Memilih Broker

Ya, selain butuh pengetahuan yang mendalam mengenai pasar kripto, si trader juga perlu cekatan saat pantengin komputer jika terjadi keadaan yang tidak diinginkan.

Misalnya jika tiba-tiba harga kriptonya crash dengan cepat.

Untuk trading di 5 menitan, sebaiknya gunakan mata uang kripto yang punya kapitalitasi pasar besar seperti bitcoin, Ethereum, Tether, dst.

Untuk broker, saya menyarankan menggunakan broker khusus kripto karena biasanya mempunyai fee atau biaya lebih rendah daripada broker forex yang mempunyai instrumen kripto.

Gan @Yudo, floating rate itu kurs mengambang dan fixed rate itu kurs tetap. Simplenya kalau agan memilih fixed rate, maka deposit dan withdraw agan akan mengikuti kurs dollar saat ini (ada juga broker yang deposit dengan Euro dll tetapi di Indonesia kebanyakan US dollar). Bila ngikutin rate sekarang, yah dibutuhkan Rp 1. 5 jutaan untuk deposit dan bila withdraw $100 maka didapatkan Rp 1. 5 jutaan juga.

Fixed rate itu kalau misalkan broker menetapkan fixed rate Rp 10.000 maka withdraw $100 ya Rp 1 juta, dan kalau deposit ya deposit Rp 1 juta juga.

Kekurangan floating rate terasa saat deposit, dibandingkan fixed rate, lebih berat depositnya, dan bila withdraw disaat kurs US Dollar lagi turun maka profit juga berkurang tetapi bila saat naik maka selisih kurs bisa jadi profit.

Kalau di Fixed rate ya kekurangannya mendapatkan exchange rate cuma Rp 10.000, dan $1 beda bisa sampai Rp 5.000/$1. Dan itu terasa saat withdraw, kelebihannya ya deposit jadi agak ringan.

NB: ga bisa ubah-ubah floating ke fixed rate dan sebaliknya, jadi pertimbangkan baik-baik

Jawabannya sih tergantung, bro. Kalo lo punya strategi trading yang bagus dan disiplin dalam manajemen risiko, ya bisa lah langsung trading dengan duit segitu. Tapi kalo masih ragu atau belum terbiasa, lebih baik mulai dengan jumlah kecil aja dulu, baru naikin perlahan-lahan. Intinya sih tergantung strategi trading lo dan kemampuan lo dalam ngelola risiko dahh. Kalo lo udah paham dan bisa disiplin, ya monggo langsung aja coba trading dengan duit segitu. Tapi kalo lo masih bingung atau belum terbiasa, lebih baik mulai dengan duit sedikit dulu, terus naikin pelan-pelan. Kalo keburu stress dan floating loss terlalu banyak, pasti ga enak banget. Jadi, jangan terburu-buru dan pilih yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman lo, Bro!

Klu menurut gw sendiri sihh enakan deposit dikit2. JAdi ibarat kita tuh naruh telur ke keranjang. Klu ditaruh smua dan keranjangnya jattuh maka telur kita ga bakalan tersisa. Smntara kan klu kita itu taruh telur 2-3 bh dan klu jatuh, maka kita masih ada telur. Nah, bgitu jga dngn funds kita. Makanya, kalo lo masih baru dalam trading, lebih baik memulai dengan deposit kecil dulu untuk mengurangi risiko kehilangan semua dana. Klu gw mahh coba dengan deposit $1000 aja, lo masih bisa mencoba berbagai strategi trading tanpa harus khawatir kehilangan semua dana dalam satu trading. Toh profit dan loss jga bakalan sama tohh

Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa dalam trading dengan pasangan mata uang EUR/USD, perlu mempertimbangkan broker yang menawarkan pasangan mata uang tersebut. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah spread rendah dan kecepatan eksekusi yang cepat. Jika broker tersebut memenuhi kriteria tersebut, maka dapat dikatakan cocok untuk melakukan trading EUR/USD di sana.

Dalam memilih broker, penting untuk mempertimbangkan faktor spread rendah, seperti yang ditawarkan oleh HFX untuk trading EUR/USD. Pasangan mata uang ini juga dikenal sangat likuid, sehingga broker dengan server yang baik dapat menghindari seringnya terjadi requote. Oleh karena itu, faktor spread rendah dan kecepatan eksekusi dapat memengaruhi pilihan broker yang cocok untuk trading EUR/USD. Dan HFX menawarkan spread rendah yang sangat cocok untuk trading EUR/USD, yaitu sekitar 0,3 pips. Oleh karena itu, saya rasa HFX bisa menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan trading EUR/USD.

Sonny: Mnrut gue, utk pemula sbaiknya sih trading dngn Laptop ato PC, itu lebih baik dibandingkan kita harus trading dngn smartphone dan tablet. Mengapa? hal ini dikarenakan cara menganalisa candlestick. Kita sbagai pemula terkadang aja sulit utk menganalisa candlestick dan jga kita tentu perlu gambaran chart lebih detail. Selain itu, tools yg di tawarkan jga lebih banyak dibandingakn di smartphone. Sedangkan di smartphone, emang kita bsa bawa kemana2 tteapi krna layar yg terbatas, tools yg ditawarkan jga kurang bnyk. Selain itu, time frame dngn chart candlestick jga agak terpotong. Oleh krna itu, sekali lagi, klu gue mahh enakan trading dngn laptop dan PC aja, klu udah agak pro, mngkn bsa beralih ke smartphone