Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 5 jam lalu, #Emas Fundamental   |   GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 5 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Mengenal Inversi Yield Obligasi Sebagai Tanda Resesi

Hana Raisa 7 May 2023
Dibaca Normal 5 Menit
bisnis > obligasi >   #obligasi   #resesi
Inversi yield obligasi adalah yang paling jarang terjadi di antara jenis kurva lainnya. Sekalinya muncul, pasar bisa gempar karena kurva ini dianggap sebagai sinyal resesi.

Konon, inversi yield obligasi adalah sinyal akurat terjadinya resesi di AS sejak akhir Perang Dunia II. Banyak yang mewanti-wanti agar para trader dan investor selalu memerhatikan fenomena ini.

Secara definisi, Inversi yield obligasi adalah kurva yang menunjukkan suatu obligasi jangka panjang memberikan yield lebih rendah dibandingkan obligasi berjangka lebih pendek. Mengenali bentuk kurva ini sangat penting karena mayoritas pasar sepakat mewaspadainya sebagai tanda resesi ekonomi. Adapun tanda-tanda resesi biasanya dikenali lewat gejala berikut:

  • Pasar saham memburuk
  • Kontraksi ekonomi
  • Suku bunga meningkat
  • Inflasi
  • Lapangan kerja menurun

Lantas, bagaimana inversi yield obligasi dapat memberikan peringatan resesi? Bagaimana cara membacanya?

Definisi Inversi Yield Obligasi

 

Memahami Kurva Yield Obligasi

Inversi yield obligasi ditandai dengan kurva yang menurun. Dalam ilmu ekonomi, kurva yield (yield curve) adalah grafik yang ditarik dari plot suku bunga beragam obligasi dengan peringkat kredit sama, tetapi memiliki jatuh tempo berbeda-beda dalam kurun waktu tertentu.

Apa maksudnya "obligasi yang memiliki peringkat kredit sama"?

Obligasi yang memiliki peringkat kredit sama merujuk pada beragam obligasi yang diterbitkan oleh satu entitas. Misalnya, oleh pemerintah AS, pemerintah Jepang, dan sebagainya. 

Kurva yield umumnya terdiri dari 3 jenis dengan penjelasan sebagai berikut:

  • Normal yield curve
    Obligasi jangka panjang memberikan yield lebih tinggi daripada obligasi berjangka lebih pendek. Hal ini disebabkan oleh risiko waktu yang ditanggung pemilik obligasi berjangka panjang dianggap lebih besar daripada pemilik obligasi berjangka pendek. Kurva yield normal cenderung menuju ke arah yang lebih tinggi.
  • Inversi/inverted yield curve/negative yield curve
    Menggambarkan obligasi jangka panjang memberikan yield lebih rendah daripada obligasi berjangka lebih pendek. Garisnya akan berkebalikan dengan kurva normal.
  • Mendatar/flat yield curve
    Bentuk kurvanya mendatar atau cembung, karena adanya selisih amat kecil antara yield obligasi jangka panjang dan jangka pendek. Jika inversi yield obligasi dianggap sebagai sinyal resesi, kurva flat sering dianggap sebagai sinyal transisi ekonomi dari satu siklus ke siklus berikutnya; entah itu dari kondisi ekspansif menjadi kontraksi maupun dari kontraksi ke ekspansif.

Ilustrasi Tiga Jenis Kurva Yield

Dari ilustrasi di atas, Anda bisa melihat perbedaan tiga jenis kurva yield. Tampak bahwa kurva normal mengarah ke atas, inversi ke arah terbalik, dan flat cenderung mendatar. Di antara ketiga jenis kurva tersebut, kurva inversi yield obligasi adalah yang paling kontroversial dan jarang terjadi.

Baca juga: Risiko Obligasi: 4 Hal Ini Harus Diwaspadai Investor

 

Inversi Yield Obligasi Pemerintah AS

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, inversi yield obligasi adalah kondisi ketika obligasi jangka panjang memberikan yield lebih rendah dibandingkan obligasi berjangka lebih pendek, padahal keduanya memiliki peringkat kredit sama.

Selain itu, ada pula yang disebut dengan inversi yield obligasi parsial. Kondisi ini menunjukkan bahwa hanya beberapa obligasi jangka pendek yang memberikan yield lebih tinggi daripada obligasi berjangka panjang.

Kurva yield yang paling populer dibuat berdasarkan yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) bertenor 3 bulan, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun. Kurva yield ini sering digunakan sebagai indikator pertumbuhan output dan ekonomi Amerika Serikat.

