1.broker mana yang aman terpercaya dan mudah dalam penarikan profit jika saya memiliki modal $100, dan account apa yang cocok, standar atau micro
2. bagaimana cara menentukan trend
3. bagaiman cara mengatur dan membaca indicator MA yaitu cara menentukan periode, level, dan visualisasinya, thanks
Banyaknya broker atau Perusahaan pialang merupakan sebuah pilihan. Memilih broker adalah hak pedagang. Hal yang utama dalam memilih Broker adalah sesuaikanlah dengan kondisi keuangan yang dimiliki. Adanya broker yang membatasi sistem trading, batasan minimal deposit, cara deposit dan penarikan dana serta kecepatan dan lamanya melakukan deposit dan penarikan dana. Kecil atau besarnya spread harga yang ditawarkan. Regulated atau Unregulated, Sering terjadi Request saat Runing bergerak cepat. Adanya Swap atau Free Swap, Ini semua adalah bukti bahwa Tiap broker mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing.
Saran: Pilihlah broker yang mendekati dengan apa yang anda harapkan, Sesuaikan dengan Kondisi keuangan anda. Pilihlah broker yang Menawarkan free swap jika anda seorang muslim
Thanks
@ Syarif Batawi:
1. Kalau dana sebesar USD 100 semua broker masih aman, tetapi kalau sudah diatas USD 5000 kami sarankan di broker yang sudah teregulasi oleh badan regulator yang kredibel agar dana Anda aman, yaitu yang teregulasi oleh CFTC, NFA, FCA, FSA, FINMA, MiFID, ASIC dan FMA.
Bisa masuk di account micro agar ketahanannya cukup besar.
2. Cara menentukan trend bisa dilakukan dengan menarik garis trend. Kalau garis trend membentuk sudut positif berarti menunjukkan pergerakan harga yang uptrend (bullish) dan jika membentuk sudut negatif berarti menunjukkan pergerakan harga yang downtrend (bearish).
Untuk uptrend hubungkan minimal 2 higher low (yang membentuk level low lebih tinggi dari low sebelumnya), dan untuk downtrend hubungkan minimal 2 lower high (yang membentuk level high lebih rendah dari high sebelumnya).
3. MA adalah rata-rata harga pada periode waktu tertentu. Kalau saat ini harga berada diatas MA maka trend akan cenderung bullish, dan sebaliknya jika harga berada dibawah MA maka trend akan cenderung bearish. Kalau harga berada pada sekitar nilai MA maka akan bergerak sideways (ranging).
Tidak ada aturan periode yang baku. Untuk time frame trading yang semakin tinggi biasanya digunakan periode yang semakin besar. Pada time frame daily biasanya digunakan sma periode 200 hingga 50, untuk time frame H1 biasanya periode 55 hingga 21.
Parameter level jarang digunakan, dan visualisasi maksudnya MA yang Anda setting mau ditampilkan pada time frame berapa, atau pada semua time frame, disitu ada pilihannya.
Berapa target profit ideal setiap entry untuk modal 100 USD dengan menggunakan akun mikro?
1. Tidak ada target profit ideal setiap entry.
Anda seharusnya berpatokan pada data strategi trading yang Anda gunakan. Data dari strategi trading Anda menentukan berapa target profit yang Anda akan gunakan.
Kalau Anda langsung berpatokan pada penilaian pribadi tanpa melihat data dari strategi Anda, ini artinya ekspektasi Anda bias (tidak tepat).
2. Gunakan pola pikir peluang
Kalaupun Anda mempunyai winrate 60%, maka dari 100 kali transaksi, Anda akan mengalami loss sebanyak 40 kali.
Artinya, Anda harus punya mindset bahwa dalam trading loss adalah bagian dari trading (loss is a part of trading).
Dengan mindset seperti ini, Anda bisa lebih tenang dalam menghadapi loss dan mencari cara agar tetap bisa profitable dalam jangka panjang.
3. Gunakan target profit bulanan
Kenapa harus bulanan? Karena dalam trading, profit dan loss adalah hal yang wajar, seperti yang saya jelaskan pada poin 2.
