Selama proses migrasi berlangsung, transaksi TAD di marketplace Indodax akan dihentikan sementara.
Tadpole Finance baru-baru ini merilis pengumuman penting mengenai perubahan jaringan yang akan mempengaruhi transaksi para pengguna tokennya. Info ini krusial khususnya bagi para pengguna Indodax. Mengapa demikian?
Selama ini, token TAD punya peranan sangat penting dalam setiap program yang diadakan Indodax. Selain karena token TAD selama ini telah terdaftar dan diperjualbelikan di marketplace Indodax, pengguna yang mengikuti promo seperti kompetisi trading ataupun Buy and Hold untuk mendapatkan airdrop diwajibkan untuk memiliki setidaknya 50 TAD dalam wallet.
Baca juga: Buy and Hold Kripto Everscale, Dapatkan Airdrop dari Indodax
Proses migrasi jaringan TAD sendiri dijadwalkan pada tanggal 2 November 2022 mendatang. Bersamaan dengan event ini, Tadpole Finance juga akan beroperasi dengan nama baru, yakni Nusa. Nilai token kemudian akan redenominasi menjadi 10 TAD = 1 NUSA.
Dalam upaya mendukung kelancaran proses migrasi jaringan Tadpole Finance, Indodax akan melakukan maintenance wallet dan menghentikan sementara aktivitas jual beli TAD antara 31 Oktober hingga 1 November 2022.
Bagi pengguna yang menyimpan token TAD di wallet Indodax, tidak perlu khawatir dengan migrasi jaringan dan redenominasi yang akan ditertapkan. Pasalnya, semua proses berjalan tanpa melibatkan pengguna, sehingga aset TAD yang sudah dimiliki di wallet secara otomatis akan berganti menjadi token NUSA sesuai dengan ketentuan redenominasi. Pengguna akan mendapatkan token NUSA berdasarkan proporsi yang telah ditentukan pada hari Rabu tanggal 2 November 2022.
Sebagai informasi, NUSA akan menjadi token yang berjalan di atas jaringan BEP20 dengan total suplai 200,000 buah. Contact address-nya yaitu 0xe11F1D5EEE6BE945BeE3fa20dBF46FeBBC9F4A19.
Setelah migrasi jaringan dan rebranding selesai, pengguna diharapkan untuk berhati-hati saat akan melakukan deposit dan penarikan aset NUSA, terutama dalam menentukan jaringan. Kesalahan dalam proses tersebut bisa menimbulkan kehilangan aset saat proses transaksi.