Seperti yang Anda ketahui, AS adalah negara adidaya yang memiliki hubungan dagang raksasa dengan ratusan negara lain di seluruh dunia. Jadi, tak heran jika inversi yield obligasi AS menjadi isu bertaraf internasional.

Secara historis, para pakar ekonomi telah meneliti inversi yield obligasi selama beberapa dekade. Di tahun 1960-an, Ruben Kessel dari NBER (National Bureau of Economic Research) menemukan bahwa perbedaan antara suku bunga jangka pendek dan jangka panjang cenderung mengalami penyempitan saat menjelang resesi.

Sebuah makalah yang dipublikasikan oleh Federal Reserve San Fransisco pada tahun 2018 mengungkapkan suatu fakta yang lebih mengejutkan lagi. Melansir dari makalah tersebut, inversi yield obligasi selalu terjadi menjelang resesi di AS sejak tahun 1955.

Kondisi ini bahkan terjadi pada akhir tahun 2005, 2006, dan 2007 sebelum terjadinya krisis keuangan 2007/2008 di Wall Street. Oleh karena itu, anggapan bahwa inversi yield obligasi merupakan sinyal resesi sudah dikenal luas tidak hanya trader dan investor, tetapi juga pakar ekonomi dan pejabat bank sentral.

Untuk memudahkan pemantauan, banyak pihak menyederhanakan upaya mendeteksi inversi dengan menghitung selisih antara yield obligasi AS bertenor 10 tahun (US10YT) dengan obligasi bertenor 2 tahun (US-02YT). Jika selisihnya negatif, maka sudah terjadi inversi, seperti yang terjadi pada bulan Agustus 2018 silam.

 

Cara Menyikapi Inversi Yield Obligasi AS

Pada dasarnya, inversi yield obligasi AS dapat berpengaruh pada beberapa hal berikut:

  1. Dapat terhubung dengan peristiwa global.
  2. Berdampak pada suku bunga pinjaman.
  3. Berdampak pada pergerakan pasar saham.

Meskipun demikian, bank sentral AS (Federal Reserve) sebetulnya agak mengabaikan kurva yield obligasi. Pejabat The Fed juga memiliki pandangan yang berbeda dalam mengevaluasi inversi yield obligasi beberapa waktu lalu. Ada yang menganggapnya perlu diperhatikan, ada pula yang menganggapnya tidak perlu dikhawatirkan.

Bagi trader, selama para pejabat The Fed tidak menganggapnya sebagai masalah serius, isu ini hanya akan mengganggu pasar sebentar. Dengan kata lain, inversi yield obligasi pemerintah AS hanya menjadi penggerak pasar yang signifikan jika pejabat bank sentral atau Presiden AS menganggapnya sebagai masalah serius.

Investor jangka panjang perlu memerhatikan inversi yield obligasi pemerintah AS secara serius dan memasukkannya dalam pemantauan aspek fundamental. Namun, relevansinya tetap bergantung pada kondisi ekonomi AS saat itu. Jika perekonomian tetap kuat, maka tidak ada alasan untuk terlalu khawatir.

 

Isu resesi 2023 tidak hanya diperbincangkan di kalangan penggiat ekonomi, tetapi juga setiap golongan masyarakat. Kabar baik untuk para trader, ada cara melindungi portofolio trading dari resesi dengan 4 langkah responsif dan 3 langkah preventif.

Terkait Lainnya
 
Menurut analis Commerzbank, EUR/USD bisa menembus level 1.0800 pada akhir pekan paskah, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Menurut analis ANZ, XAU/USD mengindikasikan pasar memprakirakan inflasi turun untuk dukung penurunan suku bunga, 5 jam lalu, #Emas Fundamental

GBP/JPY melemah dekat level 191.00 setelah data PDB Inggris, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

Haskel dari BoE memperingatkan agar tidak terburu-buru memangkas suku bunga, 5 jam lalu, #Forex Fundamental

NZD/USD melemah mendekati level 0.5990 menyusul melemahnya kepercayaan konsumen Selandia Baru, 5 jam lalu, #Forex Teknikal

