McDonald akan buka 10,000 cabang baru di tengah belanja konsumen AS yang bergejolak, 19 jam lalu, #Saham AS   |   Harga saham ACE Hardware turun 4.79% seiring dengan arus jual investor asing, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Wall Street melemah imbas laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang meleset dari ekspektasi konsensus, 19 jam lalu, #Saham AS   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke 7.134 pada sesi akhir perdagangan hari ini. Top Gainers LQ45: TPIA, BRPT, GOTO, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga emas berhasil berkonsolidasi menunggu Data NFP AS hari Jumat, 20 jam lalu, #Emas Fundamental   |   AUD/USD turun ke level terendah dua minggu di sekitar level 0.6535-30 setelah Data Perdagangan China, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD bertahan di atas level 1.3600 jelang Data Klaim Pengangguran AS, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Industri Jerman turun 0.4% pada bulan Oktober dibanding ekspektasi 0.2%, 21 jam lalu, #Forex Fundamental
Selengkapnya

Mengupas 3 Strategi Trading Forex Dengan Trend Reversal

Wiji Purnama 22 Feb 2017
Dibaca Normal 6 Menit
forex > strategi >   #reversal   #trend   #strategi-trading   #analisa-trend
Dari sini kemudian bermunculan strategi trading forex untuk mengenali trend reversal (pembalikan). Pada dasarnya, metode tersebut memperkirakan datangnya pembalikan harga sebelum hal itu benar-benar terjadi.

Memanfaatkan potensi trend harga memang sangat menarik, terutama karena di sanalah keuntungan besar bisa dikumpulkan. Namun seringkali, banyak trader merasa tidak beruntung karena "tidak kebagian" trend, alias masuk di saat trend sudah mulai melemah. Kalaupun mereka berhasil mengolah strategi trading forex dengan metode trend following, perolehannya tidak sebanyak potensi yang diraih saat entry di awal trend.

Strategi Trading Forex Dengan Trend Reversal

Itulah mengapa, semakin banyak saja trader yang ingin mengenali pembentukan trend seawal mungkin. Dari sini kemudian bermunculan strategi trading forex untuk mengenali trend reversal (pembalikan). Pada dasarnya, metode tersebut memperkirakan datangnya pembalikan harga sebelum hal itu benar-benar terjadi. Terdapat 3 strategi trading forex terkenal yang biasa diterapkan untuk memprediksi terjadinya trend reversal, di antaranya adalah:

 

1. Strategi Trading Forex Dengan Analisa Candlestick

Candlestick telah lama menjadi senjata ampuh dalam membaca pergerakan harga, termasuk juga untuk mengenali potensi trend reversal. Strategi trading forex ini pada dasarnya berfokus pada pola candlestick reversal seperti pin bar.

Pola pin bar merupakan formasi candlestick unik yang body-nya kecil, tapi sumbu atas atau bawahnya sangat panjang. Bentuk tersebut mencerminkan penolakan harga untuk melanjutkan trend sebelumnya, sehingga pada pergerakan selanjutnya harga akan mulai berbalik arah.

Pin Bar Reversal

 

Untuk meningkatkan validitas sinyal, strategi trading forex ini kerap kali menggabungkan teknik pembacaan candlestick dengan support dan resistance. Caranya sederhana saja, karena Anda tinggal mengidentifikasi terbentuknya pola candlestick reversal di area support atau resistance kunci.

Pin Bar Resistance

 

2. Strategi Trading Forex Dengan Price Pattern

Strategi trading forex yang membaca pergerakan harga di chart tak hanya dilakukan lewat pengenalan candlestick, tapi juga price pattern. Pola-pola ini secara umum terdiri dari beberapa pergerakan harga yang membentuk formasi unik dan dikenali sebagai penunjuk trend reversal.

Salah satu price pattern yang umum diidentifikasi dalam strategi trading forex ini adalah head and shoulders. Pola ini ditandai dengan bentukan "bahu kiri", "kepala", dan "bahu kanan" sehingga menyerupai pola head yang diapit oleh shoulders di kedua sisi.

Pola Head and Shoulders
Dalam mengartikan pola unik ini, terdapat pemahaman umum yang menyebutkan bahwa bentukan "kepala" merefleksikan upaya buyer untuk mendorong harga ke level lebih tinggi, karena tampak lebih tinggi dari "bahu kiri".

Ketika selanjutnya buyer justru gagal mengangkat harga lebih tinggi (terlihat dari terbentuknya "bahu kanan"), maka itulah momen ketika kekuatan buyer mulai melemah dan berpeluang digantikan oleh dominasi seller. Dalam strategi trading forex reversal, skenario itu baru akan terkonfirmasi saat harga terus turun hingga menembus neckline dan tertutup di bawah level tersebut.

Sebagai penanda bearish reversal, pola head and shoulders umumnya terjadi di puncak uptrend. Beberapa formasi price pattern lain yang menandakan trend reversal punya teori yang tak jauh berbeda dengan pemahaman head and shoulders. Berikut ini beberapa contoh umum dari pola-pola price pattern yang digunakan dalam strategi trading forex dengan trend reversal.

Pola Inverted Head and Shoulders

Pola Inverted Head and ShouldersKebalikan dari head and shoulders, pola ini menunjukkan isyarat bullish reversal dan biasanya terbentuk di bottom harga.

 

Pola Double Top dan Bottom

Pola Double Top Dan BottomMasing-masing merupakan penanda bearish (double top) dan bullish (double bottom) reversal dalam. Ide strategi trading forex dengan pola ini adalah, kegagalan harga untuk menciptakan titik high (puncak) baru pada uptrend atau titik low (lembah) baru pada downtrend merupakan pertanda melemahnya penguatan trend. Ketika harga ditutup di luar pola, terdapat potensi reversal yang cukup kuat.

 

Pola Triple Top dan Bottom

Pola Triple Top Dan BottomFormasi ini memiliki kemiripan dengan double top dan bottom, hanya saja terdiri dari 3 high atau low yang tampak sejajar. Dalam strategi trading forex reversal, pola ini dianggap lebih valid daripada double top dan bottom, tapi lebih jarang terjadi.

 

3. Strategi Trading Forex Dengan Divergensi

Setelah menelusuri bermacam-macam strategi trading forex di atas, mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa belum ada satu pun strategi trading forex yang menggunakan indikator teknikal? Bukankah indikator adalah semacam 'alat ajaib' yang bisa memberitahu kita kemana harga akan bergerak?

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa secanggih dan serumit apapun suatu indikator, serta sebaik apapun tampilannya, suatu indikator hanyalah jelmaan dari hasil perhitungan harga di masa lalu. Dengan demikian, sinyal indikator selalu bersifat lagging. Karena itu, indikator hanya memberi pemahaman tentang apa yang terjadi dari harga di masa lalu, bukan memberitahu kemana harga akan bergerak selanjutnya.

Sifat lagging itu pulalah yang membuat indikator kurang diandalkan dalam strategi trading forex dengan trend reversal, yang sangat mengutamakan pengenalan sinyal sebelum pembalikan terjadi, bukan sesudahnya.

Namun demikian, bukan berarti indikator teknikal sama sekali tak memberikan kontribusi dalam strategi trading forex ini. Faktanya, ada jenis indikator oscillator (RSI, Stochastic, CCI, Momentum, MACD, dll.) yang bisa dimanfaatkan dalam strategi trading forex reversal.

Fungsi tersebut sebenarnya bukanlah kegunaan utama oscillator. Namun karena indikator jenis itu dapat menunjukkan momentum dari trend harga yang sedang bergerak, divergensi antara pergerakan indikator dengan harga dapat ditandai sebagai sinyal reversal.

Contoh Divergensi

Dalam prinsip strategi trading forex ini, suatu trend dikatakan sedang mendekati akhir dan kemungkinan bakal berbalik jika momentumnya melemah. Sekalipun pergerakannya di chart masih terlihat menguat, trend itu cepat atau lambat akan segera berakhir, karena pelemahan momentum mengindikasikan berkurangnya kekuatan buyer atau seller dalam mendorong harga untuk terus berada di trend yang sama.

Kondisi perbedaan momentum dengan harga itulah yang dinamakan dengan divergensi. Dalam mengidentifikasi perbedaan, Anda perlu melihat low dan high harga lalu membandingkannya dengan pola yang dibentuk oleh indikator oscillator. Untuk mempermudah pemahaman Anda tentang strategi trading forex ini, berikut ringkasan sinyal divergensi yang biasa dijadikan patokan:

Sinyal Divergensi

 

Kiat Sukses Strategi Trading Forex Dengan Trend Reversal

Dalam menerapkan strategi trading forex ini, Anda perlu lebih berhati-hati. Setiap teknik memang memiliki risiko masing-masing, tapi banyak pihak menganggap strategi trading forex dengan trend reversal lebih berisiko karena mengarahkan trader untuk menerapkan pola pikir yang berlawanan dengan trend saat ini. Menghadapi hal itu, Anda tak perlu cemas dulu karena ada 3 kiat sukses strategi trading forex yang jika diperhatikan dan diterapkan baik-baik, akan mampu menghindarkan Anda dari risiko besar bertrading dengan teknik trend reversal.

 

Tunggu Konfirmasi

Pola candlestick, price pattern, dan divergensi memang bisa menjadi alat deteksi dalam strategi trading forex dengan trend reversal. Namun demikian, tak ada kepastian yang benar-benar menjamin jika harga akan selalu berbalik arah setelah didahului oleh kemunculan 3 sinyal tersebut. Kenyataannya, tak ada yang benar-benar dapat menebak pergerakan harga di masa depan, karena semua kemungkinan selalu bisa terjadi.

Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, sebaiknya jangan tergesa-gesa bertindak setelah sinyal trend reversal muncul. Ambil langkah hati-hati dalam menjalankan strategi trading forex ini, dengan menantikan konfirmasi sebelum entry. Sebagai contoh, tunggu sampai harga ter-close di bawah neckline apabila Anda menerapkan strategi trading forex dengan price pattern.

Bagaimanapun juga, bahaya sinyal palsu sering mengintai trader yang suka tergesa-gesa mengartikan sinyal pembalikan dari strategi trading forex reversal. Harga seringkali mengecoh trader dengan membuat koreksi yang hanya merupakan "istirahat" sementara dari trend sebelumnya. Oleh karena itu, sebaiknya tunggu sampai muncul sinyal konfirmasi untuk mengambil keputusan entry yang tepat.

Terkait Lainnya
 
McDonald akan buka 10,000 cabang baru di tengah belanja konsumen AS yang bergejolak, 19 jam lalu, #Saham AS

Harga saham ACE Hardware turun 4.79% seiring dengan arus jual investor asing, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

Wall Street melemah imbas laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang meleset dari ekspektasi konsensus, 19 jam lalu, #Saham AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik ke 7.134 pada sesi akhir perdagangan hari ini. Top Gainers LQ45: TPIA, BRPT, GOTO, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga emas berhasil berkonsolidasi menunggu Data NFP AS hari Jumat, 20 jam lalu, #Emas Fundamental

AUD/USD turun ke level terendah dua minggu di sekitar level 0.6535-30 setelah Data Perdagangan China, 20 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD bertahan di atas level 1.3600 jelang Data Klaim Pengangguran AS, 21 jam lalu, #Forex Teknikal

Industri Jerman turun 0.4% pada bulan Oktober dibanding ekspektasi 0.2%, 21 jam lalu, #Forex Fundamental


Forum Terkait

 Gunawan |  30 May 2012

Salam Masta..mo minta bantuan ni master ane newbi pngn masang trendline di chart tp bingung nentuinnya pd saat itu trendnya apa start narik garisnya dr mana ama di TF mn aja..kasih contoh ya master maklum msh belajer.. terima kasih master..

Lihat Reply [22]

Untuk Muhamad Suhadi,

Agar object yang sudah digambar dapat terlihat di semua timeframe, maka Anda dapat mengaktifkan opsi “Show on all timeframes”. Untuk mengaktifkan opsi tersebut, klik kanan pada object (dalam hal ini adalah trendline), lalu pilih Trendline Properties untuk merubah preferensi object tersebut.

meta
Pada tab Visualization, beri centang pada opsi “show on all timeframes”, lalu klik OK.

meta
Dengan begitu, object yang sudah Anda buat akan selalu terlihat meskipun Anda sudah berganti timeframe. Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   1 Sep 2019

@ Bayu:

Trendline atau garis trend bisa ditarik pada semua time frame. Hanya saja trendline pada time frame yang tinggi lebih akurat sebagai acuan support dan resistance, dibandingkan dengan time frame yang lebih rendah.

