Perusahaan Mark Zuckerberg mulai memimpin adopsi blockchain dan metaverse melalui sejumlah aplikasi serta layanan yang siap diluncurkan dan dipatenkan.
Perusahaan raksasa milik Mark Zuckerberg, Meta, baru-baru ini telah mengajukan 8 aplikasi yang berkaitan dengan teknologi blockchain dan Metaverse ke Kantor Paten Merk Dagang Amerika Serikat (USPTO). Namun karena pendaftaran hak paten hingga penerbitan lisensi membutuhkan waktu hingga 8 bulan, maka perkembangan atas pengajuan hak paten dari perusahaan yang awalnya bernama Facebook ini baru akan diketahui setidaknya pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini.
Sejumlah merek dagang yang didaftarkan Meta sebagai hak paten blockchain dan metaverse adalah aplikasi layanan hiburan, layanan pemrosesan transaksi keuangan yeng berkaitan dengan token, hingga layanan periklanan melalui jaringan Augmented Reality (AR). Selain itu, ada pula aplikasi kencan online yang memungkinkan pengguna dapat bertemu secara virtual di dunia Metaverse nantinya.
Terlepas dari pengajuan hak paten, Meta tampaknya tidak main-main untuk menancapkan dominasi terhadap teknologi blockchain dan Metaverse yang disebut-sebut akan booming di masa depan. Meta sebagai perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatApps kian gencar menyematkan fitur terbaru yang berkaitan dengan pengembangan Web 3.0.
Pada pekan lalu, bos Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Instagram akan segera mengintegrasikan fitur NFT (Non Fungible Token) di berbagai produknya.
Blockchain Dan Metaverse Jadi "Kue" yang Diperebutkan
Teknologi seperti Blockchain dan Metaverse memang bisa dikatakan baru menurut sebagian besar populasi dunia. Meskipun demikian, kehadiran Metaverse yang digadang-gadang menjadi awal perkembangan Web 3.0 telah menjadi rebutan dari kalangan perusahaan elit di negeri Paman Sam. Salah satu contohnya adalah Monster Energi dan New York Stock Exchange (NYSE) yang diketahui turut mengajukan aplikasi merek dagang terkait aset kripto dan Metaverse.
Secara umum, kabar pengajuan hak paten beberapa aplikasi blockchain dan Metaverse ini menjadi kabar positif dan merupakan tonggak terbaru bagi perkembangan Web 3.0 ke depannya. Hal itu tentu saja disambut baik oleh investor pemegang kripto yang berkaitan dengan Metaverse seperti Decentraland, Sandbox, Axie, hingga Terra Virtua Kolect.