Setelah memasuki usia non-produktif, Anda tentunya perlu menyiapkan tabungan sebagai dana pensiun. Namun, kapan waktu paling tepat untuk mempersiapkan dana pensiun?
Dana pensiun adalah bagian penting dari perencanaan finansial. Tidak hanya memastikan sumber pendapatan tambahan di masa tua, dana pensiun juga membantu menangani keadaan darurat medis dan memenuhi kehidupan sehari-hari, sehingga lansia bisa mandiri tanpa membebankan orang lain. Oleh karenanya, dana ini sangat diperlukan saat seseorang sudah tidak lagi bekerja.
Nominal dana pensiun antara karyawan di satu perusahaan dengan lainnya tidaklah sama. Hal ini karena mekanisme penerapan dana pensiun tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.
Apakah perusahaan Anda termasuk yang menyediakan dana pensiun bagi karyawannya? Idealnya, kapan mempersiapkan dana pensiun? Instrumen apakah yang paling cocok untuk mempersiapkan dana pensiun? Sebelum membahas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, yuk pahami dulu apa itu dana pensiun.
(Baca Juga: Pensiun Muda Bukan Hanya Mimpi, Begini Langkahnya)
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu Dana Pensiun?
Dana pensiun sengaja dihimpun secara khusus untuk memberikan manfaat kepada karyawan ketika mencapai usia pensiun, meninggal dunia, atau cacat. Kumpulan dana tersebut dikelola oleh suatu lembaga yang disebut trust, sedangkan pengelolanya disebut trustee, atau dapat juga dilakukan oleh perusahaan asuransi/badan tertentu yang memang dibentuk secara khusus.
Seseorang dikatakan pensiun atau berhenti bekerja ketika memasuki usia tidak produktif. Ketentuan lebih lanjut mengenai masa pensiun ditetapkan dalam Pasal 154 huruf C UU Ketenagakerjaan mengenai Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan masa pensiun.
Umumnya, batas masa pensiun normal adalah 55 tahun, sedangkan batas masa pensiun wajib maksimum ialah 60 tahun. Oleh karena itu, sebisa mungkin, persiapkan dana pensiun sebelum menginjak usia 50 tahun-an.
Jenis - Jenis Dana Pensiun
Menurut UU No 11 Tahun 1992, terdapat tiga jenis dana pensiun di Indonesia:
1. Pemberi Kerja
Jenis dana pensiun ini dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, baik berupa manfaat pasti atau iuran pasti. Memberikan dana pensiun adalah kewajiban pemberi kerja terhadap karyawannya demi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta.
2. Lembaga Keuangan
Yaitu program pensiun iuran pasti yang diselenggarakan oleh pemberi kerja. Iuran tersebut hanya berasal dari pemberi kerja berdasarkan rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
3. Lembaga Keuntungan
Jenis dana pensiun satu ini dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun pasti bagi perorangan, baik itu karyawan maupun pekerja mandiri. Dana ini terpisah dari dana pensiun pemberi kerja untuk karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa bersangkutan.
Mengapa Dana Pensiun Perlu Disiapkan?
Perlu Anda tahu, program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta. Program dana pensiun ini bertujuan menjalankan program pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan, rasa aman, perlindungan kesehatan, kecelakaan kerja, hari tua, pensiun, dan kematian.
Berkaitan dengan pelaksanaan program dana pensiun bagi karyawan negeri maupun swasta, pemerintah membentuk lembaga yang menanggung hal tersebut. Pedoman tata kelola dana pensiun berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-136/BL/2008 meliputi keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran.
Berikut ini adalah tiga lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun pemerintah di Indonesia:
- Jamsostek (UU No. 3/1992)
- Taspen (Kepres No.8/1997)
- ASABRI (Kepres No.8/1977)
Pada dasarnya, tujuan memiliki dana pensiun adalah supaya penerima bisa mandiri secara finansial di masa tua. Coba bayangkan, apa jadinya jika masa pensiun nanti Anda sudah tidak lagi memiliki pendapatan tetap seperti biasa setiap bulannya? Di sisi lain, anak-anak Anda sudah berkeluarga dan tentunya fokus membiayai hidup masing-masing
Ditambah lagi, ada banyak risiko yang biasa dialami oleh seseorang di masa tua nanti, diantaranya sebagai berikut.