M Singgih   6 May 2020

@Bayu
Semua time frame punya trend sendiri. Misalnya ketika kamu gunakan time frame M5 trend naik, sedangkan ketika kamu lihat time frame H1 trend malah turun. Artinya chart pair itu jika dilihat di time frame H1 atau dalam waktu 14 hari akan terlihat turun, saya biasa melihat chart sampai 14 hari karena chartnya saya perkecil, perkecil aja chartnya supaya jangkauannya jauh kebelakang.

Jika kamu gunakan M5 maka yg terlihat trend naik karena dalam 1 hari itu terjadi koreksi. Jika mau lihat arah trend misalnya di time frame H1 maka perkecil saja chartnya sampai yg terkecil, disitulah terlihat sebenarnya arah harga itu mau kemana. Jika kamu tidak perkecil maka yg terlihat hanya candle-candle.

Untuk melihat trend gunakan indikator SMA periode 200. Sedangkan untuk melihat arah trend gunakan time frame tinggi H1 sedangkan untuk entry gunakan time frame M1 atau M5. Ikuti aja konsep arah trend di TF H1 sama dengan TF M5 dan TF M1. Sebenarnya harga itu punya trend yg bisa dibaca, dengan mengikuti arah trend itu pasti profit.

Mursala Robbi   11 May 2020

Untuk Sodikhin K,

Garis trendline ataupun channel bekerja layaknay support dan resisten. Sehingga adalah normal jika harga bergerak keluar (menembus) garis trendline ataupun channel. Dengan keluarnya harga dari garis trendline atau channel, berarti mengindikasikan harga akan mulai terkoreksi atau bahkan memungkinkan untuk berubah trend. Oleh karena itu, ketika trendline atau channel telah tertembus, maka Anda dapat menggunakan strategi trading breakout.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   27 Mar 2019

 Trend line terkait dengan pergerakan Harga sendiri. Trendline hanya lukisan atau coretan coretan area area perkiraan harga yang didasarkan High Low open close harga sebelumnya.

/


/


/
Tidak ada yang bisa memastikan  bahwa harga bisa menembus area area tersebut.

Thanks

Basir   30 May 2012

@gunawan: penggunaan sistem trading dengan metode trendline biasanya menggunakan time frame besar seperti Daily ke atas. Time frame H1 ke bawah memiliki noise yang banyak, sehingga sangat berpengaruh terhadap winrate dan Risk/reward yang dihasilkan.

Contoh penggunaan trendline Daily.

AUD/JPY Daily

Terdapat area sell berdasarkan trendline Daily yang ditarik dari dua Top sebelumnya. Entry sell dapat dilakukan di time frame H4 atau H1.

Kiki R   19 Sep 2019

@ Rs:
Trend line atau garis trend bisa dibuat pada semua time frame baik M1, M5, H1 atau daily. Semakin tinggi time frame maka akan semakin akurat garis trend tersebut. Cara membuat garis trend adalah dengan menghubungkan titik-titik lembah (bottom) yang berdekatan untuk uptrend, atau menghubungkan titik-titik puncak yang berdekatan untuk downtrend. Berikut contoh garis uptrend dan garis downtrend pada time frame M5 dan daily:


   

M Singgih   10 Nov 2015

Untuk Reddy..

Setelah membuat dan menarig garis trend line. Arahkan Mouse ke chart tersebut. Klik Kanan. Pilih Objects List. Pilih Edit. Pilih parameter. Hilangkan centangan pada Ray.

Anda bisa memperpanjang atau memperpendek trendline dengan klik centang atau menghilangkan centang pada Trendlind di kolom Objects.

Thanks.

Basir   6 Mar 2017

Gampangnya tinggal diklik aja garis trend, terus ada tanda kotak putih kecil di ujung itu bisa diklik 2x terus didrag... digeser ke kanan atau kekiri. dari situ garis trend bisa diperpanjang/diperpendek.

Akbar   7 Mar 2017
Terima kasih Pa / Bu atas informasinya.
 
Salam,
 
Reddy
Reddy   7 Mar 2017

@ Musya:

Untuk menarik garis trend, teorinya menghubungkan minimal 2 titik terendah yang saling berdekatan (untuk uptrend), atau menghubungkan minimal 2 titik tertinggi yang saling berdekatan (untuk downtrend). Tetapi dalam prakteknya, garis trend yang akurat harus disesuaikan dengan level-level support atau resistance.

Berikut contoh garis trend (untuk downtrend) pada AUD/USD H4 hari ini (21 November 2017), dengan time separator seperti yang Anda maksud:

Titik 1 dan 2 memang titik tertinggi yang saling berdekatan, tetapi jika Anda paksakan menarik garis downtrend dari titik 1 dan 2 maka akan tidak relevan dengan kondisi pergerakan harga saat ini karena titik 2 bukan support ataupun resistance yang signifikan. Tampak bahwa titik 3 adalah level resistance yang signifikan, sehingga Anda bisa menghubungkan titik 1 dimana ada level resistance yang signifikan dengan titik 3.

Jadi penarikan garis trend harus disesuaikan dengan level-level support atau resistance yang signifikan untuk menjamin validitasnya. Waktu penarikan dan time separator tidak berpengaruh, yang penting level-level support atau resistancenya.

M Singgih   21 Nov 2017

Selamat sore Pak Martin, mhn bantu dijelaskan. Sy scalper, biasa melihat tren di time frame kecil yg sy gunakan, mentok M15. Dlm hal ini sy perlu jg kah utk menarik trendline di TF besar pak, misalnya H4, D, atau bahkan W? Terima kasih

Pranata Satya   7 Oct 2020

@ Pranata Satya:

Untuk scalping pada time frame M15, menurut saya tidak perlu mengamati arah trend pada time frame yang lebih tinggi. Pada dasarnya trading dengan cara scalping (pada time frame rendah) adalah membuka posisi begitu ada sinyal dari price action yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal, dan cepat keluar setelah profit. Jika ternyata salah posisi dan loss, cepat di-cut loss juga.

Jadi untuk scalping tidak harus menyesuaikan arah trend, cukup memanfaatkan volatilitas dari arah pergerakan harga yang ditunjukkan oleh price action.

M Singgih   8 Oct 2020

Garis tetap hilang

Hendro Tjahjono   15 Dec 2020

Untuk membuat trend line yg paling baik dengan candlestik M1 , M5 atau apa?

Rs   6 Nov 2015

Mau bertanya, untuk menarik garis trendline berapa periode ke belakang jika menggunakan TF h4?

jika saya menggunakan separator di h4, apakah utk menarik trendline mis.uptrend dr ttk terendah periode sblmnya ke priode berikutnya?
jd brp minggu kebelakang utk tf h4?

Musya   19 Nov 2017

Saya sudah coba trading pake strategi trendline dan channel, tapi kenapa harga malah menjebol garis trend atau garis channel yg saya buat. Parahnya lagi, mereka benar-benar keluar dari garis dan membentuk trend baru.

Sodikhin K.   27 Mar 2019

Saya sudah melukis garis trendline. Ketika pindah TF garis tsb hilang. Setelah kembali ke TF semula sewaktu sya melukis trendline tsb dan garisnya pun ttep hilang. Itu gimana ya pak? Mohon pncerahannya. Trims

Muhamad Suhadi   30 Aug 2019

Mohon maaf master, mau tanya. Apakah semua TF mempunyai trend line? Kalau kita mau menggambar trendline di tf 5 menit apakah kita juga harus menghubungkan titik2 tertinggi dan terendah? Padahal klw d tf rendah kan banyak titik2 tsb. Titik2 mana yg harus kita hubungkan untuk membuat trendline? Apakah titik2 berdasarkan candle terakhir? Terima kasih master

Bayu   4 May 2020

bagaimana cara mengedit garis tren / memotong supaya nggak keliahatan terlalu panjang

Reddy   4 Mar 2017

Apakah indikator zigzag itu juga bisa dikategorikan sbg trendline pak?

Dewi Nurinah   12 Sep 2022

Tidak, zig zag adalah indikator yang menghubungkan harga tertinggi dan harga terendah melalui garis tanpa melihat trend.

Kiki R   15 Sep 2022
 Sammi Lk |  3 Dec 2014

apa saja analisa trading yg perlu dilakukan untuk menjadi countertrend trader???

Lihat Reply [21]

@ Arta:
Mungkin yang Anda maksud adalah sell di area resistance pada kondisi uptrend, dan buy di area support pada kondisi downtrend, seperti contoh berikut ini:



Kalau memang demikian maka cara trading Anda adalah ‘buy the dip, sell the rally’. Dalam hal ini Anda mengambil keuntungan pada saat koreksi atau retracement. Robot atau EA (Expert Advisor) untuk sistem trading tersebut bisa dibuat asal Anda tentukan kriteria level resistance dan support-nya dengan jelas.

M Singgih   26 Jul 2016

Counter memiliki arti "melawan". Melawan bisa diartikan sebagai membalas, menjawab, maupun membantah. Namun dari itu semua counter trend sering dimanfaatkan trader dalam menanggapi pembalikan market. Terlepas dari penyebab terjadinya pembalikan, biasanya trader yang sudah profesional dalam melakukan counter sangat menyukai sideway dengan ciri pending limit sebagai order.

Hedging, averaging, m singgihgale tampaknya akan menjadi analisa yang bisa dipakai bagi yang ingin melawan market.

Thanks.

Basir   3 Dec 2014

@Ratih Dewi:

Betul sekali bu, ada banyak sekali buku yang mereferensikan penggunaan strategi trading berbasis Trend Following jika dibandingkan dengan Countertrend. Hal ini juga diikuti dengan statistik umum bahwa strategi Trend Following ini juga lebih banyak digunakan secara umum pada kalangan trader jika dibandingkan dengan yang lain.

Namun, kalau mengenai pertanyaan apakah strategi berbasis Trend Following jauh lebih baik dari Countertrend itu masih banyak menjadi perdebatan. Secara umum kedua jenis strategi ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun kalau kita bicara statistik dan pengukuran dasar hasil performa trading, maka kira-kira hasilnya seperti berikut:

1. Winrate

Kalau menggunakan salah satu strategi paling simple di Trend Following yaitu Breakout Moving Average atau nilai High/Low maka rata-rata Winrate yang dihasilkan strategi tersebut hanya akan ada di kisaran 35-45%. Jauh berbeda dari strategi Countertrend paling sederhana seperti penggunaan Stochastics yang rata-rata menghasilkan Winrate di kisaran 55-65%.

2. Risk:Reward Ratio

Dari sisi perbandingan dari Risk:Reward Ratio-nya sendiri  hasil yang didapatkan akan berbalik jika dibandingkan dengan Winrate. Rata-rata strategi trading yang menggunakan Countertrend hanya mencetak angka perbandingan di kisaran 0.7-1.5 Reward dari setiap 1 Risk yang digunakan. Jauh di atas itu, strategi sederhana Trend Following rata-rata mampu mencetak 2-5 Reward dari setiap 1 Risk yang digunakan.

breakout

*Catatan: Perlu diingat, data statistik di atas hanya hasil dari sebuah pengaplikasian strategi simpel dari Trend Following dan Countertrend. Hasil ini bisa lebih bervariatif bergantung dari tingkat kesulitan atau kompleksnya strategi yang digunakan.

Jadi mana yang lebih baik strategi berbasis Trend Following vs Countertrend? Kalau menurut hemat saya, keduanya sama baiknya jika dibandingkan dari sisi hasil statistik yang diperoleh menggunakan 2 parameter pengukuran di atas. Namun kalau bingung ingin memilih, saya sarankan untuk memilih sesuai dengan tipe kepribadian yang ibu miliki. Contohnya jika ibu percaya dengan konsep jual saat harga sedang tinggi, dan beli saat harga sedang rendah maka Countertrend tentunya akan jauh lebih cocok untuk ibu.

Kalau untuk trader professional sendiri biasanya akan menggabungkan kedua jenis strategi tersebut sebagai langkah diversifikasi portofolio yang mereka susun. Secara statistik sendiri, penggunan keduanya dalam waktu yang bersamaan akan menurunkan tingkat Drawdown dan menaikkan Net Profit yang dihasilkan strategi.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   2 Feb 2022

@Sagita Muslimat:

Tentu saja bisa pak. Ada banyak sekali jenis strategi teknikal dengan memanfaatkan prinsip Countertrend pada time frame besar seperti H4 dan Daily. Namun umumnya strategi Counter ini berbasiskan Mean Reversion ataupun Divergensi dan sangat sulit dilakukan untuk jenis strategi Counter Fade In Move.