Dengan melihat target profit bulanan, maka target ini adalah akumulasi dari loss dan profit selama sebulan tersebut.
Dengan seperti ini, ekspektasi Anda menjadi lebih realistis.
Biasanya target bulanan trader berkisar 3-10%.
Halo guys,
Saya pemula, mau tanya ya...Jika baru saja memulai trading forex dan hanya menggunakan modal kecil ($10), apakah masih bisa sukses atau mendapatkan profit besar seperti master-master?
Apakah mungkin trading hanya dengan modal 100 ribu? Kalau bisa, dimana brokernya ya kak?
Bagaimana cara mengembangkan akun trading modal kecil menjadi lebih besar?
Apakah ada broker yang menyediakan modal trading gratisan dengan profit yang bisa ditarik?
Berapa rata-rata modal yang digunakan oleh trader profesional untuk trading forex?
Berapa modal yang dibutuhkan agar bisa mendapatkan profit yang bisa dijadikan sumber penghasilan bulanan?
halo pak, untuk pertanyaannya saya pecah jadi 2 ya:
1. Apakah bisa sukses? Bisa, karena pada dasarnya forex itu sama seperti bisnis yang lain. Selama mau terus belajar dan bisa menemukan peluang, bisa dapat cuan dan kalau ditekuni lama-lama sukses.
2. Apakah bisa profit besar? Untuk hal ini, tentu saja kembali ke modal awalnya. Jika modalnya 10 USD dan berharap dapat ratusan atau ribuan dolar dalam waktu singkat, tentu agak kurang realistis. Jadi sebaiknya kumpulkan dulu profit dari modal yang kecil tersebut, lalu perbesar modalnya agar profit yang didapat juga mengikuti.
Semoga sukses.
Masalahnya di sini ada dua.
1. ukuran suksesnya itu apa?
Kalau ukuran suksesnya itu profit 1000% dari 10 dolar disulap jadi 10.000 dolar, maka itu jelas tidak mungkin.
Kalau ukuran suksesnya sekedar balik modal dan profit ala kadarnya, maka bisa-bisa saja asalkan udah punya wawasan dan skill yg cukup.
Ingat, modal cuma 10 dolar lho ya.
2. udah punya sistem trading yang ampuh belum?
Jujur aja, belum pernah lihat pemula bisa sukses cuma dengan depo 10 dolar. Biasanya ludes duluan, soalnya trading asal-asalan tanpa knowledge dan pengalaman. Nggak mau latihan demo dulu, metatrader aja nggak paham, definisi lot & spread nggak ngerti, tapi langsung masuk real account. Ini namanya bunuh diri.
Kalau masih pemula ya, rekomendasi konkret nih: Latihan demo dulu beberapa bulan sambil nabung buat modal yang lebih gede.
Sambil latihan demo, km bisa bikin strategi trading yang cocok. Sambil latihan demo, km jg bakal ngerti berapa banyak modal yg km butuh buat mensukseskan strategi itu.
@ Krisno Duaji:
Profit besar atau profit kecil dalam satuan uang itu relatif. Jika ingin profit besar, maka modal juga harus besar.
Tujuan trading adalah menghasilkan profit yang konsisten dalam periode waktu tertentu, misal 10% dalam sebulan, atau sekian persen dalam seminggu, dsb. Besarnya profit dalam periode waktu tertentu diukur dengan persentase dari modal.
Seorang trader bisa dianggap sukses jika telah bisa menghasilkan profit yang konsisten dalam periode waktu tertentu, dipertahankan, dan berusaha untuk ditingkatkan dari waktu ke waktu. Yang perlu diketahui adalah Anda tidak akan bisa menghasilkan profit yang sangat besar dalam waktu singkat secara terus menerus. Ini karena sistem trading yang profitable yang bisa menghasilkan profit secara konsisten mempunyai keterbatasan persentase profit (win rate) yang biasanya tidak sampai 100%.
