Meskipun Dolar AS cenderung berkonsolidasi, USD/CAD naik tajam berkat beberapa katalis. Sementara itu, The Merge justru berakibat negatif bagi BTC dan ETH.
Selamat pagi, para pencari profit! Indeks Dolar (DXY) tidak merespon kenaikan Retail Sales AS dengan pergerakan bullish. Akan tetapi, USD/CAD melonjak karena pelemahan harga minyak. Kondisi kripto, emas, dan saham juga menunjukkan pelemahan.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Kinerja USD/CAD makin bersinar di tengah solidnya rilis data ekonomi AS dan pelemahan harga minyak WTI.
Fundamental
- USD/CAD bullish menembus 1.3250 pada sesi Asia hari Jumat (16/September).
- Reli USD/CAD didukung oleh penguatan Dolar AS serta anjloknya harga minyak WTI.
- Indeks Dolar AS (DXY) kembali mendapatkan momentum kenaikan setelah dikerek oleh rilis data ekonomi AS yang solid.
- Penjualan Ritel AS naik 0.3% pada bulan Agustus, sementara Indeks Manufaktur New York membaik dari -31.3 ke -1.5 pada bulan September.
- Sementara itu, minyak mentah WTI melemah lebih dari 3.0% hingga menembus ambang $84.00 karena kekhawatiran pasokan di tengah isu resesi.
Teknikal
- Berdasarkan analisa David Song dari FXStreet, USD/CAD memantul dari SMA 50 (1.2970) dan naik ke titik tertinggi Juli (1.3224).
- USD/CAD dapat meneruskan kenaikan hingga level tertinggi November 2020 (1.3371) setelah melewati area pembukaan bulan September.
- Penembusan di 1.3371 dapat mengantarkan USD/CAD ke area 1.3400 (ekspansi 23.6%), dengan area fokus berikutnya ada di sekitar 1.3460 (retracement 61.8%).
- Namun, kegagalan untuk menguji wilayah 1.3290 (ekspansi 61.8%) hingga 1.3310 (retracement 50%) dapat mengekang aksi bullish USD/CAD.
Kripto
Bitcoin dan Ethereum kompak memasuki zona merah dengan diperdagangkan di bawah level penting masing-masing. Meski event "The Merge" Ethereum berjalan mulus, market tidak meresponnya dengan kenaikan harga.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin jatuh dari 28/100 ke angka 20/100, sehingga kembali di area "Extreme Fear".
- Total market cap kripto global berada di kisaran $964 miliar, turun sebanyak 3.06% dari hari sebelumnya.
- Transisi Ethereum ke Proof-of-Stake dinilai para investor menjadi momentum buy the rumor, sell the news.
- Reaksi pasar terhadap "The Merge" Ethereum (ETH) adalah bearish walaupun transisi ke protokol Proof-of-Stake (PoS) dilaporkan mulus.
Teknikal
- Bitcoin kembali diperdagangkan di bawah level $20,000 dan mengalami penurunan sebesar 2.10% dalam 24 jam terakhir.
- Ethereum juga melemah di bawah level $1,500 dengan penurunan 9.36% dalam 24 jam terakhir.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu melewati area Pivot $19,851 dan menargetkan penutupan di atas R1 ($20,193) untuk bisa kembali bangkit.
- Jika Bitcoin berhasil menembus R1, ada potensi BTC mengalami reli ke R2 di kisaran $20,673.
- Namun apabila gagal melewati Pivot, Bitcoin akan kembali terkoreksi ke area S1 di 19,371 atau bahkan di bawah support $19,000.
Emas
Penurunan angka inflasi yang tidak sesuai harapan membuat spekulasi Fed rate hike hingga 100 bps meningkat. Namun, rilis positif Retail Sales kemarin gagal menopang kenaikan Indeks Dolar.
Fundamental
- Spekulasi mengenai kenaikan suku bunga The Fed yang agresif semakin mendominasi sentimen pasar.
- Karena penurunan tingkat inflasi masih lebih tinggi daripada yang diharapkan, para investor mengharapkan kenaikan suku bunga hingga 1% atau 100 bps.
- Indeks Dolar AS terlihat sedang berkonsolidasi, menanti perilisan data Consumer Sentiment versi UoM yang diprediksi akan lebih tinggi dari laporan sebelumnya.
Teknikal
- XAU/USD turun tajam hingga menembus harga terendah bulan Mei 2020 di $1670.
- Saat ini, harga emas masih bertahan di sekitar level terendahnya sekaligus area demand $1660-$1667.
- Pada chart weekly, XAU/USD telah menembus garis EMA 200 di $1692 sebagai support dinamis.
- Selain itu, indikator RSI kembali memasuki area negatif.
Saham
Baik Dow Jones maupun S&P 500 kompak melemah di sesi penutupan. Sejumlah sektor yang terpantau bearish adalah sektor energi dan teknologi. Sementara itu, IHSG kemarin berhasil mencapai level tertinggi di 7305. Akan tetapi, IHSG berpotensi terkoreksi hari ini akibat aksi profit taking.
Saham AS
- Indeks saham AS ditutup melemah karena pelaku pasar masih fokus mencerna serangkaian data ekonomi.
- Data-data tersebut menunjukkan pelemahan kondisi ekonomi di sektor manufaktur dan permintaan konsumen.
- Dow Jones kembali melanjutkan bearish dan merosot sebesar 0.56% di sesi penutupan.
- Sementara itu, S&P 500 terperosok 1.13% sekalipun sektor kesehatan dan finansial mencatatkan penguatan.
- Pasar saham AS tampaknya dibebani oleh sektor energi yang terimbas kemerosotan harga minyak, dan sektor teknologi yang dilanda aksi jual setelah penurunan emiten Adobe.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0.38% ke level 7305 dan menembus All Time High pada sesi perdagangan kemarin.
- Akan tetapi, Cheril Tanuwijaya dari Capital Sekuritas memprediksi jika IHSG akan terkoreksi akibat aksi profit taking. Rentang pergerakan IHSG terpantau di 7250-7350.
- Untuk sekarang, pasar masih mencerna data ketenagakerjaan, inflasi, dan penjualan ritel Amerika Serikat yang sudah di bulan ini.
- Beberapa saham yang dapat diperhatikan hari ini adalah BANK, BSDE, HEXA, STAA, dan BRIS.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.