Bicara investasi itu ada dua hal yang pasti dipertimbangkan yaitu imbal balik (return) dan risk atau resiko. Makin tinggi resiko, makin tinggi hasilnya. Kondisi ini mengharuskan kita untuk menyesuaikan profil resiko kita dengan jenis investasi yang akan dimasuki.
Bicara investasi itu ada dua hal yang pasti dipertimbangkan yaitu imbal balik (return) dan risk atau resiko. Sampe-sampe ada prinsip high risk, high return. Makin tinggi resiko, makin tinggi hasilnya. Kondisi ini mengharuskan kita untuk menyesuaikan profil resiko kita dengan jenis investasi yang akan dimasuki. Normalnya, makin tambah usia, resiko yang diambil makin rendah alias makin moderat. Jangan kebalik, atau jangan juga tergoda dengan penawaran produk investasi tanpa mempertimbangkan profil resiko.
Pernah dengar pensiunan yang habis duitnya gara-gara tergoda masuk investasi yang beresiko tinggi dan gagal? Akhirnya dia harus hidup merana di masa tuanya. Memang pensiunan adalah market paling empuk untuk menawarkan produk investasi.
Waspadai hal itu dan pertimbangkan dengan baik jenis investasi yang sesuai umur. Agar Anda tak salah pilih jenis investasi, cek panduannya pada ulasan berikut.
Memilih Investasi Di Usia 20 Tahun, High Risk Masih OK Lah!
Usia 20 tahun biasanya masih belum bekerja. Kalaupun nabung atau investasi lebih mungkin dari hasil menyisihkan uang kuliah dari orang tua. Namun tak jarang juga ada usaha sampingan di era digital seperti saat ini. Usia seperti ini kebanyakan masih mencari jati diri, suka jalan-jalan, kongkow kongkow, belanja dan kulineran.
Sebagai media belajar, ada baiknya usia 20 tahun ambil produk investasi yang bisa dijadikan sampingan juga, artinya tidak menyita waktu untuk mempelajari produk maupun menjalankannya. Reksadana bisa jadi pilihan menarik. Cukup dengan modal Rp 100 ribu yang penting rutin. Ambil jenis reksadana saham karena usia masih muda biar dalam jangka panjang hasilnya kelihatan.
Kalau tertarik mengejar profit yang lebih tinggi dan siap mengelola risiko, tak ada salahnya juga menjadi trader forex. Ini terutama cocok buat kawula muda karena tak membutuhkan modal besar dan bisa menyediakan keuntungan jangka pendek yang bisa segera direalisasikan. Potensi lebih lengkap tentang pasar forex dan apa saja yang membuatnya istimewa bisa dilihat langsung di Panduan Trading Forex Untuk Pemula.
Usia 30 Tahun, Mulai Mikir Produk Investasi Jangka Menengah-Panjang
Saat usia mulai matang, rentang 30-40 tahun, maka Anda harus mulai berfikir produk investasi yang tepat untuk "time horizon" 20-30 tahun kedepan. Usia 30 tahun adalah puncak produktivitas kita. Jadi harus gas pol, kalo perlu masukkan semua ke instrument investasi biar di tahapan waktu berikutnya (usia 40 tahun ke atas) Anda lebih santai berinvestasi.
Pada usia ini tak ada salahnya Anda melanjutkan investasi reksadana yang sebelumnya diambil dengan kombinasi membeli saham langsung, baik untuk long term maupun trading saham (short term). Masih banyak waktu untuk belajar di rentang usia ini.
(Baca Juga: 4 Tips Investasi Saham Anti Gagal Untuk Pemula)
Usia 40 Tahun, Cari Yang Aman Tapi Masih Menjanjikan Hasil Lumayan
Usia 40 tahun boleh dibilang usia matang dan berimbang. Artinya pemasukan dan pengeluaran bisa dibilang sama-sama besar. Karir biasanya sudah masuk jabatan manajerial namun biaya hidup keluarga juga masuk ke fase puncak misalnya saja sekolah anak, cicilan rumah atau kendaraan dan lainnya. Belum lagi memikirkan dana pensiun yang seharusnya sudah dipersiapkan sejak muda.
Pada kelompok usia ini, Anda jangan banyak bereksperimen dalam melakukan investasi. Ambil produk yang pasti-pasti sajalah. Kalopun ambil saham, ambil yang blue chips biar tidak beresiko. Kalo reksadana, ambil yang jenis pasar uang atau reksadana campuran. Saat ini ada alternative lain dari fintech yang bisa dicoba. Ada banyak pilihan. Anda sesuaikan dengan profil resiko yang menengah dan rendah untuk kelompok usia ini.
Usia di Atas 50 Tahun-Nikmati Hidup, Lakukan Investasi Seperlunya Untuk Menunjang Masa Tua
Masuk usia 50 tahun ke atas, investasi tetap diperlukan. Hanya saja lebih kearah investasi sambil menikmati hidup. Tidak perlu "ngoyo” apalagi beresiko. Ingat, usia produktif ada batasnya. Anda tetap harus aktif sampai usia senja sekalipun, termasuk dalam hal bekerja maupun berinvestasi.
Produk investasi seperti reksadana maupun deposito bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kelompok usia ini. Jika reksadana ambil yang jenis pasar uang atau pendapatan tetap. Yang penting uang simpanan Anda dalam bentuk investasi tersebut mudah untuk dicairkan. Satu hal penting lainnya di kelompok usia ini adalah investasi di bidang kesehatan. Jalani gaya hidup sehat dan siapkan asuransi untuk proteksi kesehatan Anda, mengingat mulai usia Anda, aktivitas Anda bisa jadi akan banyak terkait dengan kesehatan dan perawtaan tubuh.
Melakukan investasi adalah bagian penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Harus dilakukan mulai sekarang berapapun usia Anda, dan akan tetap berlanjut juga sampai usia berapapun agar gaya hidup Anda tetap terjaga. Dengan manajemen keuangan dan investasi yang pas, pensiun muda bukan lagi hanya impian.