Contoh Mean Reversion yang paling terkenal dan banyak digunakan adalah penggunaan EMA periode 21 dan 8 dan dipadukan dengan pola Candlestick Reversal pada time frame Daily.

ema-21-8

Singkatnya, posisi akan dibuka berlawanan dari arah Trend  jika pola Candlestick Reversal sudah terbentuk dengan titik pengambilan keuntungan ada pada Moving Average.

Strategi Counter trend lain yang cukup populer adalah memanfaatkan terbentuknya Divergence pada Oscillator seperti RSI, MACD, Stoch sebagai dasar penbukaan posisi.

divergens

Kedua jenis strategi ini sangat banyak digunakan baik dari trader retail ataupun professional dan telah banyak diajarkan di berbagai buku ataupun artikel di internet. Namun, selalu ingat untuk terlebih dahulu melakukan pengujian Backtest dan Forward Test sebelum menggunakan strategi ini secara langsung.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   22 Apr 2022

apakah menerapkan analisa counter trend pada time frame h4 bahkan daily bisa profitable? terima kasih

Sagita Muslimat   21 Apr 2022

Di banyak buku atau artikel trading selalu dijelaskan kalau selalulah trading dengan mengikuti trend yang ada. Apakah ini brarti strategi follow trend pasti lebih baik dari countertrend?

Ratih Dewi   2 Feb 2022

Saya punya gaya trading sendiri ketika buka posisi berlawanan dengan tren. di garis resisten dan support mendalam, dengan tp beberapa point. Bisa dibilang melawan trend.
Alhasil profit lumayan juga. Setahu anda trading seperti ini mengarah sistem trading apa ia.... Scalperkah atau yang lain atau adakah sistem robot yang seperti ini.....?

Arta   22 Jul 2016

Saran pair yang bagus untuk strategi counter trend bang? Selain forex juga gpp...makasih

Pamungkas   6 Sep 2022

@Pamungkas: Sebaiknya gunakan strategi counter trend pada pair forex. Alasannya, karena pergerakan forex lebih banyak sideways daripada instrumen lainnya seperti saham, futures, dst.

Untuk counter trend, sebaiknya gunakan major pair karena spread lebih kecil dan pergerakan juga tidak terlalu besar.

Anda bisa mengatur risiko dengan lebih presisi jika menggunakan major pair.

Major pair ini seperti EURUSD, GBPUSD, USDJPY, dst.

Kiki R   7 Sep 2022

Apakah counter trend berisiko bila digunakan pada market sideways? Bagaimana cara menerapkan counter trend pada trend sideways?

Basuki Rahmat   19 Sep 2022

"Apakah counter trend berisiko bila digunakan pada market sideways?"

Ya, karena ketika tren di time frame yang lebih besar berlanjut, maka posisi Anda bisa terkena floating yang besar.

"Bagaimana cara menerapkan counter trend pada trend sideways?"

Cara menerapkan counter tren pada keadaan market sideways adalah entry pada level support/resisten ujung bukan pada tengah area sideways/ranging.

Sebagai contoh, pair EUR/USD sedang sideways/ranging di harga 1.1100 sampai 1.1200 dan pada time frame yang lebih tinggi arah tren turun.

Artinya ketika Anda entry buy, pada dasarnya Anda sedang counter tren.

Cara entry buy adalah masuk pada level support ujung yaiut 1.1100. Jangan masuk buy di tengah area ranging seperti 1.1150.

Kalaupun support 1.1100 break, artinya harga melanjutkan tren turun.

Kiki R   20 Sep 2022

@Basuki Rahmat:

Secara umum strategi trading berbasis counter trend sangat berisiko. Tidak peduli jenis marketnya baik Sideways maupun trending semuanya tetap berisiko. Berbeda dengan Trend Following yang bisa bertahan lama saat posisi dalam keadaan profit, dalam Counter Trend justru posisi yang sedang mengalami kerugian dapat terbuka dengan waktu yang lama. Ungkapan simpelnya, jika dalam Trend Following terdapat kemungkinan untuk memperoleh keuntungan tanpa batas, maka pada Counter Trend terdapat kemungkinan memperoleh kerugian tanpa batas.

Perbedaan antara masuk saat Sideways dan Trending ada pada Win Rate yang akan dihasilkan pada strategi Counter Trend tersebut. Dalam market Sideways, Win Rate yang dihasilkan akan sedikit lebih besar dibandingkan masuk saat market sedang trending.

Strategi yang paling cukup terkenal adalah dengan memanfaatkan Bollinger Bands. Saat kondisi sedang Sideways, ketiga garis pembentuk Bollinger Bands akan berada dalam keadaan sejajar satu sama lain. Dalam keadaan ini, saat harga berhasil ditutup di atas Top BB yang menandakan bahwa terdapat Momentum ke atas, Anda bisa masuk dengan membuka posisi berlawanan arah (Sell). Begitupula sebaliknya, saat harga ditutup di bawah Low BB (momentum ke bawah), Anda bisa membuka posisi Sell. 

Nur Salim   16 Jan 2023

Saat trading melawan trend dan berjalan sesuai keinginan, apakah posisi terus ditahan hingga terbentuk trend baru lagi?

Novita Sari   25 Jan 2023

Jawaban untuk Novita Sari:

Tidak. Market forex bergerak seperti faktal dan saat ada reversal di suatu TF, belum tentu reversal di TF yang lain.

Contoh, Anda entry sell melawan tren di TF H1 dan berhasil sehingga Anda sedang floating profit.

Harga turun belum tentu tren di Daily berubah, bisa jadi tren turun di H1 tersebut adalah koreksi dari tren naik Daily.

Jadi, saat trading melawan tren lebih baik dipertimbangkan penggunakan SL dan TP yang tepat.

Kiki R   27 Jan 2023

Pamungkas:

Nggak sependapat deh dengan bank Kiki. Counter trend malah sebaiknya dalam saham. Justru strategi counter trend itu dulu asalnya dari saham, trus baru nyebar ke yang lain-lain. 

Hanya saja, counter trend saham itu mesti menggabungkan teknikal dan fundamental. Harus ngerti kriteria saham yang harga pasar dan valuasi murah.

Belajarnya susah & lama. Tapi kalau udah bisa, itu nantinya kayak Warren Buffet, bisa borong saham murah dan langsung cuan melimpah pas harganya naik.

Kalau counter trend forex itu riskan bgt. Biasanya trader pakai divergent RSI atau stochastic, bisa pair apa aja. Tapi berdasar pengalaman sih nggak begitu akurat. atau mungkin aku aja yang ngga bisa...

Sofiyan   20 Feb 2023

Novita Sari:

Ada kata pepatah, "cut your losses short, and let your profits run". Artinya apa? Kalau loss, buruan di-cut setelah sampai SL. Kalau profit, biarkan jalan terus. 

Biar profit jalan terus sampai kapan? Nah, ada beberapa pendapat diantara trader:

  • Pertama: Tetap eksekusi TP sesuai rencana awal.
  • Kedua: Nggak pakai TP, tapi close posisi sesuai perkembangan pasar. Pantau indikator teknikal/pattern harga yang dipakai acuan open posisi sebelumnya, lalu baru close posisi setelah sinyal tadi mengalami kelelahan (exhaustion).
  • Ketiga: Nggak pakai TP, tapi pakai close posisi parsial secara manual. Saat sudah sampai TP, langsung close posisi pada sebagian lot. Sebagian sisanya dibiarkan jalan terus sampai tren-nya selesai.
  • Keempat: Nggak pakai TP & SL, tapi pakai Trailing Stop.

Mana yang lebih baik? Nah, keputusannya bisa beda-beda untuk tiap orang. Coba demo dulu kalau ragu-ragu, baru terapkan riil kalau sudah mahir.

Aisha   27 Feb 2023

Perihal resiko yang bakal terjadi saat menggunakan stratetegi counter trend ini apakah akan lebih besar dripada follow the trend? Kalau tidak salah, saya pernah membaca di beberapa forum trading dmana kebanyakan pembahasan trading adalh mngikuti trend krna kita sebagai trader ga mngkn melawan arus dari pasar itu sendiri. (mohon dijawab master, apakah pernyataan itu benar).

Kmudian klu counter trend itu apakah coock untuk pemula,? dan dari segi potensi profit, mana yg mnkn memberikan kemungkinan profit yg lbh besar? Mohon penjelasannya, terima kasih bnyk!

Rendra   7 May 2023

Jawaban untuk Sagita Muslimat:

Bisa., trading counter trend pada time frame H4 atau daily bisa menjadi strategi yang menguntungkan, tetapi juga dapat lebih menantang daripada mengikuti arah tren utama. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Keakuratan Analisis: Trading counter trend membutuhkan keterampilan yang baik dalam mengidentifikasi titik balik atau pembalikan harga. Anda perlu menguasai pola pembalikan harga seperti pola candlestick, divergensi, atau pola grafik lainnya. Pastikan Anda melakukan analisis yang cermat dan validasi sinyal dengan indikator teknis atau alat analisis lainnya.
  • Peluang dan Risiko: Trading counter trend dapat memberikan peluang yang menarik saat harga memantul dari level support atau resistance signifikan. Namun, Anda perlu menyadari bahwa ada risiko yang lebih tinggi terkait dengan trading melawan arah tren utama. Pastikan Anda memiliki manajemen risiko yang baik dan menggunakan stop loss untuk melindungi modal Anda.
  • Konfirmasi Sinyal: Penting untuk mencari konfirmasi tambahan sebelum memasuki market. Konfirmasi ini dapat membantu meningkatkan keakuratan sinyal Anda.
  • Kecepatan dan Kesabaran: Trading counter trend pada time frame H4 atau daily mungkin membutuhkan kesabaran ekstra karena pembalikan harga mungkin memakan waktu lebih lama untuk terjadi. Anda mungkin perlu menunggu setup yang lebih jelas dan terkonfirmasi sebelum memasuki perdagangan.
Kiki R   22 May 2023

@ Rendra:

- Perihal resiko yang bakal terjadi saat menggunakan stratetegi counter trend ini apakah akan lebih besar dripada follow the trend?

Tidak. Entry akan berisiko salah jika tidak berdasarkan sinyal. Biasanya trader melihat sinyal dari terbentuknya price action. Jika ada sinyal yang valid, counter trend maupun follow trend peluangnya sama.


- Kalau tidak salah, saya pernah membaca di beberapa forum trading dmana kebanyakan pembahasan trading

adalh mngikuti trend krna kita sebagai trader ga mngkn melawan arus dari pasar itu sendiri. (mohon dijawab master, apakah pernyataan itu benar).

Untuk trader jangka menengah panjang, kebanyakan memang follow trend. Tetapi untuk trader jangka pendek dan scalper, tidak harus selalu mengikuti trend. Ketika terjadi koreksi bisa saja entry asalkan ada sinyal yang valid.


- Kmudian klu counter trend itu apakah coock untuk pemula,? dan dari segi potensi profit, mana yg mnkn memberikan kemungkinan profit yg lbh besar?

Bisa saja trader pemula menggunakan cara counter trend jika trading di time frame rendah. Mengenai peluang profit itu tergantung dari sistem trading yang digunakan, apakah punya win rate yang profitable (di atas 50%) atau tidak. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

 

M Singgih   22 May 2023

Rendra:

Secara umum, memang benar bahwa Counter Trend resikonya jauh lebih besar daripada Follow Trend. Alasan utamanya tentu saja karena tidak ada yang tahu kapan trend tersebut akan benar-benar berakhir atau berbalik. Sehingga jika tidak digunakan pengaman seperti Stop Loss, maka posisi bisa terseret hingga kerugian tanpa batas.

Banyaknya buku maupun artikel yang merekomendasikan Follow Trend tentu saja karena metode tersebut dianggap yang paling aman untuk digunakan terutama pemula. Selain itu metode ini juga dapat digunakan pada hampir semua instrumen pasar serta dapat digunakan baik time frame kecil maupun besar.