Sebagai tambahan, untuk modal USD 10, Anda bisa trading dengan menggunakan akun Cent agar ketahanan modalnya cukup.
Indri Melanti: berapa penghasilan bulanan yang Anda inginkan? Kalau mengikuri UMR Jakarta per tahun 2023 misalnya sekitar 5 juta, lalu trading dengan potensi keuntungan 10% per bulan, berarti modal yang dibutuhkan sekitar 50.000.000.
Perlu dicatat juga itu hanya hitungan kasar, belum termasuk biaya trading seperti komisi dan spread, lalu juga disesuaikan dengan kurs usd/idr jika memakai floating rate.
Jadi langkah awal yang dilakukan adalah menetapkan dulu target profit yang realistis dan sesuai dengan kemampuan kita. Artikel berikut ini juga menarik untuk dijadikan referensi:
@ Kariim:
- Apakah mungkin trading hanya dengan modal 100 ribu?
Bisa. Dalam hal ini Anda bisa trading dengan menggunakan akun Cent, yang mana Rp.100 ribu setara dengan USD 6.67 atau 667 Sen Dollar (kurs USD/IDR = 15000).
Untuk penjelasan yang lebih lengkap, silahkan baca: Akun Cent, Layanan Broker Paling Ideal Untuk Trader Pemula
Hilda Adinta:
Untuk ukuran akun trading sendiri sebenarnya beragam. Bagi yang menggunakan modal dari uangnya sendiri kisarannya setahu saya minimal ada di 10,000-20,000 USD. Untuk yang menggunakan modal dari uang investor atau perusahaan biasanya ada di minimal 50,000-100,000 USD.
Indri Melanti: KLu maksud lo dalam konteks trading di pasar finansial, menurut pendapat gue sendiri gak ada ukuran pasti modal berapa yang dibutuhkan buat dapetin profit yang bisa jadi sumber penghasilan tetap tiap bulan. Semuanya tergantung dari strategi trading, pengelolaan risiko, dan kondisi pasar yang lagi berlangsung.
Jadi sebagai trader, lo harus mikirin besar risiko yang bisa lo ambil, target profit harian atau bulanan, biaya trading, dan juga waktu serta kemampuan lo buat pantau pergerakan pasar.
Penting juga buat punya strategi trading yang jelas dan konsisten, dan selalu disiplin buat ngikutin rencana trading yang lo bikin. Semua hal itu bisa mempengaruhi hasil trading lo dan resiko yang harus lo tanggung.
Gak disarankan buat cuma ngandelin trading sebagai sumber penghasilan utama lo, terutama kalau lo masih belajar trading. Mending lo anggap trading sebagai sumber penghasilan tambahan aja dan tetap jaga sumber penghasilan utama lo.
Intinya, modal yang dibutuhkan buat trading bakal bervariasi tergantung pada situasi lo, risiko yang siap lo ambil, serta tujuan dan strategi trading yang lo pilih. Jadi lo harus bijak dalam menentukan modal yang dibutuhkan dan selalu memperhitungkan risiko yang bakal lo tanggung.
Jawaban untuk Ahmad Royyan:
Ada. Program ini biasa disebut dengan No-deposit bonus atau NDB. Ada beberapa broker yang menyediakan program ini rata-rata broker luar negeri.
Berapa modal awal trading master pada saat awal-awal belajar trading?
Adakah orang yang benar-benar sukses dari hasil trading forex sebagai sumber penghasilan utamanya?
Mengapa lebih banyak orang yang gagal dibandingkan dengan orang yang sukses di trading forex?
Mengapa modal kecil untuk trading forex akan cepat habis?
Jika trading menggunakan modal kecil, berapa leverage dan lot yang harus digunakan?
@ Hilda Adinta:
- Berapa rata-rata modal yang digunakan oleh trader profesional untuk trading forex?
