Harga minyak flat di tengah minimnya katalis pasar dan tanda-tanda perlambatan ekonomi yang membayangi prospek permintaan ke depan.
Harga minyak mentah dunia bergerak dalam fase konsolidasi pada perdagangan Kamis (26/Januari). Pada saat berita ini dimuat, minyak Brent menguat terbatas 0.03 persen pada kisaran $86.27 per barel. Kondisi serupa juga terlihat pada minyak mentah AS yang bertengger di level $80.41 per barel.
Harga minyak tidak banyak bergerak sebagai cerminan sikap wait-and-see investor dalam menyikapi berbagai dinamika pasar minyak yang terjadi di awal tahun.
Baca juga: Harga Minyak Hari Ini
Pertama-tama, kekhawatiran terhadap resesi ekonomi mencuat pasca serangkaian data fundamental AS yang mengecewakan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini membayangi prospek permintaan dan menahan reli harga minyak yang sudah terbentuk sejak awal tahun.
"Dalam beberapa hari terakhir, optimisme pasar minyak mulai tergerus dan sedikit lebih cemas terhadap prospek ekonomi. Kekhawatiran utama saat ini adalah kehancuran permintaan karena perlambatan ekonomi," kata Robert Yawger, analis Mihuzo.
Sementara itu, data Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan persedian minyak mentah AS hanya naik 533 ribu barel pada minggu lalu. Penambahan ini lebih kecil ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan peningkatan 971 ribu barrel.
"Pasar menganggap laporan tersebut agak mendukung… Jika kita melihat secara lebih luas, maka peningkatan stok yang lebih kecil dari antisipasi dapat menimbulkan kekhawatiran tentang prospek pasokan. Kami menilai pasokan cadangan AS tidak seperti biasanya karena secara volume masih sangat kurang," ungkap Phil Flynn, analis komoditas Price Futures Group.
Kedua perkembangan di atas menjadi katalis yang saling bertentangan sehingga sentimen bullish dan bearish minyak saat ini menjadi sama kuat. Sampai ada katalis lain yang lebih berdampak tinggi, harga minyak diperkirakan sulit keluar dari zona konsolidasi.