Untuk pemula sendiri, saya pribadi merasa Counter Trend kurang cocok. Alasan utamanya karena sinyal Counter Trend biasanya tidak sesimpel sinyal yang dihasilkan oleh Follow Trend, sehingga dibutuhkan tingkat disiplin dan kesabaran yang tinggi. Padahal disiplin dan kesabaran inilah yang justru biasanya kurang dan tidak ada pada pemula.

Mengenai potensi profit sendiri harus diukur berdasarkan patokan tertentu.  Apakah itu sekedar dari Net Profit saja, atau dari Net Profit / Drawdown, atau dari Average Profit per Trade. Umumnya jika menggunakan patokan Net Profit Per Drawdrown maka Trend Following masih unggul jika dibandingkan dengan Counter. 

Nur Salim   4 Jun 2023

Jawaban untuk Rendra: Pernyataan tersebut benar dan memang sebaiknya kita trading mengikuti trend (follow the trend).

Alasannya karena strategi follow the trend menawarkan rasio risk/reward yang lebih bagus daripada strategi counter trend. Apalagi untuk pemula disarankan menggunakan follow the trend, nanti setelah mulai mahir baru menggunakan counter trend.

Kiki R   9 Jun 2023
 Siswoyo |  13 Nov 2015

bagaimana cara entry trading dg trend supaya tdak slh masuk, sudah entry buy tapi trendnya malah ganti turun atau entry sell malah trendnya berubah naik

Lihat Reply [36]

Untuk Siswoyo,,,

Aktivitas pasar terjadi karena ada kekuatan seller dan buyer. Dua kekuatan inilah yang menjadikan market menjadi hidup. Trending Market adalah di mana harga umumnya bergerak dalam satu arah. Bull market trend yang bergerak  ke atas, sementara bear market tren menuju ke bawah. Pasar trending dapat diklasifikasikan seperti itu baik untuk jangka pendek, menengah atau panjang.

Thanks

Basir   16 Nov 2015

@ siswoyo:
Yang Anda perkirakan salah masuk sebenarnya adalah Anda masuk tidak pada momen yang tepat. Dalam hal ini Anda masuk saat akan terjadi retracement (koreksi) atau reversal (pembalikan arah trend). Karena Anda seorang trend follower (trading dengan mengikuti arah trend) maka hindari trading dengan time frame rendah (biasanya dibawah 1 jam atau H1) karena kurang akurat.
Trading berdasarkan trend (trend follower) harus menggunakan indikator trend, yang umum adalah exponential moving average (ema), ADX, MACD dan Parabolic SAR (pSAR).
Berikut contoh pada EUR/USD H4:



Entry sell pada momentum yang tepat (perhatikan garis berwarna kuning), yaitu ketika:
1. Harga menembus support kurva ema 55
2. Titik indikator pSAR berada diatas harga, menunjukkan sentimen bearish.
3. Kurva MACD memotong kurva sinyal (berwarna merah) dari atas dan bergerak dibawahnya dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak dibawah level 0.00.
4. Garis histogram indikator ADX berubah ke warna merah yang menunjukkan dominan bearish.
Kekuatan trend bisa dilihat pada level indikator ADX saat itu. Biasanya ADX antara 20-25 bisa dianggap trend sedang kuat.

Exit juga pada momentum yang tepat, yaitu ketika (perhatikan garis berwarna kuning):
1. Harga gagal menembus support kuat 1.1000.
2. Titik indikator pSAR berada dibawah harga, menunjukkan sentimen bullish.
3. Kurva MACD memotong kurva sinyal (berwarna merah) dari bawah dan bergerak diatasnya dengan sudut yang semakin melebar, dan garis histogram OSMA juga bergerak diatas level 0.00.
4. Garis histogram indikator ADX berubah ke warna hijau yang menunjukkan dominan bullish.

M Singgih   17 Nov 2015

Untuk Sumitro

Konsep dasar tentang tren (trend) ialah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa pasar yang berbasis kepada analisa teknikal. Semua tool yang digunakan chartist seperti level support dan resistance, price patterns, moving average, trendline, dll. Semuanya bertujuan sama yaitu untuk membantu dalam mengukur tren yang sedang terjadi dipasar, dalam rangka berpartisipasi dalam tren tersebut. Anda mungkin sering mendengar istilah populer seperti always trade in the direction of the trend, never buck the trend, atau the trend is your friend.

Kondisi pasar forex atau mata uang sangat di pengaruhi oleh kondisi dari negara yang bersangkutan. Data fundamental dari sebuah negara seperti laporan ekonomi, data tenaga kerja, eksposr impor, trade balance, kondisi politik  investasi, serta Inflansi ikut berperan besar didalamnya.

Namun dalam kondisi tertentu, pembalikan pasar menuju trend penurunan bisa saja terjadi dengan alasan-alasan tertentu semisal positifnya data data negara AS sehingga dapat memperkuat mata uang AS. Maka trader bisa segera exit atau menutup dari open buy, kemudian melakukan open sell.

Arah Pasar Forex dapat berubah dalam waktu yang sangat cepat  Trend Up dan Trend Down. Dalam Kondisi seperti itu, maka mengikuti arah pasar  bisa menjadikan bertambahnya balance, equty atau modal kita. Namun tidak sedikit pula para trader yang justru melakukan open posisi yang justru bertentangan dengan arah trend pasar. Contohnya: dalam perdagangan jangka pendek biasanya penganut aliran m singgihgale  adalah mereka yang melakukan posisi dengan Melawan Arah pasar.

Thanks.

Basir   10 Dec 2015

@ Herli:

Menurut saya time frame M1 tidak bisa digunakan sebagai time frame utama maupun time frame untuk patokan entry karena noise (false signal) yang banyak dan fluktuasi harga yang relatif tinggi. Jika Anda bermain scalping, minimal gunakan time frame 5 menit (M5) sebagai acuan untuk entry.

Untuk memastikan pergerakan harga benar-benar sedang uptrend baik di tf H1 atau H4, Anda harus konfirmasikan dengan indikator ADX, moving average atau MACD. Tanpa konfirmasi mungkin saja pergerakan harga sedang koreksi atau retracement.

Untuk menentukan level entry sebaiknya Anda melihat sinyal dari price action yang dikonfirmasikan dengan indikator, dan juga level-level resistance atau support terdekat.
Misal jika price action membentuk candle bullish engulfing, untuk entry buy bisa menunggu bar berikutnya menembus level resistance terdekat, dan indikator RSI berada diatas level 50.
Untuk entry yang akurat harus melihat arah sentimen pasar (price action) dan juga konfirmasi indikator teknikal, tidak hanya melihat arah trend secara sekilas.

- … harga saat itu bid/ask : 1.13458/1.13469 sebaiknya kita membuka posis buy di saat harga menyentuh berapa?

Jawaban:

Untuk entry buy usahakan harga pada Ask yang serendah mungkin.

M Singgih   3 Jan 2018

Untuk menentukan support dan resistence lebih baik menggunakan time frame berapa?

Herli   3 Jan 2018

@ Herli:

Tergantung dari Anda ingin trading di time frame berapa. Kalau scalping mungkin saja di tf M5 (5 menit) atau M15, kalau day trading bisa di tf M30 atau H1 dst.

Level-level support dan resistance yang Anda gunakan sebagai patokan harus mengacu pada time frame dimana Anda trading, karena Anda juga menggunakan sinyal trading yang muncul pada time frame itu. Misal Anda trading di tf H1 maka tentunya Anda akan entry ketika ada sinyal pada tf H1, bukan tf H4 atau daily.
Untuk setting stop loss dan take profit juga harus mengacu pada level-level support dan resistance pada time frame trading Anda.

Hanya saja, jika Anda trading di tf H1 kebawah, sebaiknya tentukan level-level support dan resistance-nya pada tf yang lebih tinggi yaitu daily, lalu H4, H1 dst, agar Anda tahu mana level-level support dan resistance yang mayor (kunci) dan minor.

M Singgih   5 Jan 2018

@ Muhammad Yusuf:

Saat ini (30 November pagi) GBP/USD baik yang time frame D1, H4 maupun H1 sedang uptrend. Tanggal 28 November tf H4 downtrend (koreksi) dan H1 juga downtrend.

Kalau time frame trading utama Anda di H1, lihat trend di H4 dan ambil momentum entry di tf M15 dengan indikator oscillator. Sesuaikan posisi entry dengan arah trend.

Kami sarankan agar selalu menggunakan money management. Setiap mau ambil posisi (buy atau sell), tentukan besarnya resiko sesuai dengan yang Anda inginkan, biasanya antara 1% sampai 5% dari equity. Kemudian sesuaikan besarnya lot dengan resiko (stop loss).

M Singgih   30 Nov 2017

@ Nanda:

Price action bisa berupa single candle atau beberapa candle yang membentuk pola tertentu. Diantara single candle atau pola candle tersebut ada yang mengisyaratkan pembalikan arah trend (trend reversal), atau penerusan arah trend (trend continuation).

Untuk single candle yang bersifat trend continuation, biasanya berupa pin bar yang muncul searah dengan arah trend yang sedang terjadi.

Untuk pola candle yang bersifat trend continuation, biasanya berupa segitiga simetris, flag dan pennant, juga wedge (irisan).

Meski demikian, untuk mengetahui validitas isyarat dari price action, sebaiknya juga dikonfirmasikan dengan indikator trend seperti MACD, ADX, atau Bollinger Bands.

M Singgih   18 Mar 2019

Untuk Stefanie,

Pergerakan emas hingga saat ini (18 Januari 2021) terlihat masih ditekan oleh sentimen bearish. Dengan begitu, untuk saat ini tentu saja posisi sell akan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi dibandingkan posisi buy. Sedangkan mengenai dimana letak titik entry/exit-nya, Anda dapat menyimak ulasan analisa emas harian yang tersaji disini.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   18 Jan 2021

@Nanda:

Untuk strategi berbasis Breakout atau sering dikenal dengan nama Trend Following sendiri sejatinya bisa digunakan pada time frame dan instrument manapun. Hanya saja memang semakin kecil time frame maka akan semakin banyak pula Noise yang bisa menyebabkan False Breakout. Banyaknya Noise ini juga selain menimbulkan kerugian dari Loss, juga menyebabkan kerugian-kerugian lain dari biaya trading yang membengkak seperti Spread, komisi jika menggunakan ECN, serta Slippage. Sehingga memang sangat sulit mendapatkan strategi Trend Following yang baik di time frame kecil.

fb-1

Untuk yang cocok dengan strategi trend following bisa dicoba di time frame H4 dan Daily pak. Di time frame yang lebih besar, False Breakout semakin sedikit terjadi, serta trend berlangsung lebih lama jika dibandingkan dengan time frame kecil. Sehingga selain jumlah profit yang didapat bisa lebih besar Pipsnya, biaya-biaya seperti Spread, komisi dan Slippage juga bisa dikurangi. Hanya saja kekurangannya ada di risiko yang jauh lebih besar karena Range pergerakannya juga lebih luas.

Selain mengganti time frame, jika menggunakan indikator berbasis trend seperti MA, BB, dll. Bapak juga bisa mencoba pendekatan lain yaitu memperbesar periode perhitungan indikator yang digunakan. Meskipun tidak seefektif mengganti time frame, metode ini terbukti mampu menghilangkan False Breakout dengan efektif. Cara lain yang tidak kalah efektifnya adalah bapak bisa menambahkan Moving Average kedua yang berfungsi sebagai filter dari False Breakout. Penggunaan strategi dengan 2 atau lebih MA ini biasanya dikenal dengan Golden Cross dan Death Cross.

fb-2

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   18 Feb 2022

@Shabrina Vira:

Tentu saja bisa bu. Oscillator ada banyak jenis dan macamnya, dan tidak semua Oscillator akan menggambarkan kondisi Overbought atau Oversold seperti Stochastics dan RSI seperti yang diketahui orang pada umumnya. Basic-nya, indikator dengan turunan langsung harga atau indikator yang dibuat dengan perhitungan rumus tertentu sehingga hanya akan menghasilkan nilai pada kisaran tertentu dapat disebut Oscillator. Contoh salah satu indikator Oscillator yang tidak bisa melihat kondisi Overbought dan Oversold adalah MACD, ATR, dsb.

Untuk penggunaan indikator Oscillator pada strategi trend following ada beberapa yang sering digunakan.