Mengenai modal rata-rata yang digunakan para trader profesional, kami tidak tahu pasti karena belum pernah melakukan survey. Setahu kami mereka berangkat dari modal yang relatif kecil, setelah menghasilkan profit konsisten modal ditingkatkan sedikit demi sedikit hingga ada yang mencapai ratusan ribu US Dollar atau milliaran Rupiah. Setahu kami mereka kebanyakan trading di broker-broker besar luar negeri dengan leverage yang relatif rendah.
Ahmad Royyan:
Ada banyak sekali broker yang demikian pak. Dimulai dari program No Deposit Bonus seperti yang dijelaskan pak Kiki R di atas. Hingga terbaru kini ada juga yang bahkan menyediakan program Funding langsung. Semua program ini bisa diikuti dengan gratis, hanya saja biasanya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu perihal pendaftaran, syarat trading, dan lain sebagainya.
Rama : Ketika trading dengan modal kecil, sebaiknya trader memilih leverage yang rendah dan ukuran lot yang kecil. Leverage adalah pinjaman yang diberikan broker kepada trader untuk meningkatkan daya beli modal trading. Namun, semakin besar leverage yang digunakan, semakin besar pula risiko yang dihadapi.
Sebagai acuan umum, kakak sebenarnya dapat memilih leverage sekitar 1:10 hingga 1:50 untuk mengelola risiko dengan baik. Tetapi karena kebanyakan broker baik luar negeri maupun dalam negeri rata-rata menawarkan leverage 1:100, maka ambil leverage 1:100 ga masalah asal udah membatasi resiko dengan manajemen resiko.
Selain itu, untuk ukuran lot, sebaiknya kakak memilih ukuran lot yang kecil seperti 0.01 lot atau bahkan lebih kecil. Dengan ukuran lot yang kecil, kakak dapat meminimalkan risiko kerugian yang terlalu besar.
Sebagai referensi, bila modal kakak adalah $100 (tergolong sangat kecil untuk Forex) maka bisa baca artikel berikut : Tips Money Management $100
Candy Asih:
Nggak ada orang yang sukses dari hasil trading forex saja. Kenapa? Karena diversifikasi.
Diversifikasi ini suatu wawasan investasi yang wajib dicamkan oleh semua orang, tapi sering diabaikan oleh orang Indonesia yang nggak melek keuangan.
Apa itu diversifikasi? Diversifikasi adalah meragamkan isi portofolio investasi kita agar mengurangi risiko dan meningkatkan peluang cuan.
Semua investor dan trader dunia yang sukses dalam jangka panjang pasti menerapkan diversifikasi. Artinya, mereka tidak akan menggunakan seluruh uang mereka dalam satu jenis investasi saja, melainkan membaginya ke dalam beberapa jenis investasi. Jenis-jenis investasi yang masuk ke dalam portofolio mereka pun berubah-ubah sesuai situasi makro dan pasar keuangan dunia.
Mari ambil contoh George Soros. Dia adalah trader forex paling terkenal di dunia. Aksi trading Soros bahkan pernah berhasil menjatuhkan pound Inggris, baht Thailand, dll, yang notabene mata uang dibekingi pemerintahnya secara resmi.
Dari aksinya melawan pound Inggris pada tahun 1992, media massa memperkirakan Soros berhasil mendulang profit sekitar 1 miliar USD! Lalu Soros dapat untung sekitar 1 miliar USD lagi dari Baht Thailand pada 1997. Dan terakhir, Soros dapat 1 miliar USD lagi dari Yen Jepang antara 2013-2014.
Luarrr biasa kan!? Tapi kekayaan Soros bukan hanya bersumber dari trading forex. Soros juga berinvestasi dalam saham (Google, Tesla, dll), obligasi, dan ETF.
Kenapa harus diversifikasi? Ada 2 alasan utama:
Jawaban untuk Kariim:
Mungkin. Trading dengan modal kecil seperti 100ribu rupiah cocok untuk jenis akun cent. Contoh broker yang menawarkan akun cent seperti broker-broker luar negeri.