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menyiapkan modal belanja alias capital expenditure (capex) total $2 miliar untuk di 2024. , 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diproyeksi mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja dobel digit di tahun 2024, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengincar produksi emas mencapai 1,009,000 ons, produksi tembaga sebanyak 456 juta pon dan produksi konsentrat 833,000 metrik ton kering untuk tahun ini, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Temas Tbk (TMAS) optimistis capai peningkatan kinerja di 2024, menargetkan kenaikan laba bersih sebanyak 23% menjadi Rp1 triliun, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meraih laba bersih sebesar Rp305.80 miliar sepanjang tahun lalu, tumbuh 20.62% dibandingkan keuntungan pada tahun 2022, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) akan membayarkan dividen sebesar Rp1.23 triliun atau Rp125.48 per saham, 1 hari, #Saham Indonesia

Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) +1.63%, PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) +1.55%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) +1.05%, 1 hari, #Saham Indonesia

IHSG dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, naik 0.07% ke 7,370, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Tadi saya pagi-pagi bangun, kemudian mengecek burung-burung peliharaan saya dan menurunkan kain sarung penutup kandangnya, supaya mereka bisa menghirup udara segar. Kemudian seperti biasa saya menyeduh kopi dan menghirup kopi pahit yang wangi. Lalu, mengecek pergerakan harga EUR/JPY dan mengetahui kalau semua trader dalam mode menunggu. Katanya terjadi pelemahan dollar meskipun sedikit tingkat pelemahannya, contohnya kepada rupiah di mana rupiah justru menguat. Namun, ketika mengecek pergerakannya terhadap Yen JPY justru dollar Amerika Serikat menguat terhadap Jepang Yen. Penyebabnya tentu saja karena Bank of Japan secara mengejutkan menahan suku bunganya sehingga dianggap dapat kokoh bertahan menghadapi resesi global. Sentimen positif ini melihat EUR/JPY berada dalam posisi yang menguntungkan. Dengan menimbang posisi resistance dan sepertinya, maka saya memilih posisi sell. Semoga yang lain hari ini mendapatkan cuan yang berlipat ganda juga.
 Johan |  23 Jan 2023
Halaman: Eurjpy Mei
Emas merupakan salah satu investasi yang sangat diminati oleh banyak kalangan di dunia perdagangan. Karena nilai emas tidak akan turun drastis walaupun terjadi resesi mata uang, inflasi melonjak tinggi, dan semua hal yang berkaitan dengan gonjang-ganjing perekonomian. Bisa dikatakan bahwa emas menjadi salah satu aset yang memiliki perlindungan nilai. Sehingga banyak kalangan yang memilih berinvestasi emas daripada investasi lainnya. Dan perlu diketahui bahwa emas atau logam mulia, diperdagangkan menggunakan Dollar Amerika Serikat atau USD. Jadi benar apa yang Anda katakan, bahwa mata uang USD dan harga emas memang berkaitan erat. Tapi yang perlu Anda ketahui, biasanya nilai USD dengan harga emas akan berbanding terbalik. Maksudnya, jika nilai atau indeks USD melemah, maka biasanya harga emas akan naik. Dan sebaliknya jika USD naik, harga emas akan turun. Kenapa bisa berbanding terbalik? Jadi emas dan USD merupakan dua aset yang diburu para investor. Ketika nilai USD turun, maka biasanya investor akan mencari alternatif investasi lainnya, salah satunya adalah emas. Jadi penurunan USD bisa meningkatkan permintaan emas atau komoditas lainnya, jika terjadi peningkatan permintaan, maka sudah pasti juga akan terjadi kenaikan harga emas. Sedangkan untuk pengaruh politik internasional Amerika Serikat, sudah jelas bahwa kondisi politik tersebut akan mempengaruhi naik turunnya nilai USD. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas bahwa, naik turunnya nilai USD juga mempengaruhi harga emas. Semoga penjelasan ini membantu. Terima kasih.
 Amalia |  24 Jan 2023
Halaman: Outlook Mingguan Emas Daya Bullish Mulai Memudar