1. Average True Range

Strategi ini dipopulerkan oleh para Turtles. Strategi dirancang dengan menggunakan Donchian Channel dan ATR sebagai indikator tambahan atau konfirmasi sinyal serta perhitungan risiko yang digunakan. Mereka berpendapat bahwa Breakout yang valid biasanya terjadi saat market dalam keadaan Low Volatility atau nilai ATR-nya rendah.

osci-1

2. MACD

MACD ini juga banyak digunakan sebagai indikator tambahan dalam strategi yang berbasis Trend Following. Premisnya mudah, histogram yang ditampilkan oleh indikator MACD menggambarkan kondisi atau kekuatan pergerakan market saat itu. Jika histogram terus mencetak Higher High pada hasilnya, maka disimpulkan bahwa saat itu Buyer sedang memegang kendali. Cara lain yang biasanya sering digunakan adalah Crossover antara Histogram MACD dengan level 0. Jika harga Cross ke atas level 0 dari bawah, maka trend diartikan sedang dikuasai oleh Buyer begitu pula sebaliknya.

osdci-2

3. RSI

Selain bisa untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold, RSI juga bisa digunakan pada strategi berbasis Trend Following. Cara penggunaannya biasanya dengan melihat Crossover nilai RSI terhadap level 50. Jika RSI naik ke atas level 50 maka trend dinyatakan Bullish, sedangkan jika turun ke bawah level 50 maka trend dinyatakan Bearish.

Selain itu masih banyak indikator Oscillator lain yang bisa ibu manfaatkan seperti Momentum, ADX, CCI, dll.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   28 Feb 2022

@Delta:

Malam bu, untuk trend following memang karakteristiknya seperti itu bu jika menggunakan sistem trading yang standar seperti Moving Average atau Breakout High/Low. Jadi kalau mau dihilangkan sepenuhnya itu tidak akan mungkin. Namun kalau untuk mengurangi kemunculan False Signal ada beberapa metode yang bisa ibu pakai.

1. Crossover 2 buah Moving Average

Jika ibu menggunakan Moving Average saat ini, metode yang paling mudah digunakan untuk mengurangi False Signal yang muncul adalah menambahkan satu buah Moving Average tambahan. Jadi selain Crossover antara harga dan Moving Average, sinyal akan disaring dengan Crossover dua buah MA tersebut. Metode ini juga biasa dikenal dengan Death Cross dan Golden Cross MA.

2. Triple Moving Average

Metode kedua ini merupakan pengembangan dari Crossover 2 buah Moving Average yaitu dengan menambahkan Moving Average ketiga. Prinsipnya kurang lebih sama dengan penggunaan 2 buah MA.

3. Menggunakan konfirmasi dalam bentuk Oscillator

Selain dengan menambahkan MA, ada juga metode penambahan indikator yang berjenis Oscillator sebagai konfirmasi. Namun tidak semua Oscillator bisa digunakan dalam hal ini. Biasanya yang dipakai adalah ADX, ATR, MACD,dll.

macd-breakout

4. Filter waktu

Filter yang pengaplikasiannya sebenarnya mudah namun membutuhkan riset yang lumayan rumit adalah waktu. Kecenderungannya, Breakout yang valid biasanya terjadi pada jam, sesi, hari, atau bahkan minggu dan bulan-bulan tertentu. Jadi sinyal yang terjadi tidak pada waktu yang ditentukan bisa dihilangkan.

Terima kasih, semoga bisa sedikit mencerahkan.

Nur Salim   28 Mar 2022

@Briano Sato: Sederhana, perbaiki sambungan internet Anda .

Anda tidak perlu koneksi super cepat untuk trading di MT4/MT5.

Dulu saat masih menggunakan speed (belum ada Indihome) koneksi internet lancar kok, trading manual dan pakai robot (EA) juga tidak ada masalah.

Kiki R   10 May 2022

Pastinya utk trading membutuhkan sinyal yg bagus, bagaimana jika saat open posisi namun tiba2 ada gangguan jaringan internet?
apa yg harus dilakukan?

Briano Sato   9 May 2022

Hallo pak, saya mau tanya emas naik sampe 1960 tiba-tiba dia turun lagi ke 1902. Apa kah nanti akan sell di posisi 2 ato di balik ke 1975? 

Stefanie   7 Jan 2021

Selamat malam master, boleh minta saran dan petunjuk tuk ngurangin false signal yg muncul saat pakai sistem trend following seperti moving average? thx b4

Delta Shaffiyah   28 Mar 2022

bisakah kita menggunakan oscillator untuk trend following seperti break out? Oscillator apa yang baik ya?

Shabrina Vira   28 Feb 2022

Untuk trading dengan trend following sederhana seperti menggunakan MA, channel, baiknya di tf berapa pak? saya sedang berusaha disiplin di tf m30 emas selama 1 bulan terakhir kok masih banyak lossnya. mohon arahan

Nanda   18 Feb 2022

Bagaimana cara trading mengikuti tren apa cukup bagus peluangnya?

Sumitro   10 Dec 2015

Bagaimana cara melihat trend akan berlanjut melalui candle price action bapak Martin?

Nanda   14 Mar 2019

coach, katakanlah saya menggunakan TF H1 untuk entry dan trendnya uptrend seperti GBPUSD saat ini, tapi di tf h4 terlihat sideways dan mendekati level resistance disana apakah ini bisa diartikan bahwa trend H1 akan berubah turun sampai menuju suport di H4?

Dan di TF D1 naik, saya masih kesulitan untuk mengambil keputusan bahwa trend yang saya ambil naik atau turun, saya berusaha semaksimal mungkin tujuan dan tahapan trading saya jelas coach. btw saya mengalami margin call tadi siang karena mengira GBP akan menguat lagi setelah false break di H1 dan memasang lot sebesar2nya. bagaimana masukannya master?

Muhammad Yusuf   29 Nov 2017

Jika trend dalam time frame H1 dan H4 sedang mengalami up trend dan pada M1 mengalami down trend dan harga saat itu bid/ask : 1.13458/1.13469 sebaiknya kita membuka posis buyi di saat harga menyentuh berapa?  

Herli   28 Dec 2017

Pergerakan harga suatu mata uang selalu berubah-ubah dan bergerak. Saat kondisi uptrend kuat, kita membuka posisi beli, namun tidak lama, harga malah justru berbalik turun. Bagaimana cara kita menentukan bahwa harga mencapai titik jenuh?

Abdul Ghani   18 Jul 2022

@Abdul Ghani: Anda bisa menggunakan indikator berjenis oscillator untuk menunjukkan kondisi jenuh beli dan jenuh jual (overbought dan oversold).

Contoh indikator ini seperti relative strength index (RSI) dan stochastic oscillator.

Selain itu, gunakan juga indikator ADX untuk mengukur kekuatan trend yang sedang terjadi. Masuk hanya pada kondisi trending kuat, angka ADX diatas 25.

Jangan entry apabila angka ADX dibawah 25. Cari pair lain atau tunggu sampai trend menguat.

Kiki R   19 Jul 2022

Herli:

Menentukan support-resistance dengan tf berapa? Lha, km sendiri tuh mau trading pakai tf berapa?

Kita cari support-resistance itu buat trading, biar tahu di mana buy, dimana sell, di mana TP, di mana SL. Semuanya itu lah yang dinamakan TRADING. Jadi seharusnya cari support-resistance ya dengan tf yang sama dengan yang mau dipakai trading.

Sahara   24 Aug 2023

Jawaban untuk Muhammad Yusuf: 1. Belum tentu. Harga yang menguji resisten H4 bisa jadi menembus atau bisa jadi memantul. Dalam hal ini, sebaiknya Anda melihat reaksi harga di level resisten H4 tersebut apakah terdapat ciri-ciri memantul (reversal) atau malah menembus (breakout).

2. Selalu gunakan money management, jangan trading dengan risiko seluruhnya. Cukup risikokan 1-2% saja dari setiap peluang trading yang muncul.

Ingat, tidak ada yang pasti di market. Yang tadinya naik kuat bisa saja tiba-tiba turun dengan kencang begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, Anda harus disiplin mengontrol risiko agar akun Anda bisa bertahan dalam jangka panjang.

Kiki R   25 Aug 2023

Jawaban untuk Herli: Sebaiknya Anda mengambil posisi buy karena searah dengan tren di H1 dan H4 yang sedang naik.

Namun, posisi buy masuk bukan di sembarang tempat tapi pada level harga yang penting seperti di support atau area demand.

Silakan Anda masuk ke time frame H1 dan tandai level support penting yang ada di time frame tersebut. Setelah tandai, Anda menunggu konfirmasi harga di level tersebut untuk entry.

Kiki R   25 Aug 2023

Jawaban untuk Sumitro: Trading mengikuti tren pada dasarnya sederhana yaitu mengambil posisi searah dengan tren pada level-level penting.

Sebagai contoh, trend di time frame Daily (D1) sedang naik maka untuk mengikuti tren yang naik tersebut Anda akan masuk posisi buy.

Namun, entry posisi buy pada level yang penting contohnya level support atau level demand. Di level support/demand inilah Anda menunggu konfirmasi untuk entry buy.

Trading dengan mengikuti tren secara umum peluangnya lebih bagus daripada melawan tren. Selain itu, trading mengikuti tren juga menawarkan rasio risk/reward yang lebih tinggi.

Baca juga:

Kiki R   25 Aug 2023

@ Briano Sato:  

Tunggu sampai jaringan internet kembali normal.

M Singgih   30 Aug 2023

@ Delta Shaffiyah:

Ketika pergerakan sedang trending dan harga telah menembus level resistance atau level support, harus diamati apakah harga benar-benar breakout atau sebaliknya akan bouncing (fake breakout atau false break).

Untuk itu yang paling aman adalah mengamati price action yang terbentuk ketika break level resistance. Price action adalah patokan untuk entry, yaitu sebagai sinyal untuk entry

Jika misalnya setelah break level resistance terbentuk pola tweezer top, maka bisa saja itu false break atau fake breakout. Untuk itu perlu dikonfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX, dan juga MACD.

Kalau terkonfirmasi misal kurva indikator MACD di atas kurva sinyal dan kurva indikator ADX berada di atas level 20, maka uptrend akan berlanjut dan Anda bisa entry buy. Kalau tidak terkonfirmasi jangan entry buy dulu karena bisa saja itu false break akibat dari pola tweezer top. Tunggu sinyal berikutnya.

Jadi kesimpulannya ketika terjadi breakout amati price action yang terbentuk pada level resistance atau level support sebagai sinyal. Kemudian konfirmasikan dengan indikator trend. Kalau terkonfirmasi Anda bisa entry.

M Singgih   30 Aug 2023

@ Shabrina Vira:

Tidak bisa. Ketika pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka abaikan penunjukkan overbought dan oversold dari indikator oscillator. Overbought dan oversold hanya berlaku ketika pergerakan harga sedang sideways. Ketika trending tidak berlaku.

Ketika pergerakan harga sedang trending, maka Anda bisa mengamati apakah terjadi divergensi pada indikator oscillator tsb. Untuk penjelasan mengenai divergensi silahkan baca: Divergensi Indikator Teknikal

M Singgih   30 Aug 2023

@ Abdul Ghani:

Tidak ada titik jenuh pada pergerakan harga yang sedang trending dengan kuat.

Untuk entry disarankan mengamati sinyal yang diberikan oleh price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD.

Kalau terkonfirmasi Anda bisa entry, kalau tidak atau belum terkonfirmasi, silahkan tunggu sampai terkonfirmasi atau tunggu sinyal berikutnya.

M Singgih   1 Sep 2023

Jawaban untuk Herli: Penentuan time frame bergantung pada tipe trader.

Untuk daytrader, penentuan level support/resisten biasanya pada time frame H1 atau H4.

Untuk swing trader, penentuan level support/resisten biasanya pada time frame Daily atau Weekly.

Kiki R   5 Sep 2023

Jawaban untuk Nanda: Melihat kelanjutan tren dari price action adalah dengan mengamati apakah terbentuk pola candlestick atau pola grafik penerusan tren.

Contohnya saat tren sedang turun, salah satu tanda tren akan turun kembali adalah terbentuknya pola candlestick bearish engulfing di resisten.

Kiki R   5 Sep 2023

Jawaban untuk Nanda: Untuk bisa profit konsisten anda butuh sistem trading yang menyeluruh. Sistem trading ini meliputi kriteria entry, money management, dan kriteria exit.

Saya menyarankan Anda trading dengan melihat struktur harga di time frame H1 atau H4 lalu masuk di time frame M15 atau M30.

