BNB adalah salah satu koin yang sedang ramai diperbincangkan karena potensi dan valuasinya yang terus meningkat. Benarkah koin BNB bisa menyaingi Ethereum?
Ada banyak jenis koin cryptocurrency yang beredar saat ini, beberapa diantaranya yang paling terkenal adalah Bitcoin dan Ethereum. Bitcoin terkenal karena sebagai pelopor mata uang kripto pertama di dunia. Di lain sisi, Ethereum populer karena menjadi platform untuk mengembangkan berbagai proyek desentralisasi dalam blockchain. Beberapa proyek terkenal yang sudah berjalan di jaringan Ethereum adalah NFT dan DeFi.
Beberapa waktu lalu telah muncul salah satu pesaing Ethereum, yaitu BNB yang digadang-gadang juga memiliki ragam inovasi menarik sehingga dianggap akan menjadi kompetitor Ethereum di masa mendatang. Lantas, apa saja keunggulan BNB?
DI
|
Daftar Isi |
Berkenalan Dengan BNB
BNB merupakan koin kripto yang dibuat oleh Binance, salah satu platform pertukaran kripto terbesar di dunia saat ini. Kesuksesan Binance tidak luput dari kerja keras pendiri sekaligus CEO-nya yaitu Changpeng Zhao atau CZ. Ia mampu melakukan banyak inovasi menarik sehingga membuat Binance semakin dicintai para trader kripto di seluruh dunia.
Salah satu proyek menarik yang berhasil dibuat CZ bersama Binance adalah meluncurkan koin kriptonya sendiri, yaitu koin BNB. Awalnya, BNB diluncurkan sebagai token ERC-20 atau masih menumpang pada jaringan blockchain Ethereum.
BNB koin ditawarkan perdana melalui skema ICO (Initial Coin Offering) pada 26 Juli – 3 Juli 2017 dengan total penawaran sebanyak 100 juta BNB dari total suplainya, yaitu 200 juta BNB. Pada ICO tersebut, nilai BNB adalah 1 BTC per 20 ribu BNB, dan 1 ETH per 2,700 BNB.
CZ dan tim kemudian berhasil mengumpulkan setidaknya $15 juta dana dari para investor yang kemudian dialokasikan untuk tiga jenis pendanaan. Mulai dari branding Binance exchange (50%), peningkatan platform sistem Binance dan BNB (35%), hingga untuk dana darurat (15%).
Setelah dua tahun dirilis, BNB berhasil membuat platform blockchain mereka sendiri yakni Binance Smart Chain dan Binance Chain. Dengan demikian, BNB koin sepenuhnya "merdeka" atau berhasil menjadi koin dengan ekosistemnya sendiri.
Saat artikel ini diturunkan, harga koin BNB mencapai $223.45 dengan kapitalisasi pasar lebih dari $36 miliar. Koin ini pun konsisten menghuni 5 besar aset kripto dengan market cap tertinggi.
Rebranding Menjadi BNB Chain
Pada tanggal 15 Februari 2022, Binance mengumumkan melalui blog resmi mereka bahwa ada perubahan nama pada jaringan blockchain BNB. Sebelumnya, BNB memiliki dua jaringan blockchain yaitu Binance Smart Chain dan Binance Chain. Dua jaringan tersebut kemudian akan digabung menjadi satu jaringan utuh dan ada rebranding nama menjadi BNB Chain.
Selain itu, Binance juga membuang nama perusahaannya dari nama token native yang sebelumnya Binance Coin (BNB), menjadi BNB yang memiliki arti "Build N Build".
Salah satu tujuan CZ melakukan rebranding ini adalah untuk menghilangkan kontradiksi konsep. Binance merupakan sebuah platform yang mengedepankan konsep perusahaan terpusat atau Centralized, sementara BNB ditujukan untuk membangun ekosistem yang terdesentralisasi. CZ menjelaskan melalui kicauan pada akun Twitter-nya bahwa perubahan nama itu sangat perlu dilakukan guna memperjelas tujuan masing-masing.
Baca juga: Daftar Tokoh Kripto Terkaya di Dunia
Melepas nama Binance dari nama jaringan dan ekosistem BNB bertujuan untuk menghilangkan miskonsepsi serta membuat pengembangan BNB jauh lebih fleksibel, independen, dan terdesentralisasi. Dengan demikian, antara Binance dan BNB koin bisa berjalan sesuai tujuan masing-masing.
Keunggulan BNB Koin
Setiap koin kripto lazimnya memiliki keunggulan masing-masing, tanpa terkecuali koin BNB ini. Berikut adalah beberapa keunggulan koin BNB yang wajib diketahui:
1. Terdapat Mekanisme Burning Koin Secara Rutin
Inflasi adalah salah satu hal yang patut diwaspadai oleh para investor kripto. Untuk menekan laju inflasi, ekosistem BNB memiliki mekanisme pembakaran koin setiap empat bulan sekali sebesar 20 persen keuntungan yang didapat dari biaya trading.
Pada proses burning tersebut, pihak Binance akan membeli 50 persen token yang telah beredar di pasaran. Jika total persediaan koin BNB telah mencapai 200 juta, Binance akan membeli 100 juta token beredar yang kemudian akan "dibakar" secara bertahap. Saat ini, jumlah total koin beban yang aktif beredar adalah 163,276,974 BNB.