Jawaban untuk Ririn Hasanah:
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan lebih banyak orang yang gagal dibandingkan dengan orang yang sukses di trading forex, di antaranya adalah:
Fikri Fauzan: Pernyataan itu ga benar. Mengapa? Modal cepat habis itu bukan karena modal kecil atau gede tetapi trader sendiri yang tidak menyesuakan volume trading dengan modal yang dimiliki. Trading itu adalah perdagangan versi digital dan berjangka. Keuntungan juga berasal dari perbedaan antara nilai jual dan nilai beli.
Bisa kebayangkan bila modal elo pas-pasan $100 kemudian beli pasangan mata uang sebesar 1-2 lot. Berarti pergerakan 10 pips aja udah habis semua modal elo (1 lot = $10 per 1 pips). Lain hal dengan modal elo $100 tetapi buka trading sbesar 0.01 lot. (0.01 lot = $0.1), berarti modal $100 diperlukan 1000 pips untuk habis. (1000 x $0.1 = $100).
Fikri Fauzan:
Modal yang cepat habis dalam trading forex sebenarnya lebih melekat ke arah alasan tidak adanya pengaturan risiko yang diterapkan oleh seorang trader. Modal sebesar apapun kalau tidak diatur risikonya maka akan cepat habis juga kok pak. Masalah pengaturan risiko ini akan jadi sangat sulit untuk diaplikasikan untuk akun trading dengan ukurang kecil. Contoh saja dengan modal 100 USD, maka jika per posisi yang dibuka diterapkan risk sebesar 1% dari total modal atau 1 USD, maka posisi yang dibuka maksimal harus memiliki Stop Loss sebesar 10 Pips saja dengan Lot 0.01. Besaran SL ini akan semakin kecil jika digunakan Lot yang lebih besar. Dengan modal yang lebih kecil misalnya 50 USD, maka besaran SL ini akan semakin tipis pula dengan hanya berkisar 5 Pips jika menggunakan Lot 0.01. Hal ini tentu akan sangat membatasi jenis strategi yang dapat digunakan.
Saran saya jika memang modalnya masih kecil, maka mungkin bisa menggunakan akun Mikro, Nano bahkan Cent untuk trading sehingga perhitungan risikonya dapat lebih baik.
@ Habibi:
Saya lupa Pak, sudah lama. Sepertinya di bawah USD 1000.
Candy Asih: Ada, tetapi hanya orang yang "terpilih" saja. Maksud gua gini, hanya orang tertentu aja yang menjadikan Forex sebagai penghasilan utama. Mngkn dari 10 paling 1-2 orng aja itupun bukan hanya trading Forex saja. Setuju gua ama kak @Aisha klo penerapan diversifikasi sangat berpengaruh juga. Bisa aja pendapatan utama dari trader itu dari Forex, tetapi ada juga pendapatan lain yang tentunya lebih stabil.
Dan dari pemaparan kak @Aisha udah jelas banget kalo trading Forex itu terkadang naik dan turun, ga bisa dijadikan "oenghasilan utama" terus menerus
Ririn Hasanah:
Selain alasan lengkap yang telah dipaparkan oleh pak Kiki R di atas, umumnya hal ini terjadi karena persepsi atau mind set seorang trader yang beranggapan bahwa trading merupakan suatu jalan pintas untuk meraih kekayaan atau kesuksesan financial. Persepsi ini biasanya muncul karena faktor-faktor seperti oknum yang suka memamerkan hasil-hasil profit fantastis, dan lain sebagainya. Padahal kenyataannya trading sendiri sama seperti bisnis lainnya. Terdapat risiko di sana, Anda bisa merugi, modal bisa habis.
Jawaban untuk Habibi:
Modal awal saya trading $50.
Rama:
leverage, lot, itu tergantung modal. nah, modal "kecil" nya itu berapa?
sekedar saran nih:
Kalau modal antara $100-$1000, leverage 1:100 aja. Kalau mau cari aman, pakai akun sen atau lot mikro. Kalau nggak ada, lot mini gpp
Dewi Angel:
Banyak cara mengembangkan akun trading modal kecil jadi besar.
Pertama, mesti sudah punya sistem trading yang teruji.