Jadi Anda menggunakan dua time frame, 1 time frame yang lebih tinggi untuk melihat struktur harga sedangkan time frame yang lebih kecil untuk entry. Entry di time frame yang lebih rendah bertujuan agar stop loss lebih kecil sehingga rasio risk/reward jauh lebih baik.

Sebagai contoh, pair EURUSD H1 dalam tren turun dimana harga berada di bawah garis MA. Selanjutnya Anda tinggal menentukan level resisten yang signifikan lalu menunggu reaksi harga di level tersebut pada time frame M15.

Kiki R   5 Sep 2023

@ Herli:

Penentuan level-level resistance dan support bisa dilakukan pada semua time frame, hanya saja semakin rendah time frame maka akan semakin banyak level resistance dan support minor, dan tidak tampak mana level-level resistance dan support mayor yang penting.

Untuk itu sebaiknya penentuan level-level resistance dan support dimulai dari time frame yang paling tinggi kemudian turun ke time frame yang lebih rendah agar tampak jelas mana level-level resistance dan support mayor dan mana yang minor. Level-level resistance dan support mayor lebih penting dari yang minor.

Untuk penjelasan mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance

M Singgih   6 Sep 2023
 Agung |  25 Apr 2016

Bagaimana cara mengetahui harga hanya koreksi atau benar-benar terjadi pembalikan trend?

Lihat Reply [27]

agak sulit sebetulnya untuk apakah harga reseval, Koreksi atau terus melanjutkan arah. karena kita tida mengtahui seberapa besar kekuatan Buyer dan Seller. karena Buyer dan sellerlah yang menggerakan harga.

Namun demikian hal ini bisa kita analisa dengan menggunakan indikato tertentu. silahkan disimak. ini mengugunakan Bolingerband 50, 2

/

Basir   22 Mar 2017

@ Andre:

Untuk mengetahui pergerakan reversal, bisa diamati dari price action, yang dikonfirmasi oleh indikator teknikal. Price action bisa berupa single candle seperti pin bar, atau beberapa candle yang membentuk pola tertentu.

Meski demikian, sinyal dari price action yang terkonfirmasi hanya menunjukkan kemungkinan pergerakan reversal. Pergerakan reversal itu bisa koreksi atau pembalikan arah trend.

Untuk itu Anda harus memperhatikan pergerakan harga terhadap level Fibonacci retracement. Jika retracement telah melampaui level 50% hingga 61.8% Fibo rtracement (untuk uptrend), atau level 50% hingga 38.2% Fibo rtracement (untuk downtrend), maka kemungkinan akan terjadi pembalikan arah trend (trend reversal).

Sebagai contoh pada XAU/USD berikut ini:

M Singgih   26 Jun 2019

Untuk Lusi 990,

Pergerakan reversal sebenarnya dapat diidentifikasi sedari awal, yaitu dengan membaca formasi candle stick/price action. Formasi candlestick yang biasa digunakan sebagai pendeteksi akan adanya pergerakan reversal adalah candle doji, tweezer top/bottom, dan juga formasi inside bar.

Berikut contoh reversal jika dideteksi dengan candle doji.

doji

Pola tweezer top/bottom juga dapat digunakan sebagai pendeteksi pergerakan reversal.

tweezer

Fungsi dari formasi inside bar sebenarnya dua, yaitu selain sebagai pendeteksi dini dari suatu reversal, akan tetapi juga sebagai sinyal penerusan trend (trend continuation).

inside bar

inside bar

Selain mengamati pola candlestick, pergerakan reversal dapat diketahui dari divergensi indikator teknikal. Berikut contoh pergerakan reversal yang dideteksi dari bullish divergence dan pola tweezer bottom.

divergence

Kurang lebih itulah beberapa cara untuk dapat mendeteksi pergerakan reversal. Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   17 Jan 2019

Tidak ada yan tahu pasti bahwa harga akan uptrend/downtrend/sideways atau  retracement dari trend yang sedang berlangsung.

Namun. Informasi, materi, rekomendasi, dan data dibuat sebaik mungkin namun tidak menjamin 100% keakuratannya.

Thanks.



Basir   4 Aug 2013

@ hesron:
1. Dengan 2 indikator moving average dan ADX. Agar lebih sensitif pilih yang exponential moving average (ema).
2. Dengan kombinasi antara 2 indikator ema dan Fibonacci expansion.
Berikut contohnya pada GBP/USD H1, dengan ema 50 dan ema 100 serta ADX (14):



Terjadinya perpotongan antara kedua kurva ema tersebut menunjukkan terjadinya perubahan arah trend (pada contoh diatas sedang terjadi uptrend). Semakin lebar jarak antara ema 50 dan ema 100 maka semakin kuat trend tersebut. Selain itu kurva indikator ADX yang berada diatas level 25 juga menunjukkan trend sedang kuat. Sideways terjadi jika jarak kurva kedua ema tsb makin menyempit dan datar, serta kurva indikator ADX makin turun dan berada dibawah level 25.
Untuk mengukur kemungkinan terjadinya retracement bisa menggunakan Fibonacci expansion. Perhatikan pergerakan harga pada level-level Fibonacci expansion pada chart diatas, tampak terjadi retracement pada hampir semua level Fibonacci expansion (38.2%, 50% dan 61.8%).

M Singgih   2 Jul 2015

Untuk Andre..

Perhatikan data yang akan dirilis. Jika ada data High Impact maka perlu berhati-hati. Perhatikan pola candle juga. Ada beberapa pola candle yang memberikan sinyal bahwa pasar akan berlanjut bergerak atau sebaliknya. Anda bisa menyimak nya di Pola Candle.

Thanks.

Basir   16 Feb 2016

@ andre:
Untuk pergerakan yang akan trending bisa diantisipasi dari pola pergerakan harga saat ini (pola-pola pada chart), tetapi untuk yang kondisi ranging atau sideways sulit diprediksi.
Harga akan bergerak meneruskan trend jika terbentuk pola-pola flag (bendera), pennant atau wedge, dan akan bergerak dengan trend yang berlawanan (terjadi pembalikan arah trend) jika terbentuk pola-pola double top, double bottom atau head and shoulders.
Berikut contoh pembalikan arah trend (trend reversal) yang terjadi setelah terbentuknya formasi double top. Anda bisa mengantisipasi ketika pola tersebut terbentuk dan open sell ketika harga menembus level support.

M Singgih   23 Feb 2016

Untuk Agung..

Contoh dari koreksi adalah ketika harga  mengalami trend naik. mundur sebentar. terus lanjut naik. begitupun sebaliknya. Sebuah mata uang terkoreksi bisa dilihat ketika sedang naik naiknya kemudian berhenti, melemah sebentar dan lalu melanjutkan trennya kembali. Secara teknikal bisa dilihat  dengan pola stochastic oscillator. namun tentunya dalam hal ini harus selaras dengan TF yang di gunakan.

Untuk mengetahui pembalikan trend, bisa digolongkan sebagai pola pembalikan arah (reversal pattern), ditandai dengan adanya pola  yang mulai melemah dan kesulitan untuk melanjutkan trend. Pola bullish reversal contohnya, atau pembalikan arah naik, memerlukan adanya trend turun yang terjadi sebelumnya. Sebaliknya untuk bearish reversal, atau pembalikan arah turun, memerlukan adanya trend naik sebelumnya.

Thanks.

Basir   28 Apr 2016

Pagi master..

bagaimana cara baca pola stochastic oscillator untk mengenali koreksi?

Helmi   28 Apr 2016

Untuk Helmi..

Untuk hal ini perlu mengetahui cara kerja dari indikator tersebut. Sebagaimana diketahui, Stochastic memiliki skala antara 0 sampai 100 dan memiliki dua baris, yaitu: %K untuk fast line dan %D untuk slow line. Ada beberapa cara membaca pergerakan stochastic dari mulai melihat garis yang saling melintang, membandingkan pergerakan stochastic dengan pergerakan harga, dan dengan melihat garis overbought/oversold.

Level overbought dan oversold pada stochastic oscillator dapat diterapkan dengan angka yang berbeda sesuai dengan preferensi masing-masing trader. Namun yang banyak digunakan secara luas adalah level 80 keatas untuk overbought dan level 20 kebawah untuk oversold.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa stochastic berfungsi untuk melihat adanya perubahan momentum pada pergerakan harga, yang biasanya menjadi awal dari peralihan sebuah trend.

• Apabila garis-garis stochastic %K dan %D saling menyilang (cross), maka ini menunjukan bahwa sedang terjadi perubahan momentum arah trend. (Posisi "crossing" ini bisa juga digunakan sebagai indikasi entry dan exit transaksi.)

• Apabila stochastic melewati batas level 80, itu menunjukan bahwa harga sedang berada di overbought. Begitu juga sebaliknya apabila stochastic melewati batas level 20, berarti harga sedang berada di oversold.

• Apabila stochastic tetap berada diatas level 80, maka itu menunjukan sedang terjadi uptrend. Begitu juga sebaliknya, jika stochastic tetap di bawah level 20, berarti sedang terjadi downtrend.

Jika stochastic keluar dari level 80 dan menuju ke bawah, hal itu menunjukan bahwa sedang terjadi koreksi dan terjadi perubahan momentum dan mungkin bisa membentuk downtrend. Begitu pula sebaliknya.

Dengan membaca sinyal yang diberikan dari indikator stochastic, setidaknya anda dapat melihat harga yang sedang berada di high atau low. Pergerakan yang diperlihatkan didalam stochastic dapat anda pergunakan ketika memasuki pasar ataupun keluar pasar.

Thanks.

Basir   28 Apr 2016

Makasih master atas jawabannya..

satu lagi nih, itu garis stochastic yang dipakai acuan keluar level 80 dan menandakan koreksi, garis yang manakah? %k atau %d? thanks

Helmi   28 Apr 2016

Untuk Helmi..

Antara %k dan %d, hampir berdekatan. Keduanya bisa di jadikan acuan dengan tetap berhati-hati.

Thanks.

Basir   1 May 2016

@ Teguh Haris:

Mengenai harga akan naik atau turun (bullish atau bearish) bisa diamati dari sinyal. Sinyal biasanya dari price action yang telah terkonfirmasi oleh indikator teknikal, sehingga sinyal tsb valid. Sema tidak ada sinyal, kita tidak bisa begitu saja menyimpulkan harga akan bergerak bullish atau bearish.

Adapun garis-garis di bawah yang dibuat pada chart tsb menunjukkan area support, sebagai acuan batas sampai sejauh mana jika harga ternyata turun (bergerak bearish).

 

M Singgih   16 Feb 2021

Kalo situasinya seperti chart yang saya lampirkan di atas, cocoknya pakai indikator apa pak? Makasih atas jawabannya

Teguh Haris   19 Feb 2021

@ Teguh Haris:

Pada situasi apapun, trader biasanya menggunakan kombinasi indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend untuk mengetahui arah pergerakan harga, sedangkan indikator momentum untuk mendapatkan momentum entry atau saat entry yang tepat.

Indikator trend yang biasa digunakan antara lain moving average, MACD, parabolic SAR, ADX dan juga Bollinger Bands, sementara indikator momentum biasanya adalah indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.

 

M Singgih   20 Feb 2021

suka2 bandarnya lah, emang mesti mau lanjut naik harus nyentuh bawah dulu? atau nyentuh bawah dulu pasti lanjut naik bukannya malah lanjut turun? Teknikal Analisa itu digunakan untuk membatasi kerugian bukan untuk dijadikan patokan market akan bergerak sesuai apa yang kita gambarkan :D

Borokokok   18 Nov 2021

@Ali Roshad: Melihat harga tertinggi (high) dan harga terendah (low) terakhir yang terbentuk.

Trend naik mempunyai ciri-ciri terbentuknya higher high dan higher low yang baru. Sedangkan trend turun mempunyai ciri-ciri terbentuknya lower low dan lower high yang baru.

Selain itu, jika Anda suka menggunakan indikator, Anda sebaiknya menggunakan indikator moving average (MA) sebagai patokan trend. Anda bisa menggunakan 2 garis MA yaitu 1 garis MA periode besar dan 1 garis MA periode kecil.

Persilangan garis MA periode kecil terhadap garis MA periode besar menandakan adanya perubahan trend.

Selain itu, trend naik ditunjukkan oleh harga yang berada di atas garis MA sedangkan trend turun ditunjukkan oleh harga yang berada di bawah garis MA.

Kiki R   11 May 2022

apa ciri-ciri trend yang menunjukkan waktu untuk entry dan exit masta?

