The Fed merupakan lembaga yang mengatur kebijakan moneter Amerika Serikat. Mengapa kebijakannya sering menjadi sorotan? Apa pengaruhnya ke perekonomian dunia?
The Fed atau The Federal Reserve System menjadi sesuatu yang tentunya sudah sering Anda dengar. Kebijakan yang dibuat oleh bank sentral Amerika Serikat ini sering menjadi sorotan dan perbincangan. Hal ini tentu bukan tanpa sebab.
Perannya dalam menentukan kebijakan moneter AS patut mendapat perhatian lebih, terutama bagi Anda yang aktif trading forex, emas, saham, bahkan juga kripto. Berikut ini adalah sejumlah alasan mengapa The Fed dan kebijakannya sering menjadi sorotan.
Apa Itu The Fed?
The Federal Reserve System atau yang lebih dikenal dengan The Fed merupakan bank sentral Amerika Serikat yang berbasis di Washington DC. Lembaga independen ini didirikan oleh Kongres AS pada 23 Desember 1913 silam.
Sebagai bank sentral, The Fed merupakan jaringan yang terdiri atas 12 Federal Reserve Bank. Dewan gubernur The Fed menjadi pengawas dari ke-12 anggota tersebut dan berbagai kebijakan serta aktivitas mereka.
The Fed telah melalui perjalanan sejarah yang panjang hingga mampu berdiri kokoh sebagai bak sentral terbesar di dunia saat ini. Sebelumnya, Amerika Serikat telah membentuk sebuah sistem bank sentral. Tak tanggung-tanggung, sistem tersebut mengalami perombakan hingga dua periode yaitu pada tahun 1791 dan tahun 1816. Bank sentral yang dibentuk pada dua periode tersebut memiliki sistem yang lebih sederhana.
Sistem bank sentral sendiri mulanya digagas oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menanggulangi krisis ekonomi yang sempat mengguncang Negeri Paman Sam itu. Sekitar tahun 1907, perekonomian Amerika Serikat goyah setelah serangkaian kebangkrutan bisnis dan kepanikan perbankan. Krisis tersebut dikenal dengan nama Knickerbocker.
Penyebab utama krisis tersebut adalah anjloknya Bursa Efek New York hingga lebih dari 50%. Meski hanya terjadi selama tiga minggu, namun kejadian tersebut berhasil membuat pemerintah Amerika Serikat kalang kabut.
Krisis Knickerbocker atau Kepanikan Bankir 1907 memberikan dorongan yang sangat besar bagi Kongres AS untuk membuat sebuah gerakan reformasi moneter. Salah satu implementasi dari reformasi moneter ini adalah pembentukan The Federal Reserve System atau yang lebih dikenal dengan The Fed hingga saat ini.
The Fed sendiri awalnya dibentuk dengan tujuan mencegah resesi yang mengancam perekonomian AS. Presiden Woodrow Wilson menjadi orang yang meresmikan The Fed. Pada saat yang sama, Undang-Undang yang mengesahkan The Fed sebagai bank sentral independen pun ditandatangani.
Karakteristik The Fed
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, The Fed merupakan sebuah lembaga independen. Artinya, bank sentral ini bebas dari pengaruh pemerintah secara langsung. The Fed dapat membuat keputusan dan menetapkan berbagai kebijakan, terutama yang berkaitan dengan perekonomian AS dan perputaran USD tanpa harus mendapatkan persetujuan pemerintah.
Meski begitu, Kongres AS tetap dapat mempertanyakan dan mengkritik kebijakan The Fed jika dinilai hal tersebut bukanlah langkah yang tepat. Dalam konsep yang ideal, The Fed haruslah bebas dari tekanan dan kepentingan politik.
Baca Juga: Mengapa Politik Lebih Diperhatikan Daripada Kebijakan Bank Sentral
Sifat independen ini diharapkan mampu membuat The Fed membuat berbagai kebijakan secara netral. Campur tangan dan tekanan politik, dikhawatirkan dapat membuat The Fed memberlakukan berbagai kebijakan moneter yang terlalu ekspansif pada musim politik seperti pemilu.
Kebijakan yang ekspansif memang dapat membuat jumlah pengangguran menurun secara drastis dalam jangka pendek. Namun, hal ini bukanlah kebijakan yang ideal bagi jangka panjang perekonomian negara. Selain itu, dengan menjadikannya sebagai sebuah lembaga independen, The Fed diharapkan mampu membuat kebijakan berdasarkan analisis objektif dan bukti atau fakta terbaik tanpa melihat pengaruh politik.
Tugas Utama dan Dua Pubikasi Penting The Fed
The Fed memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian AS dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkannya. Beragam kebijakan tersebut dibentuk dengan tujuan mengendalikan kestabilan ekonomi AS.
Tujuan utama The Fed adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sesuai target. Selain itu, kebijakan yang terapkan juga diharap mampu menurunkan tingkat pengangguran. Inflasi juga menjadi salah satu tanggung jawab yang harus dikendalikan oleh The Fed melaui kebijakan yang diterapkan.
Kebijakan The Fed pada gilirannya dapat mempengaruhi kestabilan harga dan daya beli USD. Kuat atau lemahnya USD menjadi tanggung jawab yang juga harus diatur dan ditangani oleh The Fed.
Pengendalian nilai tukar ini kerap disalahartikan dengan produksi atau pencetakan USD. Padahal, The Fed tidaklah memiliki wewenang untuk mencetak mata uang. Pihak yang berwenang untuk mengatur pencetakan dan penerbitan USD adalah Departemen Keuangan AS. Departemen ini berada di luar yurisdiksi The Fed.