Kedua, trader mesti sudah punya wawasan dan pengalaman. Setidaknya, sudah latihan akun demo sampai mahir.
Ketiga, kunci yang mungkin paling penting: Compounding.
Compounding ini maksudnya km jangan menarik profit trading, tapi membiarkannya dalam akun untuk dijadikan modal trading lagi. Umpamanya trading dengan modal $100, lalu profit $10 di bulan pertama, maka modal trading di bulan kedua jadi $110. Kalau bulan kedua bisa naikkan untung lagi jadi $11, maka modal trading bulan ketiga jadi $121.
Begitu terus menerus dalam jangka panjang. Dengan modal trading lebih besar, harapannya kelak bisa untung lebih besar lagi. Jadilah, akun trading makin berkembang.
Aisha: Setuju banget! Jalan satu2nya agar modal bisa berkembang setelah mendapatkan profit di trading adlaah dngn cara menabung lagi profit yang ada alias ibarat klu profit digulung jadi modal lagi. Maka lama kelamaaan modal yang ada akan jadi besar, trading size pun mngkn saja bsa besar dan pada akhirnya akan terus berkembang.
Yudha:
Ya, seperti itu. Tapi lebih pentingnya bukan ukuran lot (trading size) sih, melainkan margin dan ketahanan modal.
Saat kita trading dengan modal kecil, kita pasti sering merasa khawatir kalau-kalau nanti kena margin call. Seiring dengan makin besarnya modal, ketahanan modal kita meningkat, margin makin banyak, maka kita bisa trade lebih bebas dan nggak perlu dihantui MC terus-terusan.
Secara mentalitas trading dengan khawatir MC (modal mepet) dan trading tanpa khawatir MC (modal cukup) itu beda banget lho. Coba aja trading dengan dua skenario itu, nanti terasa sensasinya.
Fikri Fauzan: Menurut ane sendiri, modal kecil di trading forex itu kyk modal jajan kamu di warung cuman sedikit. Bayangin aja kamu mau beli makanan enak di warung tapi kamu cuma bawa duit pas-pasan. Mau beli yang mana aja pasti kamu bakal pusing milihnya karena harganya mahal dan duit kamu cuma cukup buat beli yang murah-murah aja.
Nah, di trading forex juga sama. Kamu pengen trading banyak pasangan mata uang tapi modal kamu kecil. Cuma bisa pasang lot kecil-kecil doang. Kalo lot kecil-kecil terus, profit yang kamu dapet juga kecil. Kalo loss, bisa-bisa modal kamu langsung habis.
Selain itu, kalo modal kecil, kamu juga jadi gampang stress. Karena setiap loss yang kamu dapet rasanya berat banget di hati. Stres terus jadi trading kamu jadi ga konsentrasi. Akhirnya, trading kamu jadi semakin merugi dan modal habis dalam waktu yang cepat. Dan ini emang lebih ke arah psikilogis dan juga management yg buruk sih karena modal kecil, manaegemnt harus lebih ketat karena ya tadi, uang jajan terbatas.
Halo min, apakah main di saham blue chip harus membutuhkan modal besar?
Saham blue chip merupakan saham-saham yang punya kapitalisasi pasar terbesar di bursa saham. Jadi, harga saham biasanya mahal dan kita akan butuh modal besar untuk membeli saham blue chip.
Apabila ingin "main" atau "trading" dengan modal terbatas, sebaiknya jangan pilih saham blue chip. Banyak saham lain di luar blue chip yang cukup berkualitas.
Alternatif saham blue chip apa kak?
Untuk trading saham, bisa cek saham-saham yang masuk indeks LQ45 atau Kompas 100. Untuk investasi, bisa cek saham-saham dalam indeks IDX High Dividend 20, IDX Growth 30, atau IDX Value 30.
Indeks-indeks itu disusun melalui seleksi berdasarkan kriteria yang ditentukan, sehingga mempermudah kita untuk memilih saham. Tapi tetap saja, kita perlu analisis sendiri fundamental dan teknikal masing-masing saham sebelum membelinya.