Harmedia Wardana   12 May 2022

@Harmedia Wardana: Trend pada dasarnya tidak menunjukkan waktu entry dan exit. Trend hanyalah menunjukkan arah, sedang waktu entry dan exit merujuk kepada timing.

Kitalah yang menentukan parameter apa untuk entry dan exit (timing).

Sebagai contoh, trend sedang naik:

  • apakah Anda langsung entry buy?
  • Kalau iya, di harga berapa entry buy?
  • Kapan entry buy?

Pertanyaan ini tidak bisa dijawab hanya karena Anda mengetahui trendnya naik atau turun.

Selain itu, kalaupun harga sedang trend naik, apakah Anda bisa entry sell? kan bisa saja ada koreksi?

Jadi intinya adalah Anda belum mempunyai strategi/parameter yang jelas untuk entry dan exit.

Lalu bagaimana solusinya?

Anda harus menentukan 3 parameter untuk 3 hal:

1. Parameter untuk struktur market. Anda bisa menggunakan price action atau bisa juga menggunakan indikator berjenis trend seperti moving average.

2. Parameter untuk level. Anda bisa menggunakan support/resisten atau supply/demand atau bisa juga menggunakan indikator overbought/oversold seperti RSI.

3. Parameter untuk timing. Anda bisa menggunakan price action untuk timing atau menggunakan indikator seperti stochastic.

3 jenis parameter diatas itulah yang Anda uji di market untuk melihat akurasi dan potensi profitnya.

Kiki R   13 May 2022
Apa tandanya kalau hari berikutnya market akan bergerak trending atau ranging,dan dalam range yang besar atau kecil?
Andre   12 Feb 2018

Master saya sudah membaca hampir seluruh pembelajaran yang ada di blog ini.Terima kasih sebelumnya atas pembelajaran dari master. Saya ingin bertanya master,
1.untuk memperediksi arah trend (uptrend/downtrend/sideways)baik jangka pendek/menengah/panjang sebaiknya saya menggunakan indikator apa ya master.
2.Untuk mengukur bahwa akan terjadi retracement dari trend yang sedang berlangsung.menurut master sebaiknya saya menggunakan indikator akurat apa ya...nuwunnn

Hesron   4 Feb 2019

Apakah ada kesempatan harga akan mengalami turun pak? Soalnya harga belum menyentuh zona bawah, sudah up lagi? Thanks

penurunan harga

Teguh Haris   10 Feb 2021

cara mudah untuk melihat arah trend?

Ali Roshad   11 May 2022

master, kapan sih market mulai reversal? terus bedain antara hanya sekedar reversal dengan pembalikan trend bagaimana?

Andre   22 Mar 2017

Untuk tanda-tanda kemunculan trend sideways itu seperti apa bang?

Rianti   26 May 2022

@Rianti: Ada 2 tanda atau ciri-ciri akan munculnya sideways.

1. Pullback harga makin dalam dibandingkan pullback sebelumnya

Pada saat harga mulai sideways, maka akan diawali dengan perlawanan dari seller/buyer yang melawan trend.

Sebagai contoh, saat trend sedang naik dan harga masih kuat, biasanya pullback/koreksi hanya 23%-38% dari panjang impulse.

Saat harga mulai sideways, koreksi/pullback akan lebih panjang sekitar 50%-70% dari panjang impulse. Inilah tanda awal harga mulai akan sideways. 

2. Harga break support/resisten terakhir tidak kuat (candle yang break support/resisten tidak kuat)

Tanda berikutnya adalah harga yang break support/resisten terakhir tidak kuat.

Sebagai contoh, harga sedang trend turun dan ada support terakhir di harga 1.2000. Ketika harga break support tidak kuat dan tertahan di 1.1990, maka ini adalah tanda bisa jadi harga akan sideways.

Jika Anda ingin entry sell saat harga break support 1.2000 namun breaknya tidak kuat, maka sebaiknya pertimbangkan untuk close posisi saat harga naik dengan kuat.

Ingat, ini adalah tanda, bukan pasti sideways. Kepastian sideways atau tidak akan ditentukan dari support/resisten yang menahan harga yang sedang berjalan.

Harga benar-benar sideways apabila tidak berhasil break support/resisten dan hanya bolak-balik didalam range support/resisten tersebut.

Tujuan dari mengenali tanda/ciri ini adalah agar Anda mulai berhati-hati saat harga mulai memasuki sideways.

Kiki R   26 May 2022

Adakah tanda-tanda trend akan berbalik arah yg bisa saya amati? Kalau iya, tolong sebutkan tanda2 apa saja saat sebuah trend akan berbalik arah?

Lusi 990   17 Jan 2019
 Leo |  18 Aug 2016

Bagaimana cara membedakan konsolidasi yang akan meneruskan trend dan yang akan reversal?

Lihat Reply [21]

@ Leo:
Dengan melihat kecenderungan arah sentimen yang bisa dipantau dari indikator teknikal. Biasanya dengan indikator MACD, Bollinger Bands, parabolic SAR, RSI dan ADX.
Konsolidasi bisa terjadi untuk waktu yang lama yaitu berupa pergerakan sideways, atau dalam waktu yang relatif singkat yaitu berupa inside bar.
Pergerakan sideways bisa break pada level resistance untuk selanjutnya bergerak uptrend atau break pada level support untuk selanjutnya bergerak downtrend. Inside bar bisa break pada level tertinggi mother bar untuk selanjutnya bergerak uptrend atau break pada level terendah mother bar untuk selanjutnya bergerak downtrend.

Berikut contoh keadaan konsolidasi yang berupa pergerakan sideways dan inside bar:


EUR/USD daily: sebelumnya downtrend, kemudian sideways. Namun sentimennya akan uptrend, tampak dari titik indikator parabolic SAR yang berada dibawah bar candlestick dan indikator ADX yang berwarna hijau (dominan bullish). Ketika harga break level resistance dan kurva indikator MACD berada diatas kurva sinyal (warna merah), dan harga bergerak pada kurva upper band indikator Bollinger Bands, maka pergerakan uptrend terkonfirmasi (dalam hal ini reversal).

Demikian juga AUD/USD daily, sebelumnya downtrend hingga terbentuk inside bar. Sentimen sedang uptrend, tampak dari harga yang bergerak diatas kurva middle band indikator Bollinger Bands, kurva indikator MACD yang berada diatas kurva sinyal (warna merah) dan kurva indikator RSI yang berada diatas level 50.0. Ketika harga break level tertinggi mother bar dan titik indikator parabolic SAR berpindah kebawah bar candlestick, maka pergerakan uptrend terkonfirmasi (dalam hal ini reversal).
Semoga bisa membantu.

M Singgih   23 Aug 2016

@ Udin FX:

Maknanya sama, yaitu pembalikan arah trend. Jadi semula pergerakan harga bergerak uptrend atau bullish, kemudian berbalik menjadi bearish. Yang membedakan adalah dianggap reversal atau pergerakan akan berbalik menjadi downtrend jika harga telah menembus level 100% Fibo retracement. Sementara pergerakan masih dianggap retrace atau koreksi jika harga masih belum menembus level 50% Fibo retracement.

Jika harga bergerak di antara level 50% hingga 100% Fibo retracement, maka amati sinyal dari price action dan juga penunjukan indikator teknikal. Jika ada sinyal bearish dari price action dan dikonfirmasi oleh indikator teknikal, maka kemungkinan untuk terjadi trend reversal tinggi. Jadi dalam hal ini Fibonacci retracement penting untuk digunakan.

M Singgih   6 May 2021

Kalau untuk non pengguna Fibonacci, apakah ada metode lain yang bisa bisa dilakukan untuk mengkonfirmasi terjadinya reversal? 

Mandala   19 May 2021

@ Mandala:

Untuk memperkirakan terjadinya reversal atau tidak memang berdasarkan sampai sejauh mana retracement atau koreksi terjadi. Kalau sudah melebihi setengah atau 50% dari range retrace-nya, maka bisa disumsikan akan terjadi pembalikan arah trend.

Jika Anda tidak menerapkan analisa dengan Fibonacci retracement, maka bisa dengan menarik garis antara swing low an swing high, kemudian hitung level 50%-nya atau level tengah (median) dari jarak swing high ke swing low. Kemudian amati apakah harga bergeak di bawah level median tsb, atau masih di atas level tsb.

M Singgih   20 May 2021

Kalo pakai indikator Moving Average bisa gak pak? Soalnya saya ga pakai fibonacci...Kelemahan saya, sering entri tapi harganya kemudian berbalik arah

Niam   6 Oct 2021

@ Niam:

Dalam hal bearish reversal / korekstif (sesuai dengan tema pertanyaan ini), indikator moving average hanya mengkonfirmasi apakah pergerakan harga memang sedang bearish, yaitu jika harga berada di bawah kurva moving average. Untuk mengetahui apakah memang bersifat bearish reversal atau tidak seharusnya diamati dari level retracement antara tituik swing high dan swing low.

M Singgih   7 Oct 2021

Dalam pergerakan harga di pasar forex atau saham, koreksi dan reversal sama-sama menandakan pembalikan harga. Bedanya terletak pada berapa lama pembalikan harga itu terjadi.

Sebuah koreksi biasanya hanya terjadi dalam waktu singkat, maksimal beberapa hari saja dan tidak ada perubahan pada tren besarnya. Ketika terjadi koreksi, pergerakan harga hanya akan mundur sampai satu atau dua support/resistance terakhir, kemudian kembali berbalik ke arah tren besarnya.

Sebuah reversal biasanya terjadi dalam kurun waktu lebih lama, mungkin sepuluh hari atau bahkan lebih. Ketika terjadi reversal, tren harga benar-benar berubah. 

Dinamika pergerakan harga saat terjadi koreksi biasanya begini:

  • Jika koreksi berlanjut sampai tembus support/resistance kedua, berarti itu berubah menjadi reversal.
  • Jika harga yang terkoreksi itu mantul (bounce) pada support/resistance pertama atau kedua, berarti itu cuma koreksi.
Aisha   8 Feb 2022

Jadi begitu, lantas apakah saat terjadi koreksi sebaiknya menunggu trennya kembali atau langsung entry kak?

Gilang   8 Feb 2022

"Saat koreksi, sebaiknya menunggu tren kembali atau langsung entry?"

Jawabannya tergantung strategi trading yang kita terapkan. Berikut ini dua contohnya:

Trader yang suka pakai strategi breakout biasanya akan menunggu dulu sampai koreksi terkonfirmasi sudah tembus support/resistance, kemudian langsung open posisi. Kalau ternyata pergerakan harga setelah koreksi itu justru mantul (kembali ke tren awal), maka dia akan open posisi dengan strategi bounce.

Trader yang suka scalping mungkin tidak peduli sedang koreksi atau reversal. Ketika lihat pergerakan harga sedang menuju suatu support/resistance, ia akan langsung open posisi dengan target profit sedikit di atas support/resistance tersebut.

Aisha   9 Feb 2022

Jika muncul candle Doji, itu pertanda Reversal atau Koreksi kak?

Alif Hakim   17 Feb 2022

Candle doji tidak menandakan reversal maupun koreksi. Perlu diketahui, doji bukan sinyal trading yang bagus.

Bentuk candle doji tipis seperti garis saja, menandakan pasar sedang bimbang. Kebimbangan ini terjadi pada seller sekaligus buyer, sehingga arah tren belum jelas.

Jika bertemu candle doji, sebaiknya abaikan. Kecuali jika candle doji itu merupakan bagian dari formasi candlestick lain yang terdiri atas dua atau tiga candle.

Aisha   18 Feb 2022

@ Puja Puji:

Silahkan mengamati price action yang tebentuk, apakah mengisyaratkan keadaan reversal. Setelah itu, konfirmasikan dengan indikator teknikal terutama indikator trend (moving average, parabolic SAR, Bollinger Bands, MACD, ADX).

Selain itu, amati apakah pergerakan harga telah menembus level 50% Fibo retracement. Jika harga telah menembus level 50% Fibo retracement, maka bisa diasumsikan kemungkinan pergerakan harga sedang bergerak reversal.

M Singgih   3 Apr 2022

Saya terkadang membaca analisa atau postingan di forum ada istilah ini, apakah ke-duanya memiliki makna dan situasi yang sama?

Udin FX   4 May 2021

Cara melihat trend reversal akurat gimana?