Sebagai sebuah bank sentral yang membawahi sistem perbankan negara, The Fed juga memiliki wewenang untuk menentukan suku bunga yang sesuai agar roda perekonomian berjalan dengan baik. Lembaga ini mengawasi kesehatan perekonomian semua bank komersial, termasuk dalam hal sistem penyimpanan dana nasabah dan penyaluran kredit.
Peran penting The Fed tak berhenti di situ, lembaga ini juga bertugas mengawasi clearing check, memproses pembayaran yang dilakukan secara elektronik, menyalurkan uang ke bank dan institusi keuangan, serta mengawasi transaksi yang dilakukan antar bank.
Dalam mendistribusikan kebijakan yang telah ditetapkan, The Fed memiliki dua publikasi penting yaitu Beige Book dan Fed Minutes. Kedua publikasi ini sering kali menjadi perhatian para pelaku pasar.
Beige book merupakan laporan analisa yang dipublikasikan 8 kali dalam setahun. Laporan tersebut disusun berdasarkan hasil wawancara sejumlah ahli seperti ekonom, analis, pebisnis, dan direktur bank di negara-negara bagian AS. Laporan ini pada umumnya lebih menggambarkan kondisi perekonomian secara regional.
Sementara itu, Fed Minutes merupakan laporan yang mengungkapkan pandangan anggota Federal Open Market Committee (FOMC). Seperti Beige Book, laporan ini juga dirilis 8 kali dalam satu tahun. Namun, Fed Minutes pada umumnya berisi pernyataan para anggota FOMC secara lebih rinci dan mendalam mengenai kebijakan moneter dan prospek perekonomian ke depan. Hasil voting dan pemaparan perbedaan pandangan ini dapat mempengaruhi nilai tukar USD.
Baca Juga: Tugas-Tugas Bank Sentral
Pengaruh The Fed terhadap Perekonomian AS dan Nilai USD
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, The Fed memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga stabilitas keuangan Amerika Serikat (AS). Tak heran jika kebijakan yang diberlakukan oleh lembaga independen ini sangat disoroti oleh berbagai pihak. Salah satu contoh peristiwa yang menunjukkan besarnya pengaruh The Fed pada perekonomian AS adalah krisis subprime mortgage.
Krisis ini terjadi akibat lantaran banyak debitur yang mengalami gagal bayar atas utang yang diberikan bank. Awal mula krisis ini dimulai ketika The Fed menentukan suku bunga yang sangat rendah. Rendahnya suku bunga tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan developer dan pembiayaan perumahan untuk menjual rumah-rumah murah pada warga berpenghasilan rendah.
Ketika harga saham perusahaan-perusahaan tersebut anjlok dan para debitur mengalami gagal bayar, kredit macet pun terjadi dan mengakibatkan krisis yang mengguncang perekonomian AS. Oleh sebab itu, penetapan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed haruslah sesuai dengan kondisi keuangan dan perekonomian negara.
Kebijakan yang diterapkan oleh The Fed juga mempengaruhi nilai tukar dari USD. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, The Fed memiliki tugas utama untuk menjaga nilai tukar USD dalam kondisi stabil. Mata uang ini menjadi sebuah tolok ukur dalam kegiatan ekspor dan impor aset di negara tersebut.
Pengaruh Perekonomian AS dan Nilai Tukar USD terhadap Perekonomian Global
Amerika Serikat sudah sejak lama menjadi negara berkuasa yang berpengaruh besar terhadap berbagai aspek mulai dari politik hingga perekonomian dunia. Berikut adalah alasannya:
- AS memiliki perekonomian terbesar dengan predikat sebagai negara paling produktif di dunia.
- Merupakan penyumbang terbesar PDB di dunia. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 4.5% dari total populasi, AS menyumbang satu per lima PDB global.
- AS menguasai bidang manufaktur dunia dengan penghasilan USD1.9 triliun pada tahun 2012. Negara ini juga menjadi salah satu negara eksportir barang dan jasa terbesar. AS memiliki nilai investasi yang sering dilirik oleh para investor dari berbagai penjuru dunia.
- Dari segi teknologi, AS menjanjikan kemajuan yang sangat baik. Berbagai produk teknologi unggulan lahir dan besar di negara ini. Sebut saja Microsoft dan Apple yang mendominasi teknologi dunia saat ini.
Tak hanya kondisi perekonomiannya yang terus menjadi sorotan banyak pihak, nilai tukar USD juga sering menjadi perhatian karena menjadi cadangan dunia dengan peredaran yang paling besar di perdagangan internasional. Sehingga, kuat dan lemahnya nilai tukar USD terhadap mata uang lain sangat berpengaruh besar terhadap kegiatan ekspor dan impor di negara tersebut.
Sorotan terhadap perekonomian AS yang sangat tinggi membuat The Fed sebagai pengatur kebijakan moneter negara tersebut juga mendapat banyak perhatian. Secara tidak langsung, kebijakan The Fed yang diterapkan dan berpengaruh pada USD juga akan berdampak cukup besar pada perekonomian dunia.
Kesimpulan
Tak bisa dipungkiri bahwa kebijakan The Fed dan kondisi perekonomian AS memberikan pengaruh yang sangat kuat dalam perdagangan internasional, termasuk nilai investasi, saham, valuta asing, hingga cryptocurrency.
Inilah mengapa Anda perlu mempelajari dan mengikuti berbagai perkembangan kebijakan The Fed dan perekonomian AS sebelum membuat keputusan dalam trading berbagai aset, terutama forex. Meski begitu, Anda juga tetap harus memperhatikan aspek analisa fundamental lain yang dapat melengkapi penilaian dan prediksi Anda.