Ellen May merupakan seorang trader wanita sukses Indonesia. Beliau menganjurkan agar setiap trader memiliki trading rules. Seperti apakah trading rules ala Ellen May?
Asal tekun belajar, setiap orang berkesempatan menjadi trader profesional. Bicara soal trader profesional, Indonesia punya sosok trader sukses yang mungkin sudah sering Anda dengar namanya. Ya, siapa lagi bila bukan Ellen May, pemilik Ellen May Institute. Perempuan berusia 36 tahun itu sudah terjun di dunia trading sejak 2006.
Karena krisis ekonomi pada 2008 lalu, Ellen sempat mengalami kerugian yang tidak sedikit. Ia bahkan sempat berhenti trading. Namun ibu dua anak itu bangkit lagi dan akhirnya meraup profit besar dari pasar modal berkat strategi serta trading rules yang ia terapkan. Apa itu trading rules?
Trading rules merupakan acuan atau rambu-rambu yang menjadi pedoman kapan harus melakukan pembelian dan penjualan sebuah aset keuangan seperti saham agar lebih terarah dan terukur potensi profit serta risikonya. Penasaran seperti apa trading rules ala Ellen May? Yuk simak poin-poin penting di bawah ini!
1. Trading Dengan Suasana Hati Yang Baik
Hal ini berkaitan erat dengan psikologi trading. Jika suasana hati sedang buruk lebih baik hindari trading. Sebab suasana hati yang tidak baik cenderung menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan bertransaksi. Oleh sebab itu, jika Anda memutuskan untuk melakukan aktivitas trading, pastikan lebih dahulu suasana hati Anda dalam keadaan tenang dan dalam kondisi senyaman mungkin. Good mood is the key!
2. Mengikuti Major Trend
Major trend merupakan visualisasi dari apa yang sedang terjadi pada sebuah saham dalam time frame yang panjang secara garis besar. Jika major trend dalam kondisi bullish bisa disimpulkan bahwa saham tersebut mengalami peningkatan permintaan dan harga dari waktu ke waktu. Begitu pula sebaliknya, ketika sebuah saham mengalami bearish dalam major trend-nya, berarti saham mengalami penurunan permintaan dan harga.
Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan membeli sebuah saham, alangkah baiknya bila Anda menganalisa pergerakan harga saham dengan mengecek major trend. Sebagai contoh, bila kita ingin bertransaksi dengan menggunakan informasi pada chart 1 jam (hourly), maka perhatikan terlebih dahulu major trend-nya pada chart daily. Jika kita ingin bertransaksi pada chart daily, maka perhatikan major trendnya pada chart monthly.
3. Perhitungkan Risiko Terlebih Dahulu
Trading merupakan sebuah kegiatan yang memiliki risiko cukup tinggi menggerus modal Anda. Oleh karena itu sebaiknya mengukur risiko terlebih dahulu sebelum trading. Dengan begitu Anda akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebisa mungkin gunakan hanya maksimal 10 persen dari total dana yang Anda miliki. Bahkan Ellen May serta trader-trader profesional lainnya menganjurkan hanya menggunakan maksimal 2 persen dari modal per transaksi. Hal ini cukup beralasan mengingat risiko yang dapat ditimbulkan sewaktu-waktu pada saat sobat bertransaksi saham.
4. Jangan Gunakan Terlalu Banyak Indikator
Indikator merupakan alat pendukung untuk mengkonfirmasi analisa Anda sebelum pengambilan keputusan trading. Namun, terlalu banyak indikator hanya akan membuat bingung penggunanya, karena hampir tidak ada informasi valid yang dapat diperoleh dari indikator-indikator yang berbeda jenis. Cukup gunakan maksimal 3 indikator yang Anda pahami.
5. Jangan Mencari Rumus Pasti
Trading bukan merupakan ilmu pasti. Harga saham berubah-ubah dari waktu ke waktu dikarenakan adanya permintaan, penawaran, serta psikologi dari para pelaku pasar yang terlibat di dalamnya. Ketika sebuah saham memiliki banyak peminat, harga saham tersebut akan naik. Sedangkan, ketika sebuah saham memiliki sedikit peminat atau bahkan para pelaku pasar ramai-ramai menjual atau melepas saham tersebut, harga saham akan turun.
6. Trading Hanya Jika Ada Peluang Profit
Tidak sedikit trader yang menggunakan sistem "berharap". Maksudnya, trader tersebut tidak terlalu detail dalam analisa namun tapi berharap bisa hoki mendapat profit. Akibatnya trader sering memaksakan diri untuk melakukan entry pada saat kondisi pasar tidak mendukung. Akhirnya bukan untung yang diperoleh malah loss atau rugi. Sebaiknya, ketika tidak ada peluang untuk menghasilkan profit lebih baik hindari saham yang bersangkutan. Masih ada ratusan saham lain yang dapat memiliki potensi return yang lebih besar.
7. Berhenti Ketika Target Tercapai
Ketika target yang ingin diraih sudah berhasil dicapai, lebih baik Anda berhenti melakukan aktivitas trading. Hal ini untuk mencegah timbulnya perasaan ingin memperoleh profit sebesar-besarnya yang berujung serakah (greedy). Hal ini sangat vital mengingat ketika seorang trader telah dikuasai oleh sisi serakahnya, maka pengambilan keputusan seringkali kurang bijak sehingga akan menimbulkan loss. Jika sobat memiliki target profit 2 persen maka berhentilah ketika target tersebut sudah tercapai. Istirahatkan otak sejenak dan syukuri profit yang sudah sobat peroleh tersebut.
Nah itulah beberapa trading rules ala Ellen May. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi tambahan ilmu bagi kita semua. Salam profit!