1. Lansia Rentan Terserang Penyakit Kritis
Secara biologis, lansia memang rentan terserang penyakit. Hal ini karena daya tahan tubuh mereka semakin lemah seiring berjalannya waktu. Fakta ini berbanding terbalik dengan kenaikan biaya medis di Indonesia yang kian mahal. Artinya, lansia harus menyediakan biaya medis yang cukup demi menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil.
2. Lansia Rentan Jadi Orang Terlantar
Lansia terlantar umumnya dialami orang-orang di atas 60 tahun yang tidak bisa memenuhi kebutuhan primer. Salah satu faktornya disebabkan oleh ekonomi keluarga. Meskipun pemerintah melindungi lansia, namun maukah Anda hidup dengan standar seadanya? Bukankah akan lebih nyaman jika tetap memiliki kualitas hidup yang baik saat tua nanti?
3. Kebutuhan Hidup Meningkat Saat Usia Melampaui Angka Harapan Hidup
Setiap orang tidak tahu kapan dirinya akan berpulang. Menurut data BPS, usia harapan hidup masyarakat Indonesia sekitar 71.5 tahun. Apabila usia Anda saat ini 35 tahun, maka masih memiliki waktu kurang lebih 36 tahun lagi untuk mempersiapkan diri dan membekali keluarga yang ditinggalkan.
Masalahnya, bagaimana jika usia Anda nanti melampaui rata-rata usia harapan hidup? Artinya, kebutuhan di masa tua pun akan meningkat.
Selain untuk persiapan kebutuhan di masa tua, dana pensiun juga bisa dimanfaatkan sebagai asuransi saat terjadi hal-hal yang tidak direncanakan seperti meninggal saat usia produktif, risiko PHK, bencana alam, dan wabah penyakit.
Kapan Waktu Ideal Mempersiapkan Dana Pensiun?
Dana pensiun seharusnya disiapkan sedini mungkin. Besaran premi dana pensiun saat usia 20-an tahun, tentu berbeda dengan besaran di usia 40-an tahun.
Riset menyebutkan bahwa dana pensiun pada usia 25 tahun adalah 10% dari gaji, sedangkan dana pensiun pada usia 35 tahun adalah minimal 30% dari gaji. Terbayang ruginya, bukan? Oleh karena itu, waktu ideal untuk mulai mempersiapkan dana pensiun adalah saat Anda sudah memiliki penghasilan sendiri.
Premi yang tidak terlalu besar dapat memudahkan Anda dalam mempersiapkan dana pensiun. Dengan begitu, diharapkan saat masa pensiun tiba, Anda bisa lebih tenang karena sudah melindungi diri dengan persiapan dana pensiun.
Pada intinya, jumlah uang yang harus disisihkan dari penghasilan akan berbanding terbalik dengan durasi atau lama pengumpulannya. Semakin cepat memulai menabung dana pensiun, maka semakin ringan untuk menabung karena jumlahnya relatif kecil. Sementara itu, semakin dekat usia pensiun, maka uang yang perlu disetor juga semakin besar.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa usia 20-an tahun atau tepat setelah lulus dan mulai bekerja adalah usia yang ideal untuk mulai menabung dana pensiun. Sesuai ungkapan time is money, semakin panjang waktu menabung, semakin besar pula dana pensiun Anda.
Lalu, bagaimana jika usia Anda sudah menginjak kepala tiga dan baru terpikir untuk menabung dana pensiun? Tidak perlu berkecil hati. Sebab, waktu terbaik untuk mulai menabung dana pensiun adalah sekarang. Semakin cepat memulai, akan semakin baik hasilnya.
Mempersiapkan Dana Pensiun Dengan Investasi
Setiap orang pasti ingin masa tua yang terjamin, nyaman, dan makmur. Nah, semua itu bisa Anda peroleh selama memiliki dana pensiun yang cukup. Meskipun masa pensiun masih puluhan tahun lagi, namun persiapan dana pensiun harus dilakukan mulai dari sekarang.
Menabung saja sebenarnya tidak cukup untuk persiapan dana pensiun. Anda dianjurkan untuk investasi karena menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar. Berikut adalah beberapa instrumen investasi yang cocok untuk persiapan dana pensiun Anda.
1. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Investasi satu ini mirip dengan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan. Perbedaannya adalah dari pihak penyelenggaranya. Jika JHT disediakan oleh Pemerintah Indonesia, maka Dana Pensiun Lembaga Keuangan dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa.
DPLK menyediakan program pensiun iuran pasti untuk perorangan. Jadi, Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk mempersiapkan dana pensiun secara terpisah dari dana pensiun yang diberikan oleh pemberi kerja terhadap karyawan.
Sistem program ini adalah iuran pasti, sehingga saldo rekening akan terpotong setiap bulan secara otomatis ke rekening DPLK. Menariknya, Anda bisa menentukan sendiri jumlah iuran bulanan untuk persiapan dana pensiun Anda.
Baca Juga: Sudah Punya BPJS, Perlukah Asuransi Kesehatan Swasta?
2. Investasi Saham
Jika Anda termasuk investor dengan profil risiko agresif, maka investasi saham bisa menjadi pilihan tepat untuk mempersiapkan dana pensiun. Memang, investasi saham memiliki risiko yang cukup tinggi. Namun sejalan dengan resiko tersebut, potensi keuntungan yang diberikan juga relatif besar.
Baca Juga: Investasi Saham Online Yang Menguntungkan
Apalagi, beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan saham terlihat cukup positif; kinerja pasar ekuitas naik hingga 3x lipat dalam setahun. Jika tertarik investasi ini, perluaslah pemahaman Anda tentang saham supaya tahu kapan harus sell atau buy.
3. Deposito Berjangka
Jenis investasi satu ini mengharuskan Anda untuk menyetorkan nilai pokok sesuai ketentuan. Namun, Anda tidak perlu khawatir soal fluktuasi suku bunga. Sebab, nilai pokok tersebut akan tetap aman karena deposito berjangka mendapatkan perlindungan dari pemerintah, sehingga kegagalan pembayaran sekalipun tidak berpengaruh terhadap uang yang Anda setorkan.
Pada investasi ini, saldo rekening utama investor akan dipotong secara otomatis ke rekening deposito berjangka. Jangka waktu dapat disesuaikan kebutuhan. Saat jangka waktunya habis, Anda akan diberikan pilihan untuk menarik uang deposito atau melanjutkan jangka waktunya.
Baca Juga: Tips Agar Deposito Bisa Jadi Investasi Masa Depan
4. Reksadana Pasar Uang
Investasi ini sangat cocok bagi pemula yang ingin mempersiapkan dana pensiun. Singkatnya, sejumlah uang yang dikumpulkan dari investor akan dialokasikan ke berbagai instrumen pasar uang oleh Manajer Investasi, misalnya deposito dan obligasi.
(Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Investasi Reksadana?)
Apakah sekarang Anda sudah mulai memahami pentingnya dana pensiun? Jika Anda belum terpikir kapan mempersiapkan dana pensiun, maka mulailah sekarang juga. Banyak manfaat yang diperoleh dengan dana pensiun di usia senja nanti. Selain masa tua yang terjamin, Anda juga tak perlu repot-repot membebani biaya hidup ke anak cucu.
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda tak harus bergantung pada program perusahaan untuk bisa memiliki dana pensiun. Investasi pun dapat dipilih sesuai kemampuan dan kebutuhan Anda. Kenalilah risiko, potensi keuntungan, serta kepribadian Anda. Jika Anda bertipe agresif, risk-taker dengan budget besar, saham bisa jadi pilihan ideal. Sedangkan bila Anda suka mencari yang aman-aman saja, maka pilihlah reksadana pasar uang. Atau juga berinisiatif masuk lebih dalam ke dunia investasi dan trading, Anda bisa mencoba meraih keuntungan di pasar forex sebagai penghasilan tambahan.