Lindiawati: Secara garis besar, emas adalah safe haven dimana nilainya akan tetap bertahan dan tidak akan menyusut saat krisis. Jadi emas merupakan aset investasi yang bagus dan disukai oleh banyak investor. Nah, harga emas yang dimaksudkan diartikel ini adalah cenderung mudah diprediksi, karena ketika terjadi krisis ekonomi atau dunia lagi bergejolak, maka orang akan beramai-ramai investasi di emas yang menyebabkan harga naik, sedangkan ketika krisis lewat maka orang akan memulai menjual emas mereka dan menyebabkan harga turun. Makanya kalau ditarik secara umum, maka harga emas di saat krisis akan cenderung naik. tetapi dalam proses naiknya akan ada turun sedikit dan naik lagi tetapi menuju tren bullish. Bisa dilihat di grafik bahwa dari tahun ke tahun, emas mengalami kenaikan harga terus menerus dan hal ini lah menjadi dasar mengapa harga emas sangat mudah diprediksi dan harga emas menjadi penilaian kondisi dunia saat ini. Contoh paling nyata adalah Resesi AS dengan harga emas yang naik (baca berita tanggal ini:Inbizia News : Market Pagi Ini: Risiko Resesi AS Makin Kuat, Emas Kembali Bullish) Kemudian apakah pasangan logam atau minyak seperti emas,? Sama sekali ga. Hanya emas yang memiliki harga yang stabil cenderung naik. dan mengapa trading semua berdasarkan USD? Karena trading di seluruh dunia hampir menggunakan USD dan merupakan mata uang yang paling banyak diperdagangkan, selain itu dollar juga adalah safe haven.
 Willy |  3 Feb 2023
Halaman: Keuntungan Trading Emas Di Broker Finex
Fabio: Wah, klu soal cocok atau enggaknya diversifikasi buat pemula kayak lu, gue bisa bilang cocok banget! Meskipun modal lu kecil, lu tetep bisa pake strategi ini dengan memilih beberapa aset yang berbeda yang sesuai dengan budget lu. Modal yang ideal itu sebenernya tergantung kondisi finansial lu sendiri. Jadi, anggep aja modal yang siap lu investasikan (uang dingin) Pas mau diversifikasi, lu bisa pilih beberapa aset yang beda, contohnya saham dari sektor industri yang berbeda-beda, pasangan mata uang Forex yang beragam, atau produk keuangan lainnya kayak obligasi atau komoditas. Atau lu bisa juga diversifikasi geografis dengan beli aset dari negara-negara atau wilayah yang berbeda. Kalo soal modal tambahan, gak perlu panik juga. Gak harus langsung beli banyak aset sekaligus. Lu bisa mulai dengan dua atau tiga aset aja dulu, terus nambahin aset lainnya seiring waktu dan dapet modal tambahan.
 Anton |  28 May 2023
Halaman: Mengenal Proses Manajemen Portofolio Ala Broker Hsb
Boris: Jd begini nih. Obligasi itu bisa ngaruh ke pergerakan mata uang, ada faktor2 yg bisa bikin mata uang jadi kuat atau lemah gara2 obligasi. Pertama, suku bunga obligasi bs jdi penentu. Kalo suku bunga naik, investor bsa tertarik beli obligasi, itu bsa bikin mata uang negara itu menguat. Kedua, risiko jg penting. Kalo obligasi negara itu dianggap berisiko, misalnya politiknya kacau ato ekonominya nggak stabil, investor bisa jual obligasi, dan itu bsa bikin mata uang melemah. Lalu, ada laporan ekonomi terkait obligasi. Tapi, nggak ada laporan khusus obligasi kayak NFP, Bro. Yang ada laporan penjualan obligasi, hasil lelang, atau perubahan kebijakan pembelian obligasi sama bank sentral. Itu bisa pengaruhi sentimen pasar dan pergerakan mata uang. (baca : Kiat Trading Sukses dengan Sentimen Market) Jadi, penting banget ngikutin berita dan paham faktor2 yg bisa bikin obligasi berpengaruh. Dengan informasi yang oke dan analisis yang jeli, kita bisa siap menghadapi pergerakan pasar yang terkait obligasi. Semoga jelas ya, Bro!
 Alex |  12 Jun 2023
Halaman: Beberapa Faktor Penggerak Dolar As Menurut Finex
Dikatkaan bahwa Inside Job adalah film dokumenter yang membahas krisis keuangan global. Film ini dimulai dengan keadaan bagaimana Islandia mengalami deregulasi secara besar-besaran pada 2000. Ketika AIG kolaps dan Lehman Brothers bangkrut, Islandia dan negara di seluruh dunia mengalami resesi global. Sebagai sorang yg pemula di hal2 kyk gini, saya mau tnya mengapa ketika AIG kolaps dan Lehman Brothers bangkrut itu bsa menjadikan seluruh dunia mengalami resesi global? Kmudian terkait resesi yg marak dibacarakan belakangan ini, mengapa ketika suatu negara terjadi resesi gitu, dampak yg dirasakan agak2nya kyk kurang gitu, ga seperti krisis eknomi 1998
 Reka |  16 Jun 2023
Halaman: Rekomendasi Film Trading Dan Investasi Dari Finex

Kirim Komentar Baru