Sebagai bursa perdagangan berjangka, JFX memiliki kewenangan dan kewajiban yang berhubungan dengan aktivitas trading forex dan aset berjangka lainnya di Indonesia. Apa sajakah itu?
Jika kita jeli sebagai seorang trader forex, nama JFX seringkali muncul saat membaca soal regulasi atau berita broker. Jakarta Futures Exchange (JFX) adalah bursa berjangka di Indonesia yang menyediakan platform bagi para pelaku pasar untuk bertransaksi kontrak berjangka atau futures. Kontrak berjangka sendiri adalah kontrak yang memperjanjikan pembelian atau penjualan suatu aset pada harga dan tanggal yang telah ditentukan di masa depan.
JFX menawarkan berbagai macam kontrak berjangka, termasuk kontrak berjangka pertanian, industri, dan keuangan. Dengan adanya bursa berjangka, para pelaku pasar bisa melakukan hedging atau lindung nilai terhadap fluktuasi harga yang mungkin terjadi di masa depan, serta memberikan kesempatan bagi para investor untuk memperluas portofolio mereka.
Baca Juga: Cara Mudah Memahami Regulasi Broker Forex
DI
|
Daftar Isi |
Sejarah Pendirian JFX
Jakarta Futures Exchange (JFX) berdiri pada tanggal 19 Agustus 1999 sebagai bursa berjangka pertama di Indonesia. Meskipun telah terbentuk cukup lama, izin operasi resmi JFX (sering juga disebut sebagai Bursa Berjangka Jakarta) baru dikeluarkan tanggal 21 November 2000 dan mulai melakukan perdagangan pertamanya pada 15 Desember 2000.
Dasar hukum JFX adalah Undang Undang Nomor 32 tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.
Tujuan JFX antara lain:
- Meningkatkan efisiensi di pasar berjangka Indonesia.
- Memberikan kesempatan bagi para investor untuk memanfaatkan peluang perdagangan di pasar keuangan.
Apa Beda Bursa Saham dan Bursa Berjangka?
Bursa saham adalah tempat di mana perusahaan menjual saham atau tanda kepemilikan dari perusahaan tersebut kepada masyarakat umum. Mereka menyediakan platform bagi para investor untuk membeli dan menjual saham perusahaan yang tercatat di bursa. Selain itu, informasi tentang harga saham, volume perdagangan, dan laporan keuangan perusahaan juga tersedia untuk para investor.
Di sisi lain, bursa berjangka adalah tempat di mana para pelaku pasar dapat bertransaksi kontrak berjangka atau futures. Jadi, bursa saham dan bursa berjangka memiliki perbedaan dasar dalam aset yang diperdagangkan. Bursa saham menyediakan platform bagi para investor untuk membeli dan menjual saham perusahaan, sedangkan bursa berjangka menjadi tempat bagi para pelaku pasar untuk bertransaksi kontrak berjangka.
Di Indonesia, bursa saham yang diakui adalah Bursa Efek Indonesia (BEI, dikenal juga sebagai Indonesia Stock Exchange alias IDX), sementara bursa berjangka adalah PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) alias JFX dan PT Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI) alias ICDX yang mulai beroperasi pada tahun 2009.
Data yang Disajikan JFX
Website resmi JFX menampilkan banyak informasi soal kegiatan perusahaan, tetapi 2 menu utama yang perlu diketahui oleh trader forex adalah:
Data Pelaku Pasar
Pada halaman data pelaku pasar, JFX membagi submenunya menjadi 2, yaitu anggota bursa dan pasar fisik. Dari submenu ini, masih dibagi lagi menjadi beberapa tema yaitu:
- Anggota bursa: meliputi daftar pialang, daftar pedagang, dan persyaratan menjadi anggota bursa.
- Pasar fisik: meliputi daftar peserta jual beli timah, emas digital, persyaratan peserta pasar fisik, dan persyaratan peserta emas digital.
Trader forex secara khusus perlu mencermati bagian "Daftar pialang" karena di sana tercantum nama-nama broker yang sudah memenuhi persyaratan dari JFX. Itu artinya, perusahaan-perusahaan tersebut secara legalitas diakui di Indonesia.
Baca juga: Daftar Broker Forex Resmi Di Indonesia
Data Informasi Pasar
Pada menu ini, kalian akan mendapatkan informasi soal pasar apa saja yang kegiatan transaksinya dinaungi oleh JFX. Secara garis besar, ada 3 kategori pasar yang tersedia. Antara lain:
- Multilateral: terbagi menjadi soft commodity dan hard commodity. Soft commodity mencakup olahan minyak sawit, kopi robusta, kopi arabika, dan cokelat. Sementara itu, Hard Commodity mencakup emas.
- Bilateral: Index, forex, single stock, loco gold, energy, precious metal.
- Pasar fisik: pasar fisik timah, emas digital.
Ketika kalian akan membuka akun trading di broker forex, pilihan aset yang disediakan biasanya meliputi poin-poin di atas. Beberapa broker menyediakan akun yang bisa bertransaksi pada banyak aset, tetapi ada juga broker yang menyediakan akun khusus untuk trading pada aset tertentu dengan penawaran menarik.
Baca Juga:Multi-Asset Brokers and Why You Should Consider Them
Apa Hubungan JFX dengan Regulasi Broker Indonesia?
JFX tidak langsung terkait dengan regulasi broker di Indonesia, tetapi memiliki peran dalam menyediakan informasi tentang perdagangan berjangka di Indonesia dan menyediakan layanan edukasi bagi para pelaku pasar.
Regulasi broker di Indonesia dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), yang merupakan bagian dari Kementerian Perdagangan. BAPPEBTI bertugas mengatur dan mengelola perdagangan berjangka di Indonesia, termasuk mengelola daftar broker yang telah memperoleh izin operasi di Indonesia dan mengawasi kegiatan broker yang telah terdaftar. Broker-broker yang sudah menjadi anggota JFX biasanya mencantumkan nomor keanggotaannya dalam daftar regulasi atau legalitas di situs resminya.
JFX sendiri merupakan salah satu bursa yang terdaftar dan memiliki izin operasi dari BAPPEBTI. Sebagai bursa terdaftar, JFX harus mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh BAPPEBTI dan bertanggung jawab untuk menjamin transparansi serta keamanan perdagangan di bursanya.
Baca Juga:List of Brokers with BAPPEBTI Regulation
Selain JFX dan Bappebti, lembaga lain yang sering muncul dalam daftar legalitas di broker Indonesia adalah Kliring Berjangka. Apa peranan lembaga ini dalam memastikan keamanan transaksi trader? Simak penjelasannya di Mengapa Kliring Berjangka Penting untuk Keamanan Trading