Apakah saham ANTM termasuk Blu Chip?
Ada yang menganggap ANTM sebagai saham blue chip, tetapi ada juga yang menganggapnya tidak tergolong blue chip.
Di sini, perlu dipahami apa itu kriteria "blue chip". Kriteria saham blue chip umumnya dilihat dari kapitalisasi pasar yang besar saja, tetapi ada pula yang menganggap saham blue chip seharusnya rutin membagikan dividen dan punya kinerja perusahaan yang solid.
Dilihat dari kapitalisasi pasarnya, ANTM memang punya kapitalisasi besar. Tapi tidak masuk 10 besar. Daftar 10 top kapitalisasi saham terbesar di Indonesia per akhir 2021 adalah BBCA, BBRI, TLKM, BMRI, ASII, ARTO, TPIA, UNVR, EMTK, BBNI.
Dilihat dari dividen dan kinerja laba, ANTM memang rutin membagikan dividen. Tapi dividend yield-nya sangat sedikit, bahkan kurang dari 1 persen. Padahal dividend yield ini faktor penting dan wajib diperiksa oleh investor yang ingin untung dari saham blue chip.
Bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham blue chip, banyak saham yang lebih menarik dan menguntungkan daripada ANTM
Berikut ini daftar 10 saham blue chip Indonesia yang memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar per Maret 2022:
Selain itu, masih ada banyak saham blue chip lain yang memiliki kapitalisasi pasar lebih rendah seperti Unilever Indonesia (UNVR), DCI Indonesia (DCII), Indofood CBP (ICBP), United Tractors (UNTR), Adaro Minerals (ADRO), HM Sampoerna (HMSP), dan masih banyak lagi.
@ Dedy Nugraha:
Kriteria saham untuk bisa masuk dalam saham blue chip:
- Nilai kapitalisasi pasarnya besar, biasanya mencapai puluhan trilliun Rupiah.
- Pemain lama dan pemimpin di sektor industrinya.
- Likuiditasnya tinggi, Dalam hal ini saham emiten yang beredar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun yang dimiliki publik banyak, sehingga bisa disebut likuid.
- Kinerja perusahaannya solid dan positif.
- Pembagian dividen yang konsisten.
Kriteria saham untuk bisa masuk ke saham blue chip?
Apa saja saham Blue Chip Indonesia untuk saat ini?
Mengapa saham-saham yang disebutkan di atas banyak yang sedang turun?
Karena dinamika pasar saham tidak selalu naik.
Lihat saja IHSG, naik turun bukan!? Demikian pula harga saham apa pun bisa naik ataupun turun, termasuk saham blue chip. Apalagi dalam situasi dunia keuangan global saat ini yang terancam oleh kenaikan inflasi dan suku bunga.
Tugas investor adalah memilih saham mana yang punya prospek untuk tetap meningkat dalam jangka panjang, meskipun jangka pendeknya mungkin menurun.
Apakah Tesla sudah termasuk saham Bluchip?
Kategorisasi blue chip itu sangat tergantung pada harga saham terkini dan kriteria apa saja yang dipergunakan untuk memilahnya.
Dengan harga saham Tesla saat ini pada USD911.15, kapitalisasi pasarnya adalah USD951.26 miliar.
Apabila kita menggunakan standar market cap minimal USD 10 miliar, berarti Tesla termasuk saham blue chip. Akan tetapi, tiap investor/lembaga keuangan bisa punya kriteria berbeda untuk menentukan blue chip top.
Contohnya, ada yang menganggap bahwa saham blue chip semestinya membayar dividen. Karena Tesla tidak pernah bagi-bagi dividen, maka dianggap bukan blue chip meskipun market cap-nya sangat besar.
Mengapa Tesla juga menjual aset Bitcoinnya? Apakah Elon Musk juga termakan FUD media?
Pertimbangan investor terkait portofolio mereka tidak pernah sesimpel opini orang awam. Ini berlaku juga untuk pengambil keputusan Elon Musk dan Tesla.