Puja Puji   1 Apr 2022

Saya masih bingung dengan istilah ini min, apa perbedaan mendasar antara koreksi dan reversal?

Gilang   4 Feb 2022

Sepertinya saya masih agak bingung untuk memahami reversal, retracement, pullback? Aoa bedanya ya min. Atur nuhun...

Gwen Chan   9 Jun 2022

@Gwen Chan: 

Revesal: pembalikan arah trend

Retracement=pullback=koreksi: harga melawan arah tapi cuma sementara, bukan pembalikan arah trend

Kiki R   9 Jun 2022

jika trend naik tapi harga berhasil buat lower low, apakah ini tanda sudah fix terjadinya reversal pak? lalu jika reversal ini terjadi apakah trend juga bisa dikatakan telah berubah? mohon pencerahannya

Tyas Marheni   29 Aug 2022

@Tyas Marheni: Benar, terjadinya lower low atau harga yang berhasil break higher low terakhir menjadi tanda valid perubahan arah dari tren naik menjadi turun.

Kiki R   31 Aug 2022

Kak kalau di area higher low muncul pola doji, pertanda sinyal apa kak?

Kelvin   10 Oct 2022

Adanya doji bisa jadi menandakan akan adanya koreksi/pullback sebelum melanjutkan penurunan.

Kiki R   10 Oct 2022
 

Komentar @inbizia

@Budi:

Secara teknikal, saya pribadi menggunakan analisa trend dan momentum, biasanya antara tf H1, H4 dan daily. Tf yang lebih rendah untuk cari momentum entry.
Kalau di tf tinggi sedang uptrend, antisipasinya buy, kalau sedang downtrend sell. Kapan saat untuk entry (buy atau sell) disesuaikan dengan momentum yang tepat.

Analisa trend menggunakan indikator trend, seperti moving average (sma, ema), MACD, ADX, Bollinger Bands, parabolic SAR. Analisa momentum menggunakan indikator oscillator seperti RSI atau stochastic.
Momentum entry bisa salah kalau misalnya saat harga bergerak uptrend, tetapi indikator oscillator menunjukkan divergensi bearish. Yang seperti ini harus dihindari.

Meski demikian, analisa teknikal hanya sebagai konfirmator dari kondisi pasar yang sedang terjadi, karena hampir semua indikator teknikal bersifat lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga. Yang bersifat leading atau mendahului pergerakan harga adalah analisa sentimen pasar berdasarkan price action.

Intinya sbb:
1. Tentukan terlebih dahulu level-level resistance dan support. Kalau tidak jelas gunakan Fibonacci, baik retracement atau expansion.
2. Amati price action yang terbentuk, baik single candle maupun beberapa candle (chart pattern).
3. Amati indikator trend, apakah mengkonfirmasi price action yang terjadi.
4. Amati indikator oscillator, terjadi divergensi atat tidak. Kalau tidak, tentukan momentum entry yang tepat.
5. Kalau indikator trend tidak menunjukkan sedang trending, berarti harga sedang bergerak sideways. Ketika sideways, amati area overbought / oversold indikator oscillator, kalau overbought maka sell, dan kalau oversold buy.

 M Singgih |  14 Feb 2019
Halaman: Strategi Trading Dengan Indikator Ema Untuk Trader Harian
@ Surodjo:

Berakhirnya trend bisa diketahui setelah koreksi atau retracement mencapai lebih dari 100%. Perkiraan kemungkinan akan terjadi trend reversal jika Fibo Retracement telah melewati 61.8%.

Keadaan reversal tidak menunjukkan berakhirnya trend, tetapi menunjukkan terjadinya koreksi. Keadaan koreksi sendiri bisa berakhir ketika telah mencapai level tertentu misalnya 38.2% Fibo atau 50% Fibo, dan kemudian berbalik meneruskan arah trend. Jika koreksi melebihi Fibo retracement 100%, baru bisa diasumsikan terjadi trend reversal.

Keadaan reversal bisa diamati dari bar candlestick yang membentuk formasi price action tertentu, seperti pin bar, doji, engulfing, morning star atau evening star. Meski demikian, untuk validitasnya price action tsb harus dikonfirmasi oleh indikator trend misalnya ADX, parabolic SAR, MACD, atau Bollinger Bands.

Konfirmasi dengan Bollinger Bands untuk keadaan reversal adalah jika penutupan bar candlestick berada di bawah middle band (untuk yang sebelumnya uptrend), atau di atas middle band (untuk yang sebelumnya downtrend). Untuk akurasi, sebaiknya dikonfirmasi lagi dengan indikator trend yang lain.

Mengenai tanda bahwa trend masih akan berlanjut adalah jika koreksi atau retracement telah berakhir, dan harga mulai bergerak searah dengan trend semula. Dalam hal penunjukan indikator Bollinger Bands, bar candlestick tidak menembus middle band.

Sebagai masukan, untuk analisa trend jangka menengah panjang biasanya trader menggunakan analisa dengan gelombang Elliot (Elliot wave).
 M Singgih ... |  29 May 2020
Halaman: Cara Sederhana Untuk Menentukan Support Dan Resistance
Gue cukup nangkap sihh apa yg disampaikan di artikel. Klo kita make timeframe lebih rendah, itu biasa emang tingkat akurat harga nya itu sangat tinggi. Jdi kita klo mau entry bsa pake timeframe lebh rendah agar bsa maksimal saat profit. Tetapi, pada timeframe lebih rendah, noise itu lbh sering terjadi shngga harga terkadang naik turun terus ga jelas di satu tempat. Jadi utk analisa trend ini agak susah make timeframe lebih kecil. Sedangkan di timeframe yg lbh tinggi, noise itu ga sering terjadi shngga kita bsa nganalisa dngn baik dan cocok utk pemula juga. Pertnyaan gue, utk timeframe yg biasa di analiskan yakni H1, H4 hingga D1 itu kira2 cocok trading dngn gaya apa ya?
 Herry |  22 Jul 2023
Halaman: Panduan Time Frame Untuk Pemula Dari Finex
Baiq: gw ijn bnt jwb ya min Ada yg blg klau day trading ini emang krg cocok bg pr pemula, soalnya emang bener sih day trading ini sangat butuh konsentrasi tingkt dewa dan butuh keputusan yg cepat dan tepat. Tp bukan berarti pr pemula tdk bs melakukan day trading, ada beberapa strategi day trading yg cocok utk pemula. Salah satunya adalah strategi break out. Strategi ini biasa digunakan di trading forex. Ketika hrg suatu pasangan mata uang bergerak di atas garis Resistance atau di bawah garis Support, kondisi ini disebut breakout. Setelah breakout terjadi, biasanya volatilitas akn meningkat, shg pergerakan hrg diperkirakan brlnjut. Apbl muncul volume tinggi menembus Resistance, mk trend naik akn trjadi scr brkpnjangan tp apbl hrg justru kembali ke kisaran posisi sblmnya, maka hal itu menandakan adanya breakout palsu. Jika hrg menembus level Resistance, disarankan agar kamu mengambil posisi long atau buy, tp jk hrg trun dibwh level Support, manfaatkanlah posisi short atau sell.
 Nabila |  22 Aug 2023
Halaman: Pilih Maxco Atau Asiatrade Futures Untuk Day Trading
Mengapa sh ketika kita trading gitu, misalkan nih lgi uptrend, dan gue nyari low nyaa trus entry disana, malah tba2 downtrend trus harganya ga bsa nembus level yg gue entry tadi. Jadi berkutat naik turun di bawah harga yg gue entry. Dan akibatnya gue ini floating loss meski ga gede tpi tetap terperangkap dsana. Krna gue day trader, jdi gue akhirnya sering cut loss gitu. Sedangkan utk deteksi trendline yg dimaksudkan di artikel itu klu gue bsa ambil ksimpulan itu make analisis manual. Jd kita yg tetntuin titik tinggi rendah trus kita ambil garis gitu. Permalsahannya gue jg udah ngelakuin hal itu, tetapi bnnrn msh tetap hasilnya sering floating loss. Klu bsa, tolong bntuannya dong dlm ngatsin hasil trading gue yg selalu minus akibat kasus ini
 Heru |  24 Aug 2023
Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx
Aldo:gw bntu jwb ya bro sbnrnya tergantung dr emas apa yg akan lo jdkan investasi, apa lo mo pake emas forex atau pake emas perhiasan utk investasi, krna dua hal itu akan berbeda caranya agar bs menguntungkan. klo mislnya lo mau pake trading emas, maka setelah lo beli emas forex lo tinggal pake strategi scalping utk trading. klo pake strategi scalping maka lo hrs paham bener crnya dan lo hrs tau waktu2 tertntu dmna hrga emas itu mengalami kenaikan. dg kt lain klo lo msh pemula lo hrs bnyak2 latihan agar bs nerapin strategi trading scalping ini. tp klo lo mau investasi emas batangan maka lo hrs nyimpen emas itu dlm waktu yg bs dibilang cukup lama gak cm setahun atau dua tahun aja alias jangka panjang. jd lo beli emas batangan trus lo diemin aja lo simpan smpe harganya naek. tp dlm waktu menyimpan emas btngan itu lo jg bs terus nambah jumlah investasi lo dg membeli emas lg klo ada tambahan modal atau uang sisa. klo lo inves emas btngan trus dlm tiga bulan lo jual lagi, yg ada bukannya untung tp malah rugi, krna spt yg udah gw sbtkan td emas batangan itu investasi jgka panjang. jd skrg tinggal lo pilih aja mana yg menurut lo lebih nyaman dan lbh menguntungkan. thanks.
 Dino |  4 Sep 2023
Halaman: Mengupas Korelasi Harga Emas Dan Dolar As

Kamus Forex

Trend

Pergerakan harga di suatu arah, bisa berupa kenaikan ataupun penurunan. Trend naik (uptrend) ditandai oleh serangkaian Higher High dan Higher Low, sementara trend turun (downtrend) muncul dari beberapa Lower High dan Lower Low.

Uptrend

Kondisi dimana harga mengalami trend naik atau bullish, dan ditandai dengan serangkaian Higher High (HH) dan Higher Low (HL).

Uptrend seringkali dimanfaatkan untuk mencari peluang Buy bagi mereka yang mengikuti trend (trend follower). Sementara trader yang menerapkan strategi reversal biasanya menunggu momen tepat untuk Sell dari Uptrend yang akan berakhir.

Trendline

Garis yang menghubungkan titik-titik level terendah harga yang naik (Higher Low) secara berurutan, atau titik-titik level tertinggi yang turun secara beruntun (Lower High). Trendline membantu trader mengenali dan mengkonfirmasi trend naik atau turun. Dari penembusan atau pengujian harga di trendline, trader juga bisa menentukan peluang entry maupun exit.

Reversal

Pembalikan harga dari trend utama. Apabila retracement terus berlanjut hingga tak lagi bisa dikatakan sebagai penurunan atau penguatan sementara, maka harga bisa dianggap mengalami reversal.

Downtrend

Suatu kondisi yang menunjukkan penurunan harga secara terus menerus dalam suatu periode tertentu. Kondisi Downtrend disebabkan oleh sentimen Bearish.


Komentar[3]    
  Yeremia   |   7 Jun 2022

Cara tahu strategi mana yang cocok sama diri kita gimana suhu? Kebanyakan strategi jadi bingung mau pake yang mana, giliran udah dipelajari semua jadi lupa dipake pas trading. Ada saran atau solusi buat saya suhu?

  Vian   |   10 Jun 2022

Ada baiknya Anda tentuin dulu gaya trading yang cocok yang mana, baru nanti cari tahu lagi strategi yang cocok dengan gaya tradingnya. Bisa dicek di artikel Mengenal Gaya Trading Follow Trend Dan Counter Trend

  Nur Salim   |   6 Jul 2022

@Yeremia:

Mengenai kecocokan sendiri biasanya akan berbeda-beda di tiap orangnya pak. Ada baiknya bapak mencoba mengecek tipe kepribadian ataupun Believe System bapak dan menyesuaikan dengan sistem yang digunakan. Contohnya, beberapa orang percaya bahwa saat harga sedang tinggi, saat itu adalah waktu yang cocok untuk menjual. Bagi orang seperti ini, strategi yang berbasis Countertrend tentu lebih cocok.

Namun jika ragu dan tidak bisa memutuskan, selama bapak bisa konsisten dan displin menjalankan strategi yang digunakan. Tidak peduli cocok atau tidaknya strategi tersebut tentu tidak akan jadi masalah.