Sentimen penghindaran risiko membuat aset-aset kripto dan saham kurang menarik di mata investor. Sebaliknya, Dolar banyak menjadi incaran karena sifatnya sebagai safe haven.
Selamat pagi, para pecari profit! Dolar masih bersinar di tengah mencuatnya kekhawatiran pasar dan antisipasi pertemuan para petinggi bank sentral di Simposium Jackson Hole. USD/JPY mempertahankan reli, Solana tergelincir, harga emas belum keluar dari tekanan bearish, dan saham-saham memasuki zona merah.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Kondisi Yen Jepang yang makin tertekan membuat USD/JPY berhasil bullish selama lima hari berturut-turut. Apa yang terjadi?
Fundamental
- Yen Jepang tertekan lantaran komitmen BoJ untuk mempertahankan kebijakan dovish.
- Patut diingat bahwa BoJ telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga rendah demi mendukung pertumbuhan ekonomi Jepang.
- Sebaliknya, pejabat The Fed baru-baru ini berkomentar hawkish untuk mengontrol inflasi.
- Prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed melebarkan perbedaan suku bunga AS-Jepang yang semakin membebani Yen.
- Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di sekitar ambang 3.0%. Hal ini mengangkat Dolar AS ke level tertinggi sejak pertengahan Juli dan memberikan dorongan tambahan untuk USD/JPY.
Teknikal
- Menurut analis David Song dari DailyFX, USD/JPY reli lima hari beruntun dengan memperpanjang rangkaian Higher High dan Higher Low dari minggu lalu.
- USD/JPY tampak berada di jalur kenaikan untuk menguji titik tertinggi tahunan (139.39) setelah menembus kisaran pembukaan bulan Agustus.
- USD/JPY kembali diperdagangkan di atas SMA 50 (135.55) setelah reli lima hari.
- Rangkaian Higher High dan Higher Low dari minggu lalu telah mendorong USD/JPY ke level tertinggi baru bulanan (137.65). Penembusan atau penutupan di atas 137.40 (ekspansi 61.8%) akan membuka peluang kenaikan ke 137.80 (ekspansi 361.8%).
- Namun, kegagalan breakout di atas area 137.40 hingga 137.80 dapat menyebabkan pullback jangka pendek.
Kripto
Market kripto masih dikuasai sentimen negatif sehingga sebagian besar aset digital diperdagangkan di zona merah.
Fundamental
- Total kapitalisasi pasar kripto turun menjadi $1 triliun bersamaan dengan melemahnya harga minyak WTI.
- Menurut analis Cointelegraph, Marcel Pechman, penurunan aset-aset di pasar finansial saat ini merupakan sinyal keraguan investor terhadap kebijakan bank sentral.
- Lockdown COVID-19 yang berkepanjangan di China menyebabkan PBoC menurunkan suku bunga pinjaman 5-tahun dari 4.45% menjadi 4.30%.
- Fear & Greed Index berada di angka 28/100, menunjukkan market kripto masih dalam kondisi "Fear".
- Kegagalan BTC mempertahankan momentum bullish telah berimbas ke altcoin lainnya.
Teknikal
- Solana kembali memasuki zona merah dan diperdagangkan di harga $35.24, turun sebesar 19.44% dalam seminggu terakhir.
- Zona resistance mingguan Solana (SOL) berada di $44, sedangkan support ada di kisaran $31.
- Tingginya tekanan jual SOL menyebabkan penembusan level bawah pola Wedge. Untuk menghindari panic sell, SOL perlu kembali ke zona resistance harian di $38.
- Pada chart D1, SOL diperdagangkan tepat di bawah EMA 50. Sinyal Relative Strength Index (RSI) berada di bawah 35 sehingga mengindikasikan sell.
Emas
Harga emas melemah meskipun minat risiko sedang menurun. Pasar saat ini lebih memilih safe haven Dolar ketimbang emas, sehingga proyeksi pergerakan XAU/USD terpantau bearish untuk beberapa waktu ke depan.
Fundamental
- Kekhawatiran resesi global membuat pasar berada dalam suasana risk-off di awal pekan.
- Pasalnya, narasumber Reuters mengabarkan bahwa Rusia sedang menyiapkan serangan ke sejumlah fasilitas di Ukraina.
- Selain itu, Rusia juga mengumumkan akan menghentikan suplai energi ke kawasan Eropa melalui pipa Nord Stream 1.
- Aksi penghindaran risiko mendukung penguatan Dolar AS dalam menyambut Simposium Jackson Hole pekan ini.
Teknikal
- Trend emas semakin terkonfirmasi bearish oleh pergerakan harga di bawah SMA 100 dan SMA 200.
- Menurut analis FXStreet, XAU/USD kemungkinan akan bergerak menuju area support 5-mingguan di sekitar 1715-1713.
- Di sisi lain, level 1745 baru-baru ini menjadi resistance jangka pendek. Apabila harga emas ternyata pulih dan menembus level tersebut, maka area 1767 akan menjadi resistance berikutnya.
Saham
S&P 500 berpotensi mencapai level terendah sejak 28 Juni. Saat ini, pelaku pasar sedang menantikan pidato Jerome Powell di Simposium Jackson Hole. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kini memasuki zona merah. Analis berpendapat bahwa IHSG masih dapat kembali terkoreksi hari ini.
Saham AS
- S&P 500 terancam merosot di tengah antisipasi pasar terhadap Simposium Jackson Hole.
- Sekalipun data CPI AS terbaru menunjukkan hasil yang lebih lemah dari ekspektasi, kondisi ketenagakerjaan yang masih tangguh bisa menjadi pendukung bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan moneter ketat.
- Sektor teknologi anjlok karena jatuhnya beberapa saham seperti Netflix (-6%), Amazon (-3.5%), dan Apple (hampir -2%).
- Pasar saham AS juga terbebani oleh penguatan yield obligasi AS. Imbal hasil untuk obligasi pemerintah AS bertenor 2-tahun bahkan naik hampir 10 basis poin dalam sesi perdagangan kemarin.
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selip ke zona merah pada level penutupan kemarin, tepatnya di 7107.
- Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan bahwa IHSG masih rawan terkoreksi di rentang 6970-7025.
- Beberapa saham yang bisa dicermati pergerakannya hari ini adalah ADMR, ASII, EXCL, dan TLKM.
- Analis Samuel Sekuritas memberi rekomendasi sell untuk saham ASSA.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.