Kamu harus tahu bahwa Elon dan Tesla punya banyak sekali investasi yang tersebar di banyak bidang, bukan hanya bitcoin. Dalam rangka memaksimalkan profit dan mengurangi risiko, investor seperti mereka dapat menjual/membeli aset dalam portofolionya kapan saja.
Khusus terkait penjualan bitcoin itu, Musk mengatakan bahwa penjualan itu dilakukan untuk meningkatkan persediaan cash di tengah ketidakpastian. Lebih lanjut, ia mengingatkan agar pasar tidak menganggap langkahnya sebagai suatu prediksi atas bitcoin (Sumber: Euronews).
Dari pernyataan Musk, kita bisa menyimpulkan bahwa penjualan bitcoin oleh Tesla merupakan keputusan investasi biasa.
Bitcoin termasuk aset investasi berisiko sangat tinggi, bahkan jauh lebih berisiko daripada saham atau valas. Ketika terjadi gejolak ekonomi dan bahkan ada rumor resesi, adalah suatu keputusan yang bijak dan wajar bagi investor untuk menjual aset berisiko paling tinggi dalam portofolionya.
Di tengah gejolak ekonomi, daripada aset berisiko tinggi seperti bitcoin, akan lebih baik bagi investor untuk mengoleksi aset "safe haven" seperti cash (dolar), emas, atau obligasi pemerintah. Dalam hal Tesla, sepertinya mereka memutuskan untuk memegang cash saja.
Apakah AMZON sahammya termasuk saham Bluchip? dan bagaimana cara membelinya?
Mohon maaf, apakah yang dimaksud adalah saham dari perusahaan AMAZON yang memiliki kode AMZN? Atau yang dimaksud adalah perusahaan lain?
Apabila saham AMZON yang dimaksud adalah saham AMZN, maka ya, AMZN termasuk saham blue chip di bursa NASDAQ.
NASDAQ merupakan salah satu bursa saham di Amerika Serikat. Oleh karenanya, orang yang ingin membeli saham AMZN harus terlebih dahulu mendaftar pada perusahaan sekuritas atau broker saham yang memfasilitasi perdagangan di bursa AS.
Kamu bisa mencari situs broker saham AS seperti Robinhood, Fidelity, E*Trade, dan lain-lain, lalu mendaftar sesuai prosedur yang tertulis di sana. Selain itu, kamu juga bisa membeli saham via platform GoTrade yang sudah bekerjasama dengan broker lokal Indonesia, dengan cara pendaftaran bisa dilihat pada halaman ini.
Setelah kamu berhasil membuka rekening investasi pada salah satu broker tadi, kamu bisa mengunduh aplikasi trading saham mereka. Kemudian menyetor modal sesuai dengan jumlah saham AMZN yang ingin kamu beli, dan mengirim order beli lewat platform itu.
Apabila saham AMZON yang dimaksud bukan saham AMZN, maka cara pembeliannya akan tergantung pada ketentuan bursa masing-masing. Coba mencari tahu dari negara mana saham itu berasal, kemudian kunjungi situs lembaga pengawas bursa atau broker saham dari negara itu untuk mengetahui cara membelinya.
@ Khadira:
Untuk tahun 2022, saham ANTM (PT, Aneka Tambang) masuk dalam 45 saham blue chip. Mengenai daftar saham-saham blue chip yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).
@ Mang Ujang:
Mengenai daftar 45 saham blue chip yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2022, silahkan baca di web BEI.
Jika dilihat dari histori performanya, kode AMZN (perusahaan amazon) memang masuk ke dalam kategori saham bluechip. Emiten ini terdaftar di indeks NASDAQ100.
Untuk trader Indonesia, agak sulit untuk memperjualbelikan saham AMZN secara spot, tapi bisa melalui CFD. Broker-broker yang menyediakan trading saham AS secara CFD antara lain Finex, MIFX, HFX, dan GKInvest. Cara membelinya tinggal mendaftarkan diri pada broker-broker tersebut.