Baca juga: Panduan Tokenomics untuk Trader Pemula
2. Ekosistem Semakin Matang dan Luas
Lebih dari sekadar token bursa, ekosistem koin BNB terus menawarkan solusi lengkap dengan layanan di berbagai bidang. Hal tersebut membuat BNB semakin digemari dan mengalami kenaikan harga. Saat ini, jaringan BNB sudah memiliki banyak proyek. Sehingga, bisa dikatakan bahwa BNB adalah altcoin tersukses setelah Ethereum.
3. Lebih Murah dan Cepat
Salah satu keluhan para pengguna di jaringan Ethereum adalah mahalnya biaya gas pada setiap transaksi. Namun hal ini dapat diminimalisir bila pengguna memilih betransaksi pada jaringan blockchain BNB. Biaya transaksi pada jaringan BNB terbilang sangat murah dan lebih cepat karena tidak sepadat blockchain Ethereum.
Baca Juga: Mengenal Gas Fee dalam Transaksi Kripto, Apa Fungsinya?
Selain biaya gas yang lebih terjangkau, BNB Chain sudah dilengkapi dengan fitur smart contract seperti yang diterapkan blockchain Ethereum. Dengan kata lain, pengguna dapat merasakan fasilitas seperti yang ditawarkan oleh jaringan Ethereum namun dengan biaya gas yang relatif lebih murah.
4. Proof-of-Stake
Saat ini, blockchain dengan konsensus Proof-of-Work (PoW) dinilai kurang efisien. Pasalnya, PoW membutuhkan energi yang sangat besar untuk memproses setiap transaksi. Hal inilah yang kerap kali menimbulkan kemacetan jaringan, transaksi lambat, dan biaya gas membengkak.
Kabar baiknya, BNB sudah menerapkan konsensus Proof-of-Stake (PoS) pada blockchainnya. Dengan demikian, masalah-masalah yang terjadi seperti pada jaringan Ethereum dapat diminimalisir. Namun, yang menjadi kelemahan konsensus Proof-of-Stake adalah kurang terdesentralisasi layaknya konsensus Proof-of-Work.
Mengapa Perlu Berinvestasi di Koin BNB?
Seiring perjalanannya, koin BNB kini juga dimanfaatkan sebagai aset investasi maupun berbagai manfaat lainnya. Pasalnya, selain dari keunggulan-keunggulan yang telah disebutkan di atas, ada beberapa alasan lain yang membuat BNB koin sangat cocok dijadikan aset investasi. Apa saja itu?
Baca juga: 10 Jenis Mata Uang Kripto Paling Populer Selain Bitcoin
1. Memiliki Supplai Terbatas
Pada dasarnya, BNB adalah jenis koin yang memiliki suplai maksimal yaitu hingga 200 juta saja. Hal ini tentu kabar bagus untuk para investor, karena dengan memiliki jumlah maksimal tentu membuat koin BNB semakin bernilai dalam jangka panjang. Ada kemungkinan besar bahwa harga koin BNB akan terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya permintaan di pasar.
Selain itu, BNB juga menerapkan kebijakan burning atau membakar koin yang membuat peredaran koin nantinya semakin sedikit. Hal tersebut akan mendorong kelangkaan dan mendorong kenaikan harga koin.
2. Memiliki Banyak Proyek yang Sudah Berjalan
Salah satu tolok ukur kesuksesan sebuah jaringan platform blockchain adalah memiliki banyak proyek yang sudah berjalan. BNB layak disebut sebagai pesaing Etehereum dalam hal ini. Pasalnya, dalam ekosistem BNB saat ini sudah berjalan banyak proyek menarik mulai dari DEX, token kripto, hingga Non-Fungible Token (NFT).
Semakin banyak proyek yang dijalankan di atas sebuah ekosistem kripto, tentu semakin meningkat pula permintaan terhadap koin kriptonya untuk transaksi ataupun membayar gas fee. Jadi, wajar jika harga koin BNB diproyeksikan terus menanjak hingga melampaui level tertingginya.
Bagaimana Cara Membeli Koin BNB?
Seperti koin populer pada umumnya, BNB tersedia di hampir seluruh platform Centralized Exchange (CEX) maupun Decentralized Exchange (DEX). Ada banyak pilihan platform CEX yang bisa digunakan untuk membeli BNB koin ini, mulai exchange luar negeri seperti Binance, hingga platform exchange lokal seperti TokoCrypto, Indodax, Upbit, dll. Namun perlu diketahui, saat membeli koin BNB pada platform CEX, investor perlu melakukan registrasi dan verifikasi KYC akun terlebih dahulu.
Bagi investor yang lebih menggedepankan anonimitas, maka pilihan terbaiknya yaitu membeli koin BNB di platform DEX seperti PancakeSwap, Biswap, Quicswap, dll. Berbeda dengan CEX, transaksi pada platform DEX jauh lebih simpel tanpa memerlukan tahap KYC.
Platform DEX memang memiliki banyak keunggulan yang memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi kripto tanpa ribet. Penasaran mencoba? Investor bisa mencoba melakukan swap pada beberapa platform Decentralized Exchange terpopuler ini.