Masih kesulitan memahami apa itu spread, jenis-jenisnya, dan bagaimana perannya dalam cara main forex? Mari belajar forex bersama di sini.
Menyambung penjelasan tentang Leverage dan Margin di materi belajar forex sebelumnya, kali ini kita masih akan membahas tentang pelajaran trading yang berkaitan dengan broker forex, yaitu spread. Mulai dari pengertian tentang apa itu spread hingga jenis-jenis spread dan perbedaannya, pelajaran kali ini akan mengungkap lebih detail arti penting spread bagi keberhasilan belajar forex Anda.
Apa Itu Spread?
Spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan beli (ask) dari mata uang yang Anda tradingkan. Masih bingung? Untuk mempermudah proses belajar forex Anda, bandingkan saja hal ini dengan sistem penukaran mata uang di money changer. Dalam konteks penukaran mata uang secara fisik di money changer, spread ini bisa dikatakan selisih antara kurs tukar dan kurs beli. Money changer mendapat keuntungan dari selisih kurs tersebut, begitu pula dengan broker forex, yang memperoleh penghasilan dari spread.
Gambar di atas adalah salah satu contoh ilustrasi untuk belajar forex tentang harga bid dan ask di broker forex. Terlihat bahwa harga bid ada di 1.4745, sementara harga ask bisa didapatkan di 1.4746. Ini artinya, Anda bisa buy EUR/USD pada harga 1.4746, atau sell EUR/USD di harga 1.4745. Dilihat dari selisih kedua harga tersebut, maka spread-nya adalah 1.4746 - 1.4745 = 1 pips. Jadi apabila Anda belajar forex untuk membuka order buy atau sell EUR/USD pada saat itu, maka biaya spread dari broker yang dikenakan pada posisi tersebut adalah sebesar 1 pips.
Belajar Forex Dengan Mengenal Jenis-Jenis Spread
Nilai spread umumnya akan selalu berubah-ubah mengikuti fluktuasi harga mata uang. Jadi dalam contoh trading untuk belajar forex di atas, bisa saja spread EUR/USD satu jam kemudian akan berubah menjadi 2 pips, lalu beberapa saat selanjutnya kembali menjadi 1 pips. Agar nantinya tak kesulitan dalam proses belajar forex, penting untuk diketahui bahwa besar spread berbeda untuk masing-masing pair. Jenis-jenis pair mayor seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dsb. biasanya memiliki spread lebih ketat ketimbang jenis pair lainnya. Rendahnya biaya spread inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa pair mayor paling banyak digunakan trader, dan dijadikan contoh dalam belajar forex untuk memahami cara main forex.
Selain berbeda antar pair, kisaran spread juga bisa bervariasi tergantung brokernya. Karena spread merupakan pendapatan broker, maka tidak heran jika banyak broker memilih untuk mematok sendiri kisaran spreadnya. Namun demikian, ada juga broker-broker forex yang mengenakan spread rendah dan memasang harga bid dan ask sesuai harga pasar. Sebagai gantinya, mereka kemudian membebankan komisi untuk setiap posisi trading yang dibuka trader.
Nah, untuk menyediakan solusi bagi trader yang ingin lebih leluasa memilih akun berdasarkan spread saat belajar forex, maka broker-broker menambahkan opsi spread khusus yang bisa dipilih sendiri oleh trader. Sebelum mendaftar akun, Anda tentu perlu memahami perbedaan jenis spread broker saat masih belajar forex. Jenis spread ini bisa terbagi dalam 3 jenis, yaitu:
1. Floating Spread Untuk Belajar Forex
Floating spread, atau spread mengambang juga sering disebut sebagai variable spread. Ini adalah jenis spread paling umum yang bisa ditemui di berbagai broker, sehingga tepat digunakan bagi Anda yang masih dalam tahap belajar forex. Konsepnya memang mengadopsi sistem spread yang berfluktuasi mengikuti harga. Jadi sesuai dengan namanya "mengambang", maka floating spread merupakan kisaran spread yang dinamis atau bisa berubah-ubah setiap waktu.
Salah satu kekurangan dari jenis ini adalah faktor ketidakpastian. Anda tak bisa memperkirakan dengan pasti berapa tepatnya spread yang akan didapatkan. Apalagi, ketika volatilitas harga meningkat floating spread dapat melebar secara drastis. Untuk mengantisipasi keadaan seperti ini, Anda tentunya perlu memiliki perencanaan yang lebih matang saat belajar forex agar nantinya tidak salah perhitungan karena terkena spread tak terduga.
2. Fixed Spread Dan Peranannya Dalam Belajar Forex
Kebalikan dari floating spread, fixed spread disediakan untuk memberikan kondisi trading yang lebih stabil dari waktu ke waktu. Jadi apabila Anda belajar forex di akun broker yang menawarkan fixed spread, maka tak perlu lagi mengkhawatirkan risiko perubahan spread setiap saat. Kemudahan ini umumnya cocok bagi perhitungan pemula ataupun trader yang mengutamakan stabilitas kondisi trading. Bagi Anda yang ingin belajar forex dengan kalkulasi spread yang stabil, maka opsi fixed spread ini bisa menjadi jawabannya.
Fixed spread broker biasanya ditetapkan pada kisaran lebih besar dari floating spread. Katakanlah suatu broker memiliki 2 jenis akun yang masing-masing menawarkan floating dan fixed spread. Apabila dibandingkan, besar floating spread untuk EUR/USD di salah satu akun broker itu adalah minimal 1 pips. Namun demikian, fixed spread EUR/USD di akun satunya bisa mencapai 3 pips. Di samping itu, saat belajar forex dengan jenis spread ini, perhatikan pula jika di saat-saat tertentu ketika terjadi volatilitas harga bergerak tak normal, fixed spread masih bisa berubah.
3. Keuntungan Zero Spread Untuk Belajar Forex
Sesuai namanya, zero spread merupakan spread 0 pip yang dikenakan broker terhadap trader. Bila besaran spread hanya senilai 0 pip, bukankah itu artinya kita bisa trading bebas pip, atau tanpa biaya sama sekali? Mungkin saat belajar forex di akun demo hal ini bisa dipercaya, tapi di trading riil, apakah broker tidak rugi dengan kebijakan zero spread?
Jika belum terlalu mengenal seluk-beluk trading karena masih dalam tahap belajar forex, Anda mungkin masih akan bertanya-tanya. Nah, untuk menjawab rasa penasaran Anda, perlu dipahami dulu dua hal ini:
Pertama, zero spread broker tidak konstan berada dalam kisaran 0 pip. Dalam ketentuan beberapa broker forex, zero spread sama artinya dengan spread yang lebih rendah dari 1 pip. Jadi istilah zero spread juga berlaku untuk kisaran spread 0.5 pips, 0.2 pips, 0.1 pips, dst.
Kedua, broker biasanya mengenakan komisi trading di akun zero spread. Beban komisi ini biasanya dinyatakan langsung dalam satuan mata uang dan dikenakan untuk setiap trading dengan ukuran tertentu. Tentunya, jika masih belajar forex dan kesulitan mengkonversi nilai pip ke dalam satuan mata uang, perhitungan komisi seperti ini akan mempermudah perhitungan Anda.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa zero spread bukan berarti kita bisa trading tanpa spread sama sekali, melainkan salah satu opsi yang memungkinkan kita untuk mendapatkan spread lebih rendah. Jadi apabila belajar forex dengan trading di akun zero spread, maka kita bisa mendapatkan spread yang super ketat. Selain itu, broker penyedia zero spread masih dapat memperoleh pendapatan dari komisi trading.
Kesimpulan
Melihat peran spread sebagai biaya trading yang menjadi keuntungan broker, wajar bila trader sangat memperhitungkan aspek ini saat memilih broker forex terbaik. Oleh karena itu, dalam tahap belajar forex Anda juga perlu benar-benar memahami spread. Besaran spread minimum dan jenis spread broker forex nantinya akan menjadi pertimbangan penting saat Anda membuka akun trading. Di samping itu, apabila nantinya Anda berencana menjalankan trading otomatis dengan robot trading forex terbaik, kondisi spread tentu sangat berperan penting.
Mengenai jenis spread terbaik, bisa Anda pilih sesuai kebutuhan. Jika ingin belajar forex sesuai kondisi real pasar forex, maka bisa mendaftar di akun floating spread atau zero spread. Sementara untuk belajar forex yang lebih mudah dengan perhitungan spread tetap, maka dapat memilih jenis fixed spread. Masing-masing tipe spread memiliki kelebihan dan kekurangan, terutama untuk fixed spread dan floating spread yang paling umum ditawarkan broker forex. Anda bisa mencobanya satu per satu saat belajar forex di akun demo terlebih dulu untuk mengetahui kecocokannya dengan gaya trading Anda.