengalami kenaikan tipis sebesar 0.09% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu menembus area Pivot $16,908 dan menargetkan penutupan di atas level (R1) $17,001 untuk kembali mendapatkan momentum bullish.
- Jika berhasil menembus R1, Bitcoin berpotensi reli hingga R2 $17,057 atau bahkan level resistance $17,100.
- Kegagalan Bitcoin menembus level Pivot berpotensi membuat harga terkoreksi ke bawah area S1 $16,852 atau bahkan S2 $16,759.
Emas
Angka inflasi AS diperkirakan yang terus melandai membuat pasar kembali berekspektasi terhadap pemangkasan target kenaikan suku bunga The Fed. Secara teknikal, XAU/USD diprediksi akan mempertahankan kenaikan di atas $1800.
Fundamental
- Hasil inflasi PCE (Personal Consumption Expenditure) terbaru menjadi pemicu turunnya ekspetasi pasar terhadap inflasi AS secara berkelanjutan. Hal ini membuat sentimen pasar menjadi risk-on.
- Sementara itu, muncul spekulasi bahwa The Fed mungkin akan memangkas target kenaikan suku bunga karena terjadi perlambatan pada data pengeluaran rumah tangga.
- Spekulasi tersebut menjatuhkan Indeks Dolar ke angka 103.75 dan yield obligasi 10-tahunan AS mendekati 3.73%.
Teknikal
- XAU/USD dibuka di atas $1800 dan membuat gap naik dari harga penutupan sebelumnya di $1798.
- Selain itu, XAU/USD terlihat rebound dari garis bawah uptrend channel yang terbentuk pada grafik H4.
- Pembacaan indikator RSI yang menguat menandakan XAU/USD telah mendapatkan momentum untuk melanjutkan penguatan menuju harga tertinggi bulanan di sekitar $1825.
- EMA 100 di dekat $1791 akan menjadi support utama XAU/USD untuk saat ini, sehingga penembusan terhadap garis tersebut berisiko memicu pembalikan arah tren.
Saham
Pasar ekuitas AS menunjukkan volatilitas yang beragam, di mana Tesla mengalami kemerosotan sementara Trade Desk dan Roblox justru menguat. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat hari ini.
Saham AS
- Jelang akhir tahun, saham Tesla anjlok 20% dan terus mengalami penurunan selama 5 hari berturut-turut.
- Menurut beberapa analis, goncangan yang terjadi di Twitter membuat fokus Elon Musk terpecah.
- Sementara, Trade Desk menguat sebanyak 5% berkat ramainya aksi beli dari scalper.
- Saham Roblox Corp (NYSE:RBLX) juga ditutup menguat 1.9% meski dibayangi poyeksi bearish hingga 10% dari analis.
- Pasalnya, manajemen Roblox tampak kurang bisa mengimbangi ekspektasi pasar dengan prospek bisnis mereka.
Saham Indonesia
- IHSG ditutup menguat 0.52% ke 6835 di hari Senin kemarin.
- Menurut analis Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, IHSG berpotensi kembali menguat jika berhasil menembus resistance 6854.
- Mengingat volume transaksi yang cenderung turun di tengah libur Natal dan Tahun Baru, IHSG kemungkinan akan berkonsolidasi dalam rentang 6800-6900 selama beberapa waktu ke depan.
- Pergerakan IHSG selanjutnya akan dipengaruhi oleh rencana Uni Eropa untuk memblokir akses pasar minyak nabati.
- Saham yang dapat dicermati hari ini adalah AALI, SMGR, ICBP, BMRI, JSMR, BSDE, AKRA, BBRI, BBCA, TOWR, dan BTPS.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.