Penurunan yield obligasi AS menjelang rilis CPI membuat Dolar kembali terkoreksi. Di sisi lain, Bitcoin dan Ethereum berbias bullish karena sejumlah faktor fundamental.
Selamat pagi, para pencari profit! Sentimen pasar untuk Dolar AS tampaknya kembali bergeser di sesi perdagangan hari ini (9/Agustus). Pair USD/JPY gagal memperpanjang pemulihan, pasar kripto tampak menghijau, harga emas kembali menanjak, sedangkan pasar saham AS dikhawatirkan oleh performa sektor teknologi.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Trader USD/JPY harus gigit jari hari ini lantaran menurunnya yield obligasi AS terus menekan pasangan mata uang tersebut hingga ke bawah level psikologis 135.00.
Fundamental
- USD/JPY bearish di sekitaran 134.75 pagi ini setelah sempat mencapai level tertinggi minggu lalu di 135.58.
- Pelemahan Dolar disebabkan oleh lesunya pasar, sepinya sentimen, dan suasana hati-hati menjelang rilis CPI AS untuk bulan Juli yang akan diumumkan esok.
- Penurunan yield obligasi AS hampir 7 bps ke 2.75% juga menjadi katalis penurunan USD/JPY.
- Sementara itu, ekonomi Jepang tampak mengkhawatirkan setelah mencatat defisit transaksi berjalan sebesar 132.4 miliar Yen.
Teknikal
- Menurut analis David Song dari DailyFX, USD/JPY merosot dari level tertinggi bulanan (135.58) dan tampak kesusahan bertahan di atas SMA 50 (134.99).
- USD/JPY juga gagal menguji level terendah Juni (128.60). Penutupan di atas 135.30 (ekspansi 50%) berpeluang membawa harga ke 137.40 (ekspansi 61.8%) dan 137.80 (ekspansi 361.8%).
- Penembusan di atas level tertinggi tahunan (139.39) berpotensi membawa USD/JPY naik untuk mengincar area tertinggi September 1998 (139.91), dengan target berikutnya di sekitar 140.30 (ekspansi 78.6%).
- Namun, kurangnya momentum untuk bertahan di atas garis MA dapat mendorong USD/JPY kembali ke Fibonacci yang tumpang tindih di sekitar 132.20 (retracement 78.6%) dan 133.20 (ekspansi 38.2%).
Kripto
Sentimen bullish mulai menunjukkan dominasinya di pasar kripto. Hal tersebut dapat dilihat dari 2 koin terpopuler yaitu Bitcoin dan Ethereum yang mulai bergerak ke zona positif.
Fundamental
- Total kapitalisasi pasar kripto meningkat sekitar $49 miliar sejak sesi perdagangan awal pekan.
- Peningkatan kapitalisasi pasar membantu Bitcoin dan Ethereum membukukan keuntungan yang signifikan.
- Menurut data on-chain, setidaknya ada kira-kira 1.4 juta alamat yang membeli lebih dari 1 juta BTC di area harga $22,650 hingga $23,325.
- Meningkatnya tekanan beli pada Ethereum telah membantu harga ETH melonjak hampir 7% dan menguji level $1800. Namun saat ini, ETH telah terkoreksi tipis ke harga $1766.
- Spekulasi harga Ethereum masih berkaitan dengan rencana pelaksanaan "The Merge" yang kian dekat.
- Aktivitas on-chain menunjukkan adanya lonjakan minat yang terlihat dari jumlah alamat harian baru di jaringan Ethereum.
- Peningktan minat bisa menjadi indikasi bahwa investor mulai mengakumulasi ETH di sekitar harga saat ini.
Teknikal
- Menurut analis Financial Insane dari CryptoBriefing, harga Bitcoin memantul dari garis tengah trendline paralel yang sudah terbentuk pada chart harian.
- Formasi teknis ini menunjukkan bahwa harga Bitcoin bisa bergerak menuju trendline atas di sekitar $25,700.
- Untuk bisa melanjutkan potensi kenaikannya, Bitcoin harus diperdagangkan di atas level support $23,300.
- ETH perlu bergerak solid di atas level support $1700 untuk mempertahankan tren bullish.
- Penurunan Ethereum ke bawah level penting tersebut akan memicu aksi sell off yang bisa membuat harga terkoreksi kembali ke level $1600 atau bahkan $1450.
Emas
Penurunan imbal hasil obligasi AS membuat Greenback melemah di seluruh pair mayor, termasuk juga pasangan XAU/USD. Sentimen pasar cenderung menunggu rilis angka inflasi AS besok malam.
Fundamental
- Harga emas di pasar spot melonjak ke level $1790 dan bertahan di level $1789 hingga penutupan pasar kemarin. Saat ini, XAU/USD diperdagangkan pada harga $1785.
- Dolar AS yang sempat menguat pasca laporan NFP kembali melemah seiring dengan penurunan signifikan pada imbal hasil obligasi AS.
- Angka inflasi inti AS diprediksi akan turun dari 0.7% ke 0.5% dalam basis bulanan. Rilis data yang lebih baik dari ekspektasi akan menjadi kabar baik bagi Dolar AS dan sentimen buruk bagi emas.
Teknikal
- Di chart daily, XAU/USD terlihat menjauhi garis downtrend harian, dengan ketiga garis SMA (20, 100, 200) yang semakin mengarah ke atas.
- Indikator Momentum dan RSI menunjukkan adanya kenaikan lanjutan dalam level positif meski belum begitu kuat.
- Sementara pada chart H4, XAU/USD masih terus naik menjauhi garis SMA 20, 100, dan 200.
- Indikator momentum berada di dekat garis tengah tanpa arah, sedangkan RSI menunjukkan adanya kenaikan.
- Menurut analis FXStreet, XAU/USD masih dalam proyeksi bullish dan berpotensi melanjutkan kenaikannya di atas level $1794.
Saham
Dari Amerika Serikat, S&P 500 dan NASDAQ 100 kompak merosot karena terbebani kejatuhan di sektor teknologi. Sedangkan dari pasar Indonesia, IHSG berhasil mencatatkan penguatan di tengah risiko profit taking.
Saham AS
- S&P 500 kembali merosot sebanyak 0.12% ke 4140 akibat jatuhnya harga saham teknologi dan finansial.
- Kondisi serupa juga terlihat pada NASDAQ 100 yang tercatat bearish sebesar 0.37% ke 13,159 setelah saham Nvidia anjlok.
- Jatuhnya Nvidia yang merupakan perusahaan pembuat chip terbesar cukup menimbulkan kekhawatiran ekonomi di kalangan pelaku pasar.
Saham Indonesia
- Kemarin, Indeks Harga Saham Indonesia (IHSG) berhasil menguat tipis sebesar 0.03% ke 7086.
- Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan bahwa IHSG terindikasi rawan mengalami profit taking. Secara teknikal, hal ini terbukti dari terbentuknya pola hanging man.
- Faktor eksternal yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja IHSG hari ini adalah sanksi China untuk AS terkait kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan.
- Selain itu, sentimen data NFP yang naik ke 528 ribu masih mempengaruhi pergerahan saham Indonesia